Sulaiman dari Banjar: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Alamnirvana (bicara | kontrib) |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(37 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 81:
| publisher=
| year= 1967
}}</ref><ref>{{Cite web |url=http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bandjarmasin |title=Regnal Chronologies Southeast Asia: the Islands |access-date=2008-09-05 |archive-date=2018-01-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20180111003919/http://web.raex.com/~obsidian/seasiaisl.html#Bandjarmasin |dead-url=yes }}</ref> [[Kesultanan Banjar]] terletak di [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Adiknya Pangeran Mangku Dilaga dilantik sebagai [[mangkubumi]] dengan gelar Ratu Anum
== Masa
== Memerintah (1801–1825) ==
Baris 90:
=== Suksesi ===
Panembahan Batu ([[Sunan Nata Alam]]) yang sudah sepuh melantik Pangeran Ratu Sultan Sulaiman menjadi Sultan Sulaiman Saidullah (ke-2)
Pada tahun [[1806]], Belanda kembali membuat perjanjian dengan Sultan Sulaiman yang menitikberatkan pada usaha pemeliharaan kebun [[lada]], agar lada dapat berproduksi sebagaimana diharapkan oleh Belanda. Dalam perjanjian itu Belanda tetap mengakui kedaulatan [[Sultan Banjar]] dan tidak menyinggung tentang masalah pemerintahan termasuk hubungan [[dagang]] ke [[luar negeri]].<ref name="Kerajaan Banjar">{{cite book
| authorlink= Ahmad Gazali Usman
Baris 116:
=== Mangkubumi ===
Setelah
# [[Ratu Anom Ismail]] (Pangeran Ismail bin Sunan Nata Alam)
# Pangeran Perabu Anum,
| url= https://books.google.co.id/books?id=vEtmAAAAMAAJ&q=banjar+Seal+Inscriptions&dq=banjar+Seal+Inscriptions&hl=id&sa=X&ved=0ahUKEwiDg7vKqPnmAhUabisKHQSbDhoQ6AEILDAA
| pages= 461
Baris 134:
[[Berkas:Johannes Siberg (1805).jpg|ka|jmpl|[[Johannes Siberg]], [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang ke 34. Ia memerintah antara tahun [[1801]] – [[1805]].]]
Setelah pengukuhan Sulaiman sebagai Sultan, ''Acte van Renovatie'' pertama dibuat untuk meredam konflik dan mempererat hubungan antara dua negara. Akta ini
Para pembesar istana yang ikut membubuhkan cap tanda tangan mereka terdiri dari: Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh, Pangeran Perabu Anom, Pangeran Ishak dan Pangeran Musa. Dari pihak Kompeni Belanda adalah: Van Boekholtz sebagai Komisaris, Wm. Bloem dan F. v. Braam.
Baris 226:
[[Berkas:Albertus Henricus Wiese (1810).jpg|ka|jmpl|[[Albertus Wiese|Albertus Henricus Wiese]], [[Gubernur-Jenderal]] [[Hindia Belanda]] yang ke 35. Ia memerintah antara tahun 1805–1808.]]
Akta ini
Pada bagian yang tertulis dengan [[huruf Latin]] dalam [[bahasa Belanda]] bertajuk:<ref name="Bandjermasin (Sultanate)"/>
Baris 383:
=== Kontrak Perjanjian Karang Intan ===
[[Berkas:Willem I in kroningsmantel.jpg|ka|jmpl| [[Willem I dari Belanda
Sultan Sulaiman Al-Mu'tamid 'Alâ Allâh membuat kontrak perjanjian pada tanggal [[1 Januari]] [[1817]] (12 [[Safar]] 1232 [[Hijriyah]]) yang merupakan '''Kontrak Persetujuan Karang Intan I''' antara Sultan Sulaiman dengan [[Hindia Belanda]] diwakili Residen [[Aernout van Boekholzt]]. Kemudian sekali lagi pada tanggal [[13 September]] [[1823]] (7 [[Muharam]] 1239 [[Hijriyah]]) penandatanganan '''Kontrak Persetujuan Karang Intan II''' antara Sultan Sulaiman dengan Hindia Belanda diwakili [[Residen]] Mr. Tobias.<ref name="Kerajaan Banjar"/>
Baris 394:
== Kematian ==
[[Berkas:Sultan Sulaiman - Makam 001.jpg|jmpl|Makam Sultan Sulaiman]]
Sultan Sulaiman
| url= http://books.google.co.id/books?id=ivFAAAAAcAAJ&dq=radja%20batoe%20litjin&pg=PR61#v=onepage&q=radja%20batoe%20litjin&f=true
| language= nl
Baris 404:
| publisher= Joh. Noman
| year= 1854
}}</ref>
== Keluarga ==
Sultan sulaiman memiliki 10 istri. Anak-anak Sultan Sulaiman terdiri atas 18 orang anak laki-laki dan 12 orang anak perempuan, 6 orang diantaranya dari Istri [[Njahi Ratoe Intan Sarie]]:
Sultan Sulaiman memiliki permaisuri yang merupakan puteri Adipati [[Banua Lima]] (Golongan Anang/[[Nanang]]-nanangan Raja) yaitu '''Njahi Ratoe Intan Sarie''' atau '''Nyai Ratu Sepuh''' binti '''Kiai Adipati Singasari'''<ref name="tutur candi"/><ref name="silsilahkayutangi.blogspot.com"/> yang dikaruniai 6 anak yaitu:
Baris 470:
# Goesti Hadidjah (Ratu Mastruda) bergelar Ratoe Masoöd (Mas'ud), karena menikahi Pangeran Masoöd (orang tua [[Pangeran Antasari]]).
==
{{reflist}}
{{Portal bar|Islam|Indonesia|Sejarah|Biografi}}
{{Authority control}}
{{Kerajaan di Kalimantan}}
[[Kategori:Tokoh Banjar]]
[[Kategori:Sejarah Kalimantan]]
== Pustaka ==
* Rees, Van W.A, 1865. De Bandjermasinsche Krijg 1859-1863. Arnhem: D.A. Thieme.
* Arsip Nasional Republik Indonesia, Kompartimen Perhubungan Dengan Rakjat, 1965. Surat-surat perdjandjian antara Kesultanan Bandjarmasin dengan pemerintahan2 V.O.C.: Bataafse Republik, Inggeris dan Hindia- Belanda 16351860.
== Pranala luar ==
* http://archive-kitlv.library.leiden.edu/pdf_documents/341_BANJERMASSIN.pdf {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20161121042108/http://archive-kitlv.library.leiden.edu/pdf_documents/341_BANJERMASSIN.pdf |date=2016-11-21 }}
Baris 506 ⟶ 500:
{{kotak selesai}}
<!--anda dapat berkontribusi di wikipedia dalam menambahkan templat ini pada halaman tokoh muslim yang belum terhimpun di dalam --Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -- Lihat Templat:Lifetime-Tokoh-Muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
Baris 532 ⟶ 524:
|tempat_makam =
}}
{{lifetime|1761|1825|Sultan Adam Mangkat}}
[[Kategori:Kelahiran 1761]]
[[Kategori:Tanggal kematian 3 Juni]]
|