Wregas Bhanuteja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(77 revisi perantara oleh 27 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
[[Berkas:Wregas Bhanuteja.jpg|jmpl|Wregas Bhanuteja]]
| honorific_prefix =
'''Raphael Wregas Bhanuteja''' (lahir di [[Jakarta]], 20 Oktober 1992) adalah seorang sutradara film dan penulis skenario dari Indonesia. Wregas adalah sutradara film Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan film pendek terbaik di ''Semaine de la Critique'', [[Festival Film Cannes]] 2016 dengan film pendeknya yang berjudul ''Prenjak / In The Year of Monkey''.<ref>{{Cite web|url=http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/05/160520_majalah_penjak_menang_cannes|title='Prenjak' dari Yogyakarta menang di Cannes, Indonesia catat sejarah|website=BBC Indonesia|access-date=2017-06-21}}</ref>
| name = Wregas Bhanuteja
| honorific_suffix =
| image =
| alt =
| caption = Wregas Bhanuteja - TIFF 2023
| birth_name = Raphael Wregas Bhanuteja
| birth_date = {{Birth date and age|1992|10|20}}
| birth_place = [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| death_cause =
| resting_place =
| burial_place =
| other_names =
| education = [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA De Britto College Yogyakarta]]
| alma_mater = [[Institut Kesenian Jakarta]]
| occupation = {{hlist|[[Sutradara]]|[[Penulis]]}}
| years_active = 2012–sekarang
| organization =
| known_for =
| notable_works =
| spouse = <!-- Hanya untuk pasangan menikah -->
| children =
| parents =
| relatives =
| awards = 4 [[Piala Citra]]
| website =
| module =
| signature =
}}
 
'''Raphael Wregas Bhanuteja''' ({{lahirmati||20|10|1992}}) adalah seorang [[sutradara]] dan [[penulis skenario]] asal Indonesia. Pada tahun 2016, Wregas Bhanuteja menjadi sutradara Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan [[Cannes Film Festival]], untuk film pendeknya berjudul ''[[Prenjak]]''. Wregas merupakan peraih [[Festival Film Indonesia 2021|Piala Citra 2021]] untuk [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] dan [[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]] bersama Henricus Pria lewat film ''[[Penyalin Cahaya]]'' yang merupakan debutnya sebagai sutradara film panjang.
 
