Bawang Merah Bawang Putih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hazim Nahar (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 182.4.69.126 (bicara) ke revisi terakhir oleh FazilyFN
Tag: Pengembalian pranala ke halaman disambiguasi
(42 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
{{kegunaanlain|Bawang Merah Bawang Putih (disambiguasi)}}
[[File:Bawang Merah Bawang Putih.png|thumb|Ilustrasi Bawang Merah Bawang Putih]]
[[Berkas:Bawang Putiah jo Bawang Merah.jpg|jmpl|Bawang Putiah jo Bawang Merah|Bawang putih dan bawang merah]]
 
'''Bawang Merah Bawang Putih''' adalah [[dongeng]] populer [[Orangdi Melayu Malaysia|Melayu Malaysia]]Indonesia yang berasal dari Johor Riau.<ref>{{cite web |url=http://ceritarakyatnusantara.com/id/folklore/237-Bawang-Merah-dan-Bawang-Putih}}</ref> Kisah ini bercerita mengenai dua orang gadis cantik kakak beradik yang memiliki sifat dan perangai sangat berbeda lagi bertolak belakang, serta mengenai seorang ibu tiri yang tidak adil dan pilih kasih. Dongeng ini memiliki tema dan pesan moral yang hampir sama dengan dongeng [[CinderellaShitakiri Suzume|Burung Gereja Berlidah Pendek]] dari Eropa.Jepang, Film pertama Malaysiaserta [[Bawang Merah Bawang Putih (film)|Bawang merah bawang putihCinderella]] padadari tahun 1959Eropa.
 
== Jalan cerita ==
Baris 8 ⟶ 11:
Bawang Putih tak pernah sekalipun mengeluhkan nasib buruknya. Ia selalu siap sedia melayani sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya dengan senang hati. Pada suatu hari Bawang Putih tengah mengerjakan pekerjaan rumah mencuci pakaian milik Ibu Tiri dan Saudari Tirinya. Akan tetapi Bawang Putih tak menyadari bahwa sehelai kain milik Ibu Tirinya telah hanyut terbawa arus sungai. Ketika Bawang Putih menyadarinya, ia sangat sedih dan takut bila diketahui hilangnya kain itu, maka ia akan dimarahi dan disalahkan oleh Ibu Tirinya. Bukan mustahil bahwa Bawang Putih akan dihukum bahkan diusir dari rumahnya.
 
Khawatir kehilangan kain tersebut, Bawang Putih dengan gigih dan tekun tetap mencarinya sambil berjalan menyusuri sepanjang sungai yang berarus deras itu. Tiap kali bertemu seseorang di sungai ia selalu menanyakan apakah mereka melihat kain tersebut. Sayang sekali tak seorangpun yang melihat dimanadi mana kain hanyut itu berada. Hingga pada akhirnya Bawang Putih tiba di bagian sungai yang mengalir ke dalam gua. Ia sangat terkejut ketika mengetahui ada seorang nenek tua yang tinggal di dalam gua tersebut. Bawang Putih menanyai nenek tua itu mengenai keberadaan kain Ibu Tirinya. Nenek tua itu mengetahui dimanadi mana kain itu berada, akan tetapi ia mengajukan syarat bahwa Bawang Putih harus membantu pekerjaan sang nenek tua. Karena telah terbiasa bekerja keras, dengan senang hati Bawang Putih menyanggupi untuk membantu sang nenek merapikan dan membersihkan gua tersebut. Nenek tua itu sangat puas dengan hasil pekerjaan Bawang Putih. Pada sore harinya Bawang Putih berpamitan kepada sang nenek. Sang nenek itu kemudian mengembalikan kain milik Ibu Tiri Bawang Putih yang hanyut di sungai, seraya menawarkan kepada Bawang Putih dua buah [[labu]] sebagai hadiah atas pekerjaannya. Dua buah labu itu berbeda ukuran, satu besar dan yang lainnya kecil. Karena Bawang Putih tidak serakah dan tamak, ia memilih labu yang lebih kecil.
 
Ketika kembali ke rumah, sang Ibu Tiri dan Saudari Tirinya amat marah karena Bawang Putih terlambat pulang. Bawang Putih pun menceritakan apa yang telah terjadi. Ibu Tiri yang tetap marah karena Bawang Putih hanya membawa sebutir labu kecil, ia kemudian merebutnya dan membanting buah itu ke tanah. "Prak..." pecahlah labu itu, akan tetapi terjadi suatu keajaiban, di dalam labu itu terdapat perhiasan emas, intan, dan permata. Mereka semua terkejut dibuatnya. Akan tetapi karena Ibu Tiri dan Bawang Merah adalah orang yang tamak, mereka tetap memarahi Bawang Putih karena membawa labu yang lebih kecil. Jika saja Bawang Putih memilih buah yang lebih besar, tentu akan lebih banyak lagi emas, intan, dan permata yang mereka dapatkan.
 
