Wregas Bhanuteja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariodamar R. B. (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(62 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox person
'''Raphael Wregas Bhanuteja''' (lahir di [[Jakarta]], 20 Oktober 1992) adalah seorang sutradara film dan penulis skenario dari Indonesia<ref>{{Cite web|last=Bhanuteja|first=Raphael Wregas|date=|title=Situs Pribadi Wregas Bhanuteja|url=https://www.wregas.com/|website=Wregas Bhanuteja {{!}} Film Director|access-date=28 Agustus 2020}}</ref>. Wregas adalah sutradara film Indonesia pertama yang mendapatkan penghargaan film pendek terbaik di ''Semaine de la Critique'', [[Festival Film Cannes]] 2016 dengan film pendeknya yang berjudul ''Prenjak'' atau ''In The Year of Monkey'' dalam judul versi internasionalnyaI.<ref>{{Cite web|url=http://www.bbc.com/indonesia/majalah/2016/05/160520_majalah_penjak_menang_cannes|title='Prenjak' dari Yogyakarta menang di Cannes, Indonesia catat sejarah|website=BBC Indonesia|access-date=2017-06-21}}</ref>
| honorific_prefix =
| name = Wregas Bhanuteja
| honorific_suffix =
| image =
| alt =
| caption = Wregas Bhanuteja - TIFF 2023
| birth_name = Raphael Wregas Bhanuteja
| birth_date = {{Birth date and age|1992|10|20}}
| birth_place = [[Yogyakarta]], [[Indonesia]]
| death_date =
| death_place =
| death_cause =
| resting_place =
| burial_place =
| other_names =
| education = [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA De Britto College Yogyakarta]]
| alma_mater = [[Institut Kesenian Jakarta]]
| occupation = {{hlist|[[Sutradara]]|[[Penulis]]}}
| years_active = 2012–sekarang
| organization =
| known_for =
| notable_works =
| spouse = <!-- Hanya untuk pasangan menikah -->
| children =
| parents =
| relatives =
| awards = 4 [[Piala Citra]]
| website =
| module =
| signature =
}}
 
'''Raphael Wregas Bhanuteja''' ({{lahirmati||20|10|1992}}) adalah seorang [[sutradara]] dan [[penulis skenario]] asal Indonesia. Pada tahun 2016, Wregas Bhanuteja menjadi sutradara Indonesia pertama yang memenangkan penghargaan [[Cannes Film Festival]], untuk film pendeknya berjudul ''[[Prenjak]]''. Wregas merupakan peraih [[Festival Film Indonesia 2021|Piala Citra 2021]] untuk [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]] dan [[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]] bersama Henricus Pria lewat film ''[[Penyalin Cahaya]]'' yang merupakan debutnya sebagai sutradara film panjang.
 