== Biografi ==
Wregas Bhanuteja lahir di [[Yogyakarta]]<ref>{{Cite web|title=Film Lemantun Karya Wregas Bhanuteja Kini Bisa Ditonton di YouTube|url=https://jogja.tribunnews.com/2020/04/14/film-lemantun-karya-wregas-bhanuteja-kini-bisa-ditonton-di-youtube|access-date=2020-10-17|website=Tribun Jogja|language=id}}</ref> dan belajar membuat film pendek di [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA De Britto College Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|title=Profil Wregas Bhanuteja|url=https://amp.tirto.id/m/wregas-bhanuteja-pP|access-date=2020-12-08|website=tirto.id|language=id}}</ref> Setelah lulus SMA pada 2010, ia kuliah di Fakultas Film dan TV, Institut Kesenian Jakarta, jurusan penyutradaraan film.<ref>{{Cite web |title='Prenjak' wins another international award in Singapore |url=https://www.thejakartapost.com/life/2016/12/05/prenjak-wins-another-international-award-in-singapore.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200717150315/https://www.thejakartapost.com/life/2016/12/05/prenjak-wins-another-international-award-in-singapore.html |archive-date=17 July 2020 |access-date=17 July 2020 |website=The Jakarta Post}}</ref>{{Failed verification|date=March 2021}}
Wregas Bhanuteja tumbuh besar di [[Yogyakarta]] dan mulai mengenal pembuatan film pendek sejak SMA di [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA Kolese De Britto]] Yogyakarta<ref>{{Cite news|url=http://hai.grid.id/Feature/Movie/5-Fakta-Wregas-Bhanuteja-Sutradara-Muda-Indonesia-Pemenang-Film-Pendek-Di-Cannes|title=5 Fakta Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Indonesia Pemenang Film Pendek Di Cannes|newspaper=hai.grid.id|access-date=2017-06-21}}</ref>. Setelah lulus SMA pada tahun 2010, Ia melanjutkan kuliah S-1 Film di Fakultas Film dan Televisi [[Institut Kesenian Jakarta]] dengan mayor penyutradaraan film.<ref>{{Cite news|url=https://beritagar.id/artikel/bincang/sutradara-wregas-bhanuteja-ketelanjangan-bukanlah-sensasi|title=Sutradara Wregas Bhanuteja: Ketelanjangan bukanlah sensasi|last=Triyono|first=Heru|date=2016-06-02|newspaper=https://beritagar.id/|language=en|access-date=2017-06-21}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.youthmanual.com/post/profil/wregas-bhanuteja-sutradara-muda-pemenang-cannes-lewat-filmnya-tentang-alat-kelamin|title=Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Pemenang Cannes Lewat Filmnya Tentang Alat Kelamin {{!}} Youthmanual|last=Ismarani|first=Dian|website=Youthmanual|language=id-ID|access-date=2017-06-21}}</ref> Selama kuliah, Ia telah menghasilkan beberapa film pendek, di antaranya berjudul ''Senyawa'' (2012) yang diproduksi dengan bahan baku seluloid 16 mm. Pada masa kuliah, Wregas juga sempat magang sebagai asisten sutradara di film [[Sokola Rimba]] (2013) karya sutradara [[Riri Riza]] dan produser [[Mira Lesmana]].<ref>{{Cite web|url=https://www.whiteboardjournal.com/interview/30900/sinema-dan-cerita-bersama-wregas-bhanuteja/|title=Sinema dan Cerita bersama Wregas Bhanuteja {{!}} Whiteboardjournal|website=www.whiteboardjournal.com|language=en-US|access-date=2017-06-21}}</ref> Wregas lulus dari FFTV IKJ pada tahun 2014 dengan film pendek Tugas Karya Akhir berjudul ''Lemantun'' (2014) yang bercerita tentang lemari warisan dari neneknya. ''Lemantun'' mendapat banyak penghargaan di festival film pendek seperti, film pendek terbaik di XXI Short Film Festival 2015 dan film pendek terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.jakartabeat.net/resensi/film/konten/film-lemantun-di-xxi-short-film-festival-2015-tentang-lemari-dan-kritik-sosial-di-dalamnya?lang=id|title=Film Lemantun di XXI Short Film Festival 2015: Tentang Lemari dan Kritik Sosial di Dalamnya|last=Dewantara|first=Andreas|access-date=2017-06-21}}</ref>
 
