Jembatan Selat Bali: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alaniksan04 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
k Dikembalikan ke revisi 25477450 oleh 103.157.49.1 (bicara) (⭐) Tag: Pembatalan halaman dengan galat skrip Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(28 revisi perantara oleh 20 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox road
|country=IDN
'''Jembatan Selat Bali''' adalah gagasan Prof. Dr.(HC) Ir. [[Sedyatmo]] (alm), seorang guru besar di [[Institut Teknologi Bandung]] (ITB) pada tahun 1960 disebut dengan nama '' Tri Nusa Bimasakti'' yang berarti penghubung antara tiga pulau yaitu [[Pulau Sumatera]], [[Pulau Jawa]] dan [[Pulau Bali]]. Jembatan Selat [[Bali]] yang dibangun oleh grup rekayasa dan konstruksi dari [[Korea]] yaitu [[Hanwha Engineering and Construction]] pada Tanggal [[19 Agustus]] 2018 dalam bidang Megastruktur [[ASEAN]] dan [[Korea Selatan]] sampai diselesaikan pada tanggal [[31 Desember]] 2019 untuk memperingati Tahun Baru 2020. Jembatan Selat Bali dipastikan lebih tinggi dari daratan dan perairan, untuk melihat bentuknya lihat gambar dibawah ini, karena ombak di [[Selat Bali]] yang sangat tinggi. <ref>[http://nasional.tempo.co/read/news/2012/08/02/058420915/jembatan-selat-bali-terkendala-aspek-kultural Jembatan Selat Bali Terkendala Aspek Kultural], Tempo Nasional, diakses 30 Juni 2015</ref> Jembatan ini sangat penting untuk ekonomi Jawa - Bali dan liburan keluarga yang mengingat bahayanya menaik kapal dan ombak yang tinggi di Selat Bali, dengan ini orang - orang lebih cepat dan aman bila ingin bepergian ke [[Pulau]] [[Jawa]] atau yang ingin ke [[Pulau]] [[Bali]]. <ref>[http://www.banyuwangi.us/2012/07/banyuwangi-usulkan-jembatan-selat-bali.html BANYUWANGI USULKAN JEMBATAN SELAT BALI], banyuwangi.us, diakses 30 Juni 2015</ref>▼
|type=Tol
[[Berkas:bali_bridge.jpg|thumb|550x450|right|Rencana bentuk Jembatan Selat Bali]]▼
|name=Jalan Tol Jembatan Selat Bali
|maint=
|map=
|length_km= 39
|direction_a= timur
|direction_b= barat
|terminus_a= [[Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi]] (via [[Besuki]] + [[Jember]])
|cities= [[Banyuwangi]]<br />[[Gilimanuk]]<br />[[Denpasar]]
|terminus_b=
* [[Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi]] (rencana)
* [[Jalan Tol Bali Mandara]]
|formed=
|history=
|system= {{AHN-AH|2}}
}}
{{kotakinfo tol
|name=Jembatan Selat Bali
|image=
|description=
|panjang=
|pembangunan=
|pengelola=
}}
▲'''Jalan Tol Jembatan Selat Bali''' adalah
== Kontroversi ==
Ketua [[PHDI|Parisada Hindu Dharma Indonesia]] (PHDI) [[Kabupaten Jembrana]], [[I Komang Arsana]] menolak pembangunan jembatan Selat Bali. Menurutnya, dilihat dari sejarah Pulau Bali, yang mana dalam mitologi Dang Hyang Sidimantra sengaja memutus Pulau Bali dengan Pulau Jawa. Dari mitologi [[Hindu Bali]] yang telah masuk dalam sejarah Bali itu, menurutnya secara sekala dan niskala, Bali dengan Jawa sejak awal memang sudah dibuat sedemikian rupa, harus dibatasi laut yang merupakan salah satu filter sehingga hal-hal negatif dan pengaruh buruk dari luar Bali dan segala sesuatu dari luar Bali menjadi lebih mudah diawasi.<ref>http://www.merdeka.com/peristiwa/ide-bupati-banyuwangi-bangun-jembatan-jawa-bali-ditolak-tokoh-agama.html</ref>
== Lihat pula ==
Baris 12 ⟶ 40:
* [[Daftar jalan tol di Indonesia]]
* [[Jalan Tol Trans Jawa|Trans Jawa]]
* [[Jembatan]]
* [[Jembatan kabel pancang]]
<center>
{| border="1" cellspacing="0" cellpadding="4" style="font-size:90%;"
|-
| width="30%" align="center" | '''Ruas sebelumnya''':{{br}}[[Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi]] (rencana)
| width="40%" align="center" | [[Jalan Tol Jawa–Bali–Lombok|Jalan Tol Trans Jawa-Bali-Lombok]]
| width="30%" align="center" | '''Ruas berikutnya''':{{br}}[[Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi]] (rencana)
|}
</center>
== Referensi ==
{{reflist}}
{{stasiun|Stasiun Banyuwangi Baru|Jalur kereta api Selat Bali|Stasiun Pelabuhan Ketapang}}
{{Jalan tol Indonesia}}
{{bangunan-indonesia-stub}}
{{DEFAULTSORT:Selat Bali}}
[[Kategori:Jembatan yang direncanakan di Indonesia|Selat Bali]]▼
▲[[Kategori:Jembatan di Indonesia]]
|