Aleksander Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20230709)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
InternetArchiveBot (bicara | kontrib)
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20240409)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot
 
(23 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{About|raja Makedonia kuno|kegunaan lain|Aleksander (disambiguasi)}}
{{Infobox royalty
|name = Aleksander Agung<br />Μέγας Αλέξανδρος
|title = {{plainlist |
* [[Basileus]]
* [[Hegemoni|Hegemon]] [[Liga Korinthos|Liga Helen]]
Baris 51:
|death_date = 10 atau 11 Juni 323 SM (usia 32 tahun)<!--32 tahun, 10 bulan dan 20 hari (perkiraan)-->
|death_place = [[Babilonia]]
|date of burial =
|place of burial =
|religion = [[Agama di Yunani kuno|Politeisme Yunani]]
}}
Baris 59 ⟶ 57:
Hingga usianya yang ke 16 tahun, Aleksander dididik oleh [[filsuf]] ternama, [[Aristoteles]]. Pada tahun 335 SM, tak lama setelah ia diangkat menjadi raja atas Makedonia, ia melancarkan kampanye militer di [[Balkan]] dan menegaskan kembali kendali atas [[Trakia]] dan [[Iliria]], sebelum membawa pasukannya menyerbu kota [[Thebes (Yunani)|Thebes]], yang kemudian hancur dalam pertempuran. Aleksander kemudian dianugerahi jabatan jenderal atas seluruh Yunani, dan menggunakan otoritasnya untuk menyukseskan proyek [[Panhellenik|pan-Hellenik]] yang dirancang oleh ayahnya, mengambil kendali kepemimpinan atas seluruh orang Yunani dalam upaya mereka menaklukkan [[Kekaisaran Persia|Persia]].{{sfn|Heckel|Tritle|2009|p=99}}<ref>{{cite book|last1=Burger|first1=Michael|date=2008|title=The Shaping of Western Civilization: From Antiquity to the Enlightenment|publisher=University of Toronto Press|isbn=978-1-55111-432-3|page=76}}</ref>
 
Pada tahun 334 SM, dia menginvasi [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia Akhemeniyah]] dan memulai sejumlah kampanye militer yang berlangsung selama 10 tahun.{{efn|1=Pada saat kematiannya, Aleksander telah menaklukkan seluruh [[Kekaisaran Akhemeniyah|Kekaisaran Persia]], memasukkannya ke dalam wilayah kekuasaan Makedonia; menurut beberapa sejarawan modern, wilayah tersebut adalah sebagian besar dunia yang dikenal oleh orang Yunani kuno ([[Ekumene]]).<ref name=danforth/><ref name=stoneman/> Perkiraan dunia yang dikenal oleh Aleksander dapat dilihat dalam peta [[Hekataios dari Miletos]], lihat [[:Berkas:Hecataeus world map-en.svg|Peta dunia Hekataios]].}} Selepas penaklukannya atas [[Anatolia]], Aleksander memperlemah Akhemeniyah dalam serangkaian pertempuran penting, termasuk pertempuran di [[Pertempuran Issos|Issos]] dan [[Pertempuran Gaugamela|Gaugamela]]; ia kemudian berhasil menggulingkan [[Darius II]] dan menaklukkan Kekaisaran Akhemeniyah secara keseluruhan. Setelah jatuhnya Persia, [[Makedonia (kerajaan kuno)|Kekaisaran Makedonia]] menguasai petak wilayah yang luas antara [[Laut Adriatik]] dan [[Sungai Indus]]. Aleksander mempunyai misi ingin mencapai "ujung-ujung dari dunia dan Laut Luar Besar." Ia pun menginvasi [[India kuno|India]] pada tahun 326 SM, dan mengapai kemenangan penting atas Porus, seorang raja India kuno dari daerah yang sekarang dikenal sebagai [[Punjab (daerah)|Punjab]], pada [[pertempuran Hydaspes]]. Karena permintaan para pasukannya yang rindu akan kampung halaman mereka, ia pun kembali ke [[Sungai Beas]] dan kemudian meninggal pada tahun 323 SM di [[Babilon]], sebuah kota di [[Mesopotamia]] yang sebelumnya direncanakan oleh Aleksander akan menjadi [[ibu kota]] dari Kekaisarannya. Kematian Aleksander meninggalkan sejumlah rencana militer dan kampanye dagang yang tidak terlaksana, yang bila dirinya masih hidup akan dimulai dengan invasi Yunani atas [[Jazirah Arab|Arabia]]. Dalam beberapa tahun setelah kematiannya, sejumlah perang sipil pecah di bebagai daerah di Kekaisaran Makedonia, yang pada akhirnya berujung pada disintegrasi di tangan para [[Diadokhoi]].
 
