Noorca M. Massardi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 1 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q3658078
Obets451 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(22 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Noorca Marendra Massardi''' ({{lahirmati|[[Subang]], [[Jawa Barat]]|28|2|1954}}) adalah [[penulis]] lakon [[sandiwara]], [[sutradara]], dan [[penulis skenario]].<ref>{{Cite news|title=Profil - Noorca Marendra Massardi|url=https://www.merdeka.com/noorca-marendra-massardi/profil/|work=[[Merdeka.com]]|language=id|access-date=2020-08-29}}</ref> Ia merupakan suami dari [[Rayni N. Massardi]] dan saudara kembar dari [[Yudhistira ANM Massardi]].
[[Berkas:Noorca massardi.jpg|right|thumb|Noorca M. Massardi]]
'''Noorca M. Massardi''' ({{lahirmati|[[Subang]], [[Jawa Barat]]|28|2|1954}}) adalah anak kelima dari 12 bersaudara dan dikenal sebagai [[penyair]], [[pengarang]], [[penyunting]], [[penulis]] lakon [[sandiwara]], [[pemeran]] pria, [[sutradara]], [[penulis skenario]], [[juri]] festival [[film]] atau [[sinetron]], penerima Anugrah Kebudayaan, juri lomba iklan, pewarta, serta pembawa acara televisi, [[kolumnis]], dan [[budayawan]].
 
== Catatan kaki ==
Lakon-lakon sandiwaranya yang memenangi Sayembara Penulisan Lakon Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) antara lain adalah:
<references />
 
{{Authority control}}
* Perjalanan Kehilangan (1974), dan Terbit Bulan Tenggelam Bulan (1976)
* Sayembara Penulisan Lakon Anak-anak Direktorat Kesenian Depdikbud: Tinton (1976), dan Mencari Taman (1978)
* Sayembara Penulisan Lakon Pemerintah Daerah Jawa Barat Kuda-Kuda (1975).
 
Lakon lainnya adalah Growong (1982), Kertanegara (1973), dan Bhagawad Gita (1972).
 
Dua novelnya yang dimuat sebagai cerita bersambung di Harian Kompas telah diterbitkan PT [[Gramedia]] antara lain adalah Sekuntum Duri (1978) dan Mereka Berdua (1981), dan skenarionya Sekuntum Duri telah difilmkan oleh PT Cipta Permai Indah Film (1979). Novelnya yang ketiga September, dengan latar cerita tragedi September 1965 diterbitkan PT Tiga Serangkai, Solo (2006), setelah sebelumnya dimuat sebagai cerita bersambung di harian Media Indonesia, Jakarta, (2 Juni - 30 September 2002) dengan judul Perjalanan Darius. Novelnya yang keempat, “d.I.a” masih dimuat sebagai cerita bersambung di koran Seputar Indonesia sejak 10 Januari 2007 sampai sekarang.
 
Penerima General Award in the Arts dari The Society for American – Indonesian Friendship, Inc (1975), yang mengikuti South-East Asian Young Writer Seminar di Baguio City, Filipina, atas undangan Ford Foundation (1983), ini menerbitkan puisi Mata Pelajaran dan Syair Kebangkitan sebagai penanda ulang tahun ke-40 Noorca & Yudhistira ANM Massardi (1994).
Menyunting buku Mega Simarmata: Anak Bangsa (1999), Mega Simarmata: Kebebasan Bersuara di Radio (1998), dan Udin: Darah Wartawan (1997), Rayni N. Massardi: 1.655 Tak Ada Rahasia dalam Hidup Saya (2005), serta menulis Sejarah Teater Modern Indonesia dalam Antologi Seni 2003, karya-karya terjemahannya antara lain, Misteri Piramid Besar (Le Mystere des Grands Pyramids) - 2 volume (1985), Sejarah Golongan Kiri di Indonesia (l’Histoire de la Gauche en Indonesie - Jacques Leclerc) (1983), dan Biografi Mr. Amir Syarifuddin - Jacques Leclerc (1984).
 
Lulusan Ecole Superieure de Journalisme (ESJ), Paris, Perancis (1976-1981) ini pernah menjadi koresponden Majalah Berita Tempo di Paris, Perancis (1978-1981), pewarta Harian Kompas (1982-1985), Pemimpin Redaksi Majalah Berita Bergambar Jakarta-Jakarta (1985-1989), Redaktur Eksekutif Majalah Vista FMTV (1990-1992), Redaktur Eksekutif/Pemred Majalah Berita Forum Keadilan (1992-2003), Pemred Majalah telset (2002-2003), dan Pemred Majalah Hongshui Living Harmony (2004-2006).
 
Mantan anggota dan Ketua Komite Teater dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (1992-1993), ini pernah menjabat Ketua Bidang Humas/Luar Negeri Organisasi Karyawan Film dan Televisi (KFT) (1996-1999), dan kini menjadi Ketua Gabungan Perusahaan Bioskop Seluruh Indonesia GPBSI (2005-2008).
Sejak 1990, suami dari Rayni N. Massardi, ayah dari dua putri (Cassandra Massardi dan Nakita Massardi) serta kakek seorang cucu (Bondi) ini, pernah tampil sebagai pemandu pelbagai acara talk-show di televisi tentang film, politik, dan kebudayaan, antara lain di RCTI, ANTV, TVRI, SCTV, dan MetroTV.
 
{{indo-bio-stub}}
 
[[Kategori:Penulis Indonesia]]