Kalau Tak Untung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Inighozali (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Fazily (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh 114.79.16.18 (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(17 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox book <!-- See Wikipedia:WikiProject Novels or Wikipedia:WikiProject Books -->
Novel '''''Kalau Tak Untung'''''<ref>{{Cite book|title=Kalau Tak Untung|last=Ismail|first=Sariamin|publisher=Balai Pustaka|year=1933|isbn=978-979-407-086-4|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref> (''Kalau Ta' Oentoeng)'' ditulis oleh Selasih (nama samaran dari [[Sariamin Ismail]]) pada tahun 1933<ref>{{Cite book|title=Biografi Sejarah Selasih dan Karyanya|last=Mujiningsih|first=Erlis Nur|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1995|isbn=979-459-486-5|location=Jakarta|pages=27-32|url-status=live}}</ref>. Novel tersebut diterbitkan oleh PN [[Balai Pustaka]] dengan ketebalan buku 188 halaman. Novel tersebut memberikan jejak tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia. baik dari aspek struktur cerita hingga latar belakang pengarang sebagai perempuan penulis pertama di Indonesia. Realitas sosial yang dibangun dalam cerita tersebut juga merefleksikan secara semu dengan kondisi kenyataan sosial pada masa kepenulisannya, yaitu masa sebelum kemerdekaan.
| name = Kalau Tak Untung
| title_orig = Kalau Ta' Oentoeng
| translator =
| image =
| caption =
| author = [[Sariamin Ismail]]
| cover_artist =
| country = [[Indonesia]]
| language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| series =
| genre = Novel
| publisher = [[Balai Pustaka]]
| release_date = 1933
| media_type = Cetak (sampul keras & lunak)
| pages = 131
| isbn = 9794070866
| dewey =
| congress = MLCSE 92/00668 (P)
| oclc = 63981202
}}
 
Novel '''''Kalau Tak Untung'''''<ref name=":0">{{Cite book|title=Kalau Tak Untung|url=https://archive.org/details/kalautakuntung0000sela|last=Ismail|first=Sariamin|publisher=Balai Pustaka|year=1933|isbn=978-979-407-086-4|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref> (''Kalau Ta' Oentoeng)'' adalah novel yang ditulis oleh Selasih (nama samaran dari [[Sariamin Ismail]]) pada tahun 1933<ref name=":1">{{Cite book|title=Biografi Sejarah Selasih dan Karyanya|last=Mujiningsih|first=Erlis Nur|publisher=Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|year=1995|isbn=979-459-486-5|location=Jakarta|pages=27-32|url-status=live}}</ref>. Novel tersebutdan diterbitkan oleh PN [[Balai Pustaka]] dengan ketebalan buku 188 halaman. Novel tersebut merupakan novel pertama yang ditulis oleh penulis perempuan Indonesia yang memberikan jejak tersendiri dalam perkembangan sastra Indonesia., baik dari aspek struktur cerita hingga latar belakang pengarang.<ref sebagainame=":1" perempuan penulis pertama di Indonesia./> Realitas sosial yang dibangun dalam cerita tersebut juga merefleksikan secara semu dengan kondisi kenyataan sosial masyarakat pada masa kepenulisannya, yaitu masa sebelum kemerdekaan.
 
== Sinopsis ==
'''''Kalau Tak Untung''''' bercerita tentang kisah hidup seorang perempuan muda bernama Rasmani. Ia yang berasal dari keluarga yang mementingkan pendidikan ketika masyarakat di sekitarnya masih menuruti aturan yang konservatif, terutama tentang hak perempuan untuk memperoleh pendidikan. Pertentangan dengan lingkungannya tersebut tidak menghalangi usaha Rasmani hingga mampu menjadi guru. Ia juga mencintai Masrul, seorang pemuda yang mendukung pula hak pendidikan untuk perempuan. Baik Rasmani maupun Masrul juga menentang aturan pernikahan sedarah dalam [[budaya Minangkabau]].<ref name=":0" />
 
Masrul sempat dijodohkan dengan Aminah, anak mamaknya yang belum berpendidikan, kemudian meminta Rasmani untuk mengajarinya. Masrul akhirnya menikah dengan Muslina yang lebih berpendidikan, kaya, dan tidak sekaum dengannya. Namun, Muslina justru bersifat jahat dan tidak menghargai suaminya sendiri sehingga mengakibatkan mereka bercerai. Rasmani semakin menderita dengan sakitnya dan sejak tidak bersama dengan Masrul yang dicintainya. Di akhir cerita, Rasmani sudah mengetahui bahwa Masrul mencintainya dan hendak memperistrinya, namuntetapi nasibnya tak beruntung karena kematian lebih dahulu menjemputnya.{{sedang<ref ditulis}}name=":0" />
 
== Daftar Pustaka ==
<references />
 
[[Kategori:Sastra Indonesia]]
[[Kategori:Sariamin ismail]]
[[Kategori:Novel]]