Timah (perusahaan): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Perbaikan diksi
Hartanto Wibowo (bicara | kontrib)
 
(41 revisi perantara oleh 21 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox company
| name = PT Timah Tbk
| former_name = PT Tambang Timah <small>(1976Persero) - 1998(1976–1998)</small>
| logo = Timah Logo1.png
| logo_size = 230
| image = File:Kantor PT TIMAH Sungailiat.jpg
| image_caption = Kantor di [[SungailiatPangkalpinang]]
| image_size = 200px
| type = [[Perusahaan publik]]
Baris 17:
| location = [[Pangkalpinang]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[AchmadAhmad ArdiantoDani Virsal]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://timah.com/blog/tentangabout-kamius/jajaranboard-direkturof-directors.html|title=Dewan Direksi|publisher=PT Timah Tbk|language=id|access-date=117 MaretOktober 2023}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[M. Alfan Baharudin]]<ref name="komisaris">{{Cite web|url=https://timah.com/blog/tentangabout-kamius/dewanboard-komisarisof-commissioners.html|title=Dewan Komisaris|publisher=PT Timah Tbk|language=id|access-date=1 Maret 2023}}</ref><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands = {{hlist|BankaTINS|BankaesaBankatinwinning|BankastabBangka|BankastannicBelitung|Kundur|Mentok}}
| products = {{hlist|[[Timah]]|[[Batu bara]]|[[Nikel]]|[[Pasir kuarsa]]|[[Rumah]]|[[Ruko]]|[[Serai wangi]]}}
| services = {{hlist|Perbaikan dan [[pembuatan kapal]]|Penjualan [[sapi]]|Pengolahan [[kompos]]}}
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 14,607 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 1,368 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://timah.com/userfiles/post/220428626A5287E3839.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Timah Tbk|language=id|access-date=1 Maret 2023}}</ref>
| owner = [[Mineral Industri Indonesia]] (65%) <br/> [[Publik]] (35%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 14,691 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 6,308 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| num_employees = 4.323 <small>(2021)</small><ref name="annual"/>
| subsid = Lihat [[#Anak usaha|daftar]]
| slogan =
| homepage = {{URL| https://www.timah.com/}}
}}
'''PT Timah Tbk''' adalah bagian dari [[MIND ID]] yang terutama bergerak di bidang [[pertambangan]] [[timah]], [[batu bara]], dan [[nikel]]. Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki [[Izin Usaha Pertambangan]] (IUP) di [[Riau]] dan [[Bangka Belitung]] seluas 45.009 hektar yang mengandung cadangan timah sebanyak 300.000 ton. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, perusahaan ini juga memiliki kantor perwakilan di [[Jakarta]].<ref name="annual"/><ref name="profil"/>
Baris 36:
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Hoofdkantoor van de Singkep Tin Maatschappij in Dabo TMnr 60055713.jpg|thumb|Kantor pusat SITEM di [[Dabo, Singkep, Lingga|Dabo]] pada tahun 1928]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM De emmerbagger Doejoeng voor anker voor de kust van Billiton TMnr 10007196.jpg|thumb|[[Kapal keruk]] "Doejoeng" milik GMB berlabuh di [[Belitung]] pada tahun 1937]]
Perusahaan ini memulai sejarahnya dari tiga perusahaan pertambangan timah yang masing-masing telah beroperasi di [[Bangka]], [[Belitung]], dan [[Singkep]] sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, yakni [[Banka Tinwinning Bedrijf]] (BTW), [[{{ill|Gemeeenschappelijke MijnbouwMijnbouwmaatschappij Billiton|nl|Billiton Maatschappij Biliton]]}} (GMB, sekarang bagian dari [[BHP]]), dan NV [[Singkep Tin Exploitatie Maatschappij]] (SITEM). Pada tahun 1959, pemerintah Indonesia resmi me[[nasionalisasi]] tiga perusahaan tersebut.<ref name="nas">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/2145/pp0501959.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 50 tahun 1959|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=5 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1961, pemerintah mengubah status dari tiga perusahaan tersebut menjadi [[perusahaan negara]] (PN) masing-masing dengan nama PN [[Tambang Timah Bangka]],<ref name="bangka">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2067/pp0961961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 96 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref> PN [[Tambang Timah Belitung]],<ref name="belitung">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2066/pp0951961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 95 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref> dan PN [[Tambang Timah Singkep]].<ref name="singkep">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2068/pp0971961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 97 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1961 juga, pemerintah membentuk Badan Pimpinan Umum Perusahaan Tambang-tambang Timah Negara (BPU PN Tambang Timah) untuk mengkoordinasikan tiga perusahaan tersebut.<ref name="bpu">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2058/pp0871961.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 87 tahun 1961|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref>
 
