Hanoman: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak VisualEditor
Kisah Kehidupan Hanoman di versi Jawa
 
(14 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Hindu Dewa Infobox|
| Image = Maruti.JPG
| Caption =Lukisan Hanoman di buat oleh [[Raja Ravi Varma]] [[abad ke-11]].
| Devanagari = हनुमान्
| Ejaan_Sanskerta = Hanumān
Baris 29:
 
== Pertemuan dengan Rama ==
[[Berkas:StandingHanumanCholaDynasty11thCentury.jpg|ka|240px|jmpl|Patung Hanoman yang dibuat pada masa [[Dinasti Chola]], [[abad ke-11]].]]
Pada saat melihat [[Rama]] dan [[Laksmana]] datang ke [[Kiskenda]], [[Sugriwa]] merasa cemas. Ia berpikir bahwa mereka adalah utusan [[Subali]] yang dikirim untuk membunuh Sugriwa. Kemudian Sugriwa memanggil prajurit andalannya, Hanoman, untuk menyelidiki maksud kedatangan dua orang tersebut. Hanoman menerima tugas tersebut kemudian ia menyamar menjadi [[brahmana]] dan mendekati [[Rama]] dan [[Laksmana]].
[[Berkas:Lord Hanuman.jpg|jmpl|Arca Hanoman di [[Mangaluru]], [[India]] ]]
 
[[Berkas:Lord Hanuman Ji.jpg|jmpl|Arca Hanoman di [[Uttar Pradesh]], [[India]]]]
Saat bertemu dengan [[Rama]] dan [[Laksmana]], Hanoman merasakan ketenangan. Ia tidak melihat adanya tanda-tanda permusuhan dari kedua pemuda itu. Rama dan Laksmana juga terkesan dengan etika Hanoman. Kemudian mereka bercakap-cakap dengan bebas. Mereka menceritakan riwayat hidupnya masing-masing. Rama juga menceritakan keinginannya untuk menemui [[Sugriwa]]. Karena tidak curiga lagi kepada Rama dan Laksmana, Hanoman kembali ke wujud asalnya dan mengantar Rama dan Laksmana menemui [[Sugriwa]].
 
== Petualangan mencari Sinta ==
[[Berkas:StandingHanumanCholaDynasty11thCentury.jpg|ka|240px|jmpl|Patung Hanoman yang dibuat pada masadi [[DinastiKerajaan Chola]], [[Abad ke-1 hingga 10|abad ke-1110]]. ]]
 
[[Berkas:Hanuman Statue 1.JPG|jmpl|Arca Hanoman Di [[Bengaluru]], [[India]]]]
Dalam misi membantu [[Rama]] mencari [[Sinta]], [[Sugriwa]] mengutus pasukan [[wanara]]-nya agar pergi ke seluruh pelosok bumi untuk mencari tanda-tanda keberadaan Sinta, dan membawanya ke hadapan Rama kalau mampu. Pasukan [[wanara]] yang dikerahkan Sugriwa dipimpin oleh Hanoman, [[Anggada]], [[Nila (Ramayana)|Nila]], [[Jembawan]], dan lain-lain. Mereka menempuh perjalanan berhari-hari dan menelusuri sebuah gua, kemudian tersesat dan menemukan kota yang berdiri megah di dalamnya. Atas keterangan Swayampraba yang tinggal di sana, kota tersebut dibangun oleh arsitek [[Mayasura]] dan sekarang sepi karena Maya pergi ke alam para Dewa. Lalu Hanoman menceritakan maksud perjalanannya dengan panjang lebar kepada Swayampraba. Atas bantuan Swayampraba yang sakti, Hanoman dan wanara lainnya lenyap dari gua dan berada di sebuah pantai dalam sekejap.
 
Di pantai tersebut, Hanoman dan [[wanara]] lainnya bertemu dengan [[Sempati]], burung raksasa yang tidak bersayap. Ia duduk sendirian di pantai tersebut sambil menunggu bangkai hewan untuk dimakan. Karena ia mendengar percakapan para wanara mengenai [[Sita]] dan kematian [[Jatayu]], Sempati menjadi sedih dan meminta agar para wanara menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi. Jatayu adalah saudara sepupu Sempati. [[Anggada]] kemudian menceritakan dengan panjang lebar kemudiankisahnya, seraya meminta bantuan Sempati. Atas keterangan Sempati, para wanara menjadi tahu bahwa Sita ditawan di sebuah istana yang terletak di [[Kerajaan Alengka]]. Kerajaan tersebut diperintah oleh raja raksasa bernama [[Rahwana]]. Para wanara berterima kasih setelah menerima keterangan Sempati, kemudian mereka memikirkan cara agar dapat sampai di [[Alengka]].
 
