Kereta rel listrik JR East seri 103: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pangeran Rio (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler
 
(55 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox train
|name=KRL JR East seri 103
|image=Jabotabek 103 Series - KeYo 21F-27F.JPG
|imagesize=300px
|caption=KRL JR East 103 (KeYo E21F - E27F) di [[Stasiun Manggarai]]
| service=Beroperasi (Jepang)<br/>Tidak beroperasi (Indonesia)
|manufacturer=[[Hitachi, Ltd.]]<br/>[[Kawasaki Heavy Industries]]<br/>[[Kinki Sharyo]]<br/>[[Nippon Sharyo]]<br/>[[Tokyu Car Corporation]]
|manufacturer=[[File:Hitachi logo.svg|20px|link=Hitachi, Ltd.]] [[Hitachi, Ltd.]]<br/>[[File:Kawasaki Heavy Industries Logo.svg|20px|link=Kawasaki Heavy Industries]] [[Kawasaki Heavy Industries]]<br/>[[File:Kinki Sharyo logo.svg|20px|link=Kinki Sharyo]] [[Kinki Sharyo]]<br/>[[File:NIPPON SHARYO Logo.png|20px|link=Nippon Sharyo]] [[Nippon Sharyo]]<br/>[[File:TokyuCarLogotype.svg|20px|link=Japan Transport Engineering Company]] [[Japan Transport Engineering Company|Tokyu Car Corporation]]<br/>[[File:Toshiba logo.svg|20px|link=Toshiba]] [[Toshiba]]
|gauge=1,067 mm (3 ft 6 in)
|formation=2, 4, 6, 8, 10,atau 1210 kereta per set (Jepang)<br/>4 kereta per set (Indonesia)
|carlength=20.000 mm
|width=2.800 mm
|height=3.935 mm
|poweroutput=440110 kW per kereta penggerak (M1/MC1/M2)motor
|maxspeed=100 km/jam
|operator=[[File:Japanese National Railway logo.svg|20px|link=Kereta Api Nasional Jepang]] [[Kereta Api Nasional Jepang|JNR]] (1964-1987)<br/>[[File:JR logo (east).svg|20px|link=Perusahaan Kereta Api Jepang Timur]] [[Perusahaan Kereta Api Jepang Timur|JR East]] (1987-2009)<br/>[[File:JR logo (central).svg|20px|link=Perusahaan Kereta Api Jepang Tengah]] [[Perusahaan Kereta Api Jepang Tengah|JR Central]] (1987-2001)<br/>[[File:JR logo (west).svg|20px|link=Perusahaan Kereta Api Jepang Barat]] [[Perusahaan Kereta Api Jepang Barat|JR West]] (1987-sekarang)<br/>[[File:JR logo (kyushu).svg|20px|link=Perusahaan Kereta Api Jepang Barat]] [[Perusahaan Kereta Api Kyushu|JR Kyushu]] (1987-sekarang)<br/>[[File: logo KAI Commuter.svg|20px|link=KAI Commuter]] [[KAI Commuter]] (2004-2016)
|operator=[[East Japan Railway Company|JR East]]<br/>[[PT KAI Commuter Jabodetabek]]
|lines=Bermacam-macam untuk Jalur di [[Perusahaan Kereta Api Jepang Timur|JR East]], [[Perusahaan Kereta Api Jepang Tengah|JR Central]], [[Perusahaan Kereta Api Jepang Barat|JR West]], dan [[KRL Commuterline]].<br/>'''[[Perusahaan Kereta Api Kyushu]]:''' [[File:JRK number JK.svg|20px]] Chikuhi Line, dan [[File:Subway FukuokaKuko.svg|20px]] Kūkō Line (Untuk layanan kereta langsung ke [[Angkutan Cepat Kota Fukuoka]])
|lines=[[KA Commuter Jabodetabek]]
|replaced= KRL Tokyo Metro 6000, 7000, JR 203, 205, KRL KfW i9000 INKA (Indonesia)
|electrification=1.500 V DC
|topspeed=100 km/jam
|doors = 4 pintu di setiap sisi|carbody = Mild Steel|acceleration = 2,0 - 2,2 km/h/s|deceleration = 3,5 km/h/s (normal)<br/>5,0 km/h/s (darurat)|bogies = DT33 & TR201|collectionmethod = Pantograf|powersupply = Listrik Aliran Atas (LAA)|coupling = Shibata Coupling|multipleworking = Sesama KRL JR East 103|traction = Resistor ControlRheostat<br/>'''Tipe motorMotor traksi''': MT-55|transmission = Motor Generator (MG)|brakes = ElectropneumaticDynamic Brakebrake, DynamicElectro-pneumatic Brakebrake, Hand Brakebrake|safety = ATS-B, ATS-P, ATS-SK, ATS-SW, ATC-3, ATC-4, ATC-6, ATC-9, Deadman Pedal|yearconstruction = 1964-1984|hvac = AU75G}}
{{nihongo|'''Kereta rel listrik JR East seri 103'''|国鉄103系電車|Kokutetsu 103-kei densha}} adalah [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] pada tahun 1964 yang kinipernah beroperasi hampir di seluruh lintas [[Jabodetabek]].di KRLJepang inidan pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi [[rheostat]] dan bahkan jika diperhatikan, KRL ini sangat menyerupai [[kereta rel listrik Rheostatik|KRL RheostatikRheostat]].<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref>
 
