Sulaiman dari Banjar: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Mengembalikan suntingan oleh Henrys Wirakusumah (bicara) ke revisi terakhir oleh Fazoffic
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(43 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 81:
| publisher=
| year= 1967
}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bandjarmasin |title=Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands |access-date=2008-09-05 |archive-date=2018-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180111003919/http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bandjarmasin |dead-url=yes }}</ref> [[Kesultanan Banjar]] terletak di [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Adiknya Pangeran Mangku Dilaga dilantik sebagai [[mangkubumi]] dengan gelar Ratu Anum MangkuMangkubumi Sukma Dilaga atau [[Ratu Anom Ismail]] (Pangeran Ismail). Belakangan Ratu Anum Mangku Dilaga ditahan kemudian dibunuh oleh Sultan Sulaiman karena diduga akan melakukan kudeta. Jabatan mangkubumi kemudian dipegang oleh Pangeran Husein dengan gelar Pangeran Mangkubumi Nata putera Sultan Sulaiman sendiri.<ref name="tutur candi">{{id icon}}{{cite book|first=Mohamad Idwar|last=Saleh|title=Tutur Candi, sebuah karya sastra sejarah Banjarmasin|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah|year=1986}}</ref><ref>[http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_princely_states2.html#Banjarmasin Daftar Sultan Banjar dalam Indonesian Traditional States II]</ref>
 
== Masa mudaMuda ==
[[Susuhunan Nata Alam]] memberikan gelar "[[Sultan Muda|Sultan]]" kepada Pangeran Sulaiman sejak tahun [[1767]] ketika ia masih berusia 6 tahun. Hal ini untuk menjamin agar penerusnya tetap pada garis keturunannya. Dalam Proklamasi [[13 Agustus]] [[1787]], Pangeran Sulaiman disebut '''Pangeran Ratu Sultan Sulaiman'''. [[Pangeran Ratu]] merupakan sebutan untuk [[Putra Mahkota]] pada masa itu. Demikian juga cucu [[Susuhunan Nata Alam]] atau putera dari [[Sultan Sulaiman]] yaitu Pangeran Adam juga telah diberikan gelar "[[Sultan Muda|Sultan]]" pada tahun [[1782]] dalam usia 11 tahun. Dalam Proklamasi [[13 Agustus]] [[1787]], Pangeran Adam sudah disetujui oleh [[Willem Arnold Alting]] sebagai Pangeran Ratu berikutnya disebut Prins Sultan Adam.<ref name="Bandjermasin (Sultanate)"/>
 
== Masa muda ==
Sulaiman mendapat gelar [[Sultan Muda]] sejak tahun 1767 ketika berusia 6 tahun dari ayahnya, [[Susuhunan Nata Alam]] agar penggantinya tetap pada garis keturunannya. Putra Sulaiman, Pangeran Adam, kelak akan dilantik sebagai raja muda dengan gelar [[Sultan Adam]], kemudian dia sendiri mengambil gelar Panembahan Sepuh.<ref name="tutur candi"/>
== Memerintah (1801–1825) ==
[[Berkas:Map of Banjar Sultanate under Sultan Sulaiman.png|thumb|ka|260px|Kesultanan Banjar pada paruh pertama pemerintahan Sultan Sulaiman, {{circa|1809}}.]]
 