Dengan kematiannya yang menandai dimulainya [[periode Helenistik]], warisan Aleksander mencakup pembauran budaya dan [[sinkretisme]] yang ditimbulkan oleh penaklukan-penaklukan yang dilakukan olehnya, seperti [[Agama Buddha|Buddha]]-[[Yunani Kuno|Yunani]] dan [[Yahudi Helenistik|Yudaisme Helenistik]], Dia mendirikan lebih dari dua puluh kota yang memakai namanya, dengan yang paling menonjol adalah kota [[Iskandariyah|Aleksandria]] di Mesir. Penyebaran budaya Yunani yang ditimbulkan dari ekspansi koloni Yunani oleh Aleksander menimbulkan dominasi luar biasa peradaban Helenistik yang pengaruhnya mencapai timur jauh dari [[Anak Benua India]]. Periode Helenistik berkembang melalui Kekaisaran Romawi menjadi [[budaya Barat]] modern; [[Bahasa Yunani]] menjadi [[lingua franca]] wilayah tersebut dan merupakan bahasa utama [[Kekaisaran Bizantium]] sampai runtuhnya pada pertengahan abad ke-15 Masehi. Komunitas berbahasa Yunani di bagian tengah dan timur jauh [[Anatolia]] bertahan hingga [[Genosida Yunani|genosida terhadap etnis Yunani oleh Turki]] pada tahun 1910-an dan awal 1920-an serta pertukaran populasi Yunani menjadi populasi Turki pada pertengahan 1920-an. Aleksander menjadi legendaris sebagai pahlawan klasik yang dianggap memiliki sejumlah karakteristik yang serupa dengan [[Akhilles]], ia dicatut dalam berbagai tradisi historikal dan mitos dalam budaya Yunani dan non-Yunani. Capaian militernya dan keberhasilannya yang berulang-ulang dalam berbagai pertempuran yang dianggap belum pernah diperoleh orang lain sebelumnya, telah membuat Aleksander menjadi tolak ukur perbandingan oleh banyak pemimpin militer,{{efn|1=[[Hannibal]] berpendapat bahwa Aleksander adalah jenderal terhebat;<ref>Goldsworthy, hlm. 327–328.</ref> [[Julius Caesar]] menangis di depan patung Aleksander, karena di usia yang sama pencapaian Caesar sangat kecil dibandingkan Aleksander;<ref name="Plutarch, Caesar, 11"/> [[Pompey|Pompeius]] menganggap dirinya sebagai 'Aleksander yang Baru';<ref>Holland, hlm. 176–183.</ref> semasa muda, [[Napoleon Bonaparte]] juga membandingkan diri dengan Aleksander.<ref>Barnett, hlm. 45.</ref>}} dan taktik-taktik Aleksander terus menjadi subjek studi yang signifikan di akademi-akademisi militer di seluruh dunia.{{Sfn|Yenne|2010|page=viii}}
Baris 65 ⟶ 63:
== Masa muda ==
=== Kelahiran ===
Aleksander dilahirkan pada tanggal 20 (atau 21) Juli 356&nbsp;SM,<ref name=PA3/><ref>Alekander dilahirkan pada tanggal 6 di bulan [[Kaledner Attika|Hekatombaion]] {{cite web|title=The birth of Alexander at Livius.org|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_t32.html#7|title=The birth of Alexander at Livius.org|access-date=2011-04-20|archive-date=2016-10-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20161005011405/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_t32.html#7|archive-date=2016-10-05|dead-url=yes|access-date=2011-04-20}}</ref> di [[Pella]], ibu kota [[Kerajaan Makedonia Kuno|Kerajaan Makedonia]] di Yunani Kuno. Dia terlahir sebagai putra Raja Makedonia [[Filipus II dari Makedonia|Filipus II]]. Ibunya adalah istri keempat Filipus, [[Olimpias]], putri [[Neoptolemus I dari Epiros|Neoptolemos I]], Raja [[Epiros]].<ref name=PA2/><ref name=N10-M/><ref name="Renault, p. 28"/><ref>Durant, ''Life of Greece'', hlm. 538.</ref> Meskipun Filipus memiliki tujuh atau delapan istri ketika itu, tetapi Olimpias adalah istrinya yang paling utama, barangkali karena dia yang melahirkan Aleksander.<ref>{{harvnb|Roisman|Worthington|2010|loc=Chapter 9: Sabine Muller, "Philip II", hlm. 171}}.</ref>
 
