Mitologi Yunani: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(30 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Jacopo Zucchi - The Assembly of the Gods.jpg|250px|jmpl|ka|''Pertemuan Para Dewa'', oleh [[Jacopo Zucchi]] .]]
{{wikibooks|{{PAGENAME}}}}
'''Mitologi Yunani''' adalah sekumpulan [[Mitosmitos]] dan [[Legendalegenda]] yang berasal dari [[Yunani Kuno]] dan berisi kisah-kisah mengenai [[Dewadewa]] dan [[Pahlawan Yunani|Pahlawanpahlawan]], [[Kosmologi|sifat dunia]], dan asal usul serta makna dari praktik [[ritual]] dan [[Kultus (praktik keagamaan)|kultus]] orang Yunani Kuno. Mitologi Yunani merupakan bagian dari [[Agama di Yunani kuno|Agama di Yunani Kuno]]. Para sejarawan modern mempelajari mitologi Yunani untuk mengetahui keadaan politik, agama, dan peradaban di Yunani Kuno, serta untuk memperoleh pemahaman mengenai pembentukan mitos itu sendiri.<ref name="Helios">{{cite encyclopedia|title=Volume: Hellas, Article: Greek Mythology|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios|year=1952}}</ref>
 
Kebanyakan dewa Yunani digambarkan seperti [[manusia]], dilahirkan namun tak akan tuamenua, kebal terhadap apapunapa pun, bisa takbersifat kasat terlihatmata, dan tiap dewa mempunyai karakteristik tersendiri. Karena itu, para dewa juga memiliki nama-nama dan gelar untuk tiap karakternya, yang mungkin lebih dari satu. Dewa-dewi ini kadang-kadang membantu manusia, dan bahkan menjalin hubungan cinta dengan manusia yang menghasilkan anak, yang merupakan setengah manusia [[setengah dewa]]. Anak-anak itulah yang kemudian dikenal sebagai [[PahlawanSetengah Yunanidewa|demigod atau pahlawan]].
 
Mitologi Yunani secara eksplisit terdapat dalam kumpulan cerita dan karya seni Yunani Kuno, seperti pada [[tembikar Yunani kuno|lukisan vas]] dan benda-benda ritual untuk dewa. Mitologi Yunani menjelaskan asal mula dunia serta menceritakan kehidupan dan petualangan berbagai [[daftar tokoh mitologi Yunani|dewa, dewi, pahlawan]], dan [[Daftar makhluk mitologi Yunani|makhluk-makhluk mitologi]]. Mitologi Yunani pada awalnya disebarkan melalui [[tradisi lisan]]. Saat ini sebagian besar informasi mengenai mitologi Yunani diperoleh dari [[sastra Yunani]].
Baris 20:
Narasi mitis memainkan peranan penting dalam hampir setiap genre sastra Yunani. Meskipun demikian, satu-satunya buku pedoman mitografi umum yang masih bertahan dari masa antikuitas Yunani hanyalah ''[[Bibliotheka (Pseudo-Apollodoros)|Bibliotheke]]'' buatan [[Pseudo-Apollodoros]]. Karya itu berusaha mendamaikan kisah-kisah kontradiktif dari para penyair serta menyediakan ikhtisar lengkap mengenai legenda kepahlawanan dan mitologi Yunani tradisional.<ref name="Hard1">R. Hard, ''The Routledge Handbook of Greek Mythology'', hlm. 1</ref> Apollodoros hidup pada tahun 180–120 SM dan banyak menulis mengenai topik tersebut. Tulisan-tulisannya kemungkinan membentuk dasar bagi karya-karya selanjutnya. Akan tetapi ''Bibliotheke'' menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi lama setelah Apollodoros meninggal, karena itulah pembuatnya dinamai Pseudo-Apollodoros.
 
Di antara sumber-sumber sastra terawal adalah dua wiracarita karya [[Homeros]], yaitu ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseia]]''. Para penyair lainnya ikut membuat wiracarita yang melengkapi ''[[Siklus Epik]]'', namuntetapi sajak-sajak ini hampir keseluruhannya telah hilang. Ada pula kumpulan sajak yang dinamai [[Himne Homeros]]. Akan tetapi, terlepas dari namanya, Himne Homeros tidak punya kaitan langsung dengan Homeros. Sajak-sajak dalam ''Himne Homeros'' adalah himne-himne paduan suara yang berasal dari bagian yang lebih awal dari apa yang disebut sebagai [[Sajak Lira|Zaman Lira]].<ref name="Miles7">Miles, ''Classical Mythology in English Literature'', hlm. 7</ref> [[Hesiodos]], yang diperkirakan hidup sezaman dengan Homeros, menulis karya berjudul ''[[Theogonia]]'' ("Asal usul Para Dewa). Wiracarita tersebut merupakan salah satu naskah terlengkap mengenai mitos Yunani awal dan menceritakan tentang penciptaan dunia; asal muasal para dewa, [[Titan (mitologi)|Titan]], dan [[Gigant]]; selain juga menguraikan silsilah, folklor, dan mitos etiologi. Karya Hesiodos lainnya, yaitu ''[[Erga kai Hemerai]]'', merupakan puisi didaktik yang bercerita mengenai kehidupan bertani, selain juga meliputi mitos [[Prometheus]], [[Pandora]], serta [[Zaman Manusia|Lima Zaman Manusia]]. Hesiodos juga memberi nasihat bagaimana cara supaya dapat berhasil dalam menjalani hidup di dunia yang berbahaya ini, yang oleh para dewa dibuat menjadi lebih berbahaya.<ref name="Br" />
 
Para penyair lira sering mengambil tema-tema dari mitologi dan memasukkannya ke dalam sajak-sajak mereka. Namun mereka menyampaikannya dengan cara yang kurang naratif dan cenderung lebih alusif. Para penyair lira Yunani di antaranya adalah [[Pindaros]], [[Bakkhylides]], [[Simonides dari Keios|Simonides]] dan penyair pedesaan semacam [[Theokritos]] atau [[Bion dari Smyrna|Bion]]. Masing-masing mengisahkan insiden-insiden mitologi secara individual.<ref name="Klatt-Brazouskixii">Klatt-Brazouski, ''Ancient Greek nad Roman Mythology'', xii</ref> Selain digunakan dalam sajak lira, tema-tema dalam mitologi Yunani juga sangat sentral bagi [[Teater Yunani kuno|drama-drama Athena]]. Penulis drama [[tragedi]] seperti [[Aiskhilos]], [[Sofokles]], dan [[Euripides]] mengambil sebagian besar plot cerita mereka dari mitos-mitos mengenai zaman kepahlawanan dan Perang Troya. Banyak cerita tragedi (misalnya cerita [[Agamemnon]] dan anak-anaknya, [[Oidipus]], [[Iason]], [[Medeia]], dll) yang bentuk klasiknya muncul dalam drama-drama tragedi itu. Penulis drama [[Aristofanes]] juga menggunakan mitos Yunani dalam dramanya, di antaranya dalam drama yang berjudul ''[[Ornithes]]'' ("Burung") dan ''[[Batrakhoi]]'' ("Katak").<ref name="Miles8">Miles, ''Classical Mythology in English Literature'', 8</ref>
Baris 40:
Penemuan [[Peradaban Mykenai]] oleh [[Arkeologi|arkeolog]] amatir Jerman, [[Heinrich Schliemann]], pada abad kesembilan belas, serta penemuan [[Peradaban Minoa]] di [[Kreta]] oleh arkeolog Britania, Sir [[Arthur Evans]], pada abad kedua puluh, banyak membantu dalam menjelaskan beragam pertanyaan tentang epik Homeros dan menyediakan bukti-bukti arkeologis bagi banyak rincian mitologis mengenai para dewa dan pahlawan Yunani. Sayangnya, bukti tentang mitos dan ritual di situs-situs arkeologi Mykenai seluruhnya bersifat monumental, seperti misalnya naskah [[Linear B]] yang digunakan terutama untuk mencatat invantaris, meskipun pada naskah tersebut ditemukan juga nama-nama dewa dan pahlawan. Linear B sendiri merupakan suatu bentuk tulisan Yunani yang sangat kuno yang ditemukan di Kreta dan di Yunani daratan.<ref name="Br" />
 