=== AksesiSuksesi ===
Setelah mangkatnya Panembahan Batu, ([[Sunan Nata Alam]]) yang sudah sepuh melantik Pangeran Ratu Sultan Sulaiman menjadi Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2) dinobatkanseperti tersebut dalam Kontrak Banjar [[6 Juli]] [[1797]] No. 6. Setelah kematian ayahnya pada tahun [[1801]], ia menjadi raja Banjar sepenuhnya dengan menggunakan bergelargelar Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh, maka pihak Belanda ([[Republik Batavia]]) mengadakan perjanjian dengan Sultan pada tanggal [[19 April]] [[1802]] di istana Bumi Kencana. Perjanjian hanya mengingatkan kembali bahwa [[Kesultanan Banjar]] telah diserahkan kepada pemerintah Belanda seperti Perjanjian [[13 Agustus]] [[1787]]. Dalam perjanjian itu ditambahkan bahwa Sultan berusaha menangkap dan menghukum potong [[kepala]] orang-orang [[Suku Dayak|Dayak]] yang telah melakukan pemotongan kepala. Hukuman potong kepala terhadap orang Dayak itu harus dilakukan dimuka [[loji]] Belanda. Selebihnya dalam perjanjian itu pemerintahan Belanda mengharapkan agar Sultan dapat memelihara kebun-kebun lada agar hasil lada menjadi lebih baik.
Pada tahun [[1806]], Belanda kembali membuat perjanjian dengan Sultan Sulaiman yang menitikberatkan pada usaha pemeliharaan kebun [[lada]], agar lada dapat berproduksi sebagaimana diharapkan oleh Belanda. Dalam perjanjian itu Belanda tetap mengakui kedaulatan [[Sultan Banjar]] dan tidak menyinggung tentang masalah pemerintahan termasuk hubungan [[dagang]] ke [[luar negeri]].<ref name="Kerajaan Banjar">{{cite book
| authorlink= Ahmad Gazali Usman
Baris 114 ⟶ 116:
 
=== Mangkubumi ===
Setelah mengangkatannyapengangkatannya sebagai Sultan, Sulaiman melantik sejumlah mangkubumi. Mangkubumi yang menjabat pada masa Sultan Sulaiman adalah:
# [[Ratu Anom Ismail]] (Pangeran Ismail bin Sunan Nata Alam); dihukummengundurkan bunuhdiri olehpada Sultantahaun Sulaiman1801; karenadihukum didugabunuh (difitnah)pada akantahun merencanakan1805 kudetaoleh Sultan Sulaiman.
# Pangeran Perabu Anum, (1802)anak sultan Sulaiman menjabat mangkubumi sejak 1801.<ref name="Malay Seal Inscriptions">{{cite journal
| url= https://books.google.co.id/books?id=vEtmAAAAMAAJ&q=banjar+Seal+Inscriptions&dq=banjar+Seal+Inscriptions&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiDg7vKqPnmAhUabisKHQSbDhoQ6AEILDAA
| pages= 461
Baris 132 ⟶ 134:
[[Berkas:Johannes Siberg (1805).jpg|ka|jmpl|[[Johannes Siberg]], [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang ke 34. Ia memerintah antara tahun [[1801]] – [[1805]].]]
 
Setelah pengukuhan Sulaiman sebagai Sultan, ''Acte van Renovatie'' pertama dibuat untuk meredam konflik dan mempererat hubungan antara dua negara. Akta ini disahkandibuat di Bumi Kencana, istana Kesultanan Banjar dan diratifikasi oleh [[Johannes Siberg]], [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] ke 34 yang memerintah antara tahun [[1801]] – [[1805]].
 
Para pembesar istana yang ikut membubuhkan cap tanda tangan mereka terdiri dari: Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh, Pangeran Perabu Anom, Pangeran Ishak dan Pangeran Musa. Dari pihak Kompeni Belanda adalah: Van Boekholtz sebagai Komisaris, Wm. Bloem dan F. v. Braam.
Baris 219 ⟶ 221:
}}
 
=== Perjanjian antara Kesultanan dan VOCKompeni Hindia Timur [[Republik Batavia|Bataaf]] (BATAAFSCHE OOST INDISCHE COMPAGNIE) ===
==== ''Acte van renovatie'' kedua ====
 
[[Berkas:Albertus Henricus Wiese (1810).jpg|ka|jmpl|[[Albertus Wiese|Albertus Henricus Wiese]], [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang ke 35. Ia memerintah antara tahun 1805–1808.]]
 
Akta ini disahkandiratifikasi oleh [[Albertus Wiese|Albertus Henricus Wiese]], [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] ke 35 yang memerintah antara tahun 1805–1808. Dibuat di Bumi Selamat, istana kesultanan Banjar. Para pembesar istana yang ikut membubuhkan cap tanda tangan mereka terdiri dari: Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh, Pangeran Perabu Anom sebagai mangkubumi, Pangeran Ibrahim (paman Sultan), Pangeran Ishak (menantu Sultan), Pangeran Mas'ud (menantu Sultan) dan Pangeran Mahmud. Dari pihak Kompeni Belanda adalah: Wm.[[Residen]] [[Willem Bloem]] dan H. Veeckens.
 
