Ekor (pesawat udara): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Sapnor (bicara | kontrib)
Sapnor (bicara | kontrib)
k Perbaikan isi.
 
(6 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Ekor''' adalah bagian belakang sebuah [[pesawat udara]] yang umumnya terdiri dari [[bidang ekor]] (penstabil melintang) dan [[Penstabil membujur|sirip ekor]] (penstabil membujur).<ref>{{Cite web|title=empennage|url=https://pasti.kemdikbud.go.id/istilah_resultdetail1.php|website=Pasti (Padanan Istilah)|publisher=Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi|access-date=10 Maret 2024}}</ref> Oleh karena itu, ekor merupakan salah satu [[Bidang kendali penerbangan|bidang kendali]] yang berperan untuk mengatur arah gerak pesawat. Kebanyakan ekor mengatur pergerakan terhadap sumbu anggul dan sumbu geleng. Meskipun demikian, terdapat beberapa pesawat udara yang [[Pesawat tanpa ekor|tidak memiliki ekor]]. Selain memberikan kendali, ekor juga berperan penting dalam trim dan kestabilan.{{Sfn|Sadraey|2013|p=265}}
 
== Bangun ==
[[Berkas:Bagian-bagian ekor pesawat udara.png|pus|nirbing|400x400px333x333px|Bagian-bagian ekor pesawat udara.]]
* '''[[Bidang ekor]]''' atau penstabil melintang adalah bagian mendatar dari ekor. Bidang ekor berperan untuk memberikan kestabilan anggul. Terkadang-kadang terdapat pesawat udara yang menggabungkan bidang ekor dan kemudi tukik sehingga seluruh bidang ekor bergerak untuk memberikan dampak yang sama seperti yang kemudi tukik berikan, yakni pergerakan anggul. Gabungan antara bidang ekor dan kemudi tukik tersebut dikenal sebagai [[bidang tukikekor bergerak]].
 
* '''[[Bidang ekor]]''' atau penstabil melintang adalah bagian mendatar dari ekor. Bidang ekor berperan untuk memberikan kestabilan anggul. Terkadang-kadang terdapat pesawat udara yang menggabungkan bidang ekor dan kemudi tukik sehingga seluruh bidang ekor bergerak untuk memberikan dampak yang sama seperti yang kemudi tukik berikan, yakni pergerakan anggul. Gabungan antara bidang ekor dan kemudi tukik tersebut dikenal sebagai [[bidang tukik]].
* '''[[Kemudi tukik]]''' terletak pada bagian belakang bidang ekor. Kemudi tukik merupakan [[lempeng sayap]] yang dapat digerakkan dan dapat mengendalikan pergerakan dalam arah anggul, gerakan naik dan turunnya hidung sebuah pesawat udara.
* [[Penstabil membujur|'''Sirip ekor''']] atau penstabil membujur adalah bagian depan dari bagian melintang ekor pesawat udara yang mengatur pergerakan geleng, yakni pergerakan hidung pesawat udara ke kiri dan ke kanan.
* '''[[Kemudi belok]]''' terletak di bagian belakang sirip ekor. Layaknya kemudi tukik, kemudi belok juga merupakan lempeng sayap. Kemudi belok digunakan untuk melakukan pergerakan geleng. Ketika digunakan bersama dengan [[kemudi guling]], pesawat akan mengalami belok miring.
 
== Susunan ekorPenyeimbangan ==
{{Seealso|Sistem kendali penerbangan pesawat}}
Terdapat berbagai susunan ekor, antara lain ekor biasa, silang, T, V dan berbatang pemuat.
[[File:Fletner_-_trim_tabs.png|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Fletner_-_trim_tabs.png|jmpl|Bidang penyeimbang di {{legend inline|#0000ff|kemudi guling}}, {{legend inline|#00a651|kemudi belok}}, dan {{legend inline|#ff0000|kemudi tukik}}.]]
Penyeimbangan adalah penyesuaian letak bidang-bidang kendali pesawat agar pesawat dapat terbang tunak. Oleh karena itu, keadaan seimbang dapat dikatakan tercapai ketika pesawat tidak berputar terhadap [[Pusat massa|pusat gravitasinya]].{{Sfn|Sadraey|2013|p=268}} Saat [[Jelajah (penerbangan)|terbang jelajah]], pesawat dapat memanfaatkan penyeimbangan agar pilot dan komputer tidak usah memberikan tekanan terus-menerus terhadap [[bidang ekor]] dan [[Penstabil membujur|sirip ekor]].
 
[[Bidang penyeimbang]] adalah salah satu perangkat penyeimbang yang paling awam dan biasanya terletak di sela-sela kemudi tukik dan kemudi belok.{{Sfn|Santika|Pramandoro|p=121|Sunaryo|Nureni|2003}} Bidang penyeimbang dapat diatur melalui roda di ruang kemudi atau engkol. Tak jarang pula penstabil-penstabil di peswat dapat diatur kemiringannya sebesar sekian derajat; dikenal sebagai pensatabil mampu laras.{{Sfn|Santika|Pramandoro|p=2|Sunaryo|Nureni|2003}} Terdapat pula [[tali banji]] yang memanfaatkan gaya pegas untuk memberikan pembebanan mula; bidang antiservo yang memberikan rasa gaya kendali tambahan; dan [[bidang servo]] itu sendiri yang juga dapat berperan sebagai bidang penyeimbang selain sebagai bidang kendali utama.{{Sfn|MacDonald|1991|p=14}}
 