[[Berkas:Coin olympias mus theski.JPG|kanan|jmpl|217x217px|Medali Romawi yang menggambarkan [[Olimpias]], ibu Aleksander]]
Sebagai anggota [[Dinasti Argeadai|Wangsa Argead]], Aleksander mengklaim diri sebagai keturunan [[Herakles]] melalui [[Karanos|Karanos dari Makedonia]].{{efn|1="Pada awal abad ke-5 SM, keluarga kerajaan Makedonia, Temenidae, merupakan panitia Olimpiade. Keputusan mereka mutlak. Para rajanya menganggap diri mereka adalah keturunan Herakles, putra Zeus."<ref name=H86/>}} Dari pihak ibunya dan [[Aiakídai|Aiakid]], dia mengklaim diri sebagai keturunan [[Neoptolemos]], putra [[Akhilles]].{{efn|1="Para AIAKID adalah keturunan [[Aiakos]], putra Zeus dan [[nimfa]] [[Aigina]]. Putra Aiakos adalah [[Peleus]], ayah [[Akhilles]]. Yang termasuk Aiakid antara lain Pyrrhos dan Aleksander."<ref name=CR03/>}} Putra dari sepupu-kedua Aleksander adalah jenderal [[Pirros dari Epiros|Pyrrhos dari Epiros]], yang oleh [[Hannibal]] dianggap sebagai komandan sehebat Aleksander<ref name=plu/> atau kedua terhebat setelah Aleksander.<ref name=appian/>
 
Menurut biografer Yunani kuno, [[Plutarkhos]], Olimpias, pada malam pernikahannya dengan Filipus, bermimpi bahwa rahimnya disambar petir, yang memicu semburan api yang menyebar sampai "jauh dan luas" sebelum padam. Beberapa waktu sebelum pernikahan, dikatakan bahwa Filipus bermimpi melihat dirinya menyegel rahim istrinya dengan menggunakan segel berukir singa.<ref name=PA2/> Plutarkhos mengajukan sejumlah penafsiran tentang mimpi-mimpi itu: bahwa Olimpias telah hamil sebelum menikah, ditunjukkan dengan penyegelan rahimnya; atau bahwa ayah Aleksander adalah Zeus. Para sejarawan ada yang berpendapat bahwa Olimpias yang ambisius membesar-besarkan cerita mengenai silsilah dewa Aleksander, dan yang lainlainnya berpendapat Olimpias memberitahu Aleksander.<ref name=PA2/>
 
