Arkeologi Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Pierrewee (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
 
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Prajnaparamita Java Front.JPG|thumbjmpl|rightka|[[Prajnaparamita dari Jawa]] mungkin telah menjadi ikon [[seni Indonesia]] kuno yang paling terkenal, sebagai salah satu citra langka yang berhasil menggabungkan kesempurnaan estetika dan spiritualitas.<ref name="egregores">{{cite web| title =Worshipping the Source: The Buddhist Goddess Prajnaparamita| publisher =egregores| url =https://egregores.wordpress.com/2009/09/25/worshipping-the-source-the-buddhist-goddess-prajnaparamita/| access-date =2017-09-10| archive-url =https://web.archive.org/web/20170902052358/https://egregores.wordpress.com/2009/09/25/worshipping-the-source-the-buddhist-goddess-prajnaparamita/| archive-date =2017-09-02| dead-url =no| df =}}</ref>]]
{{Sejarah Indonesia}}
 
'''Arkeologi Indonesia''' adalah studi tentang [[arkeologi]] dari [[kepulauan Indonesia|negeri kepulauan]] yang saat ini membentuk negara [[Indonesia]], yang membentang dari masa [[Prasejarah Indonesia|prasejarah]] hingga hampir dua milenium [[Sejarah Indonesia|sejarah yang terdokumentasi]]. [[Nusantara|Kepulauan Indonesia]] kuno merupakan sebuah jembatan maritim geografis antara pusat-pusat politik dan budaya [[India Kuno]] dan [[Sejarah Tiongkok|Tiongkok Kekaisaran]], dan terkenal sebagai bagian dari [[Jalur Sutra Maritim]] kuno.<ref>{{cite web| title = Maritime Silk Road| work = SEAArch| url = https://www.southeastasianarchaeology.com/tag/maritime-silk-route/| access-date = 2017-09-11| archive-url = https://web.archive.org/web/20140105043328/http://www.southeastasianarchaeology.com/tag/maritime-silk-route/| archive-date = 2014-01-05| dead-url = no| df = }}</ref>
 
Baris 7:
Saat ini, lembaga arkeologi nasional di Indonesia adalah [[Pusat Penelitian Arkeologi Nasional]].<ref name="Arkenas">{{cite web | title = Sejarah Pusat Arkeologi Nasional | work = Pusat Penelitian Arkeologi Nasional | url = http://arkenas.kemdikbud.go.id/page/profile/sejarah-arkenas | language = Indonesian | access-date = 2017-09-10 | archive-url = https://web.archive.org/web/20170910221512/http://arkenas.kemdikbud.go.id/page/profile/sejarah-arkenas | archive-date = 2017-09-10 | dead-url = no | df = }}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Periode awal ===
Selama periode awal penemuan arkeologis di Indonesia, dari abad ke-16 hingga ke-18, patung-patung kuno, candi, reruntuhan, dan situs arkeologi lainnya, serta artefak biasanya dibiarkan utuh, tidak diganggu oleh penduduk setempat. Hal ini terutama karena pantangan lokal dan kepercayaan [[takhayul]] yang menghubungkan patung dan reruntuhan kuno dengan [[roh|roh-roh]] yang mungkin menyebabkan kemalangan.
Sebagai contoh, dua [[naskah sejarah JawaBabad|babad Jawa kuno]] dari abad ke-18 menyebutkan kasus-kasus nasib buruk yang terkait dengan "gunung arca-arca", yang sebenarnya merupakan reruntuhan dari monumen Buddhis [[Borobudur]]. Menurut [[Babad Tanah Jawi]], monumen itu merupakan faktor fatal bagi Mas Dana, seorang pemberontak yang memberontak melawan Pakubuwono{{nbsp}}I, raja [[Kesultanan Mataram|Mataram]] pada tahun 1709.<ref name="Soekmono4">Soekmono (1976), page 4.</ref> Tercatat bahwa bukit "Redi Borobudur" dikepung dan para pemberontak dikalahkan dan dihukum mati oleh raja. Dalam "Babad Mataram" (atau "Sejarah Kerajaan Mataram"), monumen ini dikaitkan dengan kemalangan Pangeran Monconagoro, putra mahkota [[Kesultanan Yogyakarta]] pada tahun 1757.<ref name="p5">Soekmono (1976), page 5.</ref>
 