Desain geometris pada tembikar dan gerabah dari abad kedelapan SM menggambakan adegan-adegan dari siklus [[Troya]], selain juga petualangan [[Herakles]].<ref name="Br" /> Penggambaran mitos secara visual menjadi penting karena dua alasan. Alasan pertama adalah bahwa banyak mitos Yunani yang diceritakan melalui vas lebih dulu daripada melalui karya sastra; dari dua belas tugas Herakles, misalnya, hanya tugas menangkap [[Kerberos]] saja yang diceritakan dalam karya sastra kontemporer.<ref name="HomerIliad366-369">Homeros, ''Iliad'', 8. Satu wracarita tentang Pertempuran Troya. [httphttps://archive.istoday/20120526194909/http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin//ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0134&layout=&loc=8.366 366–369]</ref> Alasan lainnya adalah bahwa sumber-sumber visual sering kali menggambarkan adegan mitos dan mitis yang tidak dikisahkan dalam sumber sastra manapun. Dalam beberapa kasus, penggambaran awal mitos dalam seni geometris lebih dulu muncul daripada penggambarannya pada sajak arkais akhir, dan perbedaan waktunya bisa mencapai beberapa abad.<ref name="Graf200" /> Pada periode [[Periode Arkais di Yunani|Arkais]] (750–500 SM), [[Yunani Klasik|Klasik]] (480–323 SM), dan [[Periode Helenistik|Helenistik]] (323–146 SM), banyak bermunculan penggambaran pada tembikar yang memperlihatkan adegan-adegan dari karya Homeros dan adegan-adegan mitologis lainnya, yang ikut melengkapi bukti sastra yang sudah ada.<ref name="Br" />
 
== Sejarah ==
Baris 50:
Setelah pertengahan periode Arkais, mitos mengenai hubungan cinta dan seksual antara dewa pria dengan manusia pria muncul lebih sering, mengindikasikan adanya perkembangan yang paralel dengan [[Perjantanan di Yunani kuno|pejantanan pedagogis]] ''(Eros paidikos, παιδικός ἔρως),'' yang dpercaya telah diperkenalkan sekitar tahun 630 SM. Pada akhir abad kelima SM, para penyair telah memberikan setidaknya satu [[eromenos]] (pemuda remaja yang menjadi pasangan untuk hubungan seksual) untuk setiap dewa yang penting kecuali dewa [[Ares]]. Kekasih pria juga dimiliki oleh para tokoh-tokoh manusia yang legendaris.<ref name="Gallimach109">A. Calimach, ''Lovers' Legends: The Gay Greek Myths;'', hlm. 12–109</ref> Mitos yang telah ada sebelumnya, seperti misalnya hubungan persahabatan antara [[Akhilles]] dan [[Patroklos]], juga dijadikan [[LGBT dalam mitologi klasik|hubungan cinta sesama jenis]].<ref name="Percy">W.A. Percy, ''Pederasty and Pedagogy in Archaic Greece'', hlm. 54</ref> Fenomena ini dimulai oleh para penyair Iskandariyah, dan kemudian dilakukan juga oleh para mitografer yang lebih umum di Kekaisaran Romawi awal. Mereka sering mengadaptasi ulang cerita-cerita mitologi Yunani dengan gaya itu.
 
Pencapaian dibuatnya wiracarita adalah untuk menciptakan siklus cerita dan, sebagai akibatnya, untuk mengembangkan pemahaman baru mengenai kronologi mitologis. Jadi mitologi Yunani terungkap sebagai fase dalam perkembangan dunia dan manusia.<ref name="Dowden11">K. Dowden, ''The Uses of Greek Mythology'',hlm. 11</ref> Sementara kontradiksi-diri dalam cerita-ceritanya menjadikan tidak mungkin untuk adanya garis waktu yang mutlak, namuntetapi suatu kronologi yang mendekati itu dapat dilihat. "Sejarah dunia" mitologi yang dihasilkan kemudian, dapat dibagi menjadi tiga atau empat periode yang cakupannya cukup luas, yaitu:
# ''Mitos asal usul'' atau ''zaman para dewa (Theogonia, "kelahiran para dewa")'': mitos tentang asal mula dunia, para dewa, dan umat manusia.
# Zaman ketika dewa dan manusia hidup bersama-sama'': kisah-kisah mengenai interaksi awal antara para dewa, [[setengah dewa]], dan manusia.
Baris 66:
==== Kosmogoni dan kosmologi ====
{{Lihat pula|Dewa awal Yunani|Silsilah Dewa-Dewi Yunani}}
"Mitos asal-usul" atau "mitos penciptaan" melambangkan usaha untuk menguraikan alam semesta dan menjelaskan asal mula dunia supaya dapat dipahami oleh akal manusia.<ref name="Klattx">Klatt-Brazouski, ''Ancient Greek and Roman Mythology'', 10</ref> Versi yang paling banyak diterima pada saat ini, meskipun merupakan suatu kisah filosofis mengenai asal usul segala sesuatu, diceritakan oleh [[Hesiodos]], dalam karyanya ''[[Theogonia]]''. Dia mulai dengan [[Khaos]], suatu entitas yang tak berbentuk dan msteriusmisterius. Dari Khaos ini muncullah [[Gaia]] atau Gê (dewi bumi) serta beberapa makhluk dewata primer lainnya, di antaranya adalah [[Eros]] (Cinta), [[Tartaros]] (Perut bumi), [[Erebos]] (Kegelapan), dan [[Niks]] (Malam). Niks bercinta dengan Erebos dan melahirkan [[Aither]] (Langit atas) dan [[Hemera]] (Siang).<ref name="Theogony116-138">Hesiod, ''Theogony'', 116–138</ref> Tanpa pasangan pria, Gaia melahirkan [[Uranus (mitologi)|Uranus]] (dewa langit) dan [[Pontos]] (dewa laut). Uranus kemudian menjadi suami Gaia. Dari hubungan mereka, terlahirlah para [[Titan (mitologi)|Titan]] pertama, yang terdiri dari enam Titan pria, yaitu [[Koios]], [[Krios]], [[Kronos]], [[Hiperion]], [[Iapetos]], dan [[Okeanos]], serta enam Titan wanita, yaitu [[Mnemosine]], [[Foibe]], [[Rea]], [[Theia]], [[Themis]], dand [[Tethis]]. Setelah Kronos lahir, Gaia dan Uranus memutuskan bahwa tidak ada Titan lagi yang boleh lahir. Anak-anak Gaia dan Uranus yang lahir kemudian adalah para [[Kiklops]] (raksasa bermata satu) dan [[Hekatonkheire]] (raksasa bertangan seratus). Karena memiliki rupa yang mengerikan, para Kiklops dan Hekatonkheire dikurung oleh Uranus.<ref>Hesiodos, ''Theogonia'' 147-163</ref> Gaia marah atas tindakan Uranus dan mengajak para Titan untuk memberontak melawan Uranus. Kronos, anak Gaia yang "paling cerdik, muda, dan mengerikan",<ref name="Theogony116-138" /> melaksanakan perintah Gaia dan dia pun memotong alat kelamin ayahnya sendiri. Setelah itu Kronos menjadi penguasa para dewa dengan Rea, yang merupakan kakak sekaligus istrinya, sebagai pasangannya, dan para Titan yang lain menjadi anak buahnya.
 
