Global System for Mobile Communications: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ibu Bhumi (bicara | kontrib)
Menyunting kalimat dan ejaan.
Tidak ada ringkasan suntingan
 
Baris 9:
Teknologi komunikasi seluler sebenarnya sudah berkembang dan banyak digunakan pada awal tahun [[1980]]-an, di antaranya sistem C-NET yang dikembangkan di [[Jerman]] dan [[Portugal]] oleh [[Siemens]], sistem RC-2000 yang dikembangkan di [[Prancis]], sistem [[NMT]] yang dikembangkan di [[Belanda]] dan [[Skandinavia]] oleh [[Ericsson]], serta sistem [[TACS]] yang beroperasi di [[Inggris]]. Namun, karena teknologi yang dimiliki masih [[Sinyal analog|analog]], hal ini membuat sistem yang digunakan bersifat [[region]]al sehingga sistem antara negara satu dengan yang lain tidak saling kompatibel dan menyebabkan mobilitas pengguna terbatas pada suatu area sistem teknologi tertentu saja (tidak bisa melakukan ''roaming'' antarnegara).
 
Teknologi [[Sinyal analog|analog]] yang berkembang, semakin tidak sesuai dengan perkembangan masyarakat Eropa yang semakin dinamis. Untuk mengatasi keterbatasannya, negara-negara [[Eropa]] membentuk sebuah organisasi pada tahun [[1982]] yang bertujuan untuk menentukan standar komunikasi seluler yang dapat digunakan di semua negara [[Eropa]]. [[Organisasi]] ini dinamakan ''Group Special Mobile (GSM).'' Organisasi ini memelopori munculnya teknologi digital seluler yang kemudian dikenal dengan nama '''''Global System for Mobile Communication''' atau '''GSM'''.''
 
GSM muncul pada pertengahan [[1991]] dan akhirnya dijadikan standar telekomunikasi seluler untuk seluruh Eropa oleh ETSI (''European Telecomunication Standard Institute''). Pengoperasian GSM secara komersil baru dapat dimulai pada awal kuartal terakhir [[1992]] karena GSM merupakan teknologi yang kompleks dan butuh pengkajian yang mendalam untuk bisa dijadikan standar. Pada [[September]] [[1992]], tipe standar untuk handphone disepakati dengan mempertimbangkan dan memasukkan puluhan ''item'' pengujian dalam memproduksi GSM.