Sembilan bahan pokok: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 6 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.2 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 13:
| footer = [[Montase foto|Montase]] dari seluruh jenis kebutuhan pokok masyarakat yang termasuk dalam kategori sembako}}
'''Sembilan bahan pokok (sembako)''' adalah sembilan jenis kebutuhan pokok masyarakat menurut keputusan [[Daftar Menteri Perindustrian Indonesia|Menteri Perindustrian dan Perdagangan]] Nomor 115/MPP/Kep/2/1998 tanggal 27 Februari 1998.<ref>{{Cite web|last=Latif|first=Abdul|date=2015|title=DAMPAK FLUKTUASI HARGA BAHAN BAKAR MINYAK TERHADAP SUPLAI SEMBILAN BAHAN POKOK DI PASAR TRADISIONAL|url=https://adoc.pub/dampak-fluktuasi-harga-bahan-bakar-minyak-terhadap-suplai-se.html|website=Adoc Pub|page=94}}</ref> [[Kementerian Perdagangan Republik Indonesia|Kementerian Perdagangan]] menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 27/M-DAG/PER/5/2017 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen yang mulai berlaku pada 16 Mei 2017. Daftar sembilan bahan pokok itu, yaitu [[beras]], [[Gula|gula pasir]], [[Minyak masakan|minyak goreng]] dan [[mentega]], [[daging sapi]] dan [[daging ayam]], [[Telur|telur ayam,]] [[susu]], [[sayur|bawang merah]] dan [[buah|bawang putih]], [[Gas minyak cair|gas elpiji]] dan [[minyak tanah]], serta [[Garam (kimia)|garam]].<ref>{{Cite news|last=Destrianita|date=2017|title=Pemerintah Terbitkan Harga Acuan Sembilan Bahan Pokok|url=https://bisnis.tempo.co/read/879913/pemerintah-terbitkan-harga-acuan-sembilan-bahan-pokok/full&view=ok|work=[[Tempo.co]]|access-date=2022-01-29|language=id}}{{Pranala mati|date=November 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
== Beras ==
Berdasarkan data dari [[Badan Pusat Statistik]] (BPS), beberapa [[provinsi]] penghasil [[beras]] terbanyak di [[Indonesia]], di antaranya di [[Jawa Timur]] dengan perolehan beras sepanjang Januari-April 2020 mencapai 4,20 juta ton, sedangkan [[gabah]] kering yang diproduksi mencapai 4,98 juta ton. Kedua yaitu, [[Jawa Tengah]] dengan jumlah [[produksi]] beras dari Januari-April 2020 sebesar 4,10 juta ton. Ketiga yaitu [[Jawa Barat]], dengan jumlah produksi dari Januari-April 2020 sebesar 2,54 juta ton. Keempat yaitu [[Sulawesi Selatan]], dengan jumlah produksi selama Januari-April 2020, sebesar 1.18 juta ton. Kelima yaitu [[Lampung]], dengan jumlah produksi pada Januari-April 2020 mencapai sebesar 839.1 ribu ton. Keenam yaitu [[
Di bulan [[November 2021|November]] 2021, harga beras pada tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,81% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Rata-rata harga gabah kering tingkat [[petani]] di bulan November mengalami kenaikan sebesar 0,91%, sedangkan di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 0,59%.<ref>{{Cite news|last=Kusumawardhani|first=Amanda|date=2021|title=BPS Sebut Harga Beras Mulai Naik|url=https://ekonomi.bisnis.com/read/20211201/12/1472520/bps-sebut-harga-beras-mulai-naik|work=[[Bisnis Indonesia|Bisnis.com]]|language=id|access-date=2022-01-29|editor-last=Wahyudi|editor-first=Nyoman Ary}}</ref> Berdasarkan Peraturan [[Menteri Pertanian]] Nomor 48/PERMENTAN/PP.130/12/2017, beras dibedakan berdasarkan kelas mutu beras. Kelas mutu tersebut terdiri atas kelas [[medium]] dan [[premium]].<ref>{{Cite web|last=Kemeterian Pertanian|date=2017|title=PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31/PERMENTAN/PP.130/8/2017 TENTANG KELAS MUTU BERAS|url=http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Peraturan/PERMENTAN/Permentan%2031-2017.pdf|website=BKP Pertanian|page=3|access-date=2022-01-29|archive-date=2022-02-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20220219070327/http://bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi%20publik/Peraturan/PERMENTAN/Permentan%2031-2017.pdf|dead-url=yes}}</ref>
Baris 101:
=== Minyak goreng ===
[[Minyak masakan|Minyak goreng]] adalah bahan pokok diberbagai [[negara]], temasuk Indonesia. Namun, minyak goreng pertama kali digunakan oleh masyarakat [[Tiongkok]]. Dahulu, minyak goreng berasal dari [[lemak]] [[daging]] yang digunakan untuk [[memasak]]. Dagingnya berasal dari [[daging sapi]], [[babi]], dan [[domba]].<ref>{{Cite web|last=Mubarok|first=Muhammad Ansor|date=2021|title=Mengenal Sejarah Minyak Goreng: Bahan Pokok Masyarakat Indonesia Selain Beras|url=https://zerolim.id/article/mengenal-sejarah-minyak-goreng-bahan-pokok-masyarakat-indonesia-selain-beras|website=zerolim.id|language=en|access-date=2022-01-29}}</ref> Di Indonesia, jenis minyak goreng yang sering digunakan yaitu Minyak Goreng Sawit (''Refined Bleached Deodourised Olein''/RBDO), karena lokasi strategis Indonesia yang banyak menghasilkan [[sawit]] sehingga ideal dalam hal ketersediaan dan harga.<ref>{{Cite web|last=Kementerian Perdagangan|date=2021|title=Profil Komoditas: Minyak Goreng|url=https://ews.kemendag.go.id/sp2kp-landing/assets/pdf/120116_ANK_PKM_DSK_Minyak.pdf|website=Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan|page=3|access-date=2022-01-29|archive-date=2022-01-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20220129145812/https://ews.kemendag.go.id/sp2kp-landing/assets/pdf/120116_ANK_PKM_DSK_Minyak.pdf|dead-url=yes}}</ref>
=== Mentega ===
Baris 137:
|-
|2
|
|40.902
|42.815
Baris 146:
|-
|3
|
|20.063
|20.438
Baris 173:
|-
|6
|
|33.318
|36.357
Baris 748:
{{reflist}}
[[Kategori:
[[Kategori:Pertanian di Indonesia]]
[[Kategori:Politik pangan]]
|