Selama studinya, Wregas menghasilkan beberapa film pendek, antara lain ''Senyawa'' (2012), yang diambil dari film seluloid 16&nbsp;mm.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Femina|date=2016-06-11|title=Wawancara Wregas Bhanuteja: Kekuatan Wanita di FIlm Prenjak|url=https://www.femina.co.id/Profile/wawancara-wregas-bhanuteja-kekuatan-wanita-di-film-prenjak|access-date=2020-12-08|website=femina.co.id|language=id}}</ref> Pada tahun 2013, ia lantas mengajukan diri untuk magang bersama Riri Riza, kemudian meminta portfolionya, dan ia lantas mengirimkan film-film pendeknya. Lalu, ia diterima magang sebagai asisten sutradara ketiga dalam film ''[[Sokola Rimba]]'' (2013). Pada tahun 2014, Wregas lulus dari Institut Kesenian Jakarta dengan tugas akhir, sebuah film pendek berjudul ''[[Lemantun]]'' (2014) tentang lemari warisan neneknya.<ref name="generationt">{{Cite web |date=12 December 2018 |title=Wregas Bhanuteja |url=https://generationt.asia/people/wregas-bhanuteja |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200717152942/https://generationt.asia/people/wregas-bhanuteja |archive-date=17 July 2020 |access-date=17 July 2020 |website=Generation T}}</ref> ''Lemantun'' meraih beberapa penghargaan film pendek terbaik, yaitu dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.<ref>{{Cite web|title=Wregas Bhanuteja – Institut Kesenian Jakarta|url=https://ikj.ac.id/alumni/wregas-bhanuteja/|access-date=2020-12-08|language=en-US}}</ref>
Setelah lulus, Wregas sempat terlibat sebagai Asisten Sutradara 2 di film ''Nyanyian Musim Hujan'' (2014) karya sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana. Wregas juga terlibat sebagai ''Behind The Scene Director'' di film Ada Apa Dengan CInta 2 (2016) dan film Athirah (2016) yang juga diproduksi oleh [[Miles Films]].<ref>{{Cite news|url=http://www.muvila.com/film/artikel/jadi-sutradara-bts-aadc-2-wregas-bhanuteja-tekan-ego-151211y.html|title=Jadi Sutradara BTS AADC 2, Wregas Bhanuteja Tekan Ego|newspaper=muvila.com|access-date=2017-06-21}}</ref>
 
Pada tahun 2015, film pendek Wregas berjudul ''Lembusura'' (2014), yang menceritakanberkisar tentang letusan Gunung Kelud, terseleksimasuk untuk berkompetisiseleksi di 65th [[Festival Film Internasional Berlin|Berlin International Film Festival]] ke-65 Tahun 2015, dalambersaing kategoridi bagian Berlinale Shorts Competition.<ref>{{Cite Dalamweb festival|last=Mediatama tersebut,|first=Grahanusa Wregas|date=28 menjadiDecember sutradara2015 termuda|title=Indonesian yaknicinema di2015: usiaThe 22year tahun<ref>{{Citeof going global web|url=http://wwwenglish.dwkontan.co.com/id/putranews/indonesian-indonesiacinema-jadi2015-sutradarathe-termudayear-diof-festivalgoing-filmglobal |url-berlinstatus=live |archive-url=https:/a/web.archive.org/web/20200718220048/https://english.kontan.co.id/news/indonesian-18250943cinema-2015-the-year-of-going-global |titlearchive-date=Putra18 IndonesiaJuly Jadi2020 Sutradara|access-date=17 TermudaJuly di2020 Festival Film Berlin|website=kontan.co.id {{!|language=id}} Sosial&Budaya </ref><ref>{{!}}Cite DWweb {{!}}|title=Lembusura 15.02.2015|lasturl=(https://www.dwberlinale.com)de/en/archive/jahresarchive/2015/02_programm_2015/02_filmdatenblatt_2015_201504508.html#tab=video25 |firsturl-status=Deutschelive Welle|websitearchive-url=DWhttps://web.COMarchive.org/web/20200717145649/https://www.berlinale.de/en/archive/jahresarchive/2015/02_programm_2015/02_filmdatenblatt_2015_201504508.html#tab=video25 |languagearchive-date=id17 July 2020 |access-date=2017-06-2117 July 2020 |website=Berlinale.de}}</ref> Wregas dinobatkan sebagai sutradara termuda di festival pada usia 22 tahun.<ref Sepulangname="generationt" dari/> Setelah Berlin, Wregas kembalidia membuat sebuah film pendek lagi berjudul ''The Floating Chopin'' (2015), yanginterpretasi menceritakan tentang interpretasinya tentangdari lagu ''[[Chopin Larung'']] darioleh band [[Guruh SoekarnoGipsy]] Putra([[Guruh Soekarnoputra]]).<ref>{{Cite Wregasweb|last=Post|first=The membuat filmJakarta|title=ESSAY: tersebut hanya berdua dengan Ersya Ruswandono sebagaiWatching ''Director of Photograhy''. Film ''The Floating Chopin'' terseleksiin untuk berkompetisi dalam 40th Hong Kong International Film Festival 2016.<ref>{{Cite newsBali|url=https://qubiclewww.idthejakartapost.com/storylife/the2017/01/30/essay-watching-floating-chopin-saatin-gelisahbali.html|access-tetapdate=2020-instagrammable12-08|titlewebsite=The FloatingJakarta Chopin: Saat Gelisah Tetap Instagrammable - Qubicle|last=SLATE_IdPost|language=en|access-date=2017-06-21}}</ref>
 