=== Pergi ke Alengka ===
Baris 45 ⟶ 46:
Karena bujukan para [[wanara]], Hanoman teringat akan kekuatannya dan terbang menyeberangi lautan agar sampai di [[Alengka]]. Setelah ia menginjakkan kakinya di sana, ia menyamar menjadi monyet kecil dan mencari-cari [[Sita]]. Ia melihat Alengka sebagai benteng pertahanan yang kuat sekaligus kota yang dijaga dengan ketat. Ia melihat penduduknya menyanyikan [[mantra|mantra-mantra]] [[Weda]] dan lagu pujian kemenangan kepada [[Rahwana]]. Namun tak jarang ada orang-orang bermuka kejam dan buruk dengan senjata lengkap. Kemudian ia datang ke istana Rahwana dan mengamati wanita-wanita cantik yang tak terhitung jumlahnya, tetapi ia tidak melihat [[Sita]] yang sedang merana. Setelah mengamati ke sana-kemari, ia memasuki sebuah taman yang belum pernah diselidikinya. Di sana ia melihat wanita yang tampak sedih dan murung yang diyakininya sebagai Sita.
 
Kemudian Hanoman melihat [[Rahwana]] merayu [[Sita]]. Setelah Rahwana gagal dengan rayuannya dan pergi meninggalkan Sita, Hanoman menghampiri Sita dan menceritakan maksud kedatangannya. Mulanya Sita curiga, tetapi kecurigaan Sita hilang saat Hanoman menyerahkan cincin milik [[Rama]]. Hanoman juga menjanjikan bantuan akan segera tiba. Hanoman menyarankan agar Sita terbang bersamanya ke hadapan [[Rama]], tetapi Sita menolak. Ia mengharapkan Rama datang sebagai ksatria sejati dan datang ke [[Alengka]] untuk menyelamatkan dirinya. Kemudian Hanoman mohon restu dan pamit dari hadapan Sita. Sebelum pulang ia memporak-porandakan taman Asoka di istana Rahwana. Ia membunuh ribuan tentara termasuk prajurit pilihan Rahwana seperti Jambumali dan Aksha. Akhirnya ia dapat ditangkap oleh [[Indrajit]], putra sulung Rahwana sekaligus putra mahkota Kerajaan Alengka, dengan senjata [[Brahma Astra]]. Senjata itu memilitmelilit tubuh hanomanHanoman. Namun kesaktian Brahma Astra lenyap saat tentara raksasa menambahkan tali [[jerami]]. Indrajit marah bercampur kecewa karena Brahma Astra bisa dilepaskan Hanoman kapan saja, tetapi Hanoman belum bereaksi karena menunggu saat yang tepat.
 
=== Terbakarnya Alengka ===
Baris 97 ⟶ 98:
[[Berkas:Haniman puppet.jpg|ka|240px|jmpl|Wayang Anoman versi [[Yogyakarta]].]]
[[Berkas:Anoman Surakarta.JPG|ka|240px|jmpl|Wayang Anoman versi [[Surakarta]].]]
Hanoman dalam pewayangan [[Jawa]] disebut sebagai Anoman dan merupakan putra Religius (bukan biologis) [[Bhatara Guru]] yang menjadi murid, danserta anak angkatdari Bhatara [[Bayu]]. Hanoman sendiri merupakan tokoh lintas generasi sejak zaman [[Rama]] sampai zaman [[Jayabaya]]madya.
 