[[Berkas:Rubens saturn.jpg|170px|ka|jmpl|''Kronos Menelan Anaknya'', menggambarkan Kronos yang sedang memakan bayi [[Poseidon]]. Lukisan oleh [[Peter Paul Rubens]].]]
Kisah mengenai konflik antara ayah dan anak kembali terulang ketika Kronos dikonfrontasi oleh putranya, [[Zeus]]. Ini bermula dari rasa takut ronos. Karena Kronos telah mengkhianati ayahnya, dia takut bahwa keturunannya akan melakukan hal yang sama. Jadi tiap kali Rea melahirkan, Kronos merebut bayinya dan menelannya. Rea marah atas tindakan suaminya dan memutuskan untuk melakukan suatu tipuan. Setelah melahirkan Zeus, Rea langsung menyembunyikannya dan memberikan batu yang terbungkus kain pada Kronos, yang langsung saja menelannya. Setelah dewasa, Zeus berhasil memperdaya Kronos untuk meminum suatu ramuan yang mengakibatkan [[Kronos]] memuntahkan semua anak-anak yang pernah ditelannya. Zeus lalu menyatakan perlawanan terhadap Kronos untuk merebut kepemimpinan para dewa. Pada akhirnya, dengan bantuan para Kiklops dan Hekatonkheire (yang dibebaskan oleh Zeus) serta melalui [[Titanomakhia]] (perang Titan) selama sepuluh tahun, Zeus dan saudara-saudarinya memperoleh kemenangan. Sementara itu Kronos dan para Titan pria, kecuali [[Atlas (mitologi)|Atlas]], dikurung di Tartaros.<ref name="Theogony713-735">Hesiodos, ''Theogony'', 713–735</ref> Atlas sendiri memperoleh hukuman khusus, yakni dia mesti memikul langit.
 
[[Berkas:Amphora birth Athena Louvre F32.jpg|jmpl|kiri|[[Amphora]] berfigur hitam yang menggambarkan dewi [[Athena (mitologi)|Athena]] sedang "lahir" dari kepala [[Zeus]], yang sudah menelan [[Metis]], sementara itu dewi kelahiran, [[Eileithiia]], berada di bagian kanan, 550–525 SM ([[Museum Louvre]], [[Paris]]).]]
Zeus juga dihinggapi rasa kehawatiran yang sama, dan, setelah adanya ramalan bahwa putra dari istri pertamanya, [[Metis]], akan menjadi dewa yang lebih kuat dari Zeus, maka Zeus pun menelan Metis. Ketika ditelan oleh Zeus, Metis sedang hamil. Setelah menelan Metis, Zeus mengalami sakit kepala yang luar biasa. Kemudian dari kepala Zeus terlahirlah dewi [[Athena (mitologi)|Athena]] yang sudah mengenakan baju perang lengkap. "Kelahiran" dari Zeus ini digunakan sebagai alasan mengapa Zeus tidak "digantikan" oleh dewa dari generasi selanjutnya, tetapi Zeus tetap tercatat sebagai asal-mula munculnya Athena. Ada kemungkinan bahwa ketika kisah ini muncul, perubahan kultural sudah berlangsung dan menyerap kultus lokal yang sudah berjalan lama mengenai pemujaan dewi Athena di kota [[Athena (kota)|Athena]]. Pemujaan itu kemudian berubah menjadi [[pantheon]] [[Dewa Olimpus|dewa-dewa Olimpus]], dan proses perubahnnya sendiri terjadi tanpa konflik.
 
Orang Yunani yang memikirkan mengenai sajak menganggap bahwa theogonia (cerita kelahiran para dewa) sebagai genre puitis prototipe-''mythos'' prototipikal—dan menghubungkan banyak kekuasaan di dalamnya. [[Orfeus]], seorang penyair [[arketipal]], juga merupakan seorang penyanyi arketipal theogonia. Dalam ''[[Argonautika]]'' buatan [[Apollonios]], dikisahkan bahwa Orfeus menggunakan sajak-sajak theogonia untuk menenangkan lautan dan badai, juga untuk menggerakkan hati keras milik para [[Dewa dunia bawah Yunani|dewa dunia bawah]] dalam perjalanannya ke [[dunia bawah]]. Dalam ''Himne Homeros untuk Hermes'', ketika [[Hermes]] menciptakan [[lira (alat musik)|lira]], hal yang pertama kali dia lakukan adalah bernyanyi tentang kelahiran para dewa.<ref name="Hermes">''Himne Homeros untuk Hermes'', [http://mcllibrary.org/Hesiod/hymns.html 414–435] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081025121210/http://mcllibrary.org/Hesiod/hymns.html |date=2008-10-25 }}</ref> ''Theogonia'' buatan Hesiodos bukan hanya naskah yang masih bertahan yang menceritakan mengenai para dewa, namuntetapi juga naskah terlengkap yang masih ada yang menggambarkan fungsi penyair arkais. Theogonia sendiri diawali dengan doa pembuka yang ditujukan untuk para [[Mousai]]. Cerita theogonia merupakan subjek dari banyak sajak yang hilang, termasuk sajak-sajak yang dipercaya ditulis oleh Orfeus, [[Mousaios]], [[Epimenides]], [[Abaris dari Hyperboreia|Abaris]], dan para peramal legendaris lainnya. Kisah-kisah tentang theogonia diyakini pernah digunakan dalam ritual penyucian pribadi dan [[Misteri Yunani-Romawi|ritus-ritus misteri]]. Ada indikasi bahwa [[Plato]] tidak asing dengan beberapa versi theogonia Orfik.<ref name="Betegh147">G. Betegh, ''The Derveni Papyrus'', 147</ref> Namun, informasi mengenai kepercayaan dan ritus keagamaan memang sedikit, selain itu ciri-ciri budaya tersebut tidak akan dibeberkan secaa terbuka oleh para anggotanya ketika kepercayaannya sedang dilakukan. Setelah banyak kepercayaan religius yang menghilang, hanya sedikit orang yang masih mengetahui ritual dan ritusnya. Akan tetapi, kiasan dari rtus-ritus tersebut kadang muncul pada aspek-aspek yang cukup umum.
 
Penggambaran yang ada pada tembikar dan karya seni keagamaan, ditafsirkan, dan lebih mungkin disalahartikan dalam beragam mitos dan kisah. Beberapa bagian dari karya-karya ini masih ada dalam bentuk kutipan-kutipan oleh para filsuf [[Neoplatonisme|Neoplatonis]] dan baru-baru ini terungkap melalui potongan-potongan [[papirus]]. Salah satu adalah [[Papirus Derveni]], yang kini membuktikan bahwa setidaknya pada abad kelima SM ada sebuah sajak theogonia-kosmogoni buatan Orfeus. Sajak tersebut berusaha mengalahkan ''Theogonia'' buatan Hesiodos. Dalam sajak tersebut, silsilah para dewanya dapat ditarik kembali sampai kepada [[Niks]] (dewi malam) sebagai perempuan permulaan utama yang muncul sebelum Uranus, Kronos, dan Zeus.<ref name="BurkertBetegh">W. Burkert, ''Greek Religion'', 236<br />* G. Betegh, ''The Derveni Papyrus'', 147</ref> Disebutkan pula bahwa Malam dan Kegelapan dapat menjadi setara dengan Khaos.
Baris 97:
 
[[Berkas:Mainade Staatliche Antikensammlungen 2645.jpg|230px|kiri|jmpl|Seorang [[Mainad]] yang sedang marah, membawa sebuah [[thirsos]] dan sekor [[macan tutul]], dengan seekor ular membelit di kepalanya. Tondo dari [[Kylix]] [[Attika]] [[Yunani Kuno]] berlatar putih, 490-480 SM.]]
Kisah cinta sering kali melibatkan [[hubungan sedarah]], atau hubungan seksual atau perkosaan yang dilakukan oleh dewa terhadap manusia perempuan. Hasil dari hubungan antara dewa dan manusia adalah manusia setengah dewa atau yang sering disebut [[Pahlawan Yunani|pahlawan]]. Kisah-kisah yang ada secara umum menunjukkan bahwa hubungan antara dewa dan manusia adalah sesuatu yang perlu dihindari. Hubungan cinta dewa-manusia jarang ada yang berakhir bahagia.<ref name="Mile39">G. Mile, ''Classical Mythology in English Literature'', 39</ref> Dalam beberapa kasus, ada pula dewi yang menjalin hubungan dengan manusia pria, seperti misalnya dalam ''Himne Homeros untuk Afrodit'', yang menceritakan bahwa dewi Afrodit berhubungan seksual dengan [[Ankhises]] dan melahirkan [[Aineias]].<ref>''Himne Homeros untuk Afrodit'', [http://courses.dce.harvard.edu/~clase116/txt_aphrodite.html 75–109] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030202153600/http://courses.dce.harvard.edu/~clase116/txt_aphrodite.html |date=2003-02-02 }}</ref>
 
