Sistem imun adaptif: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perubahan kosmetik tanda baca |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[Berkas:T_cell_activation.png|ka|350px]]
'''Sistem
|url = http://student.ccbcmd.edu/courses/bio141/lecguide/unit5/intro/overview/overview.html
|
|
|
|archive-date = 2010-07-27
}}</ref>.▼
|archive-url = https://web.archive.org/web/20100727005056/http://student.ccbcmd.edu/courses/bio141/lecguide/unit5/intro/overview/overview.html
|dead-url = yes▼
Sistem imun adaptif ini terutama diperankan oleh [[limfosit]] B dan limfosit T. Ada tiga jenis molekul yang penting dalam hal ini yaitu protein MHC, antibodi (imunoglobulin), dan [[reseptor sel T]] (TCR, ''T cell receptor)''.<ref>{{en}} {{cite book
|last = Pritchard
|first = Dorian J
Baris 16 ⟶ 19:
|year = 2008
|location =
|pages = [https://archive.org/details/medicalgeneticsa0000prit_n4b2/page/103 103]
|url = https://archive.org/details/medicalgeneticsa0000prit_n4b2
▲|url =
|doi =
|id = ISBN 978-1-4051-4846-7}}</ref>
Baris 24 ⟶ 27:
[[Patogen]] dapat mengembangkan strategi untuk mengecoh atau menekan mekanisme [[sistem kekebalan turunan|sistem imun bawaan]] demi mempertahankan infeksi yang telah dijangkitnya. Respon imun adaptif diperankan oleh sel efektor dan molekul terkait, sekitar hari keempat atau kelima setelah infeksi awal. Setelah kadar antigen menurun ke bawah ambang batas sistem imun adaptif, respon akan berhenti, namun [[antibodi]] dan [[memori imunologis]] akan tetap bertahan dan memberikan perlindungan yang panjang untuk infeksi ulang yang dapat terjadi.
Induksi yang pertama, terjadi saat [[sel dendritik]] yang berada pada jaringan tempat terjadinya infeksi terikat antigen, teraktivasi menjadi [[sel penyaji antigen (APC)]], kemudian bermigrasi ke dalam [[sistem limfatik]] dan berakhir di [[nodus limfa]], [[limpa]], atau jaringan limfoid mukosa ([[jaringan limfoid mukosa|MALT]]). Sel T yang bermigrasi dari satu nodus limfa menuju ke nodus yang lain, akan menempel pada APC dan berusaha untuk mengenali antigen dengan memindai sel tersebut pada bagian [[kompleks histokompatibilitas utama|MHC kelas II]]. Antigen yang tidak dikenali akan segera ditinggalkan oleh sel T untuk dipindai sel T yang lain hingga akhirnya dikenali. Pada saat tersebut, sel T akan berhenti bermigrasi dan akan mengikat erat APC. Kemudian teraktivasi untuk memicu sistem imun adaptif.<ref>{{en}} {{cite book
|title = Immunobiology
|author = Janeway, Charles A.; Travers, Paul; Walport, Mark; Shlomchik, Mark
Baris 36 ⟶ 39:
}} Section 10-4</ref>
Sel T CD4 naif (sel Th0) yang mengenali antigen melalui molekul MHC kelas II pada sel dendritik akan mengaktivasi LFA-1 yang menyebabkan ikatan kuat antara sel T dengan APC. Setelah itu akan terjadi proliferasi dan [[diferensiasi sel]] T, yang menghasilkan sejumlah sel T CD4 baru yang fungsional ({{lang-en|armed-effector T cell}}). Diferensiasi sel T sebagai berikut:
* sel T<sub>H</sub>1 akan dihasilkan jika [[virus]] atau [[bakteri]] menginduksi sekresi [[Interleukin-12|IL-12]] dari APC.
* sel T<sub>H</sub>2 akan dihasilkan dengan aktivasi LFA-1 yang terjadi dengan stimulasi IL-4 yang disekresi oleh sel NKT karena stimulasi dari patogen jenis lain. T<sub>H</sub>2 akan mensekresi IL-4, IL-5, IL-13.
Baris 49 ⟶ 52:
=== Komponen humoral ===
Peran antibodi dalam sistem kekebalan, antara lain:<ref>{{en}} {{cite web
| url = http://www.ncbi.nlm.nih.gov/bookshelf/br.fcgi?book=imm&part=A1181
| title = Immunobiology, chapter 9. The Humoral Immune Response
Baris 62 ⟶ 65:
{{reflist}}
{{Imunitas}}
{{Authority control}}
[[Kategori:Imunologi]]
|