Kampung Adat Ciptagelar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Super Hylos (bicara | kontrib)
←Mengalihkan ke Kasepuhan Gelaralam
Tag: Pengalihan baru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(47 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
#ALIH [[Kasepuhan Gelaralam]]
{{Sedang ditulis}}
'''Kampung Ciptagelar''' merupakan sebuah kampung adat yang berada di wilayah Kampung Sukamulya [[Desa]] Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, [[Kabupaten Sukabumi]]. Ciri khasnya terletak pada lokasi dan bangunan [[rumah]] yang masih berpegang pada [[tradisi]] orang [[Sunda]] zaman dulu. Orang yang menempati desa Ciptagelar dikenal dengan sebutan kasepuhan . Kata kasepuhan berasal dari kata ''sesepuh'' menggunakan kata ''ka-an'' yang berarti ''tempat tinggal seorang'' sesepuh. Ini merujuk pada masyarakat di dalamnya yang masih memegang teguh [[tradisi]] leluhur.
 
== Sejarah ==
Kampung Adat Ciptagelar didirikan oleh pasukan [[Kerajaan Sunda]] yang menuruti perintah [[ Prabu Siliwangi|Prabu Siliwangi]] dan dibebaskan karena [[ Prabu Siliwangi|Prabu Siliwangi]] ingin [[moksa]] . Para prajurit kemudian dipisahkan menjadi tiga kelompok, membentuk desa baru yang saling berhubungan. Salah satunya adalah Kampung Gede yang berfungsi sebagai pusat kasepuhan . Kampung Gede pernah berpindah-pindah beberapa kali untuk menghindari pengaruh [[imperialisme]] [[Jepang]] dan konflik politik [[Negara Islam Indonesia|DI/TII]] .
 
== Sistem agama ==
Masyarakat Kasepuhan Ciptagelar merupakan masyarakat adat yang masih mempertahankan [[budaya]] leluhur yang menjadi pegangan kehidupan. Menurutnya, nenek moyang adalah orang yang dianggap memiliki kemampuan lebih atau melebihi kemampuan [[manusia]] umumnya yang dianggap sebagai keturunan dari [[Pakuan Pajajaran|kerajaan pajajaran]] . Sistem keagamaan Kampung Ciptagelar adalah [[Islam]], namun memiliki unsur [[animisme]] dan [[dinamisme]] yang kuat . Dilihat dari upacara-upacara yang selalu diadakan. Sejak tahun 2001, Kampung Ciptarasa yang berasal dari Desa Sirnarasa telah melakukan ''hijrah wangsit'' ke Desa Sirnaresmi yang berjarak dua belas kilometer. Di Desa Sirnaresmi, tepatnya di Desa Sukamulya, Abah Anom selaku ketua desa adat menamai Desa Ciptagelar sebagai tempat pindah baru. Ciptagelar memiliki arti terbuka atau pasrah. Pindah dari Kampung Ciptarasa ke Kampung Ciptagelar karena perintah leluhur yang disebut [[wahyu]]. Hal itu diturunkan untuk diterima atau disebarkan oleh Abah Anom melalui proses [[ritual]] yang mau tidak mau harus dilaksanakan.
 
== Sistem Pekerjaan ==
Umumnya pekerjaan di Ciptagelar adalah [[petani]]. Masyarakat memberikan penghormatan kepada [[budaya]] dan lingkungan lokal yang sangat dipengaruhi oleh [[adat istiadat]]. Oleh karena itu, masyarakat Ciptagelar tidak pernah menggunakan bibit padi dari pemerintah karena dianggap pare adalah titipan Yang Maha Kuasa. Selain itu ada berbagai anggap lain yang sangat kuat seperti di bawah ini.