STIE Muhammadiyah Bandung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(9 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
'''STIE Muhammadiyah Bandung''' adalah amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah dibawah pembinaan Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan (DIKTILITBANG) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
{{Cleanup reorganize|date=April 2024}}
{{Cleanup rewrite|date=April 2024}}
{{Notability|date=April 2024}}
{{Underlinked|date=April 2024}}
{{Unreferenced|date=April 2024}}
}}
{{tidak memenuhi kriteria kelayakan|d=2|m=04|y=2024|i=7|ket=|kat=Y}}
{{rapikan}}
'''STIE Muhammadiyah Bandung''' adalahmerupakan sebuah lembaga amal usaha yang bernaung di bawah naungan Persyarikatan Muhammadiyah, dibawahyang pembinaansecara aktif dibina oleh Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian, dan Pengembangan (DIKTILITBANG) Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
 
PendirianSejarah pendirian STIE Muhammadiyah Bandung berawal dari programinisiatif pengembangan amal usaha milikoleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong, yang awalnya dikenal yaitusebagai Balai Pendidikan Dan Keterampilan Muhammadiyah (BPKM) yang berdiri sejak tahun 1984. kemudian padaPada tahun 1992, BPKM kemudian berkembang menjadi sebuah lembaga pendidikan Setarasetara Diploma I denganyang diberi nama Pusat Ilmu Komputer Akuntansi Dan Manajemen Muhammadiyah (PIKAMM). SelanjutnyaDengan timbul pemikiran setelahberhasilnya PIKAMM berhasil meluluskan serta mewisuda peserta didiknya sampaihingga angkatan ke VIII, yaitutimbul mengembangkanpemikiran PIKAMMuntuk menjadimengembangkan perguruan tinggi, karena pada kenyataannya sistem pendidikan yang selamalembaga ini dilaksanakan menggunakan model pendidikan tinggi, misalnya dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) menggunakan system kredit semester (SKS) evaluasi KBM dilaksanakan melalui ujian tengah semester (UTS), ujian akhir semester (UAS) dan ujian sidang terhadap laporan pelaksanaan PKL diperusahaan atau instansi lainnya, serta melantik lulusannya dalam sebuah acara wisuda. Rencana pengembangan PIKAMM menjadi sekolah tinggi kemudian ditindak lanjuti dengan mengundang seorang staf kopertis wilayah IV Jabar ke kampus PIKAMM untuk melihat dan menilai layak tidaknya bila dikembangkan menjadi perguruan tinggi. Setelah dinilai layak menajdi perguruan tinggi, pada tahun 1998 dalam Rapat Kerja Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong, disetujui dan diresmikan menjadi salah satu prioritas program Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong. Selain merupakan program pengembangan pendidikan, pendirian perguruan tinggi bertujuan untuk mewujudkan harapan serta keinginan warga Muhammadiyah yang telah sejak lama menantikan kehadiran sebuah UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH di Kota Bandung,yang diharapkan menjadi media dan sarana dakwah melalui bidang Pendidikan Tinggi dalam upaya mempersiapkan kader-kader yang selain mampu memahami dan melaksanakan IMTAQ, juga mampu menguasai IPTEK.
 
Keputusan untuk mengembangkan PIKAMM menjadi perguruan tinggi diambil setelah melalui proses penilaian dan konsultasi dengan seorang staf kopertis wilayah IV Jabar pada tahun 1998. Melalui Rapat Kerja Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong, keputusan tersebut disetujui dan diresmikan sebagai salah satu prioritas program Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong.
Untuk mewujudkan rencana pendirian tersebut, Direktur Pusat Ilmu Komputer Akuntansi Dan Manajemen Muhammadiyah (PIKAMM) Drs. Asep Syamsul Arifin berdasarkan tugas dari PC. Muhammadiyah Lengkong Kota Bandung yang pada saat itu dipimpin oleh Drs. H. Saeful Azis, mulai melaksanakan pekerjaan pertamanya yaitu mencari bahan dan informasi mengenai prosedur dan persyaratan pendirian perguruan tinggi, melalui kegiatan silaturrahmi dengan orang-orang yang dinilai punya pengalaman mendirikan perguruan tinggi.
 
Pendirian perguruan tinggi ini juga sejalan dengan harapan dan aspirasi warga Muhammadiyah yang telah lama mendambakan kehadiran Universitas Muhammadiyah di Kota Bandung. Universitas ini diharapkan dapat menjadi wahana dakwah melalui bidang Pendidikan Tinggi, yang bertujuan untuk mempersiapkan kader-kader yang tidak hanya berkualitas dalam IMTAQ (Ilmu Ma'rifat, Tauhid, Akhlak, dan Qaulan) namun juga mampu menguasai IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Dari beberapa orang yang pernah dihubungi, Dr. Ayi Kuntadi, MS. dinilai lebih memahami dan berpengalaman dalam hal mendirikan perguruan tinggi oleh karena itu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong menyetujui beliau untuk ditetapkan sebagai konsultan merangkap anggota tim pendiri STIE Muhammadiyah Bandung.
 