Kisah jenis kedua adalah kisah hukuman, yaitu kisah yang melibatkan kemunculan atau penemuan beberapa artefak budaya yang penting, seperti misalnya ketika [[Prometheus]] mencuri api dari para dewa, ketika [[Tantalos]] mencuri nektar dan ambrosia dari meja makan Zeus dan memberikannya pada anak buahnya dan dengan demikian dia telah membeberkan rahasia para dewa, ketika Prometheus atau [[Likaon]] menciptakan ritual kurban, ketika [[Demeter]] mengajarkan [[pertanian]] dan [[Misteri Eleusis|Misteri]] kepada [[Triptolemos]], atau ketika [[Marsias]] menciptakan [[aulos]] dan mengikuti kontes musik melawan Apollo. Ian Morris berpendapat bahwa kisah Prometheus merupakan "suatu masa antara sejarah para dewa dan sejarah manusia".<ref name="Morris291">I. Morris, ''Archaeology As Cultural History'', 291</ref> Suatu fragmen papirus tanpa nama, berasal dari abad ketiga, secara jelas menggambarkan hukuman dari Dionisos kepada raja [[Thrakia]], [[Likurgos]]. Sang raja terlambat menyadari bahwa Dionisos adalah seorang dewa. Akibatnya dia harus menerima hukuman mengerikan bahkan sampai berujung kematian.<ref name="Weaver335">J. Weaver, ''Plots of Epiphany'', 50</ref> Kisah mengenai kedatangan Dionisos, yang mendirikan kultusnya sendiri di Thrakia, juga merupakan subjek dari triologi Aiskhilos.<ref name="Bushnell28">R. Bushnell, ''A Companion to Tragedy'', hlm. 28</ref> Dalam drama tragedi lainnya, yaitu ''[[Bakkhai]]'' gubahan Euripides, dikisahkan bahwa raja [[Thebes, Yunani|Thebes]], [[Pentheus]], dihukum oleh Dionisos karena dia tidak menghormati sang dewa dan mengintai para [[Mainad]], sekelompok perempuan yang menyembah Dionisos.<ref name="Trobe195">K. Trobe, ''Invoke the Gods'', hlm. 195</ref>
Baris 105:
=== Zaman Pahlawan ===
[[Berkas:Pompeii - Casa dei Dioscuri - Perseus and Andromeda.jpg|200px|ka|jmpl|Lukisan dinding di [[Pompeii]] yang menggambarkan [[Perseus]] dan [[Andromeda]]. Perseus adalah pahlawan Yunani dari generasi awal.]]
Periode ketika para pahlawan hidup disebut dengan istilah [[Zaman Pahlawan]].<ref name="Kelsey30">F.W. Kelsey, ''An Outline of Greek and Roman Mythology'', 30</ref> Sajak-sajak epik dan genelaogis menciptakan kisah-kisah yang bercerita seputar pahlawan atau peristiwa tertentu, serta memunculkan hubungan antara para pahlawan dari cerita yang berbeda-beda; ceitacerita-cerita itu kemudian disusun secara berurutan. Menurut Ken Dowden, "bahkan ada efek saga: kita dapat mengikuti cerita beberapa keluarga dalam generasi-generasi yang saling berurutan".<ref name="Dowden11"/>
 
Setelah munculnya kultus pemujaan terhadap para pahlawan, maka dewa dan pahlawan disembah dan dipuja bersama-sama dalam ritual yang sakral. Dewa dan pahlawan juga disebut bersama-sama dalam doa dan ikrar yang dialamatkan pada mereka.<ref name="Raffan-Barket205" /> Berlawanan dengan zaman para dewa, pada zaman pahlawan jumlah para pahlawan tidak dibatasi dan tidak ada daftar tetapnya. Pada masa ini, tidak ada lagi dewa besar yang dilahirkan, namuntetapi pahlawan-pahlawan baru selalu ada saja yang muncul. Perbedaan lainnya antara kultus pemujaan pahlawan dan dewa adalah bahwa pahlawan menjadi pusat dari identitas kelompok lokal.<ref name="Raffan-Barket205">;Raffan-Burkert, ''Greek Religion'', 206</ref>
 
Peristiwa-peristiwa monumental dalam kisah [[Herakles]] dianggap sebagai masa-masa akhir dari Zaman Pahlawan. Pada Zaman Pahlawan ini juga terjadi tiga peristiwa besar, yaitu ekspedisi [[Argonaut|para Argonaut]], [[Siklus Thebes]] dan [[Perang Troya]].<ref name="KelseyRose30">F.W. Kelsey, ''An Outline of Greek and Roman Mythology'', hlm. 30<br />H. J. Rose, ''A Handbook of Greek Mythology'', hlm. 340</ref>
Baris 125:
{{Details|Argonaut}}
 
Satu-satunya wiracarita hellenistikHelenistik yang masih bertahan, yaitu ''[[Argonautika]]'' buatan [[Apollonios dari Rodos]] (wiracaritawan, sejarawan, dan pustakawan di [[Perpustakaan Iskandariyah]]), menceritakan tentang pelayaran [[Iason]] dan para [[Argonaut]] untuk memperoleh [[Bulu Domba Emas]] dari tanah [[Kolkhis]] yang mitis. Dalam ''Argonautika'', Iason disuruh oleh raja [[Pelias]] di istana sang raja untuk melakukan perjalanan, dan Iason pun memulai petualangannya. Hampir semua pahlawan yang hidup pada masa tersebut ikut serta bersama Iason dalan kapal ''[[Argo]]'' untuk membantu mengambil Bulu Domba Emas. Pahlawan terkenal yang termasuk dalam rombongan Argonaut meliputi [[Theseus]], yang pergi ke Kreta dan membunuh [[Minotaur]]; [[Atalanta]], sang pahlawan wanita; dan [[Meleagros]], yang pernah memiliki siklus epik tersendiri menyaingi ''[[Iliad]]'' dan ''[[Odisseia]]''. [[Pindaros]], [[Apollonios dari Rodos|Apollonios]] dan [[Apollodoros]] berusaha keras untuk memberi daftar lengkap orang-orang yang ikut dalam kelompok perjalanan Argonaut.<ref name="ApApPin">Apollodorus, ''Perpustakaan dan Epitome'', 1.9.[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus%3Atext%3A1999.01.0022;query=section%3D%2363;layout=;loc=1.9.17 16]<br />* Apollonios, ''Argonautika'', I, [http://www.sacred-texts.com/cla/argo/argo00.htm 20ff]<br />* Pindaros, ''Ode Pythia'', Pythia 4.[http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?lookup=Pind%2e+P%2e+4%2e171ff%2e 1]</ref>
 
Meskipun Apollonios menulis sajaknya pada abad ke-3 SM, penyusunan cerita Argonaut terjadi lebih dulu daripada Odisseia, yang menunjukkan adanya keterkaitan antara ''Odisseia'' dengan petualangan luar biasa Iason (sebagian pengembaraan [[Odisseus]] mungkin didasarkan pada cerita Argonaut).<ref name="BrArgGr">{{cite encyclopedia|title=Argonaut|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}<br />* P. Grimmal, ''The Dictionary of Classical Mythology'', hlm. 58</ref> Pada masa kuno, ekspedisi itu dianggap sebagai fakta sejarah, sebuah insiden dalam proses masuknya perdagangan dan kolonisasi Yunani ke [[Laut Hitam]].<ref name="BrArg">{{cite encyclopedia|title=Argonaut|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}</ref> Cerita Argonaut juga sangat terkenal dan membentuk suatu siklus yang dikaitkan dengan sejumlah legenda lokal. Cerita [[Medeia]], misalnya, mampu menarik perhatian berbagai penyair tragedi
Baris 146:
 
