Inuyu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Toposopamona (bicara) ke revisi terakhir oleh OrangKalideres
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
Baris 6:
Di daerah lain di Wilayah [[Kerajaan Tojo|Kabupaten Poso]], inuyu disebut juga nasi cani atau juga popular dengan sebutan nasi bambu<ref>{{Cite web|last=SemiColonWeb|title=Membakar Inuyu (Nasi Bambu) Terbanyak|url=https://muri.org/Website/Rekor_detail/membakarinuyunasibambuterbanyak-|website=Muri|language=en-US|access-date=2023-10-01}}</ref>.
 
Di Wilayah [[Suku Bare'e|Tojo]], makanan khas Inuyu<ref name=":0" /> ini sering disajikan di saat tertentu yang dikenal dengan sebutan Pesta Panen atau dalam [[Suku Bare'e|Bahasa Bare'e]] dikenal dengan nama [[Padungku]] (Mopadungku) atau kultur gotong royong dan persaudaraan budaya [[Suku Bare'e]] sebagai tradisi syukuran hasil panen, yang tetap lestari dan eksis hingga saat ini.
 
Upacara adat [[Padungku]] di jaman Penjajahan [[Hindia Belanda|Belanda]] sangat dilarang dirayakan oleh [[Umat Kristen]] saat itu, karena Upacara adat [[Padungku]] identik dengan Perayaan Pengucapan Rasa Syukur dan Pemujian kepada Tuhan [[Lamoa]] [[Suku Bare'e]] yaitu PueMpalaburu, hal itu di catatkan dalam buku [[Van Heiden Tot Christen]], hal tersebut berbeda dengan [[Tari Moraego]] yang diperbolehkan oleh [[Umat Kristen]] Belanda, dan sudah pasti Tari Moraego dilakukan juga oleh [[Suku Bare'e]] yang semuanya sudah beragama Islam sejak tahun 1770, dan yang sekarang ini PueMpalaburu (Tuhan Pemilik Langit dan Bumi) setelah [[Suku Bare'e]] ber[[agama Islam]] dikenal dengan nama [[Allah]].