Pada hari kelahiran Aleksander, Filipus sedang bersiap-siap untuk mengepung kota [[Potidaea]] di semenanjung [[Kalkidiki]]. Pada hari yang sama, Filipus mendapat kabar bahwa jenderalnya [[Parmenion]] telah mengalahkan pasukan gabungan [[Illyria]] dan [[Paeonia (kerajaan)|Paionia]], dan bahwa kuda-kudanya telah memenangkan [[Olimpiade Kuno|Olimpiade]]. Dikatakan pula bahwa pada hari itu, [[Kuil Artemis]] di [[Efesus|Ephesos]]—salah satu dari [[Tujuh Keajaiban Dunia Kuno]]-terbakar. [[Hegesias dari Magnesia]] berkata bahwa kuil itu terbakar karena dewi [[Artemis]] menghadiri kelahiran Aleksander.<ref name=PA3/><ref name="Renault, p. 28"/><ref name=P21-B/>
Baris 169 ⟶ 167:
 
=== Kejatuhan Persia ===
Aleksander lalu pergi mengejar Darius lagi, pertama-tama ke Media, dan kemudian ke [[Partia|Parthia]].<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 19–20</ref> Darius tak lagi dapat mengendalikan nasibnya, dan dia ditawan oleh [[Besos]], satrapnya di [[Baktria]] dan juga kerabatnya.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 21</ref> Ketika Aleksander datang, Besos dan anak buahnya telah menusuk Darius sampai mati. Besos lalu menyatakan dirinya sebagai penerus Darius dengan nama Artahsasta V, sebelum kemudian mundur ke [[Asia Tengah]] untuk melancarkan [[gerilya|serangan gerilya]] terhadap Aleksander.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 21, 25</ref> Mayat Darius dimakamkan oleh Aleksander di dekat makam para pemimpin Akhemeniyah lainnya dengan upacara pemakaman yang suci.<ref>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' III, 22</ref> Aleksander mengklam bahwa sebelum wafatkematiannya, Darius telah mengangkat Aleksander sebagai penerus takhta Akhemeniyah.<ref name=BriefLife81/> Kekaisaran Akhemeniyah atau Kekaisaran Persia pada umumnya dianggap telah runtuh dengan meninggalnya Darius.<ref>{{cite web|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander10.html|title=The end of Persia|publisher=www.livius.org|accessdate=2009-11-16|archive-date=2016-03-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20160316211044/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander10.html|dead-url=yes}}</ref>
 
=== Asia Tengah ===
Baris 216 ⟶ 214:
== Kematian ==
[[Berkas:Babylonian astronomical diary recording the death of Alexander the Great (British Museum).jpg|jmpl|Sebuah diari [[astronomi Babilonia]] (c. 323–322 SM) yang berisi tentang kematian Aleksander ([[Museum Britania]], London)]]
Pada tanggal 10 atau 11 Juni 323&nbsp;SM, Aleksander meninggal di istana [[Nebukadnezar II]], di [[Babilonia]] pada usia 32 tahun.<ref name=Depuydt/> Rincian mengenai kematian tersebut sedikit berbeda-beda. Catatan [[Plutarch|Plutarkhos]] menceritakan bahwa sekitar 14 hari sebelum kematiannya, Aleksander menjamu admiralnya, [[Nearkhos]], dan menghabiskan malam serta hari berikutnya dengan minum-minum bersama [[Medios dari Larissa]].<ref name=P75/> Aleksander lalu mengalami demam, yang semakin lama semakin parah, sampai-sampai dia tak dapat lagi berbicara. Para tentara menjadi sangat cemas ketika Aleksander hanya dapat melambaikan tangannya pada mereka.<ref name=P75/><ref name=P76/><ref>[[Arrian]], ''Anabasis Alexandri'' VII, 26</ref> Dua hari kemudian, Aleksander meninggal dunia.<ref name=P75/><ref name=P76/> Sementara Diodoros menceritakan bahwa Aleksander menderita rasa sakit setelah menenggak semangkuk besar anggur yang tidak dicampur untuk menghormati [[Herakles]], dan wafatmeninggal dunia setelah mengalami semacam rasa sakit,<ref name=DSXVII117/> yang juga disebutkan sebagai alternatif oleh Arrianos, tetapi [[Plutarch|Plutarkhos]] secara khusus membantah klaim ini.<ref name=P75/>
 