Karena sifat serakah dan tamak, Bawang Merah berusaha mengikuti apa yang dilakukan Bawang Putih. Dengan sengaja ia menghanyutkan kain milik ibunya, kemudian berjalan mengikuti arus sungai dan menanyai orang-orang yang ia temui. Akhirnya Bawang Merah tiba di gua tempat nenek itu tinggal. Tidak seperti Bawang Putih, Bawang Merah yang malas menolak membantu nenek itu. Ia bahkan dengan sombongnya memerintahkan nenek tua itu untuk menyerahkan labu besar itu. Maka nenek tua itu pun memberikan labu besar itu kepada Bawang Mer9ahMerah. Dengan riang dan gembira Bawang Merah membawa pulang labu besar pemberian nenek tua itu. Telah terbayang dalam benaknya betapa banyak perhiasan, intan, dan permata yang akan ia miliki. Sang Ibu Tiri pun dengan gembira menyambut kepulangan putri kesayangannya itu. Tak sabar lagi mereka berdua memecahkan labu besar itu. Akan tetapi apakah yang terjadi? Bukannya perhiasan yang didapat, dari dalam labu itu keluar berbagai macam [[ular]] (terutama [[ular sendok]]) dan hewan berbisa. Mereka berdua lari ketakutan. Baik Ibu Tiri maupun Bawang Merah akhirnya menyadari sifat buruk dan ketamakan mereka. Mereka menyesali bahwa selama ini telah berbuat buruk kepada Bawang Putih dan memohon maaf pada Bawang Putih. Bawang Putih yang baik hati pun memaafkan mereka berdua.<ref>{{cite web|url=http://www.indonesiastamps.com/Indonesia%20Folktales%202006.htm |title=Indonesian Folktales Series 2006 |publisher=Indonesia Stamps|date=2006|accessdate=2010-07-12}}</ref>
 
== Kebudayaan populer ==
Tema kisah ini menjadi inspirasi bagi [[sinetron]] populer Indonesia bertajuk [[Bawang Merah Bawang Putih (sinetron RCTI)|Bawang Merah Bawang Putih (drama televisi)]], kisah sinetron televisi ini juga digemari di [[Malaysia]].{{butuh rujukan}}
Film Malaysia tahun 1959
Kisah ini pernah dirakamkan sebagai sebuah filem klasik [[filem Bawang Putih Bawang Merah [[Bawang Merah Bawang Putih (film)|Bawang Putih Bawang Merah]] [[https://ms.m.wiki-indonesia.club/wiki/Filem_Bawang_Putih_Bawang_Merah]] lakonan Datin Umi Kalthom dan Latiffah Omar yang diterbitkan Cathay Keris Filem pada 1959. Filem klasik ini arahan Datuk S Roomai Noor telah diolah daripada novel Bawang Putih Bawang Merah karya asal [[Salleh Ghani|Allahyarham Salleh Ghani]], juga bertindak sebagai penulis skrip dan penolong pengarah filem itu. <ref>[http://hamlau.proboards.com/index.cgi?board=filempelakon&action=display&thread=531 "KAGUM KARYA KLASIK BAWANG PUTIH BAWANG MERAH", Oleh Nor Akmar Samudin dan Mohd Nasif Badruddin, Harian Metro, 16 Disember 2006]</ref>
 
== Lihat pula ==
Sinetron tv indonesia 2005
* [[Leungli]]
[[sinetron]] Indonesia bertajuk [[Bawang Merah Bawang Putih (sinetron RCTI)|Bawang Merah Bawang Putih (drama televisi)]].
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
*Malaysia film tahun 1959
https://ms.m.wiki-indonesia.club/wiki/Filem_Bawang_Putih_Bawang_Merah
*{{id icon}} [http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-kumpulan-cerita-rakyat.html Kumpulan Cerita Rakyat I]<ref>{{Cite web}}</ref>[http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-kumpulan-cerita-rakyat.html ndonesia]
* (Indonesia) [http://dongengceritarakyat.com/cerita-rakyat-bawang-merah-bawang-putih/ Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih]
 
=== Daftar pustaka ===
* {{Dongeng}}
* {{id icon}} [http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-kumpulan-cerita-rakyat.html Kumpulan Cerita Rakyat I]<ref>{{Cite web}}</ref>[http://www.lokerseni.web.id/2012/01/cerita-rakyat-kumpulan-cerita-rakyat.html ndonesia]
* '''(Indonesia)''' [httphttps://dongengceritarakyatwww.haibunda.com/ceritaparenting/20200825091719-rakyat61-158489/bawang-merah-bawang-putih/-dongeng-anak-yang-sarat-pesan-moral Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih]
 
* {{Dongeng}}
{{Indonesia|navbar=plain|prefix=:Kategori:Cerita rakyat dari|title=Daftar cerita rakyat di Indonesia menurut provinsi (kategori)|image=}}