Mudik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(46 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{
{{Pp-dispute}} [[Berkas:mudik.jpg '''Mudik'''
== Etimologi ==
Kata mudik berasal dari bahasa Jawa Kuno ''muḍik'', dari kata
Pada saat Jakarta masih bernama [[Batavia]], suplai hasil bumi daerah kota Batavia diambil dari wilayah-wilayah di luar tembok kota di selatan. Karena itu, ada nama wilayah Jakarta yang terkait dengan tumbuhan, seperti [[Kebon Jeruk, Jakarta Barat|Kebon Jeruk]], Kebon Kopi, Kebon Nanas, [[Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat|Kemanggisan]], Duren Kalibata, dan sebagainya. Para petani dan pedagang hasil bumi tersebut membawa dagangannya melalui sungai. Dari situlah muncul istilah milir-mudik, yang artinya sama dengan bolak-balik. Mudik atau menuju udik saat pulang dari kota kembali ke ladangnya, begitu terus secara berulang kali.<ref>Saidi, R. (1997). Profil orang Betawi: asal muasal, kebudayaan, dan adat istiadatnya. Gunara Kata.</ref><ref>Shahab, A. (2004). Saudagar Baghdad dari Betawi. Penerbit Republika.</ref>
Terdapat juga teori yang mengatakan bahwa asal-usul kata "Mudik" berasal dari akronim dua kata dalam bahasa [[Bahasa Jawa|Jawa]] yaitu "''Mulih dhisik''" yang bermakna "Pulang dahulu". Walau belum dapat dipastikan kebenarannya, namun teori ini cukup beredar luas, terlebih di kalangan masyarakat pulau Jawa.<ref>{{Cite news|last=Arnani|first=Mela|date=2018-06-07|title=Mudik, "Mulih Dhisik", Kembali ke Udik...|url=https://nasional.kompas.com/read/2018/06/07/09311731/mudik-mulih-dhisik-kembali-ke-udik|work=[[Kompas.com]]|language=id|access-date=2022-04-28|editor-last=Wedhaswary|editor-first=Inggried Dwi}}</ref><ref>{{Cite web|title=History Of Homecoming Archipelago|url=https://voi.id/en/memori/50051/history-of-homecoming-archipelago|website=VOI - Waktunya Merevolusi Pemberitaan|language=en|access-date=2022-04-28}}</ref>
== Angkutan mudik ==
Beban yang paling berat yang dihadapi dalam mudik adalah penyediaan sistem [[transportasi]]nya karena secara bersamaan jumlah [[masyarakat]] menggunakan [[angkutan umum]] atau kendaraan melalui jaringan jalan yang ada sehingga sering mengakibatkan [[penumpang]]/pemakai perjalanan menghadapi [[kemacetan]], penundaan perjalanan.
==
===
Jumlah mudik [[lebaran]] yang terbesar dari Jakarta adalah menuju [[Jawa Tengah]]. Secara rinci prediksi jumlah pemudik tahun 2014 ke Jawa Tengah mencapai 7.893.681 orang. Dari jumlah itu didasarkan beberapa kategori, yakni 2.023.451 orang pemudik sepeda motor, 2.136.138 orang naik mobil, 3.426.702 orang naik bus, 192.219 orang naik kereta api, 26.836 orang naik kapal laut, dan 88.335 orang naik pesawat.<ref>http://nasional.news.viva.co.id/news/read/515679-kenaikan-jumlah-pemudik-asal-jateng-tahun-ini-paling-tinggi/</ref> Bahkan menurut data [[Kementerian Perhubungan Indonesia]] menunjukkan tujuan pemudik dari Jakarta adalah 61% Jateng dan 39% Jatim. Ditinjau dari profesinya, 28% pemudik adalah karyawan swasta, 27% wiraswasta, 17% PNS/TNI/POLRI, 10% pelajar/mahasiswa, 9% ibu rumah tangga dan 9% profesi lainnya. Diperinci menurut pendapatan pemudik, 44% berpendapatan Rp. 3-5 Juta, 42% berpendapatan Rp. 1-3 Juta, 10% berpendapatan Rp. 5-10 Juta, 3% berpendapatan dibawah Rp. 1 Juta dan 1% berpendapatan di atas Rp. 10 Juta.<ref>{{Cite web |url=http://hubdat.dephub.go.id/berita/1348-279-juta-penduduk-akan-melakukan-mudik-lebaran-2014/ |title=Salinan arsip |access-date=2015-01-07 |archive-date=2015-01-05 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150105131914/http://hubdat.dephub.go.id/berita/1348-279-juta-penduduk-akan-melakukan-mudik-lebaran-2014/ |dead-url=yes }}</ref>
=== Insiden ===
Pada tanggal 1 Juli 2016, terjadi kemacetan total di pintu keluar tol Brebes Timur pada masa mudik lebaran.<ref>{{