== Biografi ==
Wregas Bhanuteja lahir di [[Yogyakarta]]<ref>{{Cite web|title=Film Lemantun Karya Wregas Bhanuteja Kini Bisa Ditonton di YouTube|url=https://jogja.tribunnews.com/2020/04/14/film-lemantun-karya-wregas-bhanuteja-kini-bisa-ditonton-di-youtube|access-date=2020-10-17|website=Tribun Jogja|language=id}}</ref> dan belajar membuat film pendek di [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA De Britto College Yogyakarta]].<ref>{{Cite web|title=Profil Wregas Bhanuteja|url=https://amp.tirto.id/m/wregas-bhanuteja-pP|access-date=2020-12-08|website=tirto.id|language=id}}</ref> Setelah lulus SMA pada 2010, ia kuliah di Fakultas Film dan TV, Institut Kesenian Jakarta, jurusan penyutradaraan film.<ref>{{Cite web |title='Prenjak' wins another international award in Singapore |url=https://www.thejakartapost.com/life/2016/12/05/prenjak-wins-another-international-award-in-singapore.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200717150315/https://www.thejakartapost.com/life/2016/12/05/prenjak-wins-another-international-award-in-singapore.html |archive-date=17 July 2020 |access-date=17 July 2020 |website=The Jakarta Post}}</ref>{{Failed verification|date=March 2021}}
Wregas Bhanuteja tumbuh besar di [[Yogyakarta]] dan mulai mengenal pembuatan film pendek sejak SMA di [[SMA Kolese De Britto Yogyakarta|SMA Kolese De Britto]] Yogyakarta<ref>{{Cite news|url=http://hai.grid.id/Feature/Movie/5-Fakta-Wregas-Bhanuteja-Sutradara-Muda-Indonesia-Pemenang-Film-Pendek-Di-Cannes|title=5 Fakta Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Indonesia Pemenang Film Pendek Di Cannes|newspaper=hai.grid.id|access-date=2017-06-21|archive-date=2017-06-26|archive-url=https://web.archive.org/web/20170626160619/http://hai.grid.id/Feature/Movie/5-Fakta-Wregas-Bhanuteja-Sutradara-Muda-Indonesia-Pemenang-Film-Pendek-Di-Cannes|dead-url=yes}}</ref>. Setelah lulus SMA pada tahun 2010, Ia melanjutkan kuliah S-1 Film di Fakultas Film dan Televisi [[Institut Kesenian Jakarta]] dengan mayor penyutradaraan film.<ref>{{Cite news|url=https://beritagar.id/artikel/bincang/sutradara-wregas-bhanuteja-ketelanjangan-bukanlah-sensasi|title=Sutradara Wregas Bhanuteja: Ketelanjangan bukanlah sensasi|last=Triyono|first=Heru|date=2016-06-02|newspaper=https://beritagar.id/|language=en|access-date=2017-06-21}}</ref><ref>{{Cite web|url=http://www.youthmanual.com/post/profil/wregas-bhanuteja-sutradara-muda-pemenang-cannes-lewat-filmnya-tentang-alat-kelamin|title=Wregas Bhanuteja, Sutradara Muda Pemenang Cannes Lewat Filmnya Tentang Alat Kelamin {{!}} Youthmanual|last=Ismarani|first=Dian|website=Youthmanual|language=id-ID|access-date=2017-06-21}}</ref> Selama kuliah, Ia telah menghasilkan beberapa film pendek, di antaranya berjudul ''Senyawa'' (2012) yang diproduksi dengan kamera film seluloid 16&nbsp;mm. Pada masa kuliah, Wregas juga sempat magang sebagai asisten sutradara di film [[Sokola Rimba|''Sokola Rimba'']] (2013) karya sutradara [[Riri Riza]] dan produser [[Mira Lesmana]].<ref>{{Cite web|url=https://www.whiteboardjournal.com/interview/30900/sinema-dan-cerita-bersama-wregas-bhanuteja/|title=Sinema dan Cerita bersama Wregas Bhanuteja {{!}} Whiteboardjournal|website=www.whiteboardjournal.com|language=en-US|access-date=2017-06-21}}</ref> Wregas lulus dari FFTV IKJ pada tahun 2014 dengan film pendek Tugas Karya Akhir berjudul ''[[Lemantun]]'' (2014) yang bercerita tentang lemari warisan dari neneknya. ''Lemantun'' mendapat banyak penghargaan di festival film pendek seperti, film pendek terbaik di XXI Short Film Festival 2015 dan film pendek terbaik di Apresiasi Film Indonesia 2015.<ref>{{Cite web|url=https://www.jakartabeat.net/resensi/film/konten/film-lemantun-di-xxi-short-film-festival-2015-tentang-lemari-dan-kritik-sosial-di-dalamnya?lang=id|title=Film Lemantun di XXI Short Film Festival 2015: Tentang Lemari dan Kritik Sosial di Dalamnya|last=Dewantara|first=Andreas|access-date=2017-06-21}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Selama studinya, Wregas menghasilkan beberapa film pendek, antara lain ''Senyawa'' (2012), yang diambil dari film seluloid 16&nbsp;mm.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=Femina|date=2016-06-11|title=Wawancara Wregas Bhanuteja: Kekuatan Wanita di FIlm Prenjak|url=https://www.femina.co.id/Profile/wawancara-wregas-bhanuteja-kekuatan-wanita-di-film-prenjak|access-date=2020-12-08|website=femina.co.id|language=id}}</ref> Pada tahun 2013, ia lantas mengajukan diri untuk magang bersama Riri Riza, kemudian meminta portfolionya, dan ia lantas mengirimkan film-film pendeknya. Lalu, ia diterima magang sebagai asisten sutradara ketiga dalam film ''[[Sokola Rimba]]'' (2013). Pada tahun 2014, Wregas lulus dari Institut Kesenian Jakarta dengan tugas akhir, sebuah film pendek berjudul ''[[Lemantun]]'' (2014) tentang lemari warisan neneknya.<ref name="generationt">{{Cite web |date=12 December 2018 |title=Wregas Bhanuteja |url=https://generationt.asia/people/wregas-bhanuteja |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200717152942/https://generationt.asia/people/wregas-bhanuteja |archive-date=17 July 2020 |access-date=17 July 2020 |website=Generation T}}</ref> ''Lemantun'' meraih beberapa penghargaan film pendek terbaik, yaitu dalam Festival Film Pendek XXI 2015 dan Apresiasi Film Indonesia 2015.<ref>{{Cite web|title=Wregas Bhanuteja – Institut Kesenian Jakarta|url=https://ikj.ac.id/alumni/wregas-bhanuteja/|access-date=2020-12-08|language=en-US}}</ref>
Setelah lulus, Wregas sempat terlibat sebagai Asisten Sutradara 2 di film ''Nyanyian Musim Hujan'' (2014) karya sutradara Riri Riza dan produser Mira Lesmana. Wregas juga terlibat sebagai ''Behind The Scene Director'' di film ''Ada Apa Dengan CInta 2'' (2016) dan film ''Athirah'' (2016) yang juga diproduksi oleh [[Miles Films]].<ref>{{Cite news|url=http://www.muvila.com/film/artikel/jadi-sutradara-bts-aadc-2-wregas-bhanuteja-tekan-ego-151211y.html|title=Jadi Sutradara BTS AADC 2, Wregas Bhanuteja Tekan Ego|newspaper=muvila.com|access-date=2017-06-21}}</ref> Informasi mengenai karya-karya Wregas dapat ditemukan di situsnya, [https://www.wregas.com/ wregas.com]
 
Pada tahun 2015, film pendek Wregas berjudul ''Lembusura'' (2014), yang menceritakanberkisar tentang letusan Gunung Kelud, terseleksimasuk untuk berkompetisiseleksi di 65th [[Festival Film Internasional Berlin|Berlin International Film Festival]] ke-65 Tahun 2015, dalambersaing di kategoribagian Berlinale Shorts Competition.<ref>{{Cite Dalamweb festival|last=Mediatama tersebut,|first=Grahanusa Wregas|date=28 menjadiDecember sutradara2015 termuda|title=Indonesian yaknicinema di2015: usiaThe 22year tahun<ref>{{Citeof going global web|url=http://wwwenglish.dwkontan.co.com/id/putranews/indonesian-indonesiacinema-jadi2015-sutradarathe-termudayear-diof-festivalgoing-filmglobal |url-berlinstatus=live |archive-url=https:/a/web.archive.org/web/20200718