Pada tahun 2016, Wregas membuatbekerja sebuahsama film pendek bersamadengan Studio batuBatu Yogyakarta, denganmenulis juduldan menyutradarai ''[[Prenjak / In The Year of Monkey(film)|Prenjak]]'' (2016), yangsebuah berceritakisah tentang seorang wanita penjualyang menjual korek api di Yogyakarta. Film ''Prenjak'' berhasilterpilih terseleksidalam di 55th ''Semaine de la Critique ke-55,'' Cannes[[Festival Film FestivalCannes]] 2016 serta berhasildan memenangkandianugerahi penghargaan ''Leica Cine Discovery Prize'' sebagaiuntuk film pendek.<ref>{{Cite terbaikweb di|title=Indonesian festivalshort tersebutmovie Prenjak wins award at Cannes |url=https://www.thejakartapost.com/life/2016/05/20/indonesian-short-movie-prenjak-wins-award-at-cannes.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200717145648/https://www.thejakartapost.com/life/2016/05/20/indonesian-short-movie-prenjak-wins-award-at-cannes.html |archive-date=17 July 2020 |access-date=17 July 2020 |website=The Jakarta Post}}</ref> Hal ini membuatmenjadikan Wregas menjadisebagai sutradara Indonesia pertama yang mendapatmenerima penghargaan di [[Festival Film Cannes]]. <ref>{{Cite newsweb |title=RI filmmaker makes history at Cannes |url=httphttps://www.thejakartapost.com/lifenews/2016/05/2021/indonesianri-shortfilmmaker-moviemakes-prenjakhistory-winscannes.html |url-awardstatus=live |archive-aturl=https://web.archive.org/web/20200717151422/https://www.thejakartapost.com/news/2016/05/21/ri-filmmaker-makes-history-cannes.html |titlearchive-date=Indonesian17 shortJuly movie2020 Prenjak|access-date=17 winsJuly award2020 at Cannes|lastwebsite=The Jakarta Post}}</ref><ref>{{Cite web |firsttitle=TheWregas Bhanuteja {{!}} La Semaine de la Critique of Festival de Cannes Jakarta|newspaperurl=Thehttp://www.semainedelacritique.com/en/directors/wregas-bhanuteja Jakarta|url-status=live Post|languagearchive-url=https://web.archive.org/web/20200706133431/http://www.semainedelacritique.com/en/directors/wregas-bhanuteja |accessarchive-date=20176 July 2020 |access-06-21date=17 July 2020 |website=Semaine de la Critique du Festival de Cannes}}</ref>
 
Pada tahun 2019, Wregas kembali membuat film pendek berjudul ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini]]/No One Is Crazy In This Town'' (2019). Film tersebut terpilih untuk mengikuti kompetisi Wide Angle: Asian Short Film Competition sebagai bagian dari [[Festival Film Internasional Busan]] yang diadakan pada 3-12 Oktober 2019 di [[Busan]], [[Korea Selatan]]. Film yang merupakan adaptasi dari cerita pendek dengan judul yang sama karya [[Eka Kurniawan]], menceritakan kisah Marwan (diperankan oleh [[Oka Antara]]) yang diperintahkan untuk mengasingkan orang-orang dengan gangguan jiwa ke hutan.<ref>{{Cite web |title=Short film 'Tak Ada yang Gila di Kota Ini' to compete at Busan festival |url=https://www.thejakartapost.com/life/2019/09/05/short-film-tak-ada-yang-gila-di-kota-ini-to-compete-at-busan-festival.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200429180115/https://www.thejakartapost.com/life/2019/09/05/short-film-tak-ada-yang-gila-di-kota-ini-to-compete-at-busan-festival.html |archive-date=29 April 2020 |access-date=17 July 2020 |website=The Jakarta Post}}</ref>
 