▲Pada 1 Juli 2016, terjadi kemacetan total di pintu keluar tol Brebes Timur pada masa mudik lebaran.<ref>{{cite news|url=http://regional.kompas.com/read/2016/07/04/13524671/.ini.luar.biasa.macetnya.ini.mudik.paling.parah|title="Ini Luar Biasa Macetnya, Ini Mudik Paling Parah"|editor-last=Damanik|editor-first=Caroline|work=Kompas|date=4 Juli 2016|accessdate=25 Februari 2017}}</ref> Dalam peristiwa tersebut, mobil dan kendaraan bermotor lainnya berhenti sampai lebih dari 20 jam di ujung jalan tol.<ref>{{cite news|url=http://news.detik.com/berita/3248248/mengular-begini-penampakan-macet-horor-brexit-dari-udara|title=Mengular, Begini Penampakan Macet Horor Brexit dari Udara|last=Aljumanto|first=Tri|work=detikNews|date=4 Juli 2016|accessdate=25 Februari 2017}}</ref> Kemacetan tersebut juga menyebabkan dua belas pengguna kendaraan bermotor meninggal dunia.<ref>{{cite news|url=https://daerah.sindonews.com/read/1122150/22/diduga-kelelahan-saat-macet-parah-di-brexit-12-pemudik-meninggal-1467796643|title=Diduga Kelelahan saat Macet Parah di Brexit, 12 Pemudik Meninggal|work=SindoNews.com|date=6 Juli 2016|accessdate=25 Februari 2017}}</ref> Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Sugihardjo, kemacetan di ruas tol Pejagan-Brebes Timur menuju arah Tegal disebabkan tiga faktor utama, yaitu ribuan kendaraan yang melintas di jalan tol Pejagan-Brebes Timur tidak mampu ditampung jalan arteri, banyak pemudik yang menyerobot antrean lajur menuju SPBU, dan petugas di lapangan terlambat melakukan pengalihan arus sehingga lalu lintas macet total serta sulit diurai karena banyak pemudik berhenti di pinggir jalan karena kelelahan menghadapi kemacetan.<ref>{{cite news|url=http://www.beritasatu.com/nasional/373871-ini-penyebab-macet-horor-di-brexit-saat-arus-mudik.html|title=Ini Penyebab Macet Horor di "Brexit" Saat Arus Mudik|last=Fajarta|first=Carlos Roy|work=BeritaSatu.com|date=9 Juli 2016|accessdate=25 Februari 2017}}</ref>
Media massa menyingkat tol Brebes Timur Exit menjadi "Brexit", berdasarkan [[Brexit|keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa]].<ref>{{
== Kontroversi ==
{{wikisource|Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2020}}
Pada tanggal 23 April 2020, saat sedang ada pelarangan untuk mudik oleh pemerintah karena pandemi corona, Presiden [[Jokowi]] mengklaim bahwa mudik dan pulang kampung memiliki arti yang berbeda.<ref>{{cite news|url=https://www.kompas.tv/article/77548/jokowi-mudik-dan-pulang-kampung-itu-berbeda|title=Jokowi: Mudik dan Pulang Kampung Itu Berbeda!|date=2020-04-23|work=Kompas.tv|accessdate=2020-05-28}}</ref> Meski di KBBI mudik berarti sama dengan pulang kampung,<ref>{{Cite web|url=https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/pulang%20kampung|title=Hasil Pencarian – KBBI Daring|website=kbbi.kemdikbud.go.id|access-date=2020-05-28}}</ref> beberapa ahli ada yang membenarkan pernyataan presiden Jokowi tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://kumparan.com/kumparansains/ini-bedanya-mudik-dan-pulang-kampung-menurut-ahli-bahasa-1tHQ5qtB1nG/full|title=Bedanya Mudik dan Pulang Kampung Menurut Ahli Bahasa|date=2020-04-24|work=[[Kumparan (situs web)|Kumparan]]|accessdate=2020-05-28}}</ref> Pada tanggal 28 Mei 2020, Menhub [[Budi Karya Sumadi]] menganggap tidak ada perbedaan dalam kata mudik dan pulang kampung.<ref>{{Cite news|url=https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-5004454/soal-beda-mudik-dan-pulang-kampung-menhub-sama-saja|title=Soal Beda Mudik dan Pulang Kampung, Menhub: Sama Saja|date=2020-05-06|work=[[Detik.com|detikcom]]|accessdate=2020-05-28|last=Hikam|first=Herdi Alif Al}}</ref>
== Galeri ==
Baris 27 ⟶ 35:
Berkas:Pelmerak.JPG|Mobil yang menunggu diseberangkan ke Sumatra di [[pelabuhan Merak]]
</gallery>
== Lihat pula ==
* [[Pulang basamo]]
* [[Chunyun]] di Tiongkok
* [[Migrasi melingkar]]
* [[Balik Kampung]]
== Referensi ==
|