Contoh lain: kompleks Candi [[Prambanan]] dan [[Sewu]] dihubungkan dengan legenda [[suku Jawa|Jawa]] [[Roro Jonggrang]]; cerita rakyat yang menakjubkan tentang banyak jin yang membangun hampir seribu candi, dan seorang pangeran yang mengutuk seorang putri yang cantik namun licik menjadi sebuah patung batu.<ref>{{Cite web|url=http://ceritarakyatnusantara.com/en/folklore/82-rara-jonggrang-the-legend-of-prambanan-temple|title=Rara Jonggrang: The Legend of Prambanan Temple, Yogyakarta – Indonesia|website=ceritarakyatnusantara.com|access-date=2017-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20171228053936/http://ceritarakyatnusantara.com/en/folklore/82-rara-jonggrang-the-legend-of-prambanan-temple|archive-date=2017-12-28|dead-url=no|df=}}</ref> Meskipun demikian, beberapa Keraton Jawa mengumpulkan artefak-artefak arkeologis, termasuk arca-arca Hindu-Budha. Sebagai contoh, [[Keraton Surakarta]], [[Keraton Yogyakarta]], dan [[Praja Mangkunegaran]] mengumpulkan artefak-artefak arkeologis dalam museum-museum istana mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mengenal-sejarah-seni-dan-tradisi-solo-di-museum-keraton-surakarta|title=Mengenal Sejarah, Seni, dan Tradisi Solo di Museum Keraton Surakarta {{!}} IndonesiaKaya.com – Eksplorasi Budaya di Zamrud Khatulistiwa|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=id|access-date=2017-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20171228000653/https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mengenal-sejarah-seni-dan-tradisi-solo-di-museum-keraton-surakarta|archive-date=2017-12-28|dead-url=no|df=}}</ref> Di daerah-daerah di mana kepercayaan Hindu bertahan, khususnya [[Bali]], situs-situs arkeologi seperti cagar alam [[Goa Gajah]] masih menjalankan fungsi keagamaan asliyang merekaawalnya sebagai tempat suci peribadatan.<ref>{{cite web|author=Budi Utomo|first=Bambang|date=2 November 2018|title=Tokoh Peletak Dasar - Dasar Arkeologi Indonesia|url=https://kebudayaanarkenas.kemdikbud.go.id/bpcbbalipage/produksiprofile/perintis-dalam-komodifikasi-situs-pura-goa-gajah/|titlearkeologi#gsc.tab=Produksi Dalam Komodifikasi Situs Pura Goa Gajah0|authorwebsite=Artanegara|publisher=BalaiPusat PelestarianPenelitian cagarArkeologi Budaya Bali, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia|date=2 November 2018Nasional|accessdate=414 JuliOktober 20192023}}</ref>
 
===Zaman Hindia Belanda===
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Beelden in het museum van het Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen Batavia TMnr 60025173.jpg|jmpl|kiri|Koleksi arca Hindu-Buddha di ''[[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen]]'' (kini [[Museum Nasional Indonesia]]), Batavia, sekitar 1896]]
Studi arkeologi secara formal di Indonesia dimulai pada abad ke-18 di [[Batavia, Hindia Belanda|Batavia]], ketika sekelompok intelektual Belanda mendirikan lembaga ilmiah bernama ''Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen'', ([[Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen|Perkumpulan Seni dan Sains Batavia]]) pada 24{{nbsp}}April 1778.<ref>{{cite book | last =Rosi | first =Adele | title =Museum Nasional Guide Book| publisher=PT Indo Multi Media, Museum Nasional and Indonesian Heritage Society |year=1998 | location =Jakarta | pages =4 }}</ref> Badan swasta ini mempunyai tujuan untuk memajukan penelitian di bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya sejarah, [[arkeologi]], [[etnografi]] dan [[fisika]],dan mempublikasikan berbagai temuannya.
 