Untuk mewujudkan rencana pendirian tersebut, Direktur Pusat Ilmu Komputer Akuntansi Dan Manajemen Muhammadiyah (PIKAMM) Drs. Asep Syamsul Arifin berdasarkan tugas dari PC. Muhammadiyah Lengkong Kota Bandung yang pada saat itu dipimpin oleh Drs. H. Saeful Azis, mulai melaksanakan pekerjaan pertamanya yaitu mencari bahan dan informasi mengenai prosedur dan persyaratan pendirian perguruan tinggi, melalui kegiatan silaturrahmi dengan orang-orang yang dinilai punya pengalaman mendirikan perguruan tinggi.
Untuk mempercepat proses pendirian maka, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong menerbitkan SK. No.267/SK/I.A/I.b/1999, tanggal 9 Agustus 1999 tentang Penetapan Tim Pendiri STIE Muhammadiyah Bandung yang beranggotakan 17 orang yaitu :
 
Dari beberapa orang yang pernah dihubungi, Dr. Ayi Kuntadi, MS. dinilai lebih memahami dan berpengalaman dalam hal mendirikan perguruan tinggi oleh karena itu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong menyetujui beliaudia untuk ditetapkan sebagai konsultan merangkap anggota tim pendiri STIE Muhammadiyah Bandung.
 
Untuk mempercepat proses pendirian maka, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong menerbitkan SK. No.267/SK/I.A/I.b/1999, tanggal 9 Agustus 1999 tentang Penetapan Tim Pendiri STIE Muhammadiyah Bandung yang beranggotakan 17 orang yaitu :
 
Drs. Saeful Azis
Drs. Endang Saefurachman
Drs. H. Asep Sudrajat, MM.
Moch. Mustapa, SE.
Baris 37 ⟶ 50:
- Melakukan sosialisasi ke Pimpinan Cabang Muhammadiyah se-Kota Bandung
 
Pada tanggal 30 Nopember 1999 diterima informasi dari kopertis wilayah IV Jabar bahwa usulan pendirian STIE Muhammadiyah Bandung disetujui oleh Dirjen Dikti Depdiknas melalui surat No. 1890/D.4II/12/99 tanggal 30 Nopember 1999, yang disampaikan kepada Kopertis Wilayah IV Jawa Barat.
 
Untuk menindak lanjuti surat persetujuan dari Dirjen Dikti tersebut, Kopertis Wilayah IV Jabar ;
Baris 45 ⟶ 58:
2. Menugaskan Tim Akreditasi untuk melakukan peninjauan lapangan dan verifikasi, di lokasi STIE Muhammadiyah Bandung pada tanggal 24 Maret 2000
 
Setelah kegiatan verifikasi/validasi dan peninjauan lapangan selesai dilaksanakan,maka pada tanggal 8 Juli 2000, Alhamdulillah SK.Mendiknas Nomor : 77/D/O/2000, tertanggal 9 Juni 2000 tentang ijinizin pendirian STIE Muhammadiyah Bandung diterima oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong yang diserahkan langsung oleh ketua Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, Dr.Ir. Tresna Dermawan Khunaefi, dalam suatu acara di kampus STIE Muhammadiyah Jl. Karapitan No.143 Bandung
 
Pada saat awal pendirian STIE Muhammadiyah Bandung, secara kebetulan beberapa tokoh Pimpinan Pusat Muhammadiyah hadir di Bandung dalam rangka memenuhi undangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong untuk mengisi acara Tabligh Akbar. Pada kesempatan tersebut, beliaudia memberikan sambutan dan dukungan terhadap rencana pendirian STIE Muhammadiyah Bandung antara lain;
 
- Bapak Prof. Dr. H. Amien Rais, MA., bertepatan dengan Milad Muhammadiyah pada tahun 1998 yang diselenggarakan di Aula Mesjid Raya Mujahidin. Dalam pidatonya beliaudia menyinggung soal rencana pendirian STIE Muhammadiyah Bandung, beliaudia menyambut baik dan berharap agar rencana tersebut dapat segera terwujud.
 
- Bapak Prof. Malik Fadjar, (setelah STIE Muhammadiyah berdiri) beberapa bulan sebelum beliaudia diangkat menjadi Mendiknas, sempat berkunjung ke Kampus STIE Muhammadiyah Bandung, dan beliaudia menyarankan agar kualitas kegiatan belajar mengajar dapat berkembang dengan baik maka untuk itu perlu perhatian yang cukup terhadap dosen, dan beliaudia berharap STIE Muhammadiyah Bandung kelak bisa berkembang sebagaimana Universitas Muhammadiyah Malang yang telah dirintis dan dipimpin oleh beliaudia.
 
