Njoto: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Jelajahlangit (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(8 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox officeholder
{{infobox orang}}
| honorific_prefix =
'''Lukman Njoto''' atau '''Nyoto''' ({{lahirmati|[[Jember]]|17|01|1927|[[Kepulauan Seribu]]|11|03|1966}}) adalah seorang [[Menteri Negara]] pada masa pemerintahan [[Soekarno]]. Nyoto juga merupakan wakil Ketua CC [[PKI]] dan sangat dekat dengan [[Dipa Nusantara Aidit|D.N. Aidit]] yang merupakan tokoh utama pengkhianatan G30S/PKI. Nyoto menikah dengan salah satu keluarga [[ningrat]] [[Mangkunegaran]] [[Solo]] yang bernama Soetarni. Wanita [[priyayi]] ini tidak memiliki kegiatan politik apa pun dikarenakan dia adalah sosok yang begitu mementingkan anak-anaknya sampai tragedi [[1965]] meletus. Nyoto adalah Menteri Negara dan Wakil Ketua CC PKI sampai dia dihabisi, istri dan tujuh anaknya dijebloskan ke dalam tahanan di Kodim Jl. Setiabudi, [[Jakarta]].
| name = Njoto
| image = Njoto - Kabinet Dwikora.jpg
| alt =
| caption =
| office = Menteri Negara
| order =
| term_start = 2 September 1964
| term_end = 13 Desember 1965
| president = [[Soekarno]]
| predecessor =
| successor =
| birth_name =
| birth_date = {{Birth date|df=y|1927|01|17}}
| birth_place = [[Kabupaten Jember|Jember]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|df=y|1965|12|13|1927|1|17}}
| death_place = [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] atau [[Kota Bekasi|Bekasi]], [[Indonesia]]
| nationality = [[Indonesia]]
| alma_mater =
| occupation =
| spouse = Soetarni
| children = 7
| relations =
| father = Raden Sosro Hartono
| mother = Masalmah
| party = [[Partai Komunis Indonesia]]
}}
 
'''Lukman Njoto''' atau '''Nyoto''' ({{lahirmati|[[Jember]]|17|01|1927|[[KepulauanTanjung SeribuPriok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] atau [[Kota Bekasi|Bekasi]]|1113|0312|19661965}}) adalah seorang [[Menteri Negara]] pada masa pemerintahan [[Soekarno]]. Nyoto juga merupakan wakil Ketua CC [[PKI]] dan sangat dekat dengan [[Dipa Nusantara Aidit|D.N. Aidit]] yang merupakan tokoh utama pengkhianatan G30S/PKI. Nyoto menikah dengan salah satu keluarga [[ningrat]] [[Mangkunegaran]] [[Solo]] yang bernama Soetarni. Wanita [[priyayi]] ini tidak memiliki kegiatan politik apa pun dikarenakan dia adalah sosok yang begitu mementingkan anak-anaknya sampai tragedi [[1965]] meletus. Nyoto adalah Menteri Negara dan Wakil Ketua CC PKI sampai dia dihabisi, istri dan tujuh anaknya dijebloskan ke dalam tahanan di Kodim Jl. Setiabudi, [[Jakarta]].
Pada tanggal [[11 Maret]] [[1966]] sepulangnya dari sidang kabinet Nyoto diculik oleh sekelompok orang yang tidak diketahui identitasnya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Jl. Tirtayasa. Ada beberapa [[tapol]] yang pernah melihatnya di [[Rumah Tahanan|Rutan]] [[Salemba]] tetapi setelah itu mereka tidak melihat lagi karena kemudian terhembus kabar burung bahwa Nyoto sudah dieksekusi di salah satu [[kepulauan Seribu]] di [[Teluk Jakarta]].
 
Pada tanggal [[11 Maret]] [[1966]] sepulangnya dari sidang kabinet Nyoto diculik oleh sekelompok orang yang tidak diketahui identitasnya dalam perjalanan pulang menuju rumahnya di Jl. Tirtayasa. Ada beberapa [[tapol]] yang pernah melihatnya di [[Rumah Tahanan|Rutan]] [[Salemba]] tetapi setelah itu mereka tidak melihat lagi karena kemudian terhembus kabar burung bahwa Nyoto sudah dieksekusi di salah satu [[kepulauan Seribu]] di [[Teluk Jakarta]].
 
==Biografi==
 
===Kehidupan awal ===
Njoto lahir pada 17 Januari 1927 di rumah kakeknya, Marjono, di [[Ledokombo, Jember|Ledokombo]], [[Kabupaten Jember|Jember]].{{efn|Mortimer menulis bahwa Njoto lahir pada tahun 1925 sedangkan tempat kelahirannya adalah Jawa TimurJember, berbagai laporan menyebutkan tempat kelahirannya seperti Besuki, Jember, atau Blitar.{{sfn|Mortimer|2006|p=39}}}}{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|pp=4-5}} Orang tua Njoto adalah Raden Sosro Hartono, keturunan keluarga kerajaan [[Surakarta]], dan Masalmah.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=4}} Ia memiliki dua adik perempuan, Sri Windarti dan Iramani.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p= 4}} Ia dan Windarti bersekolah di [[Hollandsch-Inlandsche School|Hollands Inlandsche School (HIS)]] di Jember dan tinggal bersama kakek dan nenek dari pihak ibu di Kampung Tempean, Jember.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|pp =4-5}} Ayah mereka ingin mereka mendaftar di sana karena sekolah Belanda lebih terorganisir daripada sekolah pribumi.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=5}} Setelah sekolah reguler, Njoto mengadakan les privat di malam hari dengan Meneer Darmo.{{sfn|Zulkifli|Hai dayat|2010|p=5}}
 