=== Kelahiran ===
 
Dewi [[Anjani]], putri Resi Gotama, dikutuk menjadi seekor kera putih karena memperebutkan pusaka dengan kedua adiknya Guarsa dan Guarsi yang namanya berganti menjadi Subali dan Sugriwa ketika wujudnya berubah menjadi kera. Kutukan ini hanya bisa dipatahkan dengan melahirkan putra titisan Batara Guru. Anjani bertapa di Gua Kersana untuk memohon anugerah. Dewa Indra memberikannya makanan sakti yang mengandung saripati [[Batara Guru]]. Dewa [[Bayu]] mengantarkan makanan tersebut. Saat Anjani memakannya hingga akhirnya Anjani mengandung Anoman dan Dewa Bayu menjadi ayah dari Anoman.
[[Anjani]] adalah putri sulung Resi Gotama yang terkena kutukan sehingga berwajah [[kera]]. Atas perintah ayahnya, ia pun bertapa telanjang di telaga Madirda. Suatu ketika, [[Batara Guru]] dan [[Narada|Batara Narada]] terbang melintasi angkasa. Saat melihat Anjani, Batara Guru terkesima sampai mengeluarkan air mani. Raja para dewa pewayangan itu pun mengusapnya dengan daun asam ([[Bahasa Jawa]]: ''Sinom'') lalu dibuangnya ke telaga. Daun sinom itu jatuh di pangkuan Anjani. Ia pun memungut dan memakannya sehingga mengandung. Ketika tiba saatnya melahirkan, Anjani dibantu para bidadari kiriman Batara Guru. Ia melahirkan seekor bayi kera berbulu putih, sedangkan dirinya sendiri kembali berwajah cantik dan dibawa ke kahyangan sebagai [[bidadari]].
 
Anoman lahir dengan kekuatan luar biasa. Ia sakti mandraguna, mampu terbang, dan memiliki pengetahuan luas. Saat lahir, Anoman langsung meloncat ke langit dan memakan matahari, karena ia mengiranya buah.
 
Dewa [[Surya (dewa)|Surya]] marah karena Anoman memakan matahari. Anoman pun ditinju oleh Dewa Surya. Pukulan itu membuatnya jatuh ke bumi, namun Dewa Surya kemudian memberikan Anugerah agar Anoman tidak bisa terluka oleh api dan memiliki kesaktian untuk menjelma menjadi raksasa sebagai hadiah atas keberaniannya memakan matahari. Selain itu, Dewa [[Brahma]] dan Dewa [[Indra]] memberi anugerah bahwa Anoman akan kebal dari segala senjata, serta kematian akan datang hanya dengan kehendaknya sendiri. Maka dari itu, Anoman menjadi makhluk yang abadi atau [[Ciranjiwi|Ciranjiwin]] dan menjalani pendidikan dengan ayahnya Dewa Bayu.
 
=== Mengabdi pada Sugriwa ===
 
Bayi berwujud kera putih yang merupakan putra [[Anjani]] diambil oleh Batara [[Bayu]] lalu diangkat sebagai anak. Setelah pendidikannya selesai, Hanoman kembali ke dunia dan mengabdi pada pamannya, yaitu [[Sugriwa]], raja kera Gua [[Kiskenda]]. Saat itu, Sugriwa baru saja dikalahkan oleh kakaknya, yaitu [[Subali]], paman Hanoman lainnya. Hanoman berhasil bertemu [[Rama]] dan [[Laksmana]], sepasang pangeran dari [[Ayodhya]] yang sedang menjalani pembuangan. Keduanya kemudian bekerja sama dengan [[Sugriwa]] untuk mengalahkan [[Subali]], dan bersama menyerang negeri [[Alengka]] membebaskan [[Sita]], istri Rama yang diculik [[Rahwana]], murid Subali.
 
