Orang Banyumasan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Thesillent (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Hibensis (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 10:
[[Berkas:Banyumasan.jpg|jmpl|Peta Pulau Jawa yang menunjukkan kawasan penuturan [[Bahasa Jawa Banyumasan]]]]
 
'''Orang Jawa Banyumasan''' ([[Ngoko]]: ''Wong Jawa Banyumasan''; [[Krama]]: ''Tiyang Jawi Toyåjênéan'')<ref>{{Cite book
|last = Harjawiyana
|first = Haryana
Baris 20:
|url = https://books.google.com/books?id=-NOupFY-YTAC&pg=PA185
|isbn = 978-979-672-991-3
}}</ref> adalah etnis Jawa yang berasal dari [[Jawa Tengah]] (bagian [[barat]]) yang lebih akrab disebut sebagai "wong''Wong ngapak"Ngapak'' dengan slogannya yang terkenal "''Ora Ngapak Ora Kêpénak"''. Wilayah Banyumasan berada di dua eks keresidenan, [[keresidenan Banyumas|Banyumas]] dan [[keresidenan Pekalongan|Pekalongan]]. Meskipun terdapat sedikit perbedaan (nuansa) adat-istiadat dan logat bahasa, akan tetapi secara umum daerah-daerah tersebut dapat dikatakan "sewarna", yaitu sama-sama menggunakan [[bahasa Jawa Banyumasan]].
{{Artikel utama|suku Jawa}}
 
== Bahasa ==
Bagi masyarakat Banyumas, bahasa Jawa Bayumasan merupakan bahasa ibu yang hadir sebagai sarana komunikasi sehari-hari. Hal ini seperti yang dikatakan Koentjaraningrat, [[orang Jawa]] memiliki pandangan yang sudah pasti mengenai kebudayaan Banyumas selain memiliki bentuk-bentuk organisasi sosial kuna yang khas, juga memiliki logat Banyumas yang berbeda (Koentjaraningrat, 1994:25).
Bahasa Jawa Banyumasan, atau yang lebih akrab disebut sebagai bahasa Ngapak, adalah dialek [[bahasa Jawa]] yang digunakan oleh masyarakat di [[Jawa Tengah]] bagian barat. Lebih tepatnya di dua eks-karesidenan, [[keresidenan Banyumas|Banyumas]] dan [[keresidenan Pekalongan|Pekalongan]] (sebagian).
 
Eks-[[Karesidenan Banyumas]] meliputi [[Banjarnegara]], [[Purbalingga]], [[Banyumas]], [[Cilacap]], dan [[Kebumen]]. Eks [[Karesidenan Pekalongan]] meliputi [[Kabupaten Tegal]], [[Kota Tegal]], [[Brebes]], [[Pemalang]], [[Batang]], [[Kabupaten Pekalongan]] dan [[Kota Pekalongan]]. Dialek Banyumasan juga sampai ke [[Kabupaten Cirebon]], [[Kota Cirebon]] dan wilayah [[Jawa Barat]] yang berbatasan dengan [[Jawa Tengah]], seperti [[Ciamis]], [[Pangandaran]] meskipun sudah tercampur dengan bahasa dan dialek Sunda. Sejumlah ahli [[bahasa Jawa]] menyebut Bahasa Banyumasan sebagai bentuk Bahasa Jawa asli atau tahap awal.<ref>Budiono Herusasoto (2008) Banyumas: Sejarah, Budaya, Bahasa Dan Watak</ref><ref>Politik Mataram yang Membentuk Bahasa Jawa Banyumasan[https://tirto.id/politik-mataram-yang-membentuk-bahasa-jawa-banyumasan-gvBd]</ref>
Baris 76 ⟶ 77:
*[[Baturaden]]
*[[Curug Cipendok]]
*[[Curug Belot]]
*[[Teluk Penyu]]
*[[Benteng Pendem]]
*[[Pulau Nusakambangan]]
*[[Pantai Ayah]]
*[[Pantai Widarapayung]]
*[[Bunga Wijayakusuma]]
*[[Sejarah Banyumas]]
*[[Sejarah Cilacap]]