Mengingat aristokrasi Makedonia punya kecenderungan untuk melakukan pembunuhan,<ref name=g1/> maka muncul dugaan bahwa Aleksander meninggal dunia akibat dibunuh. Diodoros, Plutarkhos, Arrianos, dan Yustinus semuanya menyebutkan teori bahwa Aleksander diracun. Plutarkhos menganggapnya sebagai pemalsuan,<ref name=PA77/> sedangkan Diodoros dan Arrianos berkata bahwa mereka menyebutkannya hanya demi kelengkapan.<ref name=DSXVII117/><ref name=AVII27/> Meskipun demikian, catatan-catatan mereka cukup konsisten dalam menduga para tersangka di balik pembunuhan Aleksander, di antaranya adalah [[Antipatros]], yang baru saja diberhentikan dari jabatannya sebagai raja muda Makedonia, dan tersangka lainnya yang anehnya adalah Olimpias. Barangkali datang ke Babilonia untuk menanti hukuman mati,<ref name=g23/> dan telah melihat nasib yang menimpa Parmenion dan Philotas,<ref name=DSXVII118/> Antipatros pun menyusun rencana supaya Aleksander diracun oleh putranya Iollas, yang merupakan penuang anggur Aleksander.<ref name=PA77/><ref name=AVII27/><ref name=DSXVII118/> Bahkan ada dugaan bahwa Aristoteles terlibat dalam konspirasi tersebut.<ref name=PA77/><ref name=AVII27/> Sebaliknya, argumen terkuat melawan teori racun adalah fakta bahwa ada dua belas hari antara awal sakitnya dan kematiannya; di dunia kuno, racun yang bereaksi lama seperti itu kemungkinan tidak tersedia.<ref>Fox, ''Alexander the Great'', hlm.</ref> Akan tetapi pada tahun 2010, sebuah teori diajukan yang mengindikasikan bahwa keadaan kematian Aleksander sesuai dengan peracunan oleh air sungai Styx ([[Mavroneri]]) yang mengandung calicheamicin, suatu bahan berbahaya yang dihasilkan oleh bakteri yang ada di airnya.<ref>{{cite web|url=http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/greece/7924855/Alexander-the-Great-poisoned-by-the-River-Styx.html|title=Alexander the Great poisoned by the River Styx.html|date=August 4, 2010|accessdate=August 4, 2010|archive-date=2019-08-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20190806034435/https://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/europe/greece/7924855/Alexander-the-Great-poisoned-by-the-River-Styx.html|dead-url=no}}</ref>
Baris 280 ⟶ 278:
Beberapa sifat Aleksander terbentuk sebagai respon terhadap orang tuanya.<ref name=g15/> Ibunya memiliki ambisi yang besar untuk Aleksander, dan mendorongnya untuk percaya bahwa adalah takdinya untuk menaklukkan Kekaisaran Persia.<ref name=g15/> Dan memang, Olimpias mungkin telah bertindak sampai sejauh meracuni Filipus Arrhidaios dengan tujuan membuatnya cacat, dan mencegahnya menjadi saingan Aleksander.<ref name=PA77/> Pengaruh Olimpias menanamkan ambisi yang besar dan perasaan akan takdir dalam diri Aleksander,<ref name=g4/> dan Plutarkhos menceritakan bahwa ambisi Aleksander "menjaga semangatnya tetap serius dan tinggi seiring usianya bertambah".<ref name=PA4/> Hubungan Aleksander dengan ayahnya menghasilkan sisi kompetitif dalam kepribadiannya; dia mesti melampaui ayahnya, karena itu kadang-kadang dia bersikap nekat dalam pertempuran.<ref name=g15/> Sementara Aleksander merasa cemas bahwa ayahnya tidak akan mewariskan padanya "pencapaian hebat dan brilian untuk diperlihatkan pada dunia",<ref name=PA5/> ia masih berusaha untuk mengecilkan prestasi ayahnya di depan rekan-rekannya.<ref name=g15/>
 
