Waduk Pacal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arif putra 2302 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(20 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Mountaindam
| Namename = Waduk Pacal
| image =
| Photo = Waduk Pacal.jpg
| Captioncaption =
| official_name =
| Location = [[Kedungsumber, Temayang, Bojonegoro|Kedungsumber]], [[Temayang, Bojonegoro|Temayang]], [[Kabupaten Bojonegoro]], [[Jawa Timur]]
| crosses = [[Sungai Pacal]]
}}
| Locationlocale = [[Kedungsumber, Temayang, Bojonegoro|Kedungsumber]], [[Temayang, Bojonegoro|Temayang]], [[Kabupaten Bojonegoro]], [[Jawa Timur]]
'''Waduk Pacal''' yang berada di 35Km selatan wilayah Bojonegoro ini, merupakan bangunan peninggalan [[Belanda]] yang di bangun sejak 1924 dan diresmikan pada tahun 1933. Termasuk salah satu bangunan bersejarah berukuran raksasa yang masih berfungsi hingga kini. Berada di pingir jalan raya [[Bojonegoro]] - [[Nganjuk]], Waduk Pacal yang berada di [[Kedungsumber, Temayang, Bojonegoro|Desa Kedungsumber]], [[Temayang, Bojonegoro|Kecamatan Temayang]], [[Kabupaten Bojonegoro]], [[Jawa Timur]] ini, mampu menjadi andalan petani di beberapa wilayah Kecamatan diantaranya [[Temayang, Bojonegoro|Kecamatan Temayang]], [[Sukosewu, Bojonegoro|Kecamatan Sukosewu]], [[Kapas, Bojonegoro|Kecamatan Kapas]], [[Balen, Bojonegoro|Kecamatan Balen]], [[Sumberejo, Bojonegoro|Kecamatan Sumberejo]], [[Kanor, Bojonegoro|Kecamatan Kanor]], [[Baureno, Bojonegoro|Kecamatan Baureno]], [[Kepohbaru, Bojonegoro|Kecamatan Kepohbaru]], [[Kedungadem, Bojonegoro|Kecamatan Kedungadem]], dan [[Sugihwaras, Bojonegoro|Kecamatan Sugihwaras]]. Bangunan yang kokoh dengan arsitektur khas zaman kolonial [[Belanda]] menjadi daya tarik utama Waduk Pacal.<ref>[http://www.eastjava.com/tourism/bojonegoro/ina/wadukpacal.html "Wisata di Waduk Pacal"] ''Website eastjava.com''</ref>
| type = Beton
| crest_elevation =117 mdpl<ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 162 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
| length = 90 m
| height = 35 m
| volume = 91.000 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee
| spillway_capacity = 303 m<sup>3</sup> / detik
| reservoir_catchment = 84 km<sup>2</sup>
| reservoir_surface = 520 hektar<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 }}</ref>
| active_capacity =39.180.000 m<sup>3</sup>
| inactive_capacity =2.010.000 m<sup>3</sup>
| width =
| began = 1927
| open = 1933
| purpose = Irigasi
| status = Beroperasi
| closed =
| cost =
| designed_by =Pemerintah Hindia Belanda
| builder = Pemerintah Hindia Belanda
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| plant_name =
| plant_operator =
| plant_type =
| turbines =
| installed_capacity =
| annual_generation =
| website =
|coordinates={{Coord|-7.3674 | 111.869 |display=inline,title}}
| extra = <mapframe latitude="-7.370043" longitude="111.870689" zoom="13" width="300" height="300" align="center">
{
"type": "FeatureCollection",
"features": [
{
"type": "Feature",
"properties": {"marker-symbol":"dam", "marker-color":"0050d0", "title":"Waduk Pacal"},
"geometry": {
"type": "Point",
"coordinates": [ 111.870604, -7.366638 ]
}
}
]
}
</mapframe>
|crest_width=7 m
|reservoir_capacity=41.180.000 m<sup>3</sup>
}}
'''Waduk Pacal''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Kedungsumber, Temayang, Bojonegoro]] untuk menampung air dari salah satu anak [[Bengawan Solo]], yakni [[Sungai Pacal]] yang berhulu di [[Gunung Pandan]]. Bendungan dari waduk ini adalah bendungan beton pertama di Indonesia. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 4.500 hektar di Bojonegoro.<ref name="sinaro"/> Daya tarik utama dari waduk ini adalah bendungan yang kokoh dengan arsitektur khas kolonial [[Belanda]].<ref>[http://www.eastjava.com/tourism/bojonegoro/ina/wadukpacal.html "Wisata di Waduk Pacal"] ''Website eastjava.com''</ref>
 
