Bahasa Haji: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(48 revisi perantara oleh 12 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Bahasa
|name = Haji
|nativename = ''Basa Aji''Haji<br>Cawa Haji
|ethnicity = [[Suku Haji|Aji]]
|states=* {{flag|Indonesia}}
|states =
|region=* {{flag|Sumatra Selatan}}
|region = [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]] (sebagian)
|speakers = 1718.500
|familycolor = Austronesian
|fam1=[[Rumpun bahasa Melayu-Polinesia|Melayu-Polinesia]]
|fam2 = <!-- Parameter tidak diperlukan lagi -->
|fam2= [[Rumpun bahasa Melayu-Sumbawa|Melayu-Sumbawa]]
|script =
|fam3= [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]]
|iso3 = hji
|fam4= [[Rumpun bahasa Melayu|Melayu]]
|glotto = haji1235
|dialects=
|qid = Q8127
|dia1=
|dia2zoom = 9
}}
|dia3=
 
|script=
'''Bahasa Haji''' atau '''Aji''' adalah sebuah ragam bahasa [[Rumpun bahasa Melayik|Melayik]] yang digunakan oleh masyarakat Marga [[Suku Haji|Aji]] yang mendiami 12 desa di [[Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]], serta beberapa pemukiman di [[Kabupaten Lampung Selatan]] hasil migrasi penduduk pada paruh pertama [[abad ke-20]]. Wilayah tutur bahasa Haji dihimpit oleh ragam-ragam dari [[Rumpun bahasa Lampungik|rumpun Lampung-Komering]] seperti [[Suku Daya|Daya]] dan [[Suku Ranau|Ranau]], serta ragam [[bahasa Melayu Barisan Selatan|Melayu Barisan Selatan]] seperti [[Bahasa Semende|Semende]].<ref name="Anderbeck">{{Cite book|last=Anderbeck|first=Karl|date=2007|title=Reflections in Southeast Asian Seas: Essays in honor of Professor James T. Collins|location=Pontianak|publisher=STAIN Pontianak Press|editor-last=Chong|editor-first=Shin|volume=Book II|pages=51–92|chapter=Haji: One language from twelve? A brief description of an interesting Malay dialect in South Sumatra|editor-last2=Harun|editor-first2=Karim|editor-last3=Alas|editor-first3=Yabit}}</ref>
|rank=
 
|agency=
== Klasifikasi ==
|iso1=-
Meskipun bahasa Haji memiliki persentase [[kata serapan]] Lampung-Komering yang signifikan, sebagian besar [[kosakata]] dasarnya lebih ber[[kognat|padanan]] dengan rumpun Melayik. Di antara bahasa-bahasa Melayik sendiri, bahasa Haji sejauh ini dianggap sebagai [[bahasa isolat|isolat]] dan tidak berkerabat dekat dengan ragam-ragam Melayik di kawasan sekitarnya.<ref name="Anderbeck" /><ref name="SSML">{{cite book |last2=Anderbeck |first2=Karl |last1=McDowell |first1=Jonathan |year=2020 |title=The Malay Lects of Southern Sumatra |series=JSEALS Special Publication |volume=7 |publisher=University of Hawai'i Press |hdl=10524/52473 |ref=harv}}</ref> Analisis [[leksikostatistik]] terhadap kosakata dasar menunjukkan bahwa bahasa Haji hanya berbagi rerata sekitar 65% kosakata sekerabat ([[kognat]]) dengan ragam-ragam Melayu Barisan Selatan, 60% dengan ragam-ragam [[Rumpun bahasa Musi|Musi dan Palembang]], 63% dengan [[bahasa Proto-Melayik]], dan 60% dengan [[bahasa Indonesia]].<ref name="SSML"/>
|iso2=-
 
|iso3=hji
Bahasa Haji memiliki beberapa ciri arkais yang dipertahankan dari Proto-Melayik, tetapi hilang di ragam Melayik lainnya, seperti retensi bunyi *h (< [[bahasa Proto-Melayu-Polinesia|Proto-Melayu-Polinesia]] *q) di awal kata ({{lang|hji|''hasap''}} < PM *hasəp 'asap'), walaupun ada kemungkinan hal ini dipengaruhi oleh ragam Lampungik di sekitarnya yang juga mempertahankan bunyi tersebut. Bahasa Haji juga mempertahankan sistem vokal Proto-Melayik yang terdiri dari dua vokal tinggi {{IPA|/i/}} dan {{IPA|/u/}} (dengan alofon yang sedikit lebih rendah di suku kata akhir tertutup), vokal rendah {{IPA|/a/}}, [[pepet]], serta [[diftong]] {{IPA|/aj/}} dan {{IPA|/aw/}}.<ref name="Anderbeck" /> Bahasa ini juga merupakan satu dari sedikit ragam Melayik di Sumatra Selatan yang mempertahankan pengucapan Proto-Melayik *a di posisi akhir sebagai {{IPA|[a]}}; beberapa ragam Melayu Barisan Selatan di kawasan yang sama juga mempertahankan sistem vokal PM, tapi merealisasikan fonem {{IPA|/a/}} di akhir secara bervariasi menjadi {{IPA|[ɘ]}}, {{IPA|[ɨ]}} dan lain sebagainya.<ref name="SSML"/> Di sisi lain, bahasa Haji juga memiliki beberapa inovasi [[fonologi]]s yang unik, seperti perubahan [[vokal tertutup]] menjadi {{IPA|/a/}} sebelum {{IPA|/h/}} yang tidak berada di posisi akhir, seperti {{lang|hji|''bahaya''}} < PM *buhaya 'buaya', {{lang|hji|''lahat''}} < PM *lihat 'lihat', dan {{lang|hji|''tahang''}} < PM *tihaŋ 'tiang'.<ref name="Anderbeck" />
 