[[Berkas:Alex from pella.jpg|jmpl|200px|ka|Patung kepala Aleksander Agung buatan Lysippos, dari [[Pella]], [[Yunani]], abad ke-3 SM.]]
Sifat Aleksander yang paling jelas adalah sikap pemarah, kasar, dan impulsif,<ref name=PA4/><ref name=AVII29/> yang tak diragukan lagi ikut berpengaruh terhadap beberapa keputusan dalam hidupnya.<ref name=g15/> Plutarkhos berpendapat bahwa sifat ini yang menjadikan Aleksander kecanduan terhadap alkohol.<ref name=PA4/> Meskipun Aleksander keras kepala dan tidak menanggapi dengan baik perintah ayahnya, tetapi dia mudah dibujuk melalui alasan-alasan yang jelas.<ref name=PA7/> Dan memang, di samping memiliki temperamen yang berapi-api, ada juga sisi tenang dalam diri Aleksander. Dia itu cerdik, logis, dan memperhitungkan segala kemungkinan. Dia memiliki hasrat yang besar terhadap pengetahuan, dia cinta filsafat, dan dia adalah pembaca yang setia.<ref name=PA8/> Sifat-sifat itu tak diragukan berasal dari masa bimbingannya oleh Aristoteles, yang membuat Aleksander menjadi orang yang cerdas dan cepat belajar.<ref name=PA7/><ref name=g15/> Kisah bahwa dia berhasil "menyelesaikan" Simpul Emas menunjukkan kepintarannya. Sisi intelejen dan rasional Aleksander dapat kita lihat dari kemampuan dan keberhasilannya sebagai seorang jenderal.<ref name=AVII29/> Dia mampu menahan hasratnya untuk memperoleh kenikmatan tubuh, misalnya hubungan seksual, tetapi dia kurang mampu mengendalikan diri terhadap alkohol.<ref name=PA4/><ref name=AVII28>Arrian, ''Anabasis Alexandri'' VII, 28</ref>
 
Baris 297 ⟶ 294:
Seksualitas Aleksander telah menjadi subjek spekulasi dan kontroversi.<ref>Ogden, hlm. 204.</ref> Tidak disebutkan dalam naskah kuno manapun bahwa Aleksander punya hubungan homoseksual, atau bahwa hubungan Aleksander dengan Hephaistion bersifat seksual. Akan tetapi, Aelianus, menulis bahwa Aleksander pernah mengunjungi [[Troya]]. Di sana Aleksander menaruh karangan bunga di makam Akhilles sedangkan Hephaistion menaruh karangan bunga di makam [[Patroklos]]. Ini memunculkan dugaan bahwa mereka adalah sepasang kekasih, seperti halnya Akhilles dan Patroklos.<ref name=AelXII7/> Perlu diingat bahwa kata ''[[eromenos]]'' (yang tercinta) tidak selalu memiliki makna seksual, Aleksander bisa jadi merupakan seorang [[biseksual]], yang pada masanya tidaklah aneh.<ref>Sacks ''et al'', hlm. 16.</ref><ref>Worthington, hlm. 159.</ref>
 