Bahkan jika diperhatikan, KRL ini sangat menyerupai [[kereta rel listrik Rheostatik|KRL Rheostatik]]. Di Indonesia, KRL ini juga pernah dioperasikan di hampir seluruh lintas yang ada di Jabodetabek.<ref name="mka">Majalah KA Edisi Juni 2014</ref> KRL ini beroperasi sejak tahun 2004 hingga tahun 2016. Pada November 2016, keenam belas unit KRL JR East seri 103 yang masih ada dibawa dan dikirim menuju ke [[Stasiun Cikaum]] untuk ditumpuk dan dirucat.
== Sejarah JR 103 ==
KRL ini adalah [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun 1964 yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi Rheostat'', ''yaitu teknologi yang saat itu masih umum, karena belum ada teknologi Chopper, VVVF-GTO ataupun VVVF- IGBT.
 
== Sejarah JR 103 ==
Tahun 2000-an awal, pada saat itu tiba KRL AC pertama kali dari Jepang, dan KRL Express AC ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, setelah sebelumnya KRL non-AC banyak yang mulai menurun kondisinya dan lekat dengan kondisi yang buruk, seperti banyaknya penumpang di atap. Setelah kedatangan KRL Toei 6000, PT Kereta Api Indonesia (Persero) yang sedang membutuhkan lebih banyak KRL AC pun mengimpor KRL ini dari JR East, tepatnya pada tahun 2004, sebanyak 16 kereta dengan 4 kereta per setnya. KRL JR 103 merupakan KRL tertua yang dimiliki Jepang (pada saat itu) pertama kali dibuat pada tahun 1965, sehingga pembelian KRL ini tidak banyak, karena terlalu kuno dan tidak efisien jika membeli KRL berbodi Mild Steel, sehingga berikutnya KRL yang dibeli adalah KRL Tokyu. Pada masa dinasnya, sudah beberapa kali JR 103 mengalami perubahan secara fisik.
KRL ini adalah [[kereta rel listrik]] buatan [[Jepang]] tahun 1964 yang beroperasi di lintas [[Jabodetabek]]. KRL ini pernah menjadi KRL dengan populasi terbanyak di Jepang, dan masih merupakan rekor selama ini. KRL ini berteknologi Rheostat''[[rheostat]], ''yaitu teknologi yang saat itu masih umum, karena belum ada teknologi ''Chopper'' maupun ''Variable Voltage Variable Frequency'', dengan ''thryristor Gate Turn-Off'' (VVVF-GTO) ataupunmaupun ''Insulated Gate Bipolar Transistor'' (VVVF- IGBT). Walaupun demikian, teknologi ''resistor control'' telah ada pada saat itu.
 
Pada awalnya KRL ini tidak ber-AC, sama seperti KRL lainnya di Jepang pada saat itu, tetapi sejak tahun 1988, AC pun mulai dipasang untuk meningkatkan kenyamanan penumpang.
[[Indonesia]] membeli kereta ini untuk melayani beberapa rute [[Jabotabek]]. Mulanya pada tahun 2004 digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]], juga di jalur Tangerang sebagai Benteng Ekspres. Namun, akibat bertambahnya penumpang, KRL ini pun diganti dengan unit Tōkyū 8000 saat itu yang memiliki 8 kereta mulai tahun 2005, lalu KRL ini pun difungsikan sepenuhnya di rute [[Tangerang]] yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak.
 