== Sosiolinguistik ==
Bahasa Haji lazim digunakan dalam kegiatan sehari-hari di lingkungan domestik, terutama di [[keluarga inti]], dalam percakapan antarteman, serta sewaktu melakukan kegiatan di sawah dan kebun. Penutur bahasa Haji cenderung bertukar menggunakan bahasa Indonesia dalam domain [[formalitas|formal]] seperti urusan kepemerintahan dan keagamaan, serta bahasa Daya ([[bahasa Komering|Komering]]) dan [[bahasa Palembang]] saat berbelanja di kalangan (pasar mingguan).<ref name="Anderbeck" />
 
Penutur bahasa Haji cenderung menggunakan lebih banyak serapan rumpun Lampung ketika berbicara dengan penutur ragam dari rumpun tersebut. Tingginya penggunaan serapan rumpun Lampung kemungkinan juga dipengaruhi oleh [[pantangan]] untuk menggunakan kosakata Melayik tertentu di masa lalu. Linguis Karl Anderbeck yang merupakan ahli [[dialektologi]] Melayik dan Lampungik mencatat bahwa sebagian penutur bahasa Haji, misalnya, mengganti kata asli Melayik {{lang|hji|''hujan''}} 'hujan' dengan serapan Lampung {{lang|ljp|''terai''}} akibat pantangan leluhur. Perubahan leksikon akibat pantangan seperti ini lazim ditemui dalam bahasa-bahasa Austronesia secara umum, walaupun tampaknya proses ini sudah tidak produktif lagi di bahasa Haji.<ref name="Anderbeck" />
 
== Tata bahasa ==
=== Pronomina ===
{| class="wikitable" style="text-align: left;"
|+ 1. Pronomina persona<ref name="SSML"/>
|-
!Persona
! Tunggal
!Jamak
|-
| {{gcl|1P|persona pertama}}
| ''aku''
|''kami'' ({{gcl|EXCL|eksklusif}}), ''kita'' ({{gcl|INCL|inklusif}})
|-
|{{gcl|2P|persona kedua}}
|''kangau'', ''kamu''
|''kuti'' (kasar), ''kamujan'' (sopan)
|-
| {{gcl|3P|persona ketiga}}
| ''ia''
|''ijan''
|}
 
Bahasa Haji menggunakan kata ganti penunjuk ''hani'' 'ini' dan ''hatu'' 'itu':
:{{interlinear |lang=hji |number=(1) |indent=2
|Malam '''hani''' nyepok-lah tangkapan '''hatu'''.
|malam ini cari-EMP tangkapan itu
|'Malam '''ini''' (mereka) carilah tangkapan '''itu'''.'<ref name="Anderbeck" />
}}
 
=== Sintaksis ===
Sebagaimana ragam Semende dan rumpun Lampung yang bertetangga dengannya, bahasa Haji cenderung tidak menggunakan penanda [[klausa relatif]] ('yang'):
:{{interlinear |lang=hji |number=(2) |indent=2
|Manik-manik mana ndak ngguk-ku?
|manik-RDP mana hendak untuk-1SG
|'Manik-manik mana ('''yang''') hendak (diberikan) padaku?'<ref name="Anderbeck" />
}}
'''Bahasa Haji''' (Haji : ''Basa Aji'') adalah bahasa yang digunakan [[suku Haji]]<ref>[http://www.joshuaproject.net/languages.php?rol3=hji Haji Speaking Peoples - Joshua Project]</ref> di [[kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan]]. Bahasa ini termasuk dalam rumpun bahasa [[Austronesia]]. Secara genetis, bahasa ini merupakan [[bahasa Melayu]] dengan sepertiga kosakatanya berasal dari [[bahasa Lampung]].
 
== Referensi ==
Baris 28 ⟶ 69:
== Pranala luar ==
* {{en}} {{ethnologue|hji}}
* {{Cite journal |last=Anderbeck |first=Karl |date=2007-01-01 |title=Haji - One Language from Twelve? |url=https://www.academia.edu/3386500/Haji_One_Language_from_Twelve |journal=Reflections in Southeast Asian seas: essays in honour of professor James T. Collins. Pontianak: STAIN Pontianak Press. p. 51-91}}
 
{{Bahasa daerah di Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Haji}}
[[Kategori:Bahasa di SumatraSumatera Selatan]]
 
[[Kategori:Bahasa di Sumatra Selatan]]
[[Kategori:Bahasa di Sumatra]]
[[Kategori:Bahasa di Indonesia]]