Gender: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k peran gender Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Add 3 books for Wikipedia:Pemastian (20240409)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 64:
==== Gender ketiga dan gender nonbiner ====
{{main|Gender ketiga|Genderqueer}}
Secara tradisional pada umumnya, masyarakat hanya mengakui dua peran gender yaitu feminin dan maskulin. Keduanya pun masing-masing berkaitan dengan jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Ketika seorang bayi lahir, masyarakat menempatkan bayi itu ke dalam satu gender berdasarkan tampilan [[organ genitalia]] mereka.<ref name="Birke, Lynda 2001">{{cite book|last=Birke|first=L.|year=2001 |chapter=In Pursuit of Difference: Scientific Studies of Women and Men |editor-first1=M.|editor-last1=Lederman |editor-first2=I.|editor-last2=Bartsch |title=The Gender and Science Reader |location=New York|publisher= Routledge}}</ref> Akan tetapi, beberapa masyarakat di dunia memiliki kelompok gender yang tidak terpatok pada jenis kelamin biologis misalnya orang [[Bissu]] dalam kebudayaan [[Bugis]]<ref>{{cite magazine |last=Graham |first=Sharyn |year=2001 |url=http://www.insideindonesia.org/sulawesis-fifth-gender-2 |title=Sulawesi's fifth gender |magazine=Inside Indonesia |issue=66 |publisher=Indonesian Resources and Information Program |issn=0814-1185 |access-date=2018-06-20 |archive-date=2015-04-14 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150414144755/http://www.insideindonesia.org/sulawesis-fifth-gender-2 |dead-url=yes }}</ref> dan orang [[dua roh]] di kebudayaan pribumi Amerika. Kelompok ini disebut dalam [[sosiologi gender|sosiologi]] sebagai [[gender ketiga]]<ref>{{Cite book | editor=Gilbert Herdt | title=Third Sex Third Gender: Beyond Sexual Dimorphism in Culture and History | url=https://archive.org/details/thirdsexthirdgen0000unse | year=1996 | isbn=0-942299-82-5 | oclc=35293440}}</ref> yang terpisah dari kondisi jenis kelamin biologis.<ref>{{cite book|first=W.|last=Roscoe|title=Changing Ones: Third and Fourth Genders in Native North America|url=https://archive.org/details/changingonesthir0000rosc|publisher= Palgrave Macmillan|year=2000|isbn=0-312-22479-6}}</ref> Beberapa contoh lainnya adalah masyarakat [[hijra (Asia Selatan)|hijra]] di [[India]] dan [[Pakistan]].<ref>{{cite book|last=Nanda|first=S.|year=1998|title=Neither Man Nor Woman: The Hijras of India|url=https://archive.org/details/neithermannorwom0022nand|publisher=Wadsworth Publishing|isbn=0-534-50903-7}}</ref><ref>{{cite book|last=Reddy|first=G.|year=2005|title=With Respect to Sex: Negotiating Hijra Identity in South India |url=https://archive.org/details/withrespecttosex0000redd|publisher= University Of Chicago Press |isbn=0-226-70756-3}}</ref> Contoh lainnya adalah masyarakat [[muxe]] di [[Meksiko]].<ref>{{cite web |url=https://www.nytimes.com/2008/12/07/weekinreview/07lacey.html?scp=1&sq=muxe&st=cse |title=A lifestyle distinct: the Muxe of Mexico |publisher=New York Times |date=2008-12-06 |access-date=2018-06-18 |archive-date=2023-07-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230709021232/https://www.nytimes.com/2008/12/07/weekinreview/07lacey.html?scp=1&sq=muxe&st=cse |dead-url=no }}</ref>
=== Pengukuran identitas gender ===
Baris 103:
Priess, et al. (2009) meneliti mengenai apakah anak perempuan dan laki-laki dapat mulai memiliki variasi identitas gender pada masa remajanya. Mereka mendasari penelitian tersebut berdasarkan hipotesis intensifikasi gender yang digagas oleh Hill dan Lynch (1989)<ref>{{cite book|last1=Hill |first1=J. P.|last2=Lynch |first2=M. E.|year=1983 |chapter=The Intensification of Gender-Related Role Expectations during Early Adolescence |editor-last1=Brooks-Gunn |editor-first1=J. |editor-last2=Petersen |editor-first2=A. C. |title=Girls at Puberty|publisher= Springer|location=Boston}}</ref> yang menyebutkan bahwa ucapan dan perilaku orang tua serta interaksi antara anak dan orang tua menentukan dan "mengintensifkan" identitas [[peran gender]] anak-anak mereka. Priess, et al. tidak menemukan kondisi tersebut pada penelitian mereka.<ref>{{Cite journal|last1=Priess|first1=H. A.|last2=Lindberg|first2=S. M.|last3=Hyde|first3=J. S. |authorlink3=Janet Shibley Hyde |title=Adolescent Gender-Role Identity and Mental Health: Gender Intensification Revisited|jstor=25592088|volume=80|issue=5|pages=1531–1544|doi=10.1111/j.1467-8624.2009.01349.x|journal=Child Development|pmc=4244905|pmid=19765016|year=2009}}</ref>