[[Berkas:Triumphant Achilles in Achilleion levelled.jpg|400px|jmpl|kiri|Lukisan dinding di istana [[Achilleion]] yang menggambarkan [[Akhilles]] sedang menyeret jenazah [[Hektor]] menggunakan [[kereta perang]]nya. Konflik antara Akhilles dan Hektor merupakan bagian penting dari ''[[Iliad]]'', yang menceritakan tentang [[Perang Troya]].]]
[[Siklus Epik|Siklus Perang Troya]], suatu kumpulan [[wiracarita]] mengena Perang Troya, dimulai dengan sejumlah peristiwa yang kemudian berujung pada peperangan, antara lain kisah tentang [[Eris (mitologi)|Eris]] dan [[apel emas]] [[Apel Perselisihan|Kallistinya]], [[Keputusan Paris]], penculikan [[Helene]], dan pengurbanan [[Ifigeneia]] di [[Aulis]]. Untuk mendapat Helene kembali, pasukan Yunani melakukan ekpspedisi besar-besaran di bawah komando saudara [[Menelaos]], yakni [[Agamemnon]], raja [[Argos]] atau [[Mykenai]]. Namun pihak Troya tidak mau menyerahkan Helene sehingga pasukan Yunani harus menggunakan cara-cara kekerasan. ''Iliad'', yang berlatar pada tahun kesepuluh dalam Perang Troya, mengisahkan persilisihan antara Agamemnon dan [[Akhilles]], yang merupakan salah satu prajurit Yunani terhebat. ''Iliad'' juga menceritakan kematian [[Patroklos]], sahabat dan kekasih pria Akhilles, yang mengabaikan nasihat Akhilles sehingga pada akhirnya Patroklos dibunuh oleh [[Hektor]], putra sulung [[Priamos]]. Akhilles marah besar dan balas membunuh Hektor. Setelah Hektor meninggal, pihak Troya dibantu oleh dua sekutu tambahan, yaitu [[Penthesileia]], ratu [[suku Amazon]], dan [[Memnon (mitologi)|Memnon]], raja [[Ethiopia]] dan putra [[Eos]], dewi fajar.<ref name="TrBr">{{cite encyclopedia|title=Troy|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}</ref> Akhilles membunuh keduanya, namuntetapi kemudian Paris berhasil membunuh Akhilles dengan cara memanahnya di bagian tumitnya. Tumit Akhilles adalah satu-satunya bagian tubuhnya yang tidak kebal terhadap senjata manusia. Sebelum dapat menaklukan Troya, pasukan Yunani harus terlebih dahulu mengambil [[Palladium]] (patung kayu Athena) dari kuil di Troya. Dan pada akhirnya, dengan bantuan dewi Athena, pasukan Yunani membuat sebuah [[Kuda Troya|kuda kayu raksasa]] dan berpura-pura pergi dari Troya. Sebenarnya [[Kassandra]], putri Priamos, sudah memperingatkan bahwa kuda itu berbahaya, akan tetapi rakyat Troya dipengaruhi oleh [[Sinon]], orang Yunani yang berpura-pura telah melepaskan diri dari pasukan Yunani. Rakyat Troya pun membawa kuda itu masuk ke dalam kota sebagai persembahan untuk dewi Athena. [[Laokoon]], seorang pendeta mencoba menghancurkan kuda itu, akibatnya dia tewas dimakan oleh ular laut kiriman Poseidon. Pada malam harinya, armada Yunani kembali ke Troya, sementara para prajurit Yunani yang berdiam dalam kuda kayu keluar dan membuka gerbang Troya. Malam itu pun menjadi malam kehancuran untuk Troya. Priamos dan semua putranya dibantai, sedangkan semua wanita Troya dijadikan budak dan dijual ke berbagai kota di Yunani.
 
Dua wiracarita kuno, yaitu ''[[Nostoi]]'' ("Kembali") yang kini hilang dan ''[[Odisseia]]'' karya Homeros, menceritakan perjalanan pulang para pemimpin Yunani seusai Perang Troya (termasuk pengembaraan [[Odisseus]] dan pembunuhan Agamemnon). Sementara itu petualangan Aineias diceritakan dalam wiracarita ''Aeneid''.<ref name="HeliosTr">{{cite encyclopedia|title=Trojan War|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios|year=1952}}</ref> Siklus Perang Troya juga meliputi kisah-kisah petualangan anak-anak dari para tokoh yang terlibat Perang Troya, seperti msialnya [[Orestes]] dan [[Telemakhos]].<ref name="TrBr" />
Baris 187:
 
=== Rasionalisme Helenistik ===
Selama [[periode Helenistik]], mitologi menjadi pengetahuan yang elit dan penuh dengan prestise dan menunjukkan bahwa pemiliknya merupakan anggota dari kelas sosial tertentu. Pada waktu yang sama, rasa skeptis yang muncul pada zaman Klasik bahkan menjadi lebih disebarluaskan.<ref name="Gale89">M.R. Gale, ''Myth and Poetry in Lucretius'', hlm. 89</ref> Mitografer Yunani [[Euhemeros]] memulai tradisi untuk mencari dasar historis yang aktual untuk makhluk dan peristiwa mitologi.<ref name="BrEuh">{{cite encyclopedia|title=Eyhemerus|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}</ref> Meskipun karya aslinya, ''Kitab Keramat'', sudah hilang, namuntetapi banyak dari isinya yang kita ketahui karena telah dicatat oleh Diodoros dan [[Lactantius]].<ref>R. Hard, ''The Routledge Handbook of Greek Mythology'', hlm. 7</ref>
 
=== Rasionalisme Romawi ===
Baris 193:
Merasionalisasi [[hermeneutika]] mitos bahkan menjadi lebih populer lagi pada masa [[Kekaisaran Romawi]]. Ini dapat terjadi berkat teori-teori fisikalis dari filsafat [[Stoikisme|Stoik]] dan [[Epikureanisme|Epikurean]]. Orang-orang Stoik memberikan penjelasan bahwa para dewa dan pahlawan adalah fenomena fisika, sedangkan para Euhemeris berusaha memberikan penjelasan rasional bahwa tokoh-tokoh mitologi merupakan figur-figur dalam sejarah. Pada saat yang sama, orang-orang Stoik dan [[Neoplatonisme|Neoplatonis]] mengajukan teori mengenai signifikasi moral dari tradisi mitologis, kadang didasarkan pada etimologi Yunani.<ref name="Chance69">J. Chance, ''Medieval Mythography'', hlm. 69</ref> Melalui pesan Epikureannya, [[Lucretius]] berusaha membuang ketakutan takhayul dari pikiran warga Romawi.<ref name="Walshxxvi">P.G. Walsh, ''The Nature of Gods'' (Introduction), hlm. xxvi</ref>
 
[[Livius]] juga skeptis terhadap tradisi mitologi dan mengklaim bahwa dia tidak berniat membuat keputusan mengenai legenda semacam itu (fabulae).<ref name="Gale88">M.R. Gale, ''Myth and Poetry in Lucretius'', hlm. 88</ref> Tantangan untuk bangsa Romawi yang memiliki rasa yang kuat dan apologetis terhadap [[Agama di Romawi kuno|radisi keagamaan]] adalah untuk mempertahankan tradisi itu sambil mengakui bahwa itu sering kali menjadi asal mula lahirnya takhayul. Sejarawan [[Marcus Terentius Varro|Varro]], yang menganggap bahwa agama merupakan suatu institusi manusia dengan kepentingan yang besar untuk memelihara hal-hal baik dalam msyarakat, melakukan studi yang teliti dan mempelajari asal muasal kultus keagamaan. Dalam karyanya ''Antiquitates Rerum Divinarum'' (yang sudah hilang namun pendekatan umumnya dapat kita perkirakan dari karya [[Augustinus dari Hippo|Augustinus]], ''[[Kota Tuhan]]'') Varro berpendapat bahwa sementara orang yang percaya takhayul takut terhadap dewa, namuntetapi orang yang beragama menganggap para dewa sebagai orang tua mereka.<ref name="Walshxxvi" /> Dalam karyanya, dia membedakan para dewa menjad tiga jenis:
 
# Dewa alam: personifikasi fenomena alam, misalnya hujan, api, musim.
Baris 199:
# Dewa perkotaan: diciptakan oleh para legislator yang bijaksana untuk menenangkan dan mencerahkan rakyat.
 