- Bapak Prof. Dr. Dien Syamsudin, (setelah STIE Muhammadiyah berdiri) beliaudia menyambut baik kehadiran STIE Muhammadiyah Bandung karena menurut beliaudia mungkin Pimpinan Cabang Muhammadiyah Lengkong adalah satu-satunya Pimpinan Cabang yang mampu mendirikan Perguruan Tinggi.
 
Mendirikan Perguruan Tinggi memang tidak semudah sebagaimana mendirikan sebuah lembaga kursus atau toko untuk berjualan barang/makanan, karena selain persyaratan administrasi juga sarana dan pasilitas serta tenaga kependidikan harus sesuai dengan persyaratan pendirian perguruan tinggi. Selain itu sudah dapat diperkirakan bila kita berharap dari pendirian amal usaha tersebut bisa segera mendatangkan keuntungan materi untuk kepentingan persyarikatan, belum bisa dipastikan, karena biasanya perguruan tinggi yang baru berdiri. seperti bayi yang baru lahir, dia memerlukan perhatian, perawatan, pemberian makanan yang baik dan bergiji serta vitamin agar pertumbuhan dan perkembangannya berjalan normal serta sehat, sehingga dibutuhkan biaya perawatan dan pemeliharaan yang cukup besar bila menginginkan perguruan tinggi kita berkualitas dan profesional.
 
Oleh karena itu pada awal pendirian sempat terjadi sedikit pro dan kontra dikalangan warga Muhammadiyah tentang rencana pendirian STIE Muhammadiyah tersebut yang menjadi permasalahan adalah adanya kekhawatiran dari sementara warga Muhammadiyah sebagai berikut :
Mendirikan Perguruan Tinggi memang tidak semudah sebagaimana mendirikan sebuah lembaga kursus atau toko untuk berjualan barang/makanan, karena selain persyaratan administrasi juga sarana dan pasilitas serta tenaga kependidikan harus sesuai dengan persyaratan pendirian perguruan tinggi. Selain itu sudah dapat diperkirakan bila kita berharap dari pendirian amal usaha tersebut bisa segera mendatangkan keuntungan materi untuk kepentingan persyarikatan, belum bisa dipastikan, karena biasanya perguruan tinggi yang baru berdiri. seperti bayi yang baru lahir, dia memerlukan perhatian, perawatan, pemberian makanan yang baik dan bergiji serta vitamin agar pertumbuhan dan perkembangannya berjalan normal serta sehat, sehingga dibutuhkan biaya perawatan dan pemeliharaan yang cukup besar bila menginginkan perguruan tinggi kita berkualitas dan profesional.
 
Oleh karena itu pada awal pendirian sempat terjadi sedikit pro dan kontra dikalangan warga Muhammadiyah tentang rencana pendirian STIE Muhammadiyah tersebut yang menjadi permasalahan adalah adanya kekhawatiran dari sementara warga Muhammadiyah sebagai berikut :
 
- Pendirian STIE Muhammdiyah Bandung akan menjadi beban bagi PC. Muhammadiyah Lengkong, karena biaya untuk penyelenggaraan Perguruan Tinggi sangat besar.
 
- Gedung yang akan dijadikan Perguruan Tinggi sangat kecil bila dibandingkan dengan Universitas Langlang Buana yang luas dan besar dan lokasinya tepat di depan calon kampus STIE Muhammadiyah Bandung sehingga akan sulit bersaing.
 
- Kontribusi secara materi dari Perguran Tinggi kepada persyarikatan akan memakan waktu yangcukup lama oleh karena itu ada yang menyarankan bahwa calon Kampus STIE Muhammadiyah Bandung sebaiknya digunakan untuk kegiatan ekonomi agar dapat menunjang kegiatan persyarikatan.
 
Walaupun demikian Alhamdulillah STIE Muhammadiyah Bandung kini telah berdiri, sebagai Perguruan Tinggi yang baru lahir tentu harus diperjuangkan oleh kita semua warga Muhammadiyah untuk dapat menjadi perguruan tinggi yang berkualitas dan menjadi tempat tujuan setiap warga Muhammadiyah khususnya umat Islam umumnya dalam meningkatkan jenjang pendidikannya.
 
{{Perguruan Tingi Muhammadiyah}}
{{indo-perti-stub}}
 
[[Kategori:Perguruan tinggi di Jawa Barat]]
[[Kategori:Perguruan tinggi Muhammadiyah]]
[[Kategori:Perguruan tinggi di Jawa Barat]]