=== Pengoperasian di Indonesia (2004-2016) ===
Selain itu, KRL ini berada di bawah alokasi dipo KRL [[Depok]], dan sempat dioperasikan untuk layanan Ekonomi AC Tanahabang - Depok untuk rangkaian kaca tinggi dengan 2 set digabung menjadi satu, dan rangkaian kaca rendah beroperasi sebagai KRL Ekspres di jalur Tangerang dengan formasi 1 set, juga terkadang KRL ini dioperasikan di Jalur Bekasi/Bogor. KRL ini masing-masing rangkaiannya terdiri dari 4 kereta (1 set), dan menjadi salah satu set KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek, meskipun kenyataannya KRL ini tidak sedingin dulu lagi saat pertama datang, bahkan seringkali panas, dan dinginnya KRL ini masih kalah dari banyak jenis KRL, seperti KRL JR 205. Usia KRL yang tua juga membuat rangkaian ini kadang bermasalah, seperti AC panas atau kereta yang mogok.
 
==== Awal Masa Kedinasan ====
Namun saat ini 1 set terdiri dari 2 set KRL sehingga 1 set terdapat 8 kereta. KRL ini pernah beroperasi di semua jalur di Jabodetabek.
TahunPada 2000-antahun awal2000, pada saat itu tiba KRL AC untuk pertama kalikalinya didatangkan dari Jepang (Toei seri 6000), dan KRL ExpressEkspres AC ini mendapat sambutan yang baik dari masyarakat, setelah sebelumnya KRL non-AC banyak yang mulai menurun kondisinya dan lekat dengan kondisi yang buruk, seperti banyaknya penumpang di atap ([[atapers]]). Setelah kedatangan KRL Toei seri 6000, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Divisi Jabotabek yang sedang membutuhkan lebih banyak KRL AC pun mengimpor KRL ini dari JR East, tepatnya pada tahun 2004, sebanyak 16 kereta dengan 4 kereta per setnya. KRL JRini 103awalnya merupakanberoperasi KRLdi tertuaJalur yangMusashino dimilikisebelum Jepangdikirim (padake saatJakarta, itu)dan pertamamasing-masing kalirangkaiannya dibuatterdiri padadari tahun8 1965,kereta sehinggameskipun pembelianrangkaian KRLyang inidikirim tidakke banyak,Indonesia karenasudah terlaludiperpendek kunomenjadi dan4 tidakkereta efisiendalam jikasatu membeli KRL berbodi Mild Steelrangkaian, sehingga berikutnyatotal KRLada yang4 dibelirangkaian adalahkereta KRLyang Tokyu.beroperasi Padadi masa dinasnya, sudah beberapa kali JR 103 mengalami perubahan secara fisikIndonesia.
 
KRL JR seri 103 merupakan KRL tertua yang dimiliki Jepang pada saat KRL ini dibeli untuk dikirim ke Indonesia, dengan rangkaian yang pertama kali dibuat pada tahun 1964, sehingga pembelian KRL tipe ini tidak banyak, karena dianggap terlalu kuno dan tidak efisien jika membeli KRL yang berbody Mild Steel dan berteknologi Rheostat, sehingga pada pembelian berikutnya, KRL yang dibeli adalah [[Tokyu seri 8000]] dan [[Tokyu seri 8500]].
KRL ini mengalami berbagai perubahan warna. Pertama, adalah warna bawaan dari JR East, lalu orange-kuning, biru tua-biru muda, skema warna "JR Central" (putih dengan garis orange dan hijau), lalu skema warna KCJ dengan logo PT KAI.
 