==Wisata Sejarah ==
Pada tahun 1888, para ahli telah menggagas proyek ''Solo Vallei Werken'' untuk mengembangkan [[irigasi]] bagi lahan pertanian seluas 100.000 hektar di bagian hilir Bengawan Solo, dan pada tahun 1893, pemerintah Hindia Belanda pun menyetujui proyek tersebut. Tetapi, proyek tersebut kemudian dibatalkan, karena membutuhkan biaya yang terlalu besar. Pada tahun 1910, untuk menggantikan proyek tersebut, pemerintah Hindia Belanda pun merencanakan pembangunan tujuh waduk di bagian hilir Bengawan Solo, termasuk waduk ini. Waduk ini lalu mulai dibangun pada tahun 1927 dan mulai dioperasikan pada tahun 1933. Waduk ini dibangun pada masa [[malaise]], sehingga cukup membantu masyarakat sekitar dalam memperoleh pendapatan.<ref name="sinaro"/>
Tak hanya itu, perjalanan menuju lokasi waduk pacal juga merupakan daya tarik tersendiri. Jalanan membelah hutan jati dan tebing-tebing yang digunakan sebagai ladang masayarakat sekitarpun tak kalah mempesona.Jalan utama menuju Waduk Pacal terbilang mulus, karena merupakan jalan provinsi yang menuju Kabupaten Nganjuk. Dari Kabupaten Nganjuk kira-kira 30 km ke arah utara. Di sepanjang perjalanan kita bisa menikmati keindahan khas hutan jati dia areal Pegunungan Kendeng.Saat musim hujan debit air yang melimpah laksana danau yang amat luasnya, apalalagi di selatan waduk ada semacam 'pulau' kecil yang sunggguh menantang untuk disinggahi sejenak bagi para petualang. Begitu melimpahnya air bahkan sampai menembus bawah Jembatan Kedungjati yang juga tak kalah eloknya. Dari Jembatan Kedungjati ini kita bisa menikmati keindahan Waduk Pacal. Apalagi saat matahari terbenam, sungguh luar biasa. Saat musim kemarau, sekitar waduk berubah fungsi menjadi ladang dan perkebunan bagi masayarakat setempat.Tanah merekah di sekitar menara waduk, seolah membawa ke dunia yang berbeda.
[[Berkas:Mencari Ikan di Waduk Pacal.jpg|right|thumb|300px|Mencari Ikan di [[Waduk Pacal]]]]
Namun saat musim penghujan, air dalam jumlah besar membuat Waduk Pacal bagaikan danau yang sangat indah, dengan perbukitan dan pohon-pohon raksasa di sekitarnya. Saat itulah, hampir setiap pagi ratusan pemancing dari dalam dan luar kota memenuhi Waduk Pacal, bila airnya tak terlalu penuh, mereka bisa memanfaatkan belasan pulau-pulau kecil sebagai tempat memancing. Tentunya dengan memanfaatkan perahu milik warga, tak terlalu mahal untuk sekali jalan pulang pergi menuju pulau kecil, tarifnya hanya berkisar Rp 20.000. Bila ingin berwisata kuliner secara alami, di sekitar Waduk Pacal juga tersedia warung-warung yang bersedia membakarkan ikan hasil pancingan, tentunya ikan air tawar.
 
==Waduk PacalWisata Saat ini==
Jalan menuju waduk ini merupakan daya tarik tersendiri. Jalan membelah hutan jati dan tebing-tebing yang digunakan sebagai ladang masayarakat. Jalan menuju Waduk Pacal terbilang mulus, karena merupakan jalan provinsi yang mengarah ke [[Nganjuk]]. Sepanjang perjalanan, dapat dijumpai hutan jati di [[Pegunungan Kendeng]]. Di bagian selatan waduk, juga terdapat semacam pulau kecil. Air dari waduk ini juga mencapai bawah [[Jembatan Kedungjati]]. Di musim kemarau, tanah di sekeliling waduk dimanfaatkan sebagai ladang dan kebun oleh masayarakat setempat.
Waduk Pacal, dijelaskan bahwa saat ini Waduk Pacal sudah dinilai sangat kritis keadaaanya. Bahkan secara gamblang, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Jawa Timur, sempat mengatakan bahwa keberadaan [[Waduk Gongseng]] adalah untuk menggantikan Waduk Pacal. Waduk Pacal disebutkan mengalami pendangkalan dengan [[Sedimentasi]] 200ribu meter kubik (m3) setiap tahunnya. Dengan upaya pengerukan yang canggih sekalipun, Supaad menjelaskan, hanya mampu mengangkat 50ribu m3 per tahunnya, artinya hanya 25% dari total [[Sedimentasi]] nya, sudah seharusnya Waduk Pacal yang telah beroperasi sejak 1933 itu tak dioperasikan lagi. Akibat pendangkalan, Waduk Pacal hanya mampu menampung air 21 juta meter kubik dan mengairi 13 ribu hektare areal persawahan. Padahal ketika awal dibangun, waduk ini mampu menampung 41 juta meter kubik air untuk mengairi 16.600 hektare lahan.<ref>[http://kanalbojonegoro.com/waduk-gongseng-bojonegoro-bakal-gantikan-waduk-pacal/ "Waduk Gongseng Bojonegoro, Bakal Gantikan Waduk Pacal"] ''website kanalbojonegoro.com''</ref>
 