== Filmografi ==
=== Film ===
* Senyawa (2012)
{| class="wikitable"
! rowspan="2" | Tahun
! rowspan="2" | Judul
! colspan="3" |Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" | Catatan
|-
![[Produser film|Produser]]
![[Penulis]]
![[Sutradara]]
|-
|2013
|''[[Sokola Rimba]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Magang Asisten Sutradara
|-
| rowspan="2" | 2016
| ''[[Ada Apa Dengan Cinta? 2]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{yes}}
| rowspan="2" |Di balik layar
|-
|''[[Athirah]]''
|{{No}}
|{{No}}
|{{yes}}
|-
| 2021
| ''[[Penyalin Cahaya]]''
|{{No}}
|{{Yes}}
| {{yes}}
|Debut film panjang dan tayang di [[Netflix]]; Cerita; Skenario bersama [[Henricus Pria]]
|-
|2023
|''[[Budi Pekerti (film)|Budi Pekerti]]''
|{{Yes|Ko-Produser}}
|{{Yes}}
|{{Yes}}
|
|-
|{{TBA}}
|''[[Therefore I Am]]''
|{{N/a}}
|{{Yes}}
|{{yes}}
||Penulis bersama [[Daud Sumolang]]
|-
|}
 
=== Film pendek ===
* Lemantun (2014)
{| class="wikitable"
* Lembusura (2014)
! rowspan="2" |Tahun
! rowspan="2" |Judul
! colspan="3" |Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" |Catatan
|-
! width="65" | Sutradara
! width="65" | Penulis
!Produser
|-
|2011
|''Hanuman''
|{{Yes}}
|{{No}}
|{{No}}
|Debut film pendek
|-
| 2012
| ''Senyawa''
| {{yes}}
|{{No}}
| {{No}}
|
|-
| 2014
| ''[[Lemantun]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
|
|-
| rowspan="2" |2015
|''Tamasya Keluarga''
|{{No}}
|{{No}}
|{{No}}
|Sebagai ahli properti
|-
| ''Lembusura''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{Yes}}
|
|-
| rowspan="3" | 2016
| ''The Floating Chopin''
| {{yes}}
|{{No}}
|{{No}}
|Bersama [[Ersya Ruswandono]]
|-
|''Kostum''
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Film pendek [[Malaysia]]; juga sebagai Sinematografer
|-
| ''[[Prenjak (film)|Prenjak]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{Yes}}
|Juga sebagai Penyunting
|-
| 2017
| ''Dry Season in My House''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
|
|-
| 2018
| ''Waung / Warmest Regards from a Dog''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
|
|-
| 2019
| ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
|
|}
 