[[Indonesia]] membeli kereta ini untuk melayani beberapa rute KA [[JabotabekJabodetabek]]. MulanyaKRL ini mulai beroperasi pada akhir tahun 2004, langsung menggunakan livery JR East Musashino Line, yang merupakan livery bawaan dari Jepang, tetapi dengan pemasangan cowcatcher terlebih dahulu. KRL ini mulai digunakan untuk layanan [[Kereta api Bojonggede Ekspres|Bojonggede Ekspres]] dan [[Kereta api Depok Ekspres|Depok Ekspres]] pada jalur Bogor, di jalur Serpong sebagai Sudirman Ekspres, dan juga di jalur Tangerang sebagai Benteng Ekspres. Namun, akibat bertambahnya jumlah penumpang, KRL ini pun digantimulai ditemani dengan unitKRL TōkyūTokyu 8000 yang saat itu yangtelah memiliki 8 kereta per rangkaian mulai tahun 2005, lalu. KRL ini pun difungsikanmulai sepenuhnyadifokuskan di rute Serpong dan [[Tangerang]] yang jumlah penumpangnya tidak terlalu banyak. KRL ini dikenal sebagai salah satu rangkaian KRL dengan AC terdingin di Jabodetabek, khususnya dengan keadaan KRL Ekspres yang tidak begitu penuh yang menambah dinginnya KRL ini. Pada tahun 2007, KRL ini pun dicat dengan warna kuning-orange.
Saat ini, karena kesulitan suku cadang, rangkaian E20 dan E27 tidak bisa dioperasikan, sehingga kereta yang tersisa hanya 2 set, dan kini hanya 1 set gabungan yang beroperasi, yaitu rangkaian E21 dan E22. (1 kaca rendah dan 1 kaca tinggi) Saat ini rangkaian ini beroperasi di semua lintas Jabodetabek maupun sebagai KRL feeder, dan lintasan yang dilaluinya dapat berubah-ubah sesuai kebutuhan yang ada. KRL ini berada dalam perawatan Dipo KRL Depok.
 
==== DaftarMasa-masa rangkaianKedinasan ====
Pada tahun 2009, KRL ini dicat dengan warna biru tua-biru muda, sebagai KRL pertama yang menjalani pemeliharaan akhir lengkap (PAL) di Depo KRL Depok. Setelah itu, KRL ini sempat dioperasikan untuk layanan Ekonomi AC Tanahabang - Depok untuk rangkaian kaca tinggi dengan 2 rangkaian digabung menjadi satu, dan rangkaian kaca rendah beroperasi sebagai KRL Ekspres di jalur Tangerang dengan formasi 1 set, juga terkadang KRL ini dioperasikan di Jalur Bekasi/Bogor. Di era inilah juga, KRL ini harus menghadapi penuhnya penumpang khususnya pada saat berdinas sebagai KRL Ekonomi AC, dan pada jam sibuk sering kali pintu KRL ini diganjal oleh penumpang, sama seperti KRL AC lainnya.
Rincian rangkaian KRL JR 103 adalah sebagai berikut:<ref name="mka"/>
 
Pada tahun 2011, KRL ini mulai dicat dengan skema warna "JR Central" (putih dengan garis orange dan hijau), dan mulai saat itu, KRL ini tidak sedingin dulu lagi saat pertama datang, bahkan sering kali panas, dan dinginnya KRL ini masih kalah dari banyak jenis KRL, seperti KRL JR 205 yang datang pada tahun 2013. Usia KRL yang semakin tua juga membuat rangkaian ini kadang bermasalah, seperti AC panas atau kereta yang mogok.
* E20/103-815F: (103 815 - 103 752 - 102-2009 - 103 822) Set ini mangkrak karena kesulitan suku cadang. Set ini adalah rangkaian kaca tinggi.
* E21/103-105F: (103 105 - 102 321 - 103 246 - 103 597) Set ini menggunakan penomoran baru dengan nomor K1 1 04 01 sampai dengan K1 1 04 04. Set ini adalah rangkaian kaca rendah.
* E22/103-359F: (103 359 - 103 654 - 102 810 - 103 384) Set ini menggunakan penomoran baru dengan nomor K1 1 04 09 sampai dengan K1 1 04 12. Set ini adalah rangkaian kaca tinggi.
* E27/103-153F: (103 153 - 102 231 - 103 210 - 103 632) Set ini mangkrak karena kesulitan suku cadang. Set ini adalah rangkaian kaca rendah.
 
Sejak 2012-13, karena kerusakan dan kesulitan suku cadang, rangkaian E20 dan E27 tidak bisa dioperasikan, sehingga rangkaian kereta yang tersisa akhirnya hanya 2 rangkaian, yaitu rangkaian E21 dan E22. (Rangkaian E21 merupakan rangkaian kaca rendah dan E22 kaca tinggi). Namun akhirnya rangkaian E21 dan E22 digabung sehingga dalam 1 rangkaian terdapat 8 kereta.
Set 103-359F dan 103-105F digabung menjadi 1 rangkaian.
 
==== Akhir masa kedinasan (2014-2016) ====
Formasi set 103-815F dan 103-359F adalah sebagai berikut.
Sejak 2014, rangkaian ini akhirnya menggunakan livery KCJ namun dengan logo PT KAI, yang ternyata merupakan livery terakhirnya selama berdinas di Indonesia. KRL ini sejak menjalani pemeliharaan akhir lengkap (PAL) pada tahun 2014 sempat berdinas pada rute yang jauh seperti di jalur Bogor, Bekasi, dan Serpong, tetapi akhirnya KRL ini sejak tahun 2015 lebih sering beroperasi sebagai KRL feeder, biasanya pada rute Manggarai - Duri PP maupun Jakarta Kota - Kampung Bandan PP.
 
