Luminol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Menambah {{Commonscat}} |
Add 1 book for Wikipedia:Pemastian (20240409)) #IABot (v2.0.9.5) (GreenC bot |
||
(7 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 33:
| Formula = C<sub>8</sub>H<sub>7</sub>N<sub>3</sub>O<sub>2</sub>
| MolarMass = 177.16 g/mol
| MeltingPt = 319
}}
|Section7={{Chembox Hazards
Baris 50:
== Kemiluminesensi ==
[[Berkas:Luminol2006.jpg|jmpl|
Untuk mengeluarkan pendarannya, luminol harus diaktivasi oleh suatu zat pengoksidasi. Biasanya, suatu larutan mengandung [[hidrogen peroksida]] (H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>) dan ion [[hidroksida]] dalam air merupakan aktivatornya. Dalam kehadiran [[katalis]] seperti [[besi]] atau senyawa [[periodat]], hidrogen peroksida terurai membentuk oksigen dan air:
:2 H<sub>2</sub>O<sub>2</sub>
:H<sub>2</sub>O<sub>2</sub> + KIO<sub>4</sub> → KIO<sub>3</sub> + O<sub>2</sub> + H<sub>2</sub>O
Baris 60:
Luminol bereaksi dengan ion hidroksida, membentuk [[Ion|dianion]]. Oksigen yang dihasilkan dari hidrogen peroksida kemudian bereaksi dengan luminol dianion. Produk dari reaksi ini—suatu [[peroksida organik]] tak stabil—dibuat oleh hilangnya molekul nitrogen, perubahan elektron dari keadaan tereksitasi sampai keadaan dasar, dan emisi energi sebagai foton. Emisi ini menghasilkan cahaya biru.
[[Berkas:Luminol chemiluminescence molecular representation.svg|550px|
== Penggunaan oleh penyidik TKP ==
=== Sejarah ===
Pada tahun 1928, kimiawan Jerman H. O. Albrecht menemukan bahwa [[darah]], di antara zat lainnya, meningkatkan luminesensi luminol dalam larutan alkali hidrogen peroksida.<ref>H. O. Albrecht (1928) "Über die Chemiluminescenz des Aminophthalsäurehydrazids" (On the chemiluminescence of aminophthalic acid hydrazide) ''Zeitschrift für Physikalische Chemie'' '''136''': 321-330.</ref><ref>Stuart H. James and William G. Eckert, ''Interpretation of Bloodstain Evidence at Crime Scenes'', 2nd ed. (Boca Raton, Florida: CRC Press LLC, 1998), [https://books.google.com/books?id=KTN3MZ02j1gC&pg=PA154#v=onepage&q&f=false page 154].</ref> Pada tahun 1936, Karl Gleu dan Karl Pfannstiel mengkonfirmasi peningkatan ini dengan adanya [[hematin]], komponen darah.<ref>Gleu, Karl ; Pfannstiel, Karl (1936) "Über 3-aminophthalsaure-hydrazid" ''Journal für Praktische Chemie'' '''146''': 137-150.</ref> Pada tahun 1937, ilmuwan forensik Jerman Walter Specht membuat penelitian ekstensif tentang aplikasi luminol untuk mendeteksi darah di TKP.<ref>Specht, Walter (1937) "Die Chemiluminescenz des Hämins, ein Hilfsmittel zur Auffindung und Erkennung forensisch wichtiger Blutspuren" (The chemiluminescence of haemin, an aid to the finding and recognition of forensically significant blood traces), ''Angewandte Chemie'' '''50''' (8): 155-157.</ref> Pada tahun 1939, ahli patologi San Francisco, Frederick Proescher dan A. M. Moody membuat tiga pengamatan penting tentang luminol:<ref>Proescher F. and Moody A.M. (1939) "Detection of blood by means of chemiluminescence," ''Journal of Laboratory and Clinical Medicine'', '''24''' : 1183–1189.</ref><ref name="Taylor and Francis Group">{{cite book|last1=James|first1=Stuart|last2=Kish|first2=Paul E.|last3=Sutton|first3=Paulette Sutton|title=Principles of Bloodstsain Pattern Analysis|url=https://archive.org/details/principlesofbloo0000jame|date=2005|publisher=Taylor and Francis Group|location=Boca Raton, London, New York, Singapore|isbn=0-8493-2014-3|page=[https://archive.org/details/principlesofbloo0000jame/page/376 376]}}</ref>
# meskipun tes ini dugaan, area besar dari material dugaan dapat diperiksa dengan cepat;
# darah yang dikeringkan dan didekomposisi memberikan reaksi yang lebih kuat dan lebih awet daripada darah segar; dan
Baris 109:
[[Kategori:Amina aromatik]]
[[Kategori:
[[Kategori:Zat kimia forensik]]▼
[[Kategori:Hidrazida]]
[[Kategori:Ftalazina]]
[[Kategori:Laktam]]
[[Kategori:Pengujian kimiawi]]
|