Suku Banda: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rang Djambak (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Sidenologic (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 16:
Diperkirakan terdapat sekitar 1,3 juta orang pada pergantian abad ke-21, mereka merupakan salah satu kelompok etnis terbesar di Republik Afrika Tengah, secara tradisional ditemukan di bagian timur laut negara itu.<ref name="Shillington232">{{cite book|author=Kevin Shillington|title=Encyclopedia of African History |url=https://books.google.com/books?id=umyHqvAErOAC |year=2013|publisher=Routledge|isbn=978-1-135-45670-2|pages=231–232}}</ref><ref name="Bradshaw2016p94">{{cite book|author1=Richard Bradshaw|author2=Juan Fandos-Rius|title=Historical Dictionary of the Central African Republic|url=https://books.google.com/books?id=aSxIDAAAQBAJ |year=2016|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-0-8108-7992-8|pages=93–94}}</ref><ref name=mitchell404/>
 
Orang Banda berbicara dalam bahasa yang termasuk dalam rumpun Niger-Kongo,<ref name="AppiahGates2010p151"/> yang dikenal sebagai [[Bahasa Banda (Afrika)|bahasa Banda]] atau [[Bahasa Ubangian|Ubangian]].<ref name="britannica"/><ref name=mitchell404>{{cite book|author1=Robert C. Mitchell|author2=Donald G. Morrison|author3=John N. Paden|title=Black Africa: A Comparative Handbook|url=https://books.google.com/books?id=PSqwCwAAQBAJ |year=1989|publisher=Palgrave Macmillan|isbn=978-1-349-11023-0|pages=404–405}}</ref> Bahasa Banda memiliki sembilan variasi bahasa daerah yang tersebar secara geografis yang diketahui.<ref name="ABC-CLIO">{{cite book|author1=Toyin Falola|author2=Daniel Jean-Jacques|title=Africa: An Encyclopedia of Culture and Society|url=https://books.google.com/books?id=YjoVCwAAQBAJ&pg=PA287|year=2015|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-59884-666-9|page=287}}</ref>
 
== Perbudakan ==
Orang Banda menjadi target oleh serangan budak dari utara, terutama dari [[Kekaisaran Wadai|Wadai]] dan [[Darfur]], pada awal abad ke-19, dan kemudian oleh [[Khartoum|Khartoumers]]ers yang dipimpin oleh [[Al-Zubayr Rahma Mansur|al-Zubayr]]. Mereka menangkap dan menjual orang Banda sebagai budak. Banyak yang bermigrasi ke selatan dan barat di sepanjang [[Sungai Ubangi]].<ref name="Shillington232"/><ref name="Bradshaw2016"/>
 
Menurut Ann Brower Stahl, seorang profesor Antropologi yang mengkhususkan diri dalam studi Afrika, kota-kota abad pertengahan orang Banda seperti Begho mungkin merupakan sumber budak antara 1400 dan 1600 M, dengan budak pergi ke [[Afrika Utara]] Islam, perdagangan utama adalah wanita dan anak-anak sebelum tahun 1500 M.<ref name="Stahl2001p87"/> Pada abad ke-16, budak dari daerah Banda digunakan sebagai tenaga kerja produksi di negara-negara Islam Sudan, dan perdagangan budak ini tetap cukup stabil di abad-abad berikutnya.<ref name="Stahl2001p87">{{cite book|author=Ann Brower Stahl|title=Making History in Banda: Anthropological Visions of Africa's Past|url=https://books.google.com/books?id=crfikxzCwZkC |year=2001|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-1-139-42886-6|pages=82–88, 23–24}}</ref> Dennis Cordell, seorang profesor Sejarah yang mengkhususkan diri di Afrika, menempatkan penyerbuan budak dan praktik perdagangan lebih awal ke penyerbuan abad ke-11 dan ke-12 di Libya selatan, kemudian ke daerah [[Danau Chad]], yang ia nyatakan kemudian meluas ke selatan ke wilayah orang Banda. <ref name="Diouf2003p31">{{cite book|author= Dennis Cordell|editor= Sylviane A. Diouf|title=Fighting the Slave Trade: West African Strategies|url=https://books.google.com/books?id=n0lI5c9trSAC&pg=PA32 |year=2003|publisher=Ohio University Press|isbn=978-0-8214-1517-7|pages=32–35}}</ref>
 