KRL ini lebih sering difungsikan sebagai KRL Feeder saja pada saat-saat terakhir masa dinasnya karena seringnya mengalami masalah. Meskipun KRL ini berada dalam perawatan Depo KRL Depok, akan tetapi KRL ini sering "beristirahat" di Depo Bukit Duri. Keberadaannya pun semakin tergeser dengan kedatangan KRL JR East seri 205 yang baru, dimana KRL seri 205 ini didatangkan secara besar-besaran sejak tahun 2013 akhir, yang membuat posisi KRL ini sangatlah tergeser.
 
Mulai tanggal 1 Januari 2016, dua rangkaian KRL JR 103 yang terakhir beroperasi (KeYo E21- KeYo E22) telah berhenti beroperasi dan telah dikirim dari Depo Bukit Duri untuk disimpan di Depo KRL Depok. Pada akhir November 2016, seluruh rangkaian KRL seri 103 baik yang ada di Depo Depok maupun di [[Balai Yasa Manggarai]] akhirnya dikirimkan ke [[Stasiun Cikaum]], Kabupaten [[Subang]], yang berada di wilayah [[Daop 3 Cirebon]].<ref>{{Cite web |url=http://www.re-digest.web.id/2016/12/railfanning-dan-wisata-kuliner-di-cikaum.html |title=Salinan arsip |access-date=2016-12-18 |archive-date=2016-12-20 |archive-url=https://web.archive.org/web/20161220192514/http://www.re-digest.web.id/2016/12/railfanning-dan-wisata-kuliner-di-cikaum.html |dead-url=yes }}</ref>
 
[[Berkas:JR East 103 Series in Cikaum Station.jpg|jmpl|KRL seri 103 rangkaian E22 dan E27 bersama dengan KRL ekonomi non AC di [[Stasiun Cikaum]].]]
 
== Daftar rangkaian KRL JR 103 ==
RincianDaftar rangkaian KRL JR 103 adalah sebagai berikut:<ref name="mka"/>
 
* E20/103-815F: (103 -815 - 103 -752 - 102-2009 - 103 -822). SetTelah inidirucat mangkrakdi karenaStasiun kesulitan suku cadang.CIkaum SetRangkaian ini adalah rangkaian kaca tinggi.
* E21/103-105F: (103 -105 - 102 -321 - 103 -246 - 103 -597). SetRangkaian ini menggunakan penomoran baru dengan nomor K1 1 04 01 sampai dengan K1 1 04 04. SetRangkaian ini adalah rangkaian kaca rendah. Telah dirucat di Stasiun Cikaum.
* E22/103-359F: (103 -359 - 103 -654 - 102 -810 - 103 -384). SetRangkaian ini menggunakan penomoran baru dengan nomor K1 1 04 09 sampai dengan K1 1 04 12. SetRangkaian ini adalah rangkaian kaca tinggi. Telah dirucat di Stasiun Cikaum.
* E27/103-153F: (103 -153 - 102 -231 - 103 -210 - 103 -632) Set ini. mangkrakTelah karenadirucat kesulitandi sukuStasiun cadangCikaum. SetRangkaian ini adalah rangkaian kaca rendah.
 
Formasi setrangkaian 103-815F dan 103-359F adalah sebagai berikut.
 
{| class="wikitable"
Baris 57 ⟶ 74:
|}
 
Di lain pihak, formasi setrangkaian 103-105F dan 103-153F adalah sebagai berikut.
 
{| class="wikitable"
Baris 74 ⟶ 91:
 
== Pranala luar ==
* [http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/train103.html Galeri Foto JR East seri 103] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20090413024459/http://www2.ocn.ne.jp/~jbtbk/train103.html |date=2009-04-13 }}
* [http://www.krl.co.id Situs web resmi KRL] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20210413115211/http://www.krl.co.id/ |date=2021-04-13 }}
 
{{KA Commuter Jabodetabek}}
{{kereta-stub}}
 
[[Kategori:TransportasiKereta rel listrik di Jepang|JR 103]]
[[Kategori:Kereta rel listrik|JR Eastdi seriIndonesia|JR 103]]