Sir [[Thomas Stamford Raffles]], Gubernur Jenderal [[Jeda kekuasaan Prancis dan Britania di Hindia Belanda|Jawa Britania]] (1811 sampai 1816) memiliki ketertarikan pribadi terhadap sejarah, budaya, dan masa lalu Jawa kuno, dan menulis ''[[Sejarah Pulau Jawa|The History of Java]]'', yang diterbitkan pada 1817.<ref>Sir Thomas Stamford Raffles: ''[[Sejarah Pulau Jawa|The History of Java]]''; Black, Parbury and Allen for the Hon. East India Company 1817; reprinted in the Cambridge Library Collection, 2010</ref> Pada masa pemerintahannya, reruntuhan candi kuno [[Borobudur]], [[Prambanan]] dan [[Trowulan]] terungkap. Hal ini memicu minat yang lebih luas terhadap arkeologi Jawa. Sejumlah [[Candi|temple ruins]]disurvei, dicatat dan dikatalogkan secara sistematis untuk pertama kalinya. Namun, pada abad ke-19, lonjakan minat terhadap seni rupa Jawa kuno menyebabkan penjarahan situs arkeologi oleh "pemburu suvenir" dan pencuri. Periode ini menyaksikan pemenggalan kepala Buddha di Borobudur. Dari 504 arca Buddha kuno asli di Borobudur, lebih dari 300 diantaranya rusak (kebanyakan tanpa kepala), dan 43 hilang. Kepala Buddha Borobudur yang dijarah sebagian besar dijual ke luar negeri, berakhir di koleksi pribadi atau dibeli dan menjadi koleksi museum Barat.<ref>{{cite journal| title=Acquisition |journal=Critical Inquiry |author=Hiram W. Woodward Jr. |volume=6 |issue=2 |year=1979 |pages=291–303| doi=10.1086/448048|s2cid=224792217 }}</ref> seperti di [[Tropenmuseum]] di [[Amsterdam]] dan [[British Museum]] di [[London]].<ref>{{cite web
|url = http://www.bbc.co.uk/ahistoryoftheworld/objects/CPbWMMoFSnmUlSHF3dkf5A#
|title = Borobudur Buddha head
|publisher = BBC
|access-date = 2 August 2014
|quote = A History of The World, [[The British Museum]]
|archive-url = https://web.archive.org/web/20140812144441/http://www.bbc.co.uk/ahistoryoftheworld/objects/CPbWMMoFSnmUlSHF3dkf5A
|archive-date = 2014-08-12
|url-status = live
}}</ref>
 
Pada tahun 1901, pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] mendirikan ''Commissie in Nederlandsch Indie voor Oudheidkundige Onderzoek van Java en Madoera'', yang dipimpin oleh [[:nl:Jan Laurens Andries Brandes|Dr J. L. A. Brandes]].<ref name="Arkenas"/>Secara resmi diakui pada 14{{nbsp}}Juni 1913, dengan pembentukan ''Oudheidkundige Dienst in Nederlandsch-Indië'' (Dinas Arkeologi Hindia Belanda), sering disingkan sebagai "OD", di bawah Profesor Dr. N.J. Kromm.<ref name="Soejono"/>{{rp|page=5}} Kromm dianggap berjasa sebagai perintis yang mendirikan landasan organisasi studi arkeologi di Hindia Belanda. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap penemuan, eksplorasi, dan studi arkeologi dilakukan dan dicatat dengan benar dan sesuai dengan kaidah ilmiah arkeologi modern. Selama kepemimpinan Kromm, sejumlah jurnal, buku, dan katalog disusun dan diterbitkan yang secara sistematis mencatat temuan arkeologis di koloni tersebut. Beberapa pekerjaan pemugaran awal di [[Candi|reruntuhan candi]] di Jawe juga dilakukan pada periode ini.<ref name="Soejono"/>{{rp|page=5}}
 
== Tokoh Arkeologi Indonesia ==
'''Jan Laurens Andries Bandres'''
 
Para arkeolog meletakkan dasar bagi perkembangan arkeologi Indonesia, khususnya di bidang teks kuno.
 