Pembunuhan, perbudakan, dan membawa pergi orang Banda oleh perampok budak dari daerah yang sekarang menjadi bagian dari [[Chad]], Sudan Selatan, dan tenggara Republik Afrika Tengah menyebabkan [[Penurunan jumlah penduduk|depopulasi]] mereka. Situasi semakin memburuk ketika penjajah Eropa memberikan senjata kepada negara-negara perampok budak.<ref name="Fandos-Rius2016p94">{{cite book|author1=Richard Bradshaw|author2=Juan Fandos-Rius|title=Historical Dictionary of the Central African Republic|url=https://books.google.com/books?id=aSxIDAAAQBAJ|year=2016|publisher=Rowman & Littlefield|isbn=978-0-8108-7992-8|page=94}}, Quote: "Selama abad ke-19, perampok budak dari tempat yang sekarang disebut Chad, Sudan Selatan dan tenggara CAR mulai menembus wilayah Banda dan membunuh atau membawa banyak penduduknya. Kedatangan penjajah Eropa pada pergantian abad ke-20 awalnya memberikan negara-negara perampok budak dengan lebih banyak senjata dan ini berkontribusi pada depopulasi sebagian besar CAR timur, tetapi Prancis menekan perampokan budak begitu mereka mendirikan koloni Ubangi-Shari. Namun, pada saat ini, banyak komunitas Banda di CAR timur telah hilang sama sekali."</ref> Pada akhir abad ke-19, mereka diserbu oleh "pemburu budak" dari selatan yakni tentara negara bagian Zande yang sekarang menjadi bagian dari Kongo dan Sudan Selatan, dipimpin oleh pedagang Arab yang telah mendirikan Zariba (pusat perdagangan budak).<ref name="Shillington232"/><ref name="Bradshaw2016">{{cite book|author1=Richard Bradshaw|author2=Juan Fandos-Rius|title=Historical Dictionary of the Central African Republic|url=https://books.google.com/books?id=aSxIDAAAQBAJ&pg=PA17|year=2016|publisher=Rowman & Littlefield Publishers|isbn=978-0-8108-7992-8|pages=17–19}}</ref><ref name="Diouf2003p33">{{cite book|author=Sylviane A. Diouf|title=Fighting the Slave Trade: West African Strategies|url=https://books.google.com/books?id=-etHBAAAQBAJ&pg=PA33|year=2003|publisher=Ohio University Press|isbn=978-0-8214-4180-0|pages=33–37}}</ref> Perampokan budak orang Banda ditekan ketika koloni Ubangi-Shari Prancis didirikan di wilayah ini.<ref name="Fandos-Rius2016p94"/>
Baris 40:
 
=== Budaya ===
Kelompok etnis ini secara lokal terkenal dengan keahliannya, khususnya benda-benda kayu berukir yang digunakan untuk ritual dan benda pakai umum, serta [[kentungan]] besar berbentuk binatang.<ref name="britannica" /> Kentungan ini, sekarang dikaitkan dengan berbagai nama seperti Banda-Yangere,<ref>{{cite web | title=Yangere (African people), Variants: Banda-Yangere (African people), Yanguere |author= Library of Congress, United States | year=2010 | website=LOC Linked Data Service | url=http://id.loc.gov/authorities/subjects/sh2010012350.html | access-date=2016-10-19}}</ref> digunakan oleh orang Banda untuk perayaan musik dan sebagai alat untuk mengirimkan pesan.<ref>{{cite book|author1=Toyin Falola|author2=Daniel Jean-Jacques|title=Africa: An Encyclopedia of Culture and Society|url=https://books.google.com/books?id=YjoVCwAAQBAJ&pg=PA287|year=2015|publishername="ABC-CLIO|isbn=978-1-59884-666-9|page=287}}<"/ref> Kelompok [[Banda Linda|Banda-Linda]] dikenal dengan musiknya yang menggunakan pipa-pipa kayu, disebut juga Banda-Linda Horns.
 
Pada masa kini, orang Banda bermata pencaharian sebagai petani di Sabana.<ref>{{cite book|author=Jacqueline Cassandra Woodfork|title=Culture and Customs of the Central African Republic|url=https://books.google.com/books?id=7SEWjJ0_w2oC |year=2006|publisher=Greenwood|isbn=978-0-313-33203-6|pages=9–10}}</ref> Pertanian kapas dan [[Ubi kayu|singkong]] dipromosikan di kalangan orang Banda oleh pejabat kolonial Prancis, sementara misionaris Kristen mengkristenkan banyak penduduk selama pemerintahan Prancis.<ref name="Bradshaw2016p94"/> Kebanyakan orang Banda sekarang adalah [[Protestanisme|Protestan]] (52%) atau [[Gereja Katolik Roma|Katolik]] (38%). Namun, mereka telah mempertahankan banyak kepercayaan tradisional mereka di samping ajaran Kristen, seperti membuat persembahan korban untuk roh leluhur demi keberhasilan musiman untuk tanaman.<ref name="Bradshaw2016p94"/>
 
Orang Banda memiliki ritus peralihan, seperti Semali yang mengakui penyeberangan hingga dewasa. Pada pesta pernikahan, mahar berupa pengantin secara tradisional sudah termasuk alat besi untuk keluarga.<ref name="AppiahGates2010p151">{{cite book|author1=Anthony Appiah|author2=Henry Louis Gates|title=Encyclopedia of Africa|url=https://books.google.com/books?id=A0XNvklcqbwC&pg=PA151|year=2010|publisher=Oxford University Press|isbn=978-0-19-533770-9|pages=151–152}}</ref> Poligini dipraktikkan secara historis di antara orang-orang Banda, tetapi praktik ini telah menurun di zaman modern.<ref name="britannica" />