Akademisi Romawi Cotta mengejek penerimaan mitos, baik yang literal maupun alegori. Dia menyatakan secara tegas bahwa mitos tak punya tempat dalam filsafat.<ref name="Gale87">M.R. Gale, ''Myth and Poetry in Lucretius'', hlm. 87</ref> [[Cicero]] juga umumnya meremehkan mitos, namuntetapi, seperti Varro, dia berempati karena dia mendukung agama negara dan lembaganya. Adalah sulit untuk mengetahui sampai seberapa jauh kelas sosial yang dipengaruhi oleh rasionalisme ini.<ref name="Gale88" /> Cicero menegaskan bahwa tidak seorangpun (bahkan orang lanjut usia dan anak-anak sekalipun) yang begitu bodohnya untuk mempercayai teror [[Hades]] atau keberadaan [[Skilla]], [[kentaur]], atau berbagai makhluk campuran lainnya,<ref name="CiceroTusc">Cicero, ''Tusculanae Disputationes'', 1.[http://www.thelatinlibrary.com/cicero/tusc1.shtml 11]</ref> namun, di sisi lain, Cicero, yang juga merupakan seorang orator, mengeluh mengenai karakter orang-orang yang mudah percaya pada takhayul.<ref name="CiceroDiv">Cicero, ''De Divinatione'', 2.[http://www.thelatinlibrary.com/cicero/divinatione2.shtml#81 81]</ref> ''De Natura Deorum'' adalah ikhtisar paling komprehensif mengenai jalan pikiran Cicero.<ref name="Walshxxvii">P.G. Walsh, ''The Nature of Gods (Introduction), xxvii</ref>
 
=== Penggabungan ===
{{see also|Mitologi Romawi}}
[[Berkas:Belvedere Apollo Pio-Clementino Inv1015.jpg|200px|jmpl|lurus|Apollo Belvedere, patung marmer buatan Romawi (antara 130–140 M), tiruan dari patung perunggu Yunani (antara 330–320 SM). Dalam agama Romawi kuno, pemujaan dewa [[Apollo]], yang berasal dari Yunani, digabungkan dengan kultus pemujaan [[Sol Invictus]]. Bangsa Romawi menyembah Sol Invictus sebagai pelindung spesial kaisar, dan Sol Invitus menjadi dewa utama di Kekasairan Romawi sampai akhirnya digantikan oleh agama [[Kristen]].]]
Pada masa [[Romawi kuno]], lahir mitologi Romawi yang baru melalui sinkretisasi (penggabungan atau pencampuran) berbagai dewa Yunani dan dewa-dewa asing lainnya. Hal ini terjadi karena bangsa Romawi hanya memiliki sedikit mitologi. Selain itu pewarisan tradisi mitologi Yunani kepada bangsa Romawi menjadikan dewa-dewa Romawi mengadopsi ciri-ciri dewa Yunani yang menjadi padanan mereka.<ref name="Gale88" /> Dewa [[Zeus]] dan [[Yupiter (mitologi)|Yupiter]] merupakan salah satu contoh tumpang tindih mitologi Yunani dan Romawi. Selain adanya penggabungan dua tradisi mitologi, bangsa Romawi juga mengaitkan diri dengan agama-agama dari daerah Timur. Hal ini yang semakin memperkuat proses sinkretisasi.<ref>North-Beard-Price, ''Religions of Rome'', hlm. 259</ref> Sebagai contohnya, kultus pemujaan matahari diperkenalkan di Romawi setelah kaisar [[Aurelianus]] sukses melaksanakan kampanye militer di [[Suriah]]. Dewa dari Asia, yakni [[Mithras]] (yang dapat disebut sebagai personifikasi matahari) dan [[Ba'al]] dipadukan dengan dewa Apollo dan Helios menjadi satu dewa tunggal yang disebut [[Sol Invictus]], yang memiliki banyak atribut campuran dan dipuja dengan ritus gabungan.<ref>J. Hacklin, ''Asiatic Mythology'', hlm. 38</ref> Apollo kemungkinan semakin sering diidentikkan dalam agama dengan Helios atau bahkan Dionisos, namuntetapi naskah-naskah mengenainya jarang memperlihatkan perkembangan semacam ini. Ini barangkali menunjukkan bahwa mitologi dalam sastra semakin lama semakin tidak berkaitan dengan kegiataan keagamaan yang sesungguhnya.
 
Kumpulan sajak ''Saturnalia'' karya [[Ambrosius Theodosius Macrobius|Macrobius]] dan [[Orfisme|Himne Orfik]] yang tersisa pada masa sekarang juga ikut dipengaruhi oleh teori-teori rasionalisme dan tren sinkretisasi. Himne Orfik merupakan seperengkat komposisi puitis pra-Klasik yang diatribusikan atas nama Orfeus. Orfeus sendiri merupakan tokoh dari suatu mitos yang terkenal. Pada kenyataannya, meskipun dihubungan dengan Orfeus, namuntetapi sajak-sajak ini kemungkinan disusun oleh beberapa penyair berbeda, dan mengandung banyak petunjuk tentang mitologi Eropa prasejarah.<ref>Sacred Texts, [http://www.sacred-texts.com/cla/hoo/index.htm Himne Orfik]</ref> Sementara itu tujuan dari dibuatnya ''Saturnalia'' adalah untuk menyampaikan kebudayaan Hellenik yang telah diperoleh oleh Macrobius dari hasil studinya, meskipun banyak penggambaran para dewa telah dipengaruhi oleh teologi dan mitologi Mesir dan Afrika Utara (yang juga mempengaruhi penafsiran Virgilus). Dalam ''Saturnalia'', kembali bermunculan komentar-komentar mitologi yang dipengaruhi oleh orang-orang Euhemeris, Stoik, dan Neoplatonis.<ref name="Chance69" />
 