== Penghargaan dan nominasi ==
* The Floating Chopin (2015)
{| class="wikitable"
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Karya yang dinominasikan
! Hasil
|-
| 2012
| [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|JAFF Blencong Award]]
| Best Short Film
| ''Senyawa''
| {{nom}}
|-
| rowspan="3" | 2015
| [[Piala Maya 2015|Piala Maya]]
| Film Cerita Pendek Terpilih
| ''[[Lemantun]]''
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Internasional Hong Kong|HKIFF Golden Firebird Award]]
| rowspan="4" | Best Short Film
| rowspan="2" | ''Lembusura''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Internasional Berlin|Golden Berlin Bear]]
| {{nom}}
|-
| rowspan="7" | 2016
| [[Festival Film Internasional Hong Kong|HKIFF Golden Firebird Award]]
| rowspan="2" | ''The Floating Chopin''
| {{nom}}
|-
| [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|JAFF Blencong Award]]
| {{nom}}
|-
| rowspan="2" | [[Festival Film Cannes 2016|Festival Film Cannes]]
| Discovery Award
| rowspan="5" | ''[[Prenjak (film)|Prenjak]]''
| {{won}}
|-
| Queer Palm - Short Film
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Internasional Melbourne]]
| Best Fiction Short Film
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Internasional Singapura|SGIFF Silver Screen Award]]
| Best Southeast Asian Short Film
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 2016|Festival Film Indonesia]]
| [[Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia|Film Pendek Terbaik]]
| {{won}}
|-
|2017
| [[Indonesian Box Office Movie Awards]]
| Behind The Scene Terbaik
|''[[Ada Apa dengan Cinta? 2|Ada Apa Dengan Cinta? 2]]''
|{{Won}}
|-
| 2019
| [[Festival Film Indonesia 2019|Festival Film Indonesia]]
| [[Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia|Film Pendek Terbaik]]
| rowspan="2" | ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini]]''
| {{won}}
|-
| 2020
| [[Festival Film Sundance]]
| Short Film Grand Jury Prize
| {{nom}}
|-
| rowspan="4" | 2021
| rowspan="2" | [[Festival Film Indonesia 2021|Festival Film Indonesia]]
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
| rowspan="6" | ''[[Penyalin Cahaya]]''
| {{won}}
|-
| [[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]] (Bersama Henricus Pria)
| {{won}}
|-
| rowspan="2" |[[Festival Film Tempo 2021|Festival Film Tempo]]
|Sutradara Pilihan
| {{won}}
|-
|Skenario Pilihan
| {{won}}
|-
| rowspan="4" |2023
| rowspan="2" | [[Piala Maya 2022|Piala Maya]]
| Penyutradaraan Berbakat Karya Film Panjang Perdana Terpilih (Piala Iqbal Rais)
| {{won}}
|-
|[[Piala Maya untuk Skenario Asli Terpilih|Penulisan Skenario Asli Terpilih]] (Bersama Henricus Pria)
|{{Nom}}
|-
| rowspan="2" | [[Festival Film Indonesia 2023|Festival Film Indonesia]]
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
| rowspan="2" | ''[[Budi Pekerti (film)|Budi Pekerti]]''
|rowspan="2" {{nom}}
|-
| [[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]]
|-
|}
 
== Referensi ==
* Prenjak / In The Year of Monkey (2016)
{{reflist}}
 
== PenghargaanPranala luar ==
* {{IMDb|6543958}}
* Lemantun - Film Pendek Terbaik, XXI Short Film Festival 2015
* {{Instagram|wregas_bhanuteja}}
 
{{Sutradara Terbaik (FFI)}}
* Lemantun - Film Pendek Terbaik, Apresiasi Film Indonesia 2015
{{Authority control}}
 
* Lemantun - Film Pendek Terbaik, Piala Maya 2015
 
* Prenjak - Leica Cine Discovery Prize, Best Short Film, 55th Semaine de la Critique, Cannes Film Festival 2016
 
* Prenjak - Cinema Nova Awards, Best Short Film, Melbourne International Film Festival 2016
 
* Prenjak - Piala Citra, Film Pendek Terbaik, Festival Film Indonesia 2016
 
* Prenjak - Silver Screen Awards, Best Short Film, Singapore International Film Festival 2016
 
* Prenjak - Best Short Film, Prague Short Film Festival 2016
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{DEFAULTSORT:Bhanuteja, Wregas}}
[[Kategori:Sutradara]]
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Alumni Institut Kesenian Jakarta]]