Green berpendapat bahwa hanya ada sedikit bukti dalam naskah kuno yang menceritakan bahwa Aleksander memiliki ketertarikan pada perempuan, selain itu Aleksander baru memiliki anak pada akhir masa hidupnya.<ref name=g15/> Namun, Aleksander masih relatif muda ketika meninggal dunia, dan Ogden berpendapat bahwa catatan pernikahan Aleksander lebih mengesankan daripada ayahnya pada usia yang sama.<ref>Ogden, Alexander the Great – A new history hlm. 208. "three attested pregnancies in eight years produces an attested impregnation rate of one every 2.7 years, which is actually superior to that of his father's.</ref> Selain istri, Aleksander juga memiliki banyak selir. Aleksander mengumpulkan harem dengan gaya raja-raja Iran namun dia tidak terlalu sering menikmati haremnya;<ref name=DSXVII77/> yang dengan demikian menunjukkan bahwa Aleksander mampu mengendalikan hasrat seksualnya.<ref name=AVII28/> Ada kemungkinan bahwa Aleksander adalah orang yang tidak terlalu menyukai hubungan seks. Namun, Plutarkhos menggambarkan bahwa Aleksander tergila-gila pada Roxana sambil memuji dirinya sendiri karena berhasil membatasi nafsunya pada Roxana.<ref>Plutarch, ''Dalam Keberuntungan dan Kebaikan Aleksander'' I, 11</ref> Green mengajukan pendapat bahwa, dalam dalam konteks pada masa itu, Aleksander banyak berhubungan dekat dengan sejumlah perempuan, termasuk [[Ada dari Karia]], yang mengadopsi Aleksander, dan bahkan ibu Darius, Sisygambis, yang diduga meninggal akibat berdukacita setelah Aleksander wafatmeninggal dunia.<ref name=g15/>
 
== Peninggalan ==
Baris 311 ⟶ 308:
{{Main|Peradaban Helenistik}}
 
Helenisasi adalah istilah yang dikemukakan oleh sejarawan Jerman [[Johann Gustav Droysen]]. Istilah ini merujuk pada penyebaran bahasa, budaya, dan penduduk Yunani ke daerah-daerah yang berhasil ditaklukkan oleh Aleksander.<ref name=gxii/> Para sejarawan sepakat bahwa penyebaran ini memang terjadi, karena bukti-buktinya dapat dilihat di kota-kota besar Helenistik, contohnya [[Aleksandria]] (satu dari sekitar dua puluhan kota yang didirikan oleh Aleksander<ref>{{cite web|url=http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_z2.html|title=Alexander the Great: his towns|publisher=livius.org|accessdate=13-12-2009|archive-date=2015-05-03|archive-url=https://web.archive.org/web/20150503150242/http://www.livius.org/aj-al/alexander/alexander_z2.html|dead-url=yes}}</ref>), [[Antiokia]]<ref name=g56/> dan [[Seleukia]] (di selatan [[Baghdad]] modern).<ref>"[http://www.umich.edu/~kelseydb/Excavation/Seleucia.html Seleucia on the Tigris, Iraq] {{Webarchive|url=https://archive.istoday/20120527081841/http://www.umich.edu/~kelseydb/Excavation/Seleucia.html |date=2012-05-27 }}", University of Michigan.</ref> Namun, mengenai seberapa luas dan seberapa dalam penyebaran ini, dan sampai sejauh mana proses itu merupakan kebijakan yang disengaja, masih banyak diperdebatkan. Aleksander sudah jelas melakukan langkah-langkah yang disengaja untuk memasukkan unsur-unsur Yunani ke dalam [[kebudayaan Iran]] dan dalam beberapa hal ia berusaha menggabungkan budaya Yunani dan Iran, yang berujung pada cita-citanya untuk menyatukan penduduk Asia dan Eropa. Akan tetapi, para penerusnya terang-terangan menolak kebijakan semacam itu setelah kematian Aleksander. Namun demikian, Helenisasi tetap saja terjadi di seluruh wilayah bekas kekuasaan Aleksander, dan terlebih lagi, diikuti oleh ''Orientalisasi'', proses oleh negara-negara penerus Aleksander yang berbeda dan berlawanan dengan Helenisasi itu sendiri.<ref name=g56/><ref name=g21/>
 
[[Berkas:Alexander Aramaic coin.jpg|jmpl|kiri|Koin Aleksander dengan tulisan [[bahasa Aram]].]]
Baris 507 ⟶ 504:
{{refbegin|colwidth=30em}}
=== Sumber Primer ===
 