== Pemahaman modern ==
Baris 383:
* Hesiodos, ''Theogonia''
* Homeros, ''Iliad''. ''Lihat teks asli di [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin/ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0133:book=1:card=1 Perseus program]''.
* ''Himne Homeros untuk Afrodit''. ''[http://courses.dce.harvard.edu/~clase116/txt_aphrodite.html Terjemahan bahasa Inggris] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20030202153600/http://courses.dce.harvard.edu/~clase116/txt_aphrodite.html |date=2003-02-02 }} oleh [[Gregory Nagy]]''.
* ''Himne Homeros untuk Demeter''. ''Lihat teks asli di [http://www.perseus.tufts.edu/cgi-bin//ptext?doc=Perseus:text:1999.01.0137:hymn=2:line=1 Perseus project]''.
* ''Himne Homeros untuk Hermes''. ''Lihat terjemahan bahasa Inggris di [http://mcllibrary.org/Hesiod/hymns.html Online Medieval and Classical Library] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20081025121210/http://mcllibrary.org/Hesiod/hymns.html |date=2008-10-25 }}''.
* Ovidius, ''Metamorphoses''. ''Lihat teks asli di [http://www.thelatinlibrary.com/ovid/ovid.met1.shtml Latin Library]''.
* Pausanias, ''Hhellados Periegesis''
Baris 396:
{{refbegin|colwidth=30em}}
* {{cite book|last=Ackerman|first=Robert|title=Prolegomena to the Study of Greek Religion by Jane Ellen Harrison|publisher=Princeton University Press|year=1991—Reprint edition|isbn=0-691-01514-7|chapter=Introduction}}
* {{cite book|last=Albala Ken G, Johnson Claudia Durst, Johnson Vernon E.|title=Understanding the Odyssey|url=https://archive.org/details/bulfinchsgreekro00bulf|publisher=Courier Dover Publications|year=2000|isbn=0-486-41107-9|chapter=Origin of Mythology}}
* {{cite book|last=Algra|first=Keimpe|title=The Cambridge Companion to Early Greek Philosophy|publisher=Cambridge University Press|year=1999|isbn=0-521-44667-8|chapter=The Beginnings of Cosmology}}
* {{cite book|last=Allen|first=Douglas|title=Structure & Creativity in Religion: Hermeneutics in Mircea Eliade's Phenomenology and New Directions|url=https://archive.org/details/structurecreativ0000alle|publisher=Walter de Gruyter|year=1978|isbn=90-279-7594-9|chapter=Early Methological Approaches}}
* {{cite encyclopedia|title=Argonaut|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite book|last=Betegh|first=Gábor|title=The Derveni Papyrus|url=https://archive.org/details/dervenipapyrusco0000bete|publisher=Cambridge University Press|year=2004|isbn=0-521-80108-7|chapter=The Interpretation of the poet}}
* {{cite book|last=Bonnefoy|first=Yves|title=Greek and Egyptian Mythologies|url=https://archive.org/details/greekegyptianmyt00bonn|publisher=University of Chicago Press|year=1992|isbn=0-226-06454-9|chapter=Kinship Structures in Greek Heroic Dynasty}}
* {{cite book|last=Bulfinch|first=Thomas|title=Bulfinch's Greek and Roman Mythology|url=https://archive.org/details/understandingody0000john|publisher=Greenwood Press|year=2003|isbn=0-313-30881-0|chapter=Greek Mythology and Homer}}
* {{cite book|last=Burkert|first=Walter|title=Greek Religion: Archaic and Classical (translated by John Raffan)|publisher=Blackwell Publishing|year=2002|isbn=0-631-15624-0|chapter=Prehistory and the Minoan Mycenaen Era}}
* {{cite book|last=Burn|first=Lucilla|title=Greek Myths|url=https://archive.org/details/greekmyths00burn|publisher=University of Texas Press|year=1990|isbn=0-292-72748-8}}
* {{cite book|last=Bushnell|first=Rebecca W.|title=Medieval A Companion to Tragedy|publisher=Blackwell Publishing|year=2005|isbn=1-4051-0735-9|chapter=Helicocentric Stoicism in the Saturnalia: The Egyptian Apollo}}
* {{cite book|last=Chance|first=Jane|title=Medieval Mythography|url=https://archive.org/details/medievalmythogra0000chan|publisher=University Press of Florida|year=1994|isbn=0-8130-1256-2|chapter=Helicocentric Stoicism in the Saturnalia: The Egyptian Apollo}}
* {{cite book|last=Caldwell|first=Richard|title=Approaches to Greek Myth|publisher=Johns Hopkins University Press|year=1990|isbn=0-8018-3864-9|chapter=The Psychoanalytic Interpretation of Greek Myth}}
* {{cite book|last=Calimach|first=Andrew|title=Lovers' Legends: The Gay Greek Myths|url=https://archive.org/details/loverslegends00cali|publisher=Haiduk Press|year=2002|isbn=0-9714686-0-5|chapter=The Cultural Background}}
* {{cite book|last=Cartledge|first=Paul A.|title=The Greeks|url=https://archive.org/details/greeksportraitof0000cart|publisher=[[Oxford University Press]]|year=2002|isbn=0-19-280388-3|chapter=Inventing the Past: History v. Myth}}
* {{cite book|last=Cartledge|first=Paul A.|title=The Spartans (translated in Greek)|url=https://archive.org/details/hoispartiatesmia0000cart|publisher=Livanis|year=2004|isbn=960-14-0843-6}}
* {{cite book|last=Cashford|first=Jules|title=The Homeric Hymns|url=https://archive.org/details/homerichymns0000unse_y4i4|publisher=Penguin Classics|year=2003|isbn=0-14-043782-7|chapter=Introduction}}
* {{cite book|last=Dowden|first=Ken|title=The Uses of Greek Mythology|publisher=Routledge (UK)|year=1992|isbn=0-415-06135-0|chapter=Myth and Mythology}}
* {{cite book|last=Dunlop|first=John|title=The History of Fiction|url=https://archive.org/details/historyfictionb01dunlgoog|publisher=Carey and Hart|year=1842|chapter=Romances of Chivalry|isbn=1149403381}}
* {{cite book|last=Edmunds|first=Lowell|title=Approaches to Greek Myth|publisher=Johns Hopkins University Press|year=1980|isbn=0-8018-3864-9|chapter=Comparative Approaches}}
* {{cite encyclopedia|title=Euhemerus|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite book|last=Foley|first=John Miles|title=Homer's Traditional Art|url=https://archive.org/details/homerstraditiona0000fole|publisher=Penn State Press|year=1999|isbn=0-271-01870-4|chapter=Homeric and South Slavic Epic}}
* {{cite book|last=Gale|first=Monica R.|title=Myth and Poetry in Lucretius|publisher=Cambridge University Press|year=1994|isbn=0-521-45135-3|chapter=The Cultural Background}}
* {{cite encyclopedia|title=Greek Mythology|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite encyclopedia|title=Greek Religion|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite book|last=Griffin|first=Jasper|title=The Oxford Illustrated History of Greece and the Hellenistic World edited by John Boardman, Jasper Griffin and Oswyn Murray|publisher=Oxford University Press|year=1986|isbn=0-19-285438-0|chapter=Greek Myth and Hesiod}}
* {{cite book|last=Grimal|first=Pierre|title=The Dictionary of Classical Mythology|url=https://archive.org/details/dictionaryofclas0000grim_g9o8|publisher=Blackwell Publishing|year=1986|isbn=0-631-20102-5|chapter=Argonauts}}
* {{cite book|last=Hacklin|first=Joseph|title=Asiatic Mythology|publisher=Asian Educational Services|year=1994|isbn=81-206-0920-4|chapter=The Mythology of Persia}}
* {{cite book|last=Hanson|first=Victor Davis|last2=Heath|first2=John|title=Who Killed Homer (translated in Greek by Rena Karakatsani)|publisher=Kaktos|year=1999|isbn=960-352-545-6}}
* {{cite book|last=Hard|first=Robin|title=The Routledge Handbook of Greek Mythology: based on H. J. Rose's "A Handbook of Greek mythology"|url=https://archive.org/details/routledgehandboo0000hard|publisher=Routledge (UK)|year=2003|isbn=0-415-18636-6|chapter=Sources of Greek Myth}}
* {{cite encyclopedia|title=Heracles|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite book|last=Jung Carl Gustav|first=Kerényi Karl|title=Essays on a Science of Mythology|publisher=Princeton University Press|year=2001—Reprint edition|isbn=0-691-01756-5|chapter=Prolegomena}}
Baris 430:
* {{cite book|last=Kelly|first=Douglas|title=An Outline of Greek and Roman Mythology|publisher=Douglas Kelly|year=2003|isbn=0-415-18636-6|chapter=Sources of Greek Myth}}
* {{cite book|last=Kelsey|first=Francis W.|title=A Handbook of Greek Mythology|publisher=Allyn and Bacon|year=1889}}
* {{cite book|last=Kirk|first=Geoffrey Stephen|authorlink =|title = Myth: Its Meaning and Functions in Ancient and Other Cultures|url = http://books.google.com/?id=OFO_NQJh8L0C&printsec=frontcover|publisher=University of California Press|year=1973|isbn=0-520-02389-7|chapter= The Thematic Simplicity of the Myths|chapterurl = http://books.google.com/books?id=OFO_NQJh8L0C&pg=PA172&lpg=PA172&dq=%22The+Thematic+Simplicity+of+the+Myths%22+kirk&source=web&ots=2PPW9EpmhU&sig=OjCPntKPCXDFSIV-89lnH-nnwkE&hl=en&ei=4X2XSaqsCJC28ASt9e3RAw&sa=X&oi=book_result&resnum=1&ct=result}}
* {{cite book|last=Kirk|first=Geoffrey Stephen|title = The Nature of Greek Myths|url=https://archive.org/details/natureofgreekmyt00kirkrich|publisher = Penguin|location = Harmondsworth|year=1974|isbn = 0-14-021783-5}}
* {{cite book|last=Klatt J. Mary|first=Brazouski Antoinette|title=Children's Books on Ancient Greek and Roman Mythology: An Annotated Bibliography|url=https://archive.org/details/childrensbookson0000braz|publisher=Greenwood Press|year=1994|isbn=0-313-28973-5|chapter=Preface}}
* {{cite encyclopedia|encyclopedia=Lexicon Iconographicum Mythologiae Classicae|publisher=Artemis-Verlag|date=1981–1999}}
* {{cite book|last=Miles|first=Geoffrey|title=Classical Mythology in English Literature: A Critical Anthology|publisher=University of Illinois Press|year=1999|isbn=0-415-14754-9|chapter=The Myth-kitty}}
* {{cite book|last=Morris|first=Ian|title=Archaeology As Cultural History|url=https://archive.org/details/archaeologyascul0000morr|publisher=Blackwell Publishing|year=2000|isbn=0-631-19602-1}}
* {{cite encyclopedia|title=myth|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite book|last=Nagy|first=Gregory|title=Greek Mythology and Poetics|url=https://archive.org/details/greekmythologypo0000nagy|publisher=Cornell University Press|year=1992|isbn=0-8014-8048-5|chapter=The Hellenization of the Indo-European Poetics}}
* {{cite book|last=Nilsson|first=Martin P.|title=Greek Popular Religion|publisher=Columbia University Press|year=1940|chapter=[http://www.sacred-texts.com/cla/gpr/gpr07.htm The Religion of Eleusis]}}
* {{cite book|last=North John A., Beard Mary, Price Simon R.F.|title=Classical Mythology in English Literature: A Critical Anthology|publisher=Cambridge University Press|year=1998|isbn=0-521-31682-0|chapter=The Religions of Imperial Rome}}
Baris 446:
* {{cite book|last=Rose|first=Herbert Jennings|title=A Handbook of Greek Mythology|publisher=Routledge (UK)|year=1991|isbn=0-415-04601-7}}
* {{cite book|last=Segal|first=Robert A.|title=Myth and the Polis edited by Dora Carlisky Pozzi, John Moore Wickersham|publisher=Cornell University Press|year=1991|isbn=0-8014-2473-9|chapter=A Greek Eternal Child}}
* {{cite journal|last=Segal|first=Robert A.|title=The Romantic Appeal of Joseph Campbell |journal="Christian Century"|date=April 4, 1990|url=http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=766|publisher=Christian Century Foundation|access-date=2011-07-08|archive-date=2007-01-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20070107075423/http://www.religion-online.org/showarticle.asp?title=766|dead-url=yes}}
* {{cite book|last=Segal|first=Robert A.|title=Theorizing about Myth|url=https://archive.org/details/theorizingaboutm00sega|publisher=Univ of Massachusetts Press|year=1999|isbn=1-55849-191-0|chapter=Jung on Mythology}}
* {{cite book|last=Stoll|first=Heinrich Wilhelm (translated by R. B. Paul)|title=Handbook of the religion and mythology of the Greeks|publisher=Francis and John Rivington|year=1852}}
* {{cite book|last=Trobe|first=Kala|title=Invoke the Gods|url=https://archive.org/details/invokegods00kala|publisher=Llewellyn Worldwide|year=2001|isbn=0-7387-0096-7|chapter=Dionysus}}
* {{cite encyclopedia|title=Trojan War|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios|year=1952}}
* {{cite encyclopedia|title=Troy|encyclopedia=Encyclopaedia Britannica|year=2002}}
* {{cite encyclopedia|title=Volume: Hellas, Article: Greek Mythology|encyclopedia=Encyclopaedia The Helios|year=1952}}
* {{cite book|last=Walsh|first=Patrick Gerald|title=The Nature of the Gods|url=https://archive.org/details/natureofgods0000cice|publisher=Oxford University Press|year=1998|isbn=0-19-282511-9|chapter=Liberating Appearance in Mythic Content}}
* {{cite book|last=Weaver|first=John B.|title=The Plots of Epiphany|publisher=Walter de Gruyter|year=1998|isbn=3-11-018266-1|chapter=Introduction}}
* {{cite book|last=Winterbourne|first=Anthony|title=When the Norns Have Spoken|publisher=Fairleigh Dickinson University Press|year=2004|isbn=0-8386-4048-6|chapter=Spinning and Weaving Fate}}
* {{cite book|last=Wood|first=Michael|title=In Search of the Trojan War|url=https://archive.org/details/insearchoftrojan0000wood|publisher=University of California Press|year=1998|isbn=0-520-21599-0|chapter=The Coming of the Greeks}}
{{refend}}
 