=== MelawanMenjadi AlengkaDuta Rama Wijaya ===
Setelah berhasil menghimpun pasukan Wanara, Sang [[Rama|Rama Wijaya]] mengumpulkan pasukannya dan meminta kesanggupan pasukannya itu untuk mencari keberadaan Dewi [[Sinta]] istrinya yang diculik oleh [[Rahwana]], Raja Alengka. Terpilihlah Anoman menjadi duta yang diberangkatkan untuk menemui Dewi Sinta dan mencari informasi tentang kekuatan Alengka hanya dalam satu hari. Anoman pun di amanahkan untuk memberikan cincin bertuah milik Rama Wijaya kepada Dewi Sinta. Baru saja berangkat dari hadapan junjungannya itu, Anoman di hadang saudaranya sendiri [[Anggada]] yang iri karena bukannya dia yang menjadi duta Rama Wijaya namun Anoman. Perkelahian diantara mereka pun terjadi, hal tersebut di lerai oleh [[Sugriwa]] (Paman Anoman dan Anggada), dan Anoman melanjutkan perjalannya.
[[Berkas:Hanoman.JPG|kiri|jmpl|240px|Hanoman sebagai maskot SEA Games di Jakarta tahun 1997.]]
Pertama-tama Hanoman menyusup ke istana [[Alengka]] untuk menyelidiki kekuatan [[Rahwana]] dan menyaksikan keadaan [[Sinta]]. Di sana ia membuat kekacauan sehingga tertangkap dan dihukum bakar. Sebaliknya, Hanoman justru berhasil membakar sebagian ibu kota [[Alengka]]. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan ''Hanoman Obong''. Setelah Hanoman kembali ke tempat [[Rama]], pasukan kera pun berangkat menyerbu [[Alengka]]. Hanoman tampil sebagai pahlawan yang banyak membunuh pasukan [[Alengka]], misalnya [[Surpanaka]] (Sarpakenaka) adik [[Rahwana]].
 
Di tengah hutan yang lebat, Anoman merasa lapar dan ia melihat seorang wanita yang sedang memetik buah. Dialah [[Sayempraba]] yang ternyata adalah salah satu istri atau selir Rahwana. Mengetahui Anoman adalah musuh bagi negaranya, ia membujuk Anoman untuk singgah sebentar dan Anoman pun terbujuk rayuannya itu hingga akhirnya Anoman diracun dengan buah yang membuatnya buta. Anoman yang sempoyongan dan kehilangan arah pun berjalan, merangkak, dan berteriak mencari bantuan.
=== Tugas untuk Hanoman ===
 
Dalam penyesalan yang dalam, Anoman hampir menyerah untuk melanjutkan misinya itu. Namun, tanpa diduga – duga [[Semar]] (Dewa Ismaya yang turun ke bumi) membantu Anoman. Dibawanya Anoman ke pinggir pantai dan memintanya untuk menunggu seseorang. Tak lama kemudian, muncullah Sampati, seekor burung garuda besar dari goa yang tak jauh dari pantai itu. Sampati dan Anoman pun berbincang tentang apa yang terjadi pada mereka. Hingga akhirnya, Sampati mengobati Anoman untuk sembuh dari kebutaannya dan Anoman membantu Sampati agar dapat terbang kembali.
Dalam pertempuran terakhir antara [[Rama]] kewalahan menandingi [[Rahwana]] yang memiliki ''Aji Pancasunya'', yaitu kemampuan untuk hidup abadi. Setiap kali senjata [[Rama]] menewaskan Rahwana, seketika itu pula Rahwana bangkit kembali. [[Wibisana]], adik Rahwana yang memihak [[Rama]] segera meminta Hanoman untuk membantu. Hanoman pun mengangkat Gunung Ungaran untuk ditimpakan di atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas di tangan [[Rama]] untuk kesekian kalinya. Melihat kelancangan Hanoman, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup di bawah gencetan gunung tersebut, dan setiap saat bisa melepaskan roh untuk membuat kekacauan di dunia.
 
Setelah sembuh, Anoman melanjutkan perjalanannya dengan arahan dari Sampati, yaitu menyebrangi Samudra Selatan untuk mencapai Kerajaan [[Alengka]] yang berada di pulau di samudra selatan. Dalam satu loncatan Anoman melesat terbang di atas samudra, menuju pulau tempat Kerajaan Alengka berada. Halang rintang tak berhenti, saat sedang melesat di udara. Anoman di serang oleh penjaga samudra pembatas Kerajaan Alengka, raksasa berwujud buaya yang menyeramkan dan ganas bernama Wil Kathaksini, namun Anoman dapat mengalahkannya.
Beberapa tahun kemudian setelah [[Rama]] meninggal, roh [[Rahwana]] meloloskan diri dari Gunung pati lalu pergi ke Pulau [[sumatra]] untuk mencari reinkarnasi [[Sita]], yaitu [[Subadra]] adik [[Kresna]]. Kresna sendiri adalah reinkarnasi [[Rama]]. Hanoman mengejar dan bertemu [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], adiknya sesama putra angkat [[Bayu]]. Hanoman kemudian mengabdi kepada [[Kresna]]. Ia juga berhasil menangkap roh [[Rahwana]] dan mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung itu Hanoman bertindak sebagai pertapa.
 
