Rampokan macan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(15 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Grasveld met tijger en publiek rampokkan TMnr 3728-833.jpg|thumb]]
{{rintisan}}
[[Berkas:Kampf Tiger gegen Bueffel in Solo.jpg|thumb|Cetakan perkelahian antara [[kerbau]] dan [[harimau]] di [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat|Kasunanan]] [[Kota Surakarta|Solo]] (1847).]]
[[FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Een tijgergevecht Kediri TMnr 3728-45410017893.jpg|thumbjmpl|300px|Rampokan macan ([[litografi]]di berdasarkanKediri lukisan oleh L. H. W. M. de Stuers, 1876(1890-1925)]]
'''Rampokan macan''' adalah suatu upacara yang bertujuan membunuh seekor macan.
 
'''Rampokan macan''', juga ditulis '''rampok macan''' atau '''rampog macan''' adalah pertarungan [[kucing besar]] tradisional [[Jawa]]. [[Macan kumbang]] atau [[harimau]] dilepaskan dari kotak kayu dan dikelilingi oleh para prajurit dengan tombak untuk mencegah mereka keluar dari lingkaran. Rampokan akan berlangsung menjelang akhir [[Ramadan]]. Rampokan ini melambangkan pemurnian dan penumpasan kejahatan.<ref name="wessing">{{cite web|last=Wessing|first=Robert|date=1992|title=A Tiger in the Heart: the Javanese Rampok Macan|url=http://www.kitlv-journals.nl|work=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde|publisher=KITLV|pages=287–308|accessdate=5 December 2015|via=https://www.academia.edu/5407176/A_Tiger_in_the_Heart_the_Javanese_Rampok_Macan|volume=148|issue=2}}</ref> Jika harimau dan macan kumbang berhasil menerobos lingkaran tersebut, maka hal itu dianggap sebagai pertanda bencana kelaparan. Ritual ini punah pada awal abad ke-20.<ref>[https://books.google.com/books?id=yzORSD5yJjAC&dq=rampokan&pg=PA242 Fengshui in China: Geomantic Divination Between State Orthodoxy and Popular Religion] Ole Bruun, University of Hawaii Press, 2003 pages 242, 243</ref> Pertarungan antara harimau dan [[kerbau]] merupakan bagian pertama dari acara ini pada inkarnasi sebelumnya, namun pada tahun-tahun berikutnya hal ini dihilangkan.<ref name="wessing2">{{cite web|last=Wessing|first=Robert|date=1992|title=A Tiger in the Heart: the Javanese Rampok Macan|url=http://www.kitlv-journals.nl|work=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde|publisher=KITLV|pages=287–308|accessdate=5 December 2015|via=https://www.academia.edu/5407176/A_Tiger_in_the_Heart_the_Javanese_Rampok_Macan|volume=148|issue=2}}</ref>
 
Mengambil tempat di lokasi yang sangat simbolis, di alun-alun, dan menggunakan hewan yang sangat simbolis dalam Budaya Asia Tenggara ([[harimau]] dan [[kerbau]]), di mana rampokan macan adalah upacara dengan interpretasi budaya yang kaya. Dilihat sebagai penghapusan kejahatan oleh para pengamat Eropa, rampokan macan paling mungkin melambangkan perjuangan kemenangan yang berdaulat terhadap kekacauan yang digambarkan sebagai harimau, dan pemurnian seluruh kerajaan.
 
Selama abad kedelapan belas dan abad kesembilan belas, simbolisme ritual rampokan macan melemah dan upacara secara bertahap menjadi acara atau festival. Atribut royalti Jawa, itu digunakan oleh kaum bangsawan, priyayi untuk menunjukkan kekayaan dan kekuasaan kaum pangeran bangsawan. Rampokan macan juga dipandang sebagai perjuangan politik simbolis antara [[Vereenigde Oostindische Compagnie|VOC]] dan Pemerintah Jawa.
 
Pemerintah kolonial [[Hindia Belanda]] melarang rampokan macan pada tahun 1905.
 
== Sumber ==
* R. Kartawibawa, ''Bakda Mawi Rampog'', [[Balai Pustaka]], 1928
* Wessing, R., "A tiger in the heart: the Javanese rampok macan", ''Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde'' 148 (1992), no: 2, Leiden, 287-308
{{Commons category|Rampokan macan}}
 
[[Kategori:kebudayaanBudaya Jawa]]
[[Kategori:Harimau]]
 
 
{{budaya-stub}}
[[Kategori:kebudayaan Jawa]]