Orang asal Belanda ini mempelajari bahasa Jawa Kuno dan prasasti sehingga memudahkan pengerjaan prasasti Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wettenschapen.
 
Tujuan Brandes adalah melindungi peninggalan budaya masa lalu, seperti naskah kuno istana.
 
 
'''F. D. K. Bosch'''
 
Sejak tahun 1914, ia ditugaskan untuk mengelola [[Kolonialisme|pemerintahan kolonial]], menggantikan pendahulunya.
 
Tugas pertama adalah menyelesaikan pekerjaan pendahulunya, memperbaruinya dan mempublikasikannya. Di bawah kepemimpinannya, Bosch memperkenalkan arkeologi melalui gagasan-gagasan [[prasejarah]], [[Seni Buddhis|seni]], [[arsitektur]], [[budaya]] dan [[prasasti]], sehingga arkeologi menjadi ilmu yang tiada tara dengan ilmu-ilmu lainnya.
 
 
'''R. Soekomo'''
 
Seokomo menjadi [[Arkeologi prasejarah|arkeolog]] pertama yang meraih gelar [[sarjana]] dan [[Doktorandus|doktor]] bersama para arkeolog Belanda yang memimpin [[ekspedisi]] ke Sumatera.
 
Ia meyakini pada masa [[Sriwijaya]], garis pantai Sumatera Timur berada di pedalaman. Kesibukannya sebagai peneliti arkeologi dan sejarah [[kebudayaan]] Indonesia tidak membuatnya melupakan ilmu [[Akademi|akademis]] serta pengetahuannya tentang candi-candi yang ada di Indonesia.
 
== Tantangan Arkeologi Indonesia ==
Tantangan utama dalam dunia arkeologi terletak pada bidang penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan serta mengandalkan [[ideologi]] dan nilai - nilai ekonomi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sosial budaya di masyarakat.
 
Arkeologi diperlukan untuk menciptakan banyak produk ilmiah yang bersifat baik. Perubahan teknologi yang terus maju akan dipandang sebagai ilmu yang mengalami kemunduran. Persiapan hukum untuk pendidikan dan peningkatan kehidupan belum lengkap namun telah disesuaikan dengan dokumen. Menghadapi tantangan yang harus dilalui oleh arkeologi, maka pelestarian wisata [https://www.kompas.id/baca/dikbud/2021/11/11/budaya-bahari-untuk-mengenal-jati-diri-bangsa budaya bahari] menjadi pertimbangan untuk dikembangkan. Peningkatan tersebut akan mencapai puncaknya dan akan dijiwai dengan semangat kebangsaan.
Besarnya tuntutan terhadap kemajuan dan perkembangan pendidikan menjadi tantangan bagi arkeologi Indonesia di masa depan, yaitu terletak pada kemampuannya menghasilkan bahan bacaan bagi generasi muda yang cerdas. Kondisi ini telah menjadi tanggung jawab yang melekat pada organisasi arkeologi sejak didirikan.
 