Pada bagian yang tertulis dengan [[huruf Latin]] dalam [[bahasa Belanda]] bertajuk:<ref name="Bandjermasin (Sultanate)"/>
Baris 329 ⟶ 331:
Gouverneur Generaal<br>
van<br>
[[Republik Batavia|BATAAFSCH]] INDIA afgelegd door<br>
SOLIMAN ALMOH TAMMIT<br>
ALALAH SULTHAN van het koningrijk<br>
Baris 381 ⟶ 383:
=== Kontrak Perjanjian Karang Intan ===
 
[[Berkas:Willem I in kroningsmantel.jpg|ka|jmpl| [[Willem I dari Belanda|'Willem I Frederik''' (''Willem Frederik Prins van Oranje-Nassau'')]] , [[Daftar penguasa Belanda|Raja Belanda]] pertama yang berkuasa 1815–1840 dan [[Adipati Agung Luksemburg]] pertama.]]
Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh membuat kontrak perjanjian pada tanggal [[1 Januari]] [[1817]] (12 [[Safar]] 1232 [[Hijriyah]]) yang merupakan '''Kontrak Persetujuan Karang Intan I''' antara Sultan Sulaiman dengan [[Hindia Belanda]] diwakili Residen [[Aernout van Boekholzt]]. Kemudian sekali lagi pada tanggal [[13 September]] [[1823]] (7 [[Muharam]] 1239 [[Hijriyah]]) penandatanganan '''Kontrak Persetujuan Karang Intan II''' antara Sultan Sulaiman dengan Hindia Belanda diwakili [[Residen]] Mr. Tobias.<ref name="Kerajaan Banjar"/>
Baris 387 ⟶ 389:
Isi Perjanjian-perjanjian itu menyatakan:<ref name="Kerajaan Banjar"/>
# Kesultanan Banjar yang mempunyai wilayah pengaruh yang cukup luas meliputi negeri [[Kesultanan Berau|Berau]], [[Kesultanan Kutai Kartanegara|Kutai]], [[Kesultanan Pasir|Paser]], [[Kerajaan Pagatan|Pagatan]], [[pulau Laut]], [[Distrik Tabanio|Tabanio]], [[Distrik Bakumpai|Bakumpai]], [[pulau Tatas]], [[Dayak Besar]], [[Dayak Kecil]], [[Kabupaten Katingan|Mendawai]], [[Afdeeling Sampit|Sampit]], [[Kerajaan Kotawaringin|Kotawaringin]], [[Kabupaten Sukamara|Jelai]], [[Kerajaan Sintang|Sintang]] dan [[Lawai]]. Dalam perjanjian itu (pasal 5) disebutkan bahwa daerah-daerah itu berada dalam wilayah pendudukan [[Hindia Belanda]].
# Orang bukan bangsa Banjar adalah orang asing, seperti: [[Bugis]], [[Makassar]], [[Bali]], [[Mandar]], [[Jawa]], begitu pula [[Cina]], [[Eropa]], [[Bangsa Arab|Arab]] dan Koja[[Khoja]]. Semua orang asing diperlakukan [[hukum]] [[Eropa]] oleh [[Belanda]] kalau mereka membuat tindak [[pidana]] (pasal 15).
# Belanda meminta Sultan agar berusaha menggalakkan tanaman [[kopi]] dan [[lada]] (pasal 29).
 
