Lembaga Kebudayaan Rakyat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(39 revisi perantara oleh 25 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox organization
| name = Lembaga Kebudajaan Rakjat
| bgcolor = <!-- header background color -->
| fgcolor = <!-- header text color -->
<!-- Disembunyikan sebagai komentar: |image =Tempo edisi khusus Lembaga Kebudayaan Rakyat.jpg -->| image_border =
| size = 280px
| alt = <!-- alt text; see [[WP:ALT]] -->
| caption = Edisi Khusus majalah Tempo versi Inggris yang membahas sepak terjang Lembaga Kebudayaan Rakyat : Lekra And The 1965 Tragedy.
| map = <!-- optional -->
| msize = <!-- map size, optional, default 200px -->
| malt = <!-- map alt text -->
| mcaption = <!-- optional -->
| abbreviation = Lekra
| motto = [[Realisme sosialis]]
| formation = {{Start date and years ago|1950|08|17}}
| dissolved = {{circa}} 1965
| type = [[Organisasi non-pemerintah]]
| status =
| purpose = Budaya Demokrasi Rakyat
| headquarters =
| location =
| coords = <!-- Coordinates of location using a coordinates template -->
| region_served =
| membership =
| language = Indonesia
| leader_title = Sekertaris Jendral
| leader_name = <!-- name of leader -->
| main_organ = <!-- gral. assembly, board of directors, etc -->
| parent_organization = <!-- if one -->
| affiliations = [[Partai Komunis Indonesia]]
| num_staff =
| num_volunteers = 100.000 anggota yang tersebar di 200 cabang, 1963
| budget =
| website =
| remarks =
}}
'''Lembaga Kebudajaan Rakjat''' ([[EYD]]: '''Lembaga Kebudayaan Rakyat''') atau dikenal dengan akronim '''Lekra''', adalah sebuah organisasi kebudayaan yang didirikan pada 17 Agustus 1950 oleh tokoh pimpinan [[Partai Komunis Indonesia]] (PKI), [[D.N. Aidit]] dan [[Njoto]], bersama dengan penulis M.S. Ashar dan [[A.S. Dharta]].
== Sejarah ==
Organisasi kebudayaan ini merupakan respon terhadap kelompok budaya “Gelanggang” yang di awal tahun 1950 menerbitkan sikap kebudayaan mereka dalam “Surat Kepercayaan Gelanggang” sebagai pewaris kebudayaan dunia. Berbeda dengan Seniman Gelanggang, Lekra mengusung konsep kebudayaan kerakyatan seperti dijelaskan dalam pernyataan sikap yang mereka sebut Mukadimah: “Menjadari bahwa rakjat adalah satu-satunja pentjipta kebudajaan, dan bahwa pembangunan kebudajaan Indonesia baru hanja dapat dilakukan oleh rakjat, maka pada tanggal 17 Agustus 1950 didirikan Lembaga Kebudajaan Rakjat yang disingkat Lekra”. Lebih jauh lagi, kebudayaan rakyat ini untuk merombak kebudayaan penjajahan yang “…mewariskan kebodohan, rasa rendah serta watak lemah pada bangsa kita”.
Mukadimah kemudian direvisi pada Konferensi Nasional Pertama bulan Juli 1955, dan selanjutnya diresmikan pada Kongres di [[Kota Surakarta|Solo]] tahun 1957. Untuk Kongres Nasional pertama Lekra, yang memilih susunan pengurus, diadakan pada tahun 1959. Pada tahun-tahun 1950-an awal, Lekra telah memiliki 21 cabang. Pada tahun 1963 Lekra tercatat telah memiliki 200 cabang dengan anggotanya mencapai 100.000 orang. Sejak tahun 1952, Lekra telah secara aktif mengulas berbagai tema kebudayaan di koran ''[[Harian Rakyat|Harian Rakjat]]'', koran resmi [[Partai Komunis Indonesia|PKI]], dalam “Ruangan Kebudayaan” dan majalah bulanan ''[[Zaman Baru (majalah)|Zaman Baru]]'' yang terbit tahun 1956. Sementara itu penerbitan buku dan pamflet baru dimulai belakangan yaitu pada 1959.