Sesampainya di pulau, Anoman langsung menyusup ke istana Alengka untuk menyelidiki kekuatan Rahwana dan menyaksikan keadaan Dewi Sinta. Setelah ia rasa aman, Anoman pun menghadap kepada Sinta dan memberikan apa yang amanahkan kepadanya. Kemudaian, untuk menguji kekuatan Alengka, Anoman membuat kekacauan sehingga tertangkap dan dihukum bakar. Sebaliknya, Anoman justru berhasil membakar sebagian ibu kota Alengka. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan Anoman Obong dan setelah puas membuat seisi istana repot karenanya, Anoman langsung melesat kembali pada junjungannya, Rama Wijaya.
=== Anggota Keluarga ===
 
=== Perang Besar di Alengka ===
Dengan membawa kabar gembira, Anoman menghadap Rama dan menceritakan keadaan Sinta. Setelah itu, Rama menyiapkan pasukan wanara untuk menggempur Alengka. Jutaan pasukan kera berjalan menyusuri jalan yang pernah ditempuh Anoman, namun ketika sampai di pantai semua bingung bagaimana menyebrangi Samudra tersebut. Dengan segala daya upaya, Rama Wijaya dibantu adiknya Laksmana serta pasukan wanara membangun jembatan dari pantai selatan ke pulau tempat Kerajaan Alengka berada. Hingga saat ini jembatan itu masih ada, sebuah gugusan batu yang membentang anatara [[India]] Selatan ke pulau [[Sri Lanka]].
 
Setelah berhasil mencapai Alengka, Rama Wijaya mengirim Anggada untuk membawa pesan damai jika Rahwana mau mengembalikan Sinta, maka Perang Gedhe (perang besar) tidak akan terjadi. Tapi Rahwana tidak setuju dan perang yang dahsyat tak terhindarkan. Satu per satu ksatria terbaik Alengka maju ke medan laga dan dapat dikalahkan oleh pihak Rama Wijaya. Dalam pertempuran ini, Anoman membasmi banyak tentara Alengka. Saat Rama, Laksmana, dan bala tentaranya yang lain terjerat oleh senjata Nagapasa yang beracun, Anoman pergi ke [[Pegunungan Himalaya|Himalaya]] atas saran [[Jembawan]] untuk menemukan tanaman obat. Karena tidak tahu persis bagaimana ciri-ciri pohon yang dimaksud, Anoman memotong gunung tersebut dan membawa potongannya ke hadapan Rama. Setelah Rama dan prajuritnya pulih kembali, Anoman melanjutkan pertarungan dan membasmi banyak pasukan Alengka. Hingga akhirnya pertarungan terakhir pun terjadi antara Rama Wijaya dan Rahwana.
 
Dalam pertempuran yang terakhir, antara [[Rama]] kewalahan menandingi [[Rahwana]] yang memiliki ''Aji [[Pancasunya'']], yaitu kemampuan untuk hidup abadi. Setiap kali senjata [[Rama]] menewaskan Rahwana, seketika itu pula Rahwana bangkit hidup kembali. [[Wibisana]], adik Rahwana yang memihak [[Rama]], segera meminta HanomanAnoman untuk membantu. HanomanAnoman pun mengangkat Gunung Ungaran[[Ungrungan]] untuk ditimpakan di atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas di tangan [[Rama]] untuk kesekian kalinya. Melihat kelancangan HanomanAnoman itu, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup di bawah gencetan gunung tersebut, dan setiap saat bisa melepaskan roh untuk membuat kekacauan di dunia. Dengan kesetiaannya yang penuh kepada Rama, Anoman menerima hal itu dengan sepenuh hati. Rama Wijaya dan Sinta pun kembali bersatu.
 
