Pulau Ligitan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(22 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox islands
[[Berkas:Sabah-Islands-DarvelBay PulauLigitan-Pushpin.png|jmpl]]▼
| name = Pulau Ligitan
'''Ligitan''' adalah sebuah [[pulau]] di negara bagian [[Kalimantan]], [[Indonesia]]. Pulau yang terletak 21 mil (34 km) dari pantai daratan Sabah dan 57,6 mil (93 km) dari pantai [[Pulau Sebatik]] diujung timur laut pulau [[Kalimantan]]/[[Borneo]] ini luasnya 7,9 Ha.▼
| image_caption =
| map = Borneo
| label_position = left
| country = {{flag|Malaysia}}
| country_admin_divisions_title = [[Negara bagian di indonesia|Negara bagian]]
| country_admin_divisions = {{flag|Sabah}}
| population_as_of =
| population =
| elevation_m =
|sobriquet=Pulau indo|languages=}}
▲'''Ligitan''' adalah sebuah [[pulau]] di negara bagian [[
Pulau ini dari sejarahnya merupakan wilayah kesatuan [[Indonesia|Republik Indonesia]] dan menjadi [[Sengketa Sipadan dan Ligitan|sengketa wilayah]] antara Indonesia dan [[Malaysia]]. Namun, karena lemahnya argumentasi hukum Malaysia, pulau ini beserta [[Pulau Sipadan]] diputuskan menjadi wilayah Indonesia pada tanggal [[17 Desember]] [[2002]] oleh [[Mahkamah Internasional]].▼
▲Pulau ini dari sejarahnya merupakan
Indonesia, dalam sengketa ini memberikan bukti-bukti: pertama, hak dari kedua pulau tersebut didasarkan pada beberapa transaksi dari [[Sultan Sulu]] hingga [[Belanda]] dan terakhir Indonesia. Kedua, Indonesia mengklaim bahwa Belanda kemudian Indonesia telah melakukan penguasaan damai secara berkesinambungan sejak tahun 1878. Sementara itu, [[Inggris]], kemudian Malaysia, telah lama menelantarkan kedua pulau tersebut. Dalam hukum internasional memang hak atas wilayah dapat diperoleh pihak ketiga apabila wilayah tersebut ditelantarkan untuk kurun waktu tertentu oleh pemilik aslinya. Perolehan wilayah semacam ini disebut daluwarsa atau ''prescription''.<ref>O.C. Kaligis & Associates, ''Sengketa Sipadan-Ligitan Mengapa Kita Kalah'', 2003 ISBN 979-96592-7-2</ref>▼
▲
Akhirnya, dengan pertimbangan ''effectivities'' Indonesia dianggap lebih dominan daripada Malaysia dalam mengelola pulau ini dengan baik sehingga pulau ini diserahkan pada [[Indonesia]] akan tetapi ICJ gagal dalam menentukan batas di perbatasan laut antara Indonesia dan Malaysia di [[selat Makassar]].<ref name="HARVARD">[http://www.asiaquarterly.com/content/view/160/ Energy Security and Southeast Asia: The Impact on Maritime Boundary and Territorial Disputes]. Harvard Asia Quarterly. Fall 2005.</ref><ref>http://www.icj-cij.org/docket/files/102/7700.pdf Judgment of 23 October 2001 </ref> <ref>http://www.icj-cij.org/docket/files/102/10570.pdf Judgment of 17 December 2002 </ref> dan menjadi terkenal karena keindahan alamnya. Selain itu di pulau ini juga masih sering ditemui [[penyu|penyu-penyu]] meletakkan telurnya.▼
▲Akhirnya, dengan pertimbangan ''effectivities''
== Lihat pula ==
Baris 17 ⟶ 31:
== Pranala luar ==
* [http://www.kompas.com/read/xml/2008/12/24/20375833/Presiden.Jaga.Keamanan.Pulau.Terdepan Presiden: Jaga Keamanan Pulau Terdepan]
* [
▲{{coord|4|9|N|118|53|E|type:isle|display=title}}
{{geo-stub}}▼
{{Sabah}}
Baris 26 ⟶ 37:
{{DEFAULTSORT:Ligitan}}
[[Kategori:Pulau di Sabah|Ligitan]]
▲{{geo-stub}}
|