== Bacaan lanjutan ==
{{refbegin}}
* {{cite book|last=Gantz|first=Timothy|authorlink =|title=Early Greek Myth: A Guide to Literary and Artistic Sources|url=https://archive.org/details/earlygreekmythgu0001gant|publisher=Johns Hopkins University Press|year=1993|isbn=0-8018-4410-X}}
* {{cite book|last=Graves|first=Robert|authorlink=|title=The Greek Myths|publisher= Penguin (Non-Classics)|year=1955—Cmb/Rep edition 1993|isbn=0-14-017199-1}}
* {{cite book|last=Hamilton|first=Edith|authorlink =|title=Mythology|publisher= Back Bay Books|year=1942—New edition 1998|isbn=0-316-34151-7}}
* {{cite book|last=Kerenyi|first=Karl|title=The Gods of the Greeks|url=https://archive.org/details/godsofgreeks00kerrich|publisher= Thames & Hudson|year=1951—Reissue edition 1980|isbn=0-500-27048-1}}
* {{cite book|last=Kerenyi|first=Karl|title=The Heroes of the Greeks|url=https://archive.org/details/heroesofgreeks00kerrich|publisher= Thames & Hudson|year=1959—Reissue edition 1978|isbn=0-500-27049-X}}
* {{cite book|last=Morford M.P.O.|first=Lenardon L.J.|title=Classical Mythology|publisher= Oxford University Press|year=2006|isbn=0-19-530805-0}}
* {{cite book|last=Powell|first=Barry|authorlink =|title=Classical Myth|url=https://archive.org/details/classicalmyth0000powe|publisher=Prentice-Hall|year=2008 —6th edition|isbn=978-0-13-606171-7}}
* {{cite book|last=Powell|first=Barry|authorlink =|title=A Short Introduction to Classical Myth|url=https://archive.org/details/shortintroductio0000powe|publisher=Prentice-Hall|year=2001|isbn=978-0-13-025839-7}}
* {{cite book|last=Ruck Carl|first=Staples Blaise Daniel|title=The World of Classical Myth|url=https://archive.org/details/worldofclassical0000ruck|publisher= Carolina Academic Press|year=1994|isbn=0-89089-575-9}}
* Smith, William (1870), ''[http://www.ancientlibrary.com/smith-bio/ Dictionary of Greek and Roman Biography and Mythology] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060409205638/http://www.ancientlibrary.com/smith-bio/ |date=2006-04-09 }}''.
* {{cite book|last=Veyne|first=Paul|authorlink=|others = (translated by Paula Wissing)|title=Did the Greeks Believe in Their Myths? An Essay on Constitutive Imagination|publisher= University of Chicago|year=1988|isbn=0-226-85434-5|url = http://books.google.com/?id=EpbZLRPGgBsC&printsec=frontcover}}
* {{cite book|last = Woodward|first = Roger D. (editor)|title = The Cambridge Companion to Greek Mythology|publisher = Cambridge University Press|location = Cambridge ; New York|year = 2007|isbn = 0-521-84520-3|url = http://books.google.com/?id=TQyRX6WmMUMC&printsec=frontcover}}
{{refend}}
 
Baris 480:
* {{en}} [http://greekmythology.com/ Greek Mythology] Situs mengenai subjek-subjek dalam mitologi Yunani
* {{en}} [http://timelessmyths.com/ Timeless Myths] Situs berisi informasi lengkap mengenai mitologi Yunani
* {{en}} [http://www.library.theoi.com/ Library of Classical Mythology Texts] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070915040106/http://www.library.theoi.com/ |date=2007-09-15 }} kumpulan terjemahan naskah kuno mengenai mitologi Yunani dalam bahasa Inggris
* {{en}} [http://www.theoi.com/ Theoi Project, Guide to Greek Mythology] biografi tokoh-tokoh mitologi Yunani beserta kutipan dari naskah kuno dan gambar dari seni klasik
* {{en}} Martin P. Nilsson, [http://books.google.com/books?id=xQzlzYEUm2QC&pg=PA11&dq=mycenaeans+chronology&hl=en&ei=TDQbTPixEon94Aba58mwCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=10&ved=0CFIQ6AEwCTgK#v=onepage&q&f=false The Mycenaean Origin of Greek Mythology], di Google buku
Baris 486:
{{Triad Yunani}}
{{Mitologi Yunani (dewa)}}
{{Authority control}}
 
[[Kategori:Mitologi Yunani| ]]