== Susunan ==
Terdapat berbagai susunan ekor, antara lain ekor biasa, silang, T, V dan berbatang pemuatbertiang.
{| align="center" style="text-align:center;"
|[[File:Tail_fuselage_mounted.svg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Tail_fuselage_mounted.svg|al=" "|150x150px]]
Ekor biasa
|[[File:Tail_cruciform.svg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Tail_cruciform.svg|al=" "|150x150px]]
[[Ekor silang]]
|[[File:Tail_T.svg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:Tail_T.svg|al=" "|150x150px]]
[[Ekor T]]
|-
|[[Berkas:Tail twin boom.svg|al=" "|98x98px]]
[[Ekor V]]
Ekor dengan [[Pesawat udara bertiang ganda|tiang ganda]]
|[[Berkas:Tail twin tailplane mounted.svg|al=" "|98x98px]]
[[Ekor ganda]]
|[[Berkas:Tail twin boom.svg|al=" "|98x98px]]
[[Ekor bertiang ganda]]
|}
 
Baris 34 ⟶ 45:
[[Berkas:Garuda McDonnell Douglas DC-9-32 Wallner.jpg|kiri|jmpl|[[McDonnell Douglas DC-9]] menggunakan susunan ekor T.]]
Ekor T adalah susunan ekor kedua yang paling umum digunakan. Pada susunan ini, bidang ekor diletakkan di atas sirip. Oleh karena itu, bidang ekor terhindar dari [[alun]] mesin dan kendali gerak dalam sumbu angkat lebih baik. Ekor T pun memilki perbandingan layang yang baik dan lebih sangkil untuk pesawat udara berkecepatan rendah. Bila dibandingkan dengan susunan biasa, ekor T memiliki kekakuan puntir yang jauh lebih tinggi sepanjang bentangnya sehingga kecepatan [[Kelenturan udara|kibar]] pesawat dapat ditingkatkan.{{Sfn|Niu|1988|p=360}} Meskipun demikian, susunan ekor T harus lebih kuat sehingga membutuhkan sanggahan yang lebih kukuh. Hal ini menambah berat pesawat dan membawa [[Pusat gravitasi pesawat udara|pusat gravitasi pesawat]] ke belakang. Selain itu, pesawat berekor T berpeluang lebih tinggi [[Stall (penerbangan)|kehilangan angkat]] dan sukar pulih dari perputaran. Karenanya, terkadang terdapat sebuah penstabil kecil kedua yang akan bekerja saat pesawat jatuh bebas.{{Sfn|Kimberlin|2003|p=380}} Ekor T pun membuat pesawat memiliki [[penampang lintang radar]] yang lebih besar. Contoh pesawat terbang yang menggunakan susunan ini adalah [[N-250|IPTN N-250]] dan McDonnell Douglas DC-9 (kemudian [[Boeing 717]]).
 
=== Ekor V ===
{{Main|Ekor V}}
Ekor V adalah gabungan antara bidang ekor dan sirip ekor. Dengan rancangannya yang miring, ekor V dapat menghasilkan pergerakan arah sumbu anggul dan sumbu geleng sekaligus. Bidang kendali yang bekerja pada susunan V ini dikenal sebagai kendali belok tukik yang bergerak secara masing-masing untuk memberikan gerak geleng dan bergerak secara bersamaan dalam memberikan kendali anggul.
 
== Pembebanan ==
Beban yang terjadi pada ekor suatu pesawat udara dapat dibagi menjadi dua, yakni beban pada [[penstabilbidang melintangekor]] dan beban pada [[penstabil membujur|sirip ekor]]. Pada penstabilbidang melintangekor, bekerja beban yang berasal dari gaya-gaya aerodinamika dan lembam yang berasal dari bagian-bagian pesawat yang lain. Sementara itu, beban yang bekerja pada penstabilsirip membujurekor berasal dari pergeseran [[kemudi belok]], pergeseran [[kemudi guling]], [[Angin badai|badai]] samping, dan [[Gaya dorong|dorongan]] mesin yang tidak seimbang.{{Sfn|Niu|1988|p=59}}
 
== Rujukan ==
Baris 44 ⟶ 59:
 
=== Pustaka ===
* {{Cite book|last=Sadraey|first=Mohammad H.|date=2013|title=Aircraft Design: A Systems Engineering Approach|publisher=John Wiley & Sons, Ltd|isbn=978-1-119-95340-1|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Santika|first=Putu M.|last2=Pramandoro|last3=Sunaryo|first3=Adi|last4=Nureni|first4=Isti|date=2003|title=Glosarium Teknik Kapal Terbang|location=Jakarta|publisher=Pusat Bahasa|isbn=979-685-325-6|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=MacDonald|first=Sandy A. F.|date=1991|title=From the Ground Up|publisher=Aviation Book Company|isbn=978-0-9680390-5-2|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Niu|first=Michael C.Y.|date=1988|title=Airframe Structural Design|location=Hong Kong|publisher=Conmilit|isbn=978-1-61-344661-4|pages=|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Gudmundsson|first=Snorri|date=2014|title=General Aviation Aircraft Design: Applied Methods and Procedures|publisher=Elsevier|isbn=978-0-12-397308-5|ref=harv|url-status=live}}
* {{Cite book|last=Kimberlin|first=R.D.|date=2003|title=Flight Testing of Fixed Wing Aircraft|url=https://archive.org/details/flighttestingoff0000kimb|publisher=American Institute of Aeronautics and Astronautics|isbn=978-1-60-086056-0|ref=harv|url-status=live}}
{{pesawat-stub}}
{{Komponen pesawat terbang}}