Namun saatDi musim penghujanhujan, air dalam jumlah besar membuat Waduk Pacal bagaikan danau yang sangat indah, dengan perbukitan dan pohon-pohon raksasa di sekitarnya. Saat itulah, hampir setiap pagi ratusan pemancing dari dalam dan luar kotaBojonegoro memenuhi Waduk Pacal,. bilaPara airnyapemancing takterkadang terlalu penuh, mereka bisajuga memanfaatkan belasan pulau-pulau kecil di dalam waduk sebagai tempat memancing. Tentunya dengan memanfaatkan perahu milik warga, tak terlalu mahal untuk sekali jalan pulang pergi menuju pulau kecil,yang tarifnya hanya berkisarsekitar Rp 20.000. Bila ingin berwisata kuliner secara alami, diDi sekitar Waduk Pacal juga tersedia warung-warung yang bersedia membakarkan ikan hasil pancingan, tentunya ikan air tawar.
 
== Sedimentasi ==
WadukPada Pacal,tahun dijelaskan bahwa saat ini Waduk Pacal sudah dinilai sangat kritis keadaaanya. Bahkan secara gamblang2014, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Jawa Timur, sempat mengatakanmenyatakan bahwa keberadaan [[Waduk Gongseng]] adalahakan dibangun untuk menggantikan Waduk Pacal., karena Waduk Pacal disebutkan mengalami pendangkalan dengan [[Sedimentasisedimentasi]] 200ribusebesar 200.000 meter kubik (m3)per setiap tahunnyatahun. DenganWalaupun upayarutin pengerukan yang canggih sekalipundilakukan, Supaad menjelaskan,pengerukan hanya mampu mengangkat 50ribu50.000 meter kubik m3sedimen per tahunnyatahun, artinyaatau hanya 25% dari total [[Sedimentasi]] nyasedimen, sehingga memang sudah seharusnya Waduk Pacal yang telah beroperasi sejak 1933 itu tak dioperasikan lagi. Akibat pendangkalansedimentasi, Waduk Pacal hanya mampu menampung air sebanyak 21 juta meter kubik dan mengairi 13 ribu hektarehektar areallahan persawahanpertanian. Padahal ketika awalbaru dibangundioperasikan pada tahun 1933, waduk ini mampu menampung air sebanyak 41 juta meter kubik air untukdan mengairi 16.600 hektarehektar lahan pertanian.<ref>[http://kanalbojonegoro.com/waduk-gongseng-bojonegoro-bakal-gantikan-waduk-pacal/ "Waduk Gongseng Bojonegoro, Bakal Gantikan Waduk Pacal"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20141110140919/http://kanalbojonegoro.com/waduk-gongseng-bojonegoro-bakal-gantikan-waduk-pacal/ |date=2014-11-10 }} ''website kanalbojonegoro.com''</ref>
 
== Lihat pula ==
 
* [[Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo|Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo]]
* [[Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai|Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS)]]
* [[:Kategori:BPDAS Solo|BPDAS Bengawan Solo]]
* [[Daerah aliran sungai|Daerah Aliran Sungai (DAS)]]
* [[Daftar daerah aliran sungai di Indonesia|Daftar daerah aliran sungai (DAS) di Indonesia]]
* [[Irigasi Premium]]
* [[Wilayah sungai|Wilayah sungai (WS) dan pembagiannya di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
{{indo-stub}}
[[Kategori:Kabupaten Bojonegoro]]
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Timur|Pacal]]
 
[[Kategori:BendunganDAS dan waduk di Indonesia|PacalSolo]]