 
* {{cite book |isbn=978-0-14-044253-3 |author-link=Arrian |last=Arrian |title=Anabasis Alexandri (The Campaigns of Alexander) |editor1-first=Aubrey |editor1-last=de Sélincourt |editor1-link=Aubrey de Sélincourt |year=1976 |publisher=Penguin Books |title-link=Anabasis Alexandri}}.
Baris 526 ⟶ 522:
* {{cite book|last=Burn|first=A.R.|title=Alexander the Great and the Hellenistic Empire|edition=2|location=London|publisher=English Universities Press|year=1951}}
* {{cite book|last=Danforth|first=Loring M.|title=The Macedonian Conflict: Ethnic Nationalism in a Transnational World|publisher=Princeton University Press|isbn=0691043566|year=1997}}
* {{cite book|last=Durant|first=Will|title=The Story of Civilization: The Life of Greece|url=https://archive.org/details/storyofcivilizat00dura_7|publisher=Simon & Schuster|isbn=0671418009|year=1966}}
* {{cite book|last=Engels|first=Donald W.|title=Alexander the Great and the Logistics of the Macedonian Army|url=https://archive.org/details/alexandergreatlo0000enge|location=Berkeley|publisher=University of California Press|year=1978}}
* {{cite book|editor-last=Fawcett|editor-first=Bill|title=How To Lose A Battle: Foolish Plans and Great Military Blunders|url=https://archive.org/details/howtolosebattlef0000unse|publisher=Harper|isbn=0060760249|year=2006}}
* {{cite book|authorlink=Robin Lane Fox|last=Fox|first=Robin Lane|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/alexandergreat0000lane|publisher=Allen Lane|year=1973|isbn=0860077071}}
* {{cite book|authorlink=Robin Lane Fox|last=Fox|first=Robin Lane|title=The Search for Alexander|url=https://archive.org/details/searchforalexand00lane|publisher=Little Brown & Co. Boston|year=1980|isbn=0316291080}}
* {{cite book|last=Fuller|first=J.F.C.|title=The Generalship of Alexander the Great|location=London|publisher=Eyre and Spottiswoode|year=1958}}
Baris 544 ⟶ 540:
* {{cite book|author=Holt, Frank Lee|title=Alexander the Great and the mystery of the elephant medallions|year=2003|publisher=University of California Press|isbn=0520238818}}
* {{cite book|last=Keay|first=John|title=India: A History|publisher=Grove Press|year=2001|isbn=0802137970}}
* {{cite book|last=Goldsworthy|first=A.|title=The Fall of Carthage|url=https://archive.org/details/fallofcarthagepu0000gold|publisher=Cassel|year=2003|isbn=0304366420}}
* {{cite book|last=Luniya|first=Bhanwarlal Nathuram|title=Life and Culture in Ancient India: From the Earliest Times to 1000 A.D.|year=1978|publisher=Lakshmi Narain Agarwal|id=LCCN 78907043}}
* {{cite book|last=M'Crindle|first=J.W.|title=[http://books.google.com/books?id=A9YNAAAAIAAJ The Invasion of India by Alexander the Great as Described by Arrian, Q Curtius, Diodorus, Plutarch, and Justin]|location=Westminster|publisher=Archibald Constable and Co|year=1893}}
Baris 567 ⟶ 563:
* {{cite book|last=Studniczka|first=Franz|title=Achäologische Jahrbook 9|year=1894}}
* {{cite book|last=Tarn|first=W.W.|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/in.ernet.dli.2015.499219|location=Cambridge|publisher=Cambridge University Press|year=1948}}
* {{cite book|author=Tripathi, Rama Shankar|title=History of Ancient India|url=https://archive.org/details/historyofancient0000rstr|year=1999|isbn=9788120800182}}
* {{cite book|last=Wilcken|first=Ulrich|authorlink=Ulrich Wilcken|origyear=1932|title=Alexander the Great|url=https://archive.org/details/alexandergreat0000wilc|location=New York|publisher=W. W. Norton & Company|year=1997|isbn=0393003817}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=Alexander the Great|publisher=Routledge|isbn=0415291879|year=2003}}
* {{cite book|last=Worthington|first=Ian|title=Alexander the Great: Man And God|url=https://archive.org/details/alexandergreatma0000wort|publisher=Pearson|isbn=9781405801621|year=2004}}