Setelah lulus dari sekolah, Njoto mendaftar di sekolah ''[[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]]'' (MULO) di Jember. Akhirnya selama [[pendudukan Jepang di Hindia Belanda|pendudukan Jepang]], sekolah tersebut dibubarkan. Ayah Njoto mengirimnya ke MULO lain di Solo.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=6}} Di kelas dua MULO, menurut teman sekelasnya Sabar Anantaguna, Njoto mengatakan bahwa dia harus pulang ke Jember, tetapi sebenarnya dia akan pergi ke Surabaya, di mana dia terlibat dalam pelucutan senjata [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang|tentara kekaisaran Jepang]].{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=13}} Selama ini, Njoto bertemu pemimpin masa depan [[Partai Komunis Indonesia|PKI]] [[DN Aidit|D.N. Aidit]] dan [[M.H. Lukman]].{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=14}} Njoto juga terlibat dalam [[Pertempuran Surabaya]] melawan Inggris.{{sfn|Mortimer|2006|p=39}}
Baris 37 ⟶ 65:
Menurut Sarbi Moehadi, mantan ketua Lekra Pekalongan, beberapa bulan setelah gerakan, Njoto memimpin rapat di [[Slawi]], tetapi Amarzan menolak klaim tersebut karena Jakarta lebih aman daripada tempat lain dan Njoto tidak pernah pindah dari Jakarta.{{ sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=55}}
 
Ada beberapa versi penangkapan Njoto. Menurut Amarzan, Njoto ditangkap di Tosari, [[Menteng]].{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=56}} Menurut Irina Dayasih, Njoto ditangkap dalam perjalanan dari Kementerian Negara kantor sekitar Desember 1965.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=56}} Menurut Iramani, Njoto ditembak mati di [[Tanjung Priok, Jakarta (disambiguasi)Utara|Tanjung Priok]], atau [[Kota Bekasi|Bekasi]] pada 13 Desember 1965 setelah ditahan di Rutan Budi Utomo.{{sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=57}} Menurut sejarawan Bonnie Triana, Njoto dibunuh di Jakarta dan mayatnya dibuang ke [[Sungai Ciliwung]].{{ sfn|Zulkifli|Hidayat|2010|p=57}}
 
==Politik dan ideologi==
Baris 53 ⟶ 81:
==Catatan==
{{Notelist}}
Ganyang pki
 
== Referensi ==
===Kutipan===
{{refbeginReflist|30em}}
 
=== Sumber ===
* {{cite book |last=Crouch |first=Harold |title=The Army and Politics in Indonesia |url=https://archive.org/details/armypoliticsinin0000crou_x6h9 |edition=reprint & revised |publisher=Equinox Publishing |year=2007 |location= |isbn=9789793780504 |ref=harv}}
{{refbegin|30em}}
* {{cite book |last=Crouch |first=Harold |title=The Army and Politics in Indonesia |edition=reprint & revised |publisher=Equinox Publishing |year=2007 |location= |isbn=9789793780504 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Fic |first=Victor M. |title=Anatomy of the Jakarta Coup, October 1, 1965: The Collusion with China which Destroyed the Army Command, President Sukarno and the Communist Party of Indonesia |edition= |publisher=Abhinav Publications |year=2004 |location=[[New Delhi]] |isbn=9788170174233 |ref=harv}}
* {{cite book |last=Hindley |first=Donald |title=The Communist Party of Indonesia: 1951-1963 |edition= |publisher=University of California Press |year=1966 |location= |isbn= |ref=harv}}
Baris 65 ⟶ 92:
* {{cite book |last=Mortimer |first=Rex| title=Indonesian Communism Under Sukarno: Ideology and Politics, 1959-1965 |edition=reprint |publisher=Equinox |year=2006 |location=[[Jakarta]]|isbn=9789793780290 |ref=harv}}
* {{cite book|last=Ricklefs|first=M.C.|title=A History of Modern Indonesia since c.1300, Second Edition|publisher=Stanford University Press|year=1993|isbn=978-0804721950 |ref=harv}}
* {{cite book|last=Roosa |first=John |title=Pretext for Mass Murder: The September 30th Movement and Suharto's Coup d'Etat in Indonesia |url=https://archive.org/details/pretextformassmu0000roos |publisher=University of Wisconsin Press |year=2006 |isbn=9780299220334 |ref=harv}}
* {{cite book |editor-last1=Zulkifli |editor-first1=Arif |editor-last2=Hidayat |editor-first2=Bagja |title=Njoto, Peniup Saksofon di Tengah Prahara |series=Seri Buku Tempo |publisher=[[Gramedia|Kepustakaan Populer Gramedia]]|year=2010 |location=[[Jakarta]]|isbn=9789799109200 |ref=harv}}
{{refend}}
 
<references />
 
[[Kategori:Tokoh Indonesia yang dieksekusi]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Surakarta]]
[[Kategori:Tokoh dari Jember]]
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Ledokombo]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
Baris 78 ⟶ 108:
[[Kategori:Tokoh komunis Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh korban pembersihan komunis Indonesia]]
<references />
 
{{Indo-politikus-stub}}