 
== Lihat pula ==
Contoh lain: kompleks Candi [[Prambanan]] dan [[Sewu]] dihubungkan dengan legenda [[suku Jawa|Jawa]] [[Roro Jonggrang]]; cerita rakyat yang menakjubkan tentang banyak jin yang membangun hampir seribu candi, dan seorang pangeran yang mengutuk seorang putri yang cantik namun licik menjadi sebuah patung batu.<ref>{{Cite web|url=http://ceritarakyatnusantara.com/en/folklore/82-rara-jonggrang-the-legend-of-prambanan-temple|title=Rara Jonggrang: The Legend of Prambanan Temple, Yogyakarta – Indonesia|website=ceritarakyatnusantara.com|access-date=2017-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20171228053936/http://ceritarakyatnusantara.com/en/folklore/82-rara-jonggrang-the-legend-of-prambanan-temple|archive-date=2017-12-28|dead-url=no|df=}}</ref> Meskipun demikian, beberapa Keraton Jawa mengumpulkan artefak-artefak arkeologis, termasuk arca-arca Hindu-Budha. Sebagai contoh, [[Keraton Surakarta]], [[Keraton Yogyakarta]], dan [[Praja Mangkunegaran]] mengumpulkan artefak-artefak arkeologis dalam museum-museum istana mereka.<ref>{{Cite web|url=https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mengenal-sejarah-seni-dan-tradisi-solo-di-museum-keraton-surakarta|title=Mengenal Sejarah, Seni, dan Tradisi Solo di Museum Keraton Surakarta {{!}} IndonesiaKaya.com – Eksplorasi Budaya di Zamrud Khatulistiwa|last=Kaya|first=Indonesia|website=IndonesiaKaya|language=id|access-date=2017-12-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20171228000653/https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/mengenal-sejarah-seni-dan-tradisi-solo-di-museum-keraton-surakarta|archive-date=2017-12-28|dead-url=no|df=}}</ref> Di daerah-daerah di mana kepercayaan Hindu bertahan, khususnya [[Bali]], situs-situs arkeologi seperti cagar alam [[Goa Gajah]] masih menjalankan fungsi keagamaan asli mereka sebagai tempat suci peribadatan.<ref>{{cite web|url=https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbbali/produksi-dalam-komodifikasi-situs-pura-goa-gajah/|title=Produksi Dalam Komodifikasi Situs Pura Goa Gajah|author=Artanegara|publisher=Balai Pelestarian cagar Budaya Bali, Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia|date=2 November 2018|accessdate=4 Juli 2019}}</ref>
{{Portal|Arkeologi|Indonesia}}
* [[Daftar museum di Indonesia]]
* [[Candi|Candi di Indonesia]]
* [[Sejarah Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{Reflist|30em}}<ref>{{Cite web|last=Sofian|first=Harry|date=2020-10-28|title=Mengenal Ilmu Arkeologi dan Perkembangan Ilmu Arkeologi di Indonesia|url=https://warstek.com/arkeologi/|website=Warung Sains Teknologi|language=id-ID|access-date=2023-10-14}}</ref>
{{Reflist|30em}}
 
== Bacaan lebih lanjut ==
* {{cite book | title = Archaeology: Indonesian Perspective : R.P. Soejono's Festschrift | author = Soejono (R. P.) | work = Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, International Center for Prehistoric and Austronesian Studies (Indonesia), Penerbit Yayasan Obor Indonesia | year = 2006 | isbn = 9789792624991 | language = Indonesian | url = https://books.google.co.id/books?id=dSFfD0dpdS4C&pg=PA418&dq=archaeology+of+Indonesia&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiJooa66ZrWAhWMP48KHVQRChcQ6AEIQjAE#v=onepage&q=archaeology%20of%20Indonesia&f=false}}
* {{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=3k3vCAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=archaeology+indonesia&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj00qvW2KnYAhUGQLwKHW-6DaQQ6AEIQzAE#v=onepage&q=archaeology%20indonesia&f=false|title=Studies in Indonesian Archaeology: Publication Commissioned and Financed by the Netherlands Institute for International Cultural Relations|last=Stutterheim|first=Dr W. F.|year=1956|publisher=Springer|isbn=9789401759878|language=en}}
* {{Cite book|url=https://books.google.co.id/books?id=Pz5MNfCbOSwC&pg=PA36&dq=archaeology+indonesia&hl=en&sa=X&ved=0ahUKEwj00qvW2KnYAhUGQLwKHW-6DaQQ6AEIPjAD#v=onepage&q=archaeology%20indonesia&f=false|title=An Introduction to Indonesian Historiography|last=Soedjatmoko|date=2006|publisher=Equinox Publishing|isbn=9789793780443|language=en}}
 
== Pranala luar ==
* [http://arkenas.kemdikbud.go.id/#1 Official site of ''Pusat Arkeologi Nasional'' (Arkenas)] or National Archaeological Center (in Indonesian)
* [https://www.world-archaeology.com/category/world/asia/indonesia/ World Archaeology, Category: Indonesia]
 
[[Kategori:Arkeologi Indonesia| ]]
[[Kategori:Sejarah Indonesia]]