Timor Raya: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
ubahan singkat
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[BerkasFile:Timor-map.png|thumb|Pulau300px|[[Timor Barat]] dan Timor Timur ([[Timor Leste]]).]]
[[File:East Timor map mhn.jpg|thumb|300px|[[Pulau Timor]] di [[Kepulauan Sunda Kecil]].]]
Istilah '''Timor Raya''' merujuk pada konsep pulau [[Timor]] yang bersatu dan merdeka, meliputi [[Timor Timur]] bekas jajahan [[Portugis]] dan [[Timor Barat]] bekas jajahan [[Belanda]] (kini bagian dari [[Indonesia]]).
'''Timor Raya''' ({{lang-pt|Grande Timor}}; {{lang-nl|Groot-Timor}}) mengacu pada konsep [[irredentisme]] tentang pulau [[Timor]] yang bersatu dan merdeka, yang saat ini terbagi antara [[Negara berdaulat|negara merdeka]] [[Timor Leste]] dan wilayah [[Timor Barat]] di Indonesia. Konsep [[Uni politik|menyatukan]] pulau ini telah dimunculkan sejak pertengahan abad ke-20.
 
==Sejarah==
Timor Timur di integrasikan ke [[Indonesia]] pada tahun 1975, lalu menjadi provinsi ke-27 pada tahun 1976. Namun, pada [[referendum]] tahun 1999, rakyat Timor Timur memilih merdeka. Pada tahun 2001 dan 2002, sebelum kemerdekaan Timor Timur, muncul klaim oleh militer Indonesia<ref>[http://www.etan.org/et2001c/december/16-22/18tni.htm etan.org]</ref>dan beberapa komentator<ref>[http://www.thejakartapost.com/special/os_24.asp The Jakarta Post]</ref> bahwa hal ini akan menimbulkan keinginan Timor Barat untuk lepas dari Indonesia. Namun, tidak ada bukti nyata bahwa orang Timor Barat, terutama suku [[Atoni]] yang merupakan musuh orang Timor Timur, untuk bergabung dengan Timor Timur. Selain itu, [[Timor Timur]] tidak pernah mengklaim Timor Barat, sebelum maupun sesudah invasi Indonesia.
Secara historis, gagasan menyatukan Pulau Timor telah diungkapkan oleh beberapa kelompok masyarakat Timor. Titik rujukan paling awal adalah [[Kerajaan Wehali]] pra-kolonial, yang pusatnya berada di Timor Barat saat ini, namun kelompok yang berkuasa adalah [[suku Belu]] yang ber[[bahasa Tetun]] dan terkait dengan penduduk Timor Timur.<ref>{{cite book|last1=Therik|first1=Tom|title=Wehali : the female land : traditions of a Timorese ritual centre|date=2004|publisher=Pandanus Books, in association with the Dept. of Anthropology, Research School of Pacific and Asian Studies|location=Canberra}}</ref>
 
Selama pendudukan Jepang di pulau tersebut (1942–1945), ada beberapa upaya Jepang dan Timor untuk menyatukan Timor Barat dan Timor Timur melalui perjodohan antara penguasa tradisional Timor Belanda dan Timor Portugis. Khususnya, [[:ja:前田透|Tōru Maeda]] (seorang agen intelijen Jepang, kemudian menjadi penyair, yang bertugas di Viqueque dan Atambua) berperan penting dalam perjodohan antara keluarga Don. Joaquim da Costa dari Ossu dan klan Nai-Buti di Atambua.<ref>{{cite book|last1=Maeda|first1=Tooru|title=Chimoru-Ki|date=1982|publisher=Soudosha|location=Japan|pages=125–163}}</ref>
== Referensi ==
{{reflist}}
 
Pada tahun 1974–1975, [[Asosiasi Demokratik Rakyat Timor|APODETI]], sebuah partai Timor Timur menyatakan keinginannya untuk mengintegrasikan Timor Timur dan Timor Barat melalui integrasi ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Gagasan ini tercermin dalam Deklarasi Balibo versi asli dalam bahasa Portugis di mana para penandatangan menyesali pemisahan dengan "rakyat Indonesia di Timor" melalui demarkasi perbatasan kolonial.<ref>{{cite web|url=http://xdata.bookmarc.pt/cidac/tl/PP0846-3.pdf|website=BookMarc|access-date=24 Agustus 2016}}</ref>
== Pranala luar ==
* The Jakarta Post: [http://www.etan.org/et2001c/december/16-22/18tni.htm December 18, 2001 (ETAN selected articles)]
* The Jakarta Post: [http://www.etan.org/et2005/february/20/26ofical.htm February 26, 2005 (ETAN selected articles)]
 
Timor Timur [[invasi Indonesia ke Timor Timur|diserang]] dan [[Pendudukan Indonesia di Timor Timur|diduduki]] oleh Indonesia pada tahun 1975, serta menganeksasi wilayah tersebut sebagai "Provinsi ke-27" pada tahun 1976, namun pada [[Referendum kemerdekaan Timor Leste 1999|referendum yang dilaksanakan pada tahun 1999]], rakyat Timor Timur memilih untuk mengakhiri pendudukan Indonesia dan menjadi negara merdeka. Hal ini menimbulkan kemarahan yang meluas di kalangan nasionalis Indonesia, khususnya di kalangan militer.
{{Irredentisme}}
 
Pada tahun 2001 dan 2002, sebelum kemerdekaan Timor Timur, terdapat klaim dari [[Tentara Nasional Indonesia|militer Indonesia]]<ref>[http://www.etan.org/et2001c/december/16-22/18tni.htm etan.org]</ref> dan beberapa berpendapat,<ref>[http://www.thejakartapost.com/special/os_24.asp The Jakarta Post] {{webarchive|url=https://web.archive.org/web/20060218020426/http://www.thejakartapost.com/special/os_24.asp |date=2006-02-18 }} "Bahkan ada desas-desus tentang Timor Raya (Timor Besar) dan meskipun pihak berwenang Indonesia telah menyangkal adanya gerakan untuk menyatukan Timor Timur dan Barat, ia tidak boleh mengabaikan kemungkinan gagasan semacam itu. Sekali lagi, Australia yang akan mendapat manfaat besar dari Timor Raya".</ref> hal ini dikhawatirkan akan menginspirasi pemisahan Timor Barat dari Indonesia.
{{sejarah-stub}}
 
Gerakan kemerdekaan [[FRETILIN]] tidak pernah mengklaim Timor Barat kapanpun, sebelum invasi Indonesia atau setelahnya. Setelah pemulihan kemerdekaan pada tahun 2001, pemerintah Timor Leste mengakui sepenuhnya batas-batas wilayah Indonesia yang ada sebagai warisan dari [[Hindia Belanda]].
 
==Lihat juga==
* [[Timor Timur]]
* [[Timor Barat]]
* [[Sejarah Timor Timur]]
* [[Sejarah Timor Barat]]
* [[Separatisme di Indonesia]]
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
 
== Pranala luar ==
* The Jakarta Post: [http://www.etan.org/et2001cet2005/decemberfebruary/16-2220/18tni26ofical.htm DecemberFebruary 1826, 20012005 (ETAN selected articles)]
 
{{Irredentisme}}
 
[[Kategori:Iredentisme|Timor]]
[[Kategori:Separatisme di Indonesia]]
[[Kategori:Timor Barat]]
[[Kategori:Politik Timor Timur]]
[[Kategori:Nasionalisme Timor Timur]]
[[Kategori:Unifikasi nasional]]