Pada tahun 1968, BPU dan tiga perusahaan tersebut digabung dengan [[Proyek Peleburan Timah Muntok]] untuk membentuk perusahaan ini dengan nama '''PN Tambang Timah'''.<ref name="pn">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2650/PP0211968.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 21 tahun 1968|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref> Pada tahun 1976, status perusahaan ini diubah menjadi [[persero]].<ref name="persero">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/puu/buka_puu/2996/PP0031976.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 1976|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref> Krisis industri timah dunia akibat hancurnya [[International Tin Council]] (ITC) sejak tahun 1985 kemudian memicu perusahaan untuk melakukan [[restrukturisasi]] mulai tahun 1991 hingga 1995. Restrukturisasi tersebut meliputi reorganisasi, relokasi kantor pusat dari [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] ke [[Pangkalpinang]] pada tahun 1991<ref name="sgpc">{{Cite web|last=SGPC [DBG|first=Mimin|date=2019-01-18|title=Gedung Indonesia Power|url=https://setiapgedung.web.id/2019/01/gedung-indonesia-power.html|website=Setiap Gedung Punya Cerita|language=id|access-date=2023-10-09}}</ref> (sekarang bekas kantor pusat di Jakarta menjadi kantor pusat [[PLN Indonesia Power]]<ref name="sgpc"/>), rekonstruksi peralatan pokok dan penunjang produksi, serta pelepasan aset dan fungsi yang tidak berkaitan dengan usaha pokok perusahaan. Untuk pertama kalinya, perusahaan ini juga mengekspor logam timah dengan kadar timbal rendah dengan merek Banka Low Lead ke [[Jepang]]. Pada bulan Oktober 1995, perusahaan ini resmi mencatatkan sahamnya di [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Bursa Efek Surabaya]], serta mencatatkan [[Global Depositary Receipt]] (GDR) di [[London Stock Exchange]]. Pada tahun 1998, perusahaan ini mendirikan PT [[Tambang Timah]], PT [[Timah Industri]], PT [[Timah Investasi Mineral]], PT [[Timah Eksplomin]], PT [[Dok & Perkapalan Air Kantung]], dan Indometal (London) Ltd. masing-masing untuk berbisnis di bidang pertambangan timah, pengolahan timah, pertambangan mineral selain timah, eksplorasi mineral, dan [[galangan kapal]]. Perusahaan ini pun bertindak sebagai [[perusahaan induk|induk]] bagi perusahaan-perusahaan tersebut. Perusahaan ini juga mengubah namanya menjadi seperti sekarang.
 
Pada tahun 2003, perusahaan ini menjalin [[kerja sama operasi]] (KSO) dengan [[Sarana Karya]] untuk mengolah [[aspal]] di [[Pulau Buton]]. Pada tahun 2006, perusahaan ini menghentikan pencatatan GDR di London Stock Exchange. Pada tahun 2008, perusahaan ini meresmikan tanur 9 dan perluasan pabrik pemurnian elektrolitik. Pada tahun 2009, perusahaan ini mulai membangun pabrik pengolahan timah di [[Cilegon]]. Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan kapal bor Geotin III untuk mengintensifikasi kegiatan eksplorasi timah. Pada tahun 2014, PT Tambang Timah digabung ke dalam perusahaan ini dan PT Timah Eksplomin digabung ke dalam PT Timah Investasi Mineral. Perusahaan ini juga mendirikan PT [[Rumah Sakit Bakti Timah]] untuk mengelola fasilitas kesehatan yang mereka miliki. Pada tahun 2017, pemerintah resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke [[Indonesia Asahan Aluminium]] sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang industri pertambangan.<ref name="inalum">{{Cite web|url=https://jdih.setkab.go.id/PUUdoc/175344/PP%20Nomor%2047%20Tahun%202017.pdf|title=Peraturan Pemerintah nomor 47 tahun 2017|publisher=Sekretariat Kabinet Republik Indonesia|language=id|access-date=6 Februari 2023}}</ref>
Baris 73:
 
== Anak usaha ==
Hingga akhir tahun 2021, perusahaan ini memiliki 108 anak usaha, yakni:
{{div col}}
# [[Indometal (London)]] Ltd.
# PT [[Dok dan Perkapalan Air Kantung]]
# PT [[Timah Investasi Mineral]]
# PT [[Timah Industri]]
# PT [[Tanjung Alam Jaya]] (50%)
# [[Timah International Investment]] Pte. Ltd.
# PT [[Timah Agro Manunggal]]
# PT [[Timah Karya Persada Properti]]
# PT [[Tim Nikel Sejahtera]]
# PT [[Tim Indotama Mineral]]
{{div col end}}
 
Baris 102 ⟶ 100:
[[Kategori:Perusahaan pertambangan Indonesia]]
[[Kategori:Kepulauan Bangka Belitung]]
[[Kategori:Perusahaan pengolahan mineral]]
[[Kategori:Pengolahan mineral]]
[[Kategori:Perusahaan manufaktur]]
[[Kategori:Pertambangan]]
[[Kategori:Perusahaan pertambangan]]