Rosikrusian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kitashinsuke (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{rapikan}}
'''Ordo Rosicrucian''', AMORC, dikenal secara internasional disebabkan karena tradisinya dan sebutan aslinya, yaitu ''Ancient Mystical Order Rosae Crucis'' (Ordo Kebatinan Purba Salib Mawar), yang disingkat “AMORC.”
 
Tidak ada [[konotasi]] [[Agama|religius]] yang berhubungan dengan lambang salib mawar ini. [[Salib Kristen|Salib]] yang secara simbolis melambangkan badan manusia dan bunga mawar yang melambangkan kesadaran individual yang membentang. Bersama-sama, mawar dan salib melambangkan pengalaman dan tantangan hidup yang bijaksana, menurut Rosicrucian.
Baris 24:
 
== Awal Permulaan Eropa ==
Pada masa [[Karolus Agung|Charlemagne]] (742-814 SMM), ahli filsafat [[Prancis]] Arnaud memperkenalkan pengajaran kebatinan ke Prancis, dan dari sana mereka menyebar ke [[Eropa Barat]]. Di seluruh [[Abad Pertengahan|Eropa pertengahan]], pengetahuan kebatinan sering diletakkan di dalam simbolisme atau disembunyikan dan tersembunyi di dalam nyanyian cinta [[Troubadour|Troubadours]], formula ahli alkimia, sistem simbolis yang dikenal sebagai Qabala, dan upacara Ordo Ksatriaan (Order of Knighthood).
 
Ketika Renaissance muncul secara tiba-tiba di Eropa dengan suatu kilat dari minat baru di dalam ilmu pengetahuan, suatu penerbitan misterius dicetak pada abad ke-17 di Negara [[Jerman]] dan disebut Fama Fraternitatis, digembar-gemborkan suatu minat baru akan Rosicrucianism di seluruh Eropa. Fama memperkenalkan Kristen Rosenkreuz, suatu karakter dongengan yang dikatakan sudah menempuh perjalanan ke pusat pembelajaran di Timur Dekat dan yang mewujudkan penghidupan kembali minat akan studi rahasia dan pembelajaran kebatinan.
Baris 31:
 
== Menyebrangi Atlantik ==
Di akhir abad 17, mengikuti suatu rencana yang diusulkan oleh Francis Bacon di dalam ‘The New Atlantis’, suatu koloni dari para pemimpin Rosicrucian yang diorganisir untuk menyebarkan ilmu pengetahuan Rosicrucian di [[Amerika Serikat|Amerika]]. Pada tahun 1694 mereka melakukan perjalanan yang membahayakan ke seberang [[Samudra Atlantik|Samudera Atlantik]] di dalam suatu kapal sewaan, Sarah Maria, di bawah pimpinan Johannes Kelpius, suhu agung dari suatu Lodge (Loji) Rosicrucian di Eropa. Berlabuh di [[Philadelphia, Pennsylvania|Philadelphia]], penduduk baru mendirikan perkampungan pertama mereka dan kemudian dipindahkan agak ke barat Pennsylvania ke Ephrata. Komunitas Rosicrucian mempunyai andil besar terhadap kultur Amerika di dalam bidang pencetakan, filosofi, ilmu pengetahuan dan seni. [[Benjamin Franklin]], [[Thomas Jefferson]], dan [[Thomas Paine]] telah dengan intim dihubungkan dengan masyarakat Rosicrucian. Sesungguhnya, banyak para Rosicrucian memainkan suatu peran penting dalam alkimia yang besar dan proses sosial mendorong ke arah pendirian suatu bangsa baru.
 
Pada tahun 1909, pelaku bisnis dan ahli filsafat Amerika, H. Spencer Lewis, bepergian ke Prancis, di mana ia diinisiasi ke dalam Ordo Rosicrucian dan bertanggung jawab atas aktivitas Rosicrucian di Amerika. Dengan H. Spencer Lewis sebagai presidennya, Ordo Rosicrucian, AMORC, disatukan pada tahun 1915 di [[New York (negara bagian)|New York]]. Pada tahun 1927, markas ordo tersebut dipindahkan ke [[San JoseJosé, California]], lokasi Taman Rosicrucian sekarang ini.
 
Sepanjang sejarah, menurut klaim Rosicrucian, sejumlah orang terkemuka di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi telah dihubungkan dengan pergerakan Rosicrucian, seperti Leonardo da Vinci (1452-1519), Cornelius Heinrich Agrippa (1486-1535), Paracelsus (1493-1541), François Rabelais (1494-1553), Theresa Avila (1515-1582), John of the Cross (1542-1591), Francis Bacon (1561-1626), Robert Fludd (1574-1637), Jacob Boehme (1575-1624), René Descartes (1596-1650), Blaise Pascal (1623-1662), Baruch Spinoza (1632-1677), Isaac Newton (1642-1727), Wilhelm Gottfried Leibnitz (1646-1716), Benjamin Franklin (1706-1790), Thomas Jefferson (1743-1826), Michael Faraday (1791-1867), Ella Wheeler Wilcox (1850-1919), Marie Corelli (1855-1924), Claude Debussy (1862-1918), Erik Satie (1866-1925), dan Edith Piaf (1916-1963).