== Kematian ==
[[Berkas:Sultan Sulaiman - Makam 001.jpg|jmpl|Makam Sultan Sulaiman]]
Sultan Sulaiman al-Mu'tamid 'Alâ Allâh mangkat pada tanggal [[3 Juni]] [[1825]] bertepatan 4 [[Rabiul awal]] 1240 [[Hijriyah]].<ref name="Veth1854">{{cite book
| url= http://books.google.co.id/books?id=ivFAAAAAcAAJ&dq=radja%20batoe%20litjin&pg=PR61#v=onepage&q=radja%20batoe%20litjin&f=true
| language= nl
Baris 402 ⟶ 404:
| publisher= Joh. Noman
| year= 1854
}}</ref> BagindaIa dimakamkan di Kompleks Makam Sultan Sulaiman di desa [[Lihung, Karang Intan, Banjar|Lihung]], kecamatan [[Karang Intan, Banjar|Karang Intan]], [[kabupaten Banjar]], provinsi [[Kalimantan Selatan]]. Ketika Sulaiman meninggal padadunia, tahunia 1825, adameninggalkan dua puluh lima pangeran di istana Martapura, bergelar [[Pangeran]].<ref name="Tijdschrift 23">{{cite book|pages=70|url=http://books.google.co.id/books?id=ZxkmAQAAIAAJ&dq=Peaboe%20Anom&pg=PA70#v=onepage&q=Peaboe%20Anom&f=false|title=Tijdschrift voor Nederlandsch Indië|volume=23|publisher=Ter Lands-drukkerij|year=1861}}</ref>
 
== Keluarga ==
 
Sultan sulaiman memiliki 10 istri. Anak-anak Sultan Sulaiman terdiri atas 18 orang anak laki-laki dan 12 orang anak perempuan, 6 orang diantaranya dari Istri [[Njahi Ratoe Intan Sarie]]:
 
Sultan Sulaiman memiliki permaisuri yang merupakan puteri Adipati [[Banua Lima]] (Golongan Anang/[[Nanang]]-nanangan Raja) yaitu '''Njahi Ratoe Intan Sarie''' atau '''Nyai Ratu Sepuh''' binti '''Kiai Adipati Singasari'''<ref name="tutur candi"/><ref name="silsilahkayutangi.blogspot.com"/> yang dikaruniai 6 anak yaitu:
Baris 468 ⟶ 470:
# Goesti Hadidjah (Ratu Mastruda) bergelar Ratoe Masoöd (Mas'ud), karena menikahi Pangeran Masoöd (orang tua [[Pangeran Antasari]]).
 
== SilsilahReferensi ==
{{chart top|Jalur silsilah}}
{{chart/start|align=center}}
{{chart| | | | GRM |~|y|~| GRP | | GRM= ♀ Ratu Sultan Tahmid|GRP= ♂ Sultan Tahmid Billah bin Sultan Tahlilullah<ref name="kasultananbanjar.blogspot.com">http://kasultananbanjar.blogspot.com/2012/09/silsilah-sultan-hidayatullah-al.html</ref>
{{chart| | | | | | | |)|-|-|-|.| }}
{{chart| | | DAD |y| MUM | |ADAM |DAD= ♂ [[Sunan Nata Alam|Pangeran Mangkubumi bin Sultan Tamjidillah 1]] |MUM= ♀ Putri Lawiyah|ADAM= ♂ Pangeran .........}}
{{chart| |,|-|-|-|^|-|-|.| | | }}
{{chart| | NAFIS | | | | |PANJI | | | NAFIS=♂ Sultan Sulaiman Saidullah Ii|PANJI= ♂[[Ratoe Anom Ismail]]}}}}
{{chart/end}}
{{chart bottom}}
 
== Catatan kaki ==
{{Refimprove-cite-bio-tokohmuslim}}
{{reflist}}
 
 
{{Portal bar|Islam|Indonesia|Sejarah|Biografi}}
{{Authority control}}
 
{{Kerajaan di Kalimantan}}
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
 
== Pustaka ==
 
* Rees, Van W.A, 1865. De Bandjermasinsche Krijg 1859-1863. Arnhem: D.A. Thieme.
* Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan Dengan Rakjat, 1965. Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia- Belanda 16351860.
 
== Pranala luar ==
* http://archive-kitlv.library.leiden.edu/pdf_documents/341_BANJERMASSIN.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161121042108/http://archive-kitlv.library.leiden.edu/pdf_documents/341_BANJERMASSIN.pdf |date=2016-11-21 }}
Baris 504 ⟶ 500:
{{kotak selesai}}
 
== Lihat pula ==
 
* [[Willem Arnold Alting]]
<!--anda dapat berkontribusi di wikipedia dalam menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
Baris 530 ⟶ 524:
|tempat_makam =
}}
{{lifetime|1761|1825|Sultan Adam Mangkat}}
 
[[Kategori:Kelahiran 1761]]
[[Kategori:Tanggal kematian 3 Juni]]