=== Anoman di masa Mahabharata dan Kematiannya ===
BeberapaDi tahunmasa kemudianMahabharata, setelah [[Rama]] Wijaya, Sinta, dan semua pasukan wanara meninggal, roh [[Rahwana]] meloloskan diri dari Gunung pati laluUngrungan pergi ke Pulau [[sumatra]] untuk mencari reinkarnasi [[Sita]]Sinta, yaitu [[Subadra]] adik [[Kresna]]Krishna. KresnaKrishna sendiri adalah reinkarnasi [[Rama]]. HanomanAnoman mengejar dan bertemu [[Bima (tokoh Mahabharata)|Bima]], adiknyaadik sesamaangkatnya putrayang angkatmerupakan Putra religius (bukan biologis) dari Dewa [[Bayu]]. HanomanAnoman kemudian mengabdi kepada [[Kresna|Krishna]]. Ia juga berhasil menangkap roh [[Rahwana]] dan mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung ituitulah HanomanAnoman kemudian bertindakberdiam sebagai pertapa.
 
HanomanAnoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. [[Narada]] turun mengabulkan permohonannya, yaitu "ingin mati", asalkan ia bisa menyelesaikan tugas terakhir, yaitu merukunkan keturunan keenam [[Arjuna]] yang sedang terlibat perang saudara. HanomanAnoman pun menyamar dengan nama Resi Mayangkara dan berhasil menikahkan Astradarma, putera Sariwahana, dengan Pramesti, puteri [[Jayabaya]]. Antara keluarga Sariwahana dengan [[Jayabaya]] terlibat pertikaian meskipun mereka sama-sama keturunan [[Arjuna]]. HanomanAnoman kemudian tampil menghadapi musuh [[Jayabaya]] yang bernama Yaksadewa, raja Selahuma. Dalam perang itu, HanomanAnoman gugur, [[moksa]] bersama raganya, sedangkan Yaksadewa kembali ke wujud asalnya, yaitu [[Batara Kala]], sang dewa kematianangkara murka.
 
Dalam versi lainnya, Anoman berusia sangat panjang hingga ke zaman Wali Songo dan bertemu dengan [[Sunan Kalijaga]] dan meninggal dalam keadaan mengucap dua kalimat suci, [[Syahadat]]
 
=== Anggota Keluargakeluarga ===
[[Berkas:Hanuman1.jpg|ka|jmpl|240px|Lukisan Hanoman versi [[Thailand]]. Diambil di Wat Phra Kaeo, [[Bangkok]].]]
 
Baris 123 ⟶ 143:
 
Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti, yang baru muncul pada zaman [[Pandawa]]. Ia berjasa menemukan kembali pusaka [[Yudistira]] yang hilang bernama [[Kalimasada]]. Purwaganti ini lahir dari seorang puteri pendeta yang dinikahi Hanoman, bernama Purwati.
 
=== Kematian ===
 
Hanoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. [[Narada]] turun mengabulkan permohonannya, yaitu "ingin mati", asalkan ia bisa menyelesaikan tugas terakhir, yaitu merukunkan keturunan keenam [[Arjuna]] yang sedang terlibat perang saudara. Hanoman pun menyamar dengan nama Resi Mayangkara dan berhasil menikahkan Astradarma, putera Sariwahana, dengan Pramesti, puteri [[Jayabaya]]. Antara keluarga Sariwahana dengan [[Jayabaya]] terlibat pertikaian meskipun mereka sama-sama keturunan [[Arjuna]]. Hanoman kemudian tampil menghadapi musuh [[Jayabaya]] yang bernama Yaksadewa, raja Selahuma. Dalam perang itu, Hanoman gugur, [[moksa]] bersama raganya, sedangkan Yaksadewa kembali ke wujud asalnya, yaitu [[Batara Kala]], sang dewa kematian.
 
== Lihat pula ==
Baris 135 ⟶ 151:
{{commons|Category:Hanuman|Hanoman}}
* {{en}} [http://www.spiritualindia.org/wiki/Sri_Hanuman_Chalisa श्री हनुमान चालीसा, संकटमोचन हनुमानाष्टक, बजरंग बाण, आरती] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070304095047/http://www.spiritualindia.org/wiki/Sri_Hanuman_Chalisa |date=2007-03-04 }}
* {{en}} [http://www.dlshq.org/religions/hanuman.htm Dlshq.org: Dewa Hanuman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101121151106/http://dlshq.org/religions/hanuman.htm |date=2010-11-21 }}
* {{en}} [http://www.sanatansociety.org/indian_epics_and_stories/the_life_of_hanuman.htm Riwayat Hanoman] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101113013659/http://www.sanatansociety.org/indian_epics_and_stories/the_life_of_hanuman.htm |date=2010-11-13 }}