Dalam merumuskan konsep kebudayaannya, Lekra mengetengahkan metode 1-5-1 yang artinya meluas meninggi, tinggi mutu dan ideologi, tradisi baik dan kekinian [[revolusioner]], kreativitas individual dan kearifan massa, [[realisme sosial]] dan romantis revolusioner. Dalam konsep “meluas meninggi”, meluas maksudnya memperluas kegiatan kesenian kebudayaan seniman Lekra ke berbagai daerah di Indonesia; Meninggi maksudnya peningkatan kualitas seni budaya yang dihasilkan oleh seniman Lekra.
Di bidang senirupa, terdapat sejumlah seniman Lekra Indonesia yang menonjol seperti [[Basuki Resobowo]] (1916-1999), pelukis dari era revolusi 1945; [[Sindoedarsono Soedjojono|Sudjojono]] (1913-1985), pelopor seni rupa modern Indonesia; [[Henk Ngantung]] (1921-1991), pelukis dan juga gubernur DKI (1964-1965); dan [[Hendra Gunawan (pelukis)|Hendra Gunawan]] (1918-1983) pelukis dari era revolusi 1945. Dalam bidang seni sastra, seniman Lekra yang terkemuka antara lain [[Pramoedya Ananta Toer]] (1925-2006), [[Utuy Tatang Sontani]] (1920-1979), [[Siti Rukiah|S. Rukiah Kertapati]] (1927-1996). Dalam bidang film adalah [[Bachtiar Siagian]] (1923-2002). Dalam bidang musik adalah [[Prohar Sudharnoto|Sudharnoto]] (1925-2000), penggubah lagu mars Garuda Pancasila.
Seniman Lekra dikenal dekat dengan [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Soekarno]] sebagai seorang pencinta seni. Seniman Lekra juga tercatat berpartisipasi dalam kunjungan misi budaya ke [[Cekoslowakia]], [[Polandia]], [[Hungaria]], [[Uni Soviet]], dan [[Mesir]] pada bulan Agustus-November 1957.
==
Pada tahun 1962, para penulis Lekra dalam kolom budaya di ''[[Harian Rakyat|Harian Rakjat]]'' dan ''[[Bintang Timur]]'' terlibat polemik kebudayaan dengan seniman non-Lekra yang menulis dalam ''Sastra'', yang berpendapat sastra harus bebas dari politik. Polemik berikutnya dengan para penandatangan [[Manifesto Kebudayaan|Manifes Kebudayaan]] tahun 1963. Setelah Peristiwa 1965, Lekra dibubarkan penguasa [[Orde Baru]].
== Referensi ==
;Catatan kaki
{{reflist|colwidth=30em}}
;Daftar pustaka
{{refbegin}}
* {{cite book
* {{cite book
* {{cite book
{{refend}}
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www.resistbook.or.id/index.php?page=comment&id=42&lang=en/ Buku, Penulis, dan Komunisme] di ResistBook▼
* {{id}} [http://www.geocities.com/nurrachmi/budaya/lekra.pdf Lekra versus Manikebu]▼
* {{id}} {{cite web|url=http://www.reocities.com/realismesosialis/lekra/mukadimah-1950.html|title=Mukadimah Lembaga kebudayaan Rakyat 1950|authors=Lembaga Kebudayaan Rakyat|publisher=|year=1950|date=|accessdate=3 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.org/web/20151002182733/http://www.reocities.com/realismesosialis/lekra/mukadimah-1950.html|archivedate=October 2, 2015 6:27:33 PM UTC}}
* {{id}} {{cite web|url=http://www.freelists.org/archives/ppi/08-2004/msg01333.html/ |title=Mukadimah Lembaga Kebudayaan Rakyat 1959|authors=Lembaga Kebudayaan Rakyat|publisher=|date=|year=1959|accessdate=3 Oktober 2015|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110824184401/http://www.freelists.org/post/ppi/ppiindia-DARI-NOTES-BELAJAR-SEORANG-AWAM-CERITACERITA-KECIL-UNTUK-AGUK-IRAWAN-Mn-20|archivedate=24 Agustus 2011}} disalin dari "Dokumen Kita", ''Majalah Kancah'', Paris. Lampiran Khusus No. 10, Tahun X, 1984.
▲* {{id}} [http://www.resistbook.or.id/index.php?page=comment&id=42&lang=en/ Buku, Penulis, dan Komunisme]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }} di ResistBook
▲* {{id}} [http://www.geocities.com/nurrachmi/budaya/lekra.pdf Lekra versus Manikebu]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
[[Kategori:
[[Kategori:Organisasi kebudayaan di Indonesia]]
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
|