Ridgeway dan Correll (2004) mengatakan bahwa gender itu tidak hanya sebuah identitas atau peran namun sesuatu yang dilembagakan melalui "konteks hubungan sosial"— yang mereka definisikan sebagai, "Situasi apapun saat individu mendefinisikan dirinya sendiri dalam hubungannya dengan individu lain untuk bertindak."{{efn|Teks asli dalam bahasa Inggris: "any situation in which individuals define themselves in relation to others in order to act."}} Mereka juga menyebutkan bahwa selain dari konteks hubungan sosial, budaya juga berpengaruh terhadap sistem gender. Ridgeway dan Correl mengatakan bahwa setiap orang dipaksa untuk mengakui dan berinteraksi dengan orang lain melalui cara-cara yang terikat dengan gender. Setiap individu berinteraksi dengan individu lain dan patuh terhadap standar kepercayaan [[hegemoni]] di masyarakat, yang salah satunya adalah peran gender.<ref name="Wiley">{{Cite journal|last1=Ridgeway|first1=C. L.|last2=Correll|first2=S. J.|title=Unpacking the Gender System: A Theoretical Perspective on Gender Beliefs and Social Relations|jstor=4149448|volume=18|issue=4|pages=510–531|doi=10.1177/0891243204265269|journal=Gender|year=2004}}</ref>
== Faktor dan pandangan biologi ==
Baris 111:
[[Dimorfisme seksual|Biologi gender]] menjadi subjek dari berbagai penelitian pada abad ke-20. Salah satu topik yang paling awal diminati kalangan ilmuwan adalah apa yang kelak disebut sebagai "gangguan identitas gender" ({{lang-en|gender identity disorder}}, GID) yang sekarang dikenal sebagai [[disforia gender]]. John Money menyimpulkan beberapa penelitian terkait GID dengan mengatakan,
{{quote|Istilah 'peran gender' pertama kali muncul di media cetak pada tahun 1955. (Sementara itu,) istilah ''identitas gender'' digunakan pada sebuah pernyataan pers pada 21 November 1966 yang mengumumkan sebuah klinik baru bagi transeksual [sic] di [[Rumah Sakit Johns Hopkins]]. Berita tersebut tersebar di media di seluruh dunia dan kemudian masuk ke ragam bahasa sehari-hari. Definisi gender dan identitas gender bervariasi berdasarkan doktrin. Dalam penggunaan populer di luar kajian ilmiah, seks adalah diri kita secara biologis, gender adalah diri kita secara sosial, identitas gender adalah pengertian dan kesadaran atau penentuan diri kita sendiri mengenai kelaki-lakian atau keperempuanan, dan peran gender adalah stereotip kultural mengenai hal maskulin dan feminin. Penyebab dari gangguan identitas gender dapat dijabarkan menjadi penyebab genetis, hormon prakelahiran, pengaruh sosial pascakelahiran, dan faktor hormon pascapubertas namun belum ada teori mengenai penyebab secara komprehensif dan rinci. Pengkodean gender pada otak bersifat bipolar. Pada (kasus) gangguan identitas gender, terdapat ketidakselarasan antara seks bawaan lahir seseorang dan pengkodean gender maskulin atau feminin pada otak orang tersebut.{{efn|Teks asli dalam bahasa Inggris: "The term 'gender role' appeared in print first in 1955. The term ''gender identity'' was used in a press release, November 21, 1966, to announce the new clinic for transsexuals at The Johns Hopkins Hospital. It was disseminated in the media worldwide, and soon entered the vernacular. The definitions of gender and gender identity vary on a doctrinal basis. In popularized and scientifically debased usage, sex is what you are biologically; gender is what you become socially; gender identity is your own sense or conviction of maleness or femaleness; and gender role is the cultural stereotype of what is masculine and feminine. Causality with respect to gender identity disorder is sub-divisible into genetic, prenatal hormonal, postnatal social, and post-pubertal hormonal determinants, but there is, as yet, no comprehensive and detailed theory of causality. Gender coding in the brain is bipolar. In gender identity disorder, there is discordance between the natal sex of one's external genitalia and the brain coding of one's gender as masculine or feminine."}}<ref>{{cite journal|pmid=7996589|year=1994|last1=Money|first1=J.|title=The concept of gender identity disorder in childhood and adolescence after 39 years|url=https://archive.org/details/sim_journal-of-sex-and-marital-therapy_fall-1994_20_3/page/163|volume=20|issue= 3|pages=163–177|doi= 10.1080/00926239408403428|journal= Journal of Sex & Marital Therapy}}</ref>}}
== Catatan kaki ==
Baris 125 ⟶ 122:
* {{Cite book |ref=harv | last=Butler |first=J. | year=1990 | title=Gender Trouble: Feminism and the Subversion of Identity. Thinking Gender' |url=https://archive.org/details/gendertroublefem0000butl | location=New York & London | publisher=Routledge | isbn=978-0-415-38955-6}}
* {{Cite book | ref=harv |last= Butler |first=J. | year=1993 | title=Bodies That Matter: On the Discursive Limits of "Sex" | url=https://archive.org/details/bodiesthatmatter00butl | location=New York | publisher=Routledge | isbn=978-0-415-61015-5}}
* {{Cite book | ref= |last=Fausto-Sterling |first=A. | year=2000 | title=Sexing the body: gender politics and the construction of sexuality | url=https://archive.org/details/sexingbodygender0000faus| location=New York | publisher=Basic Books | isbn=978-0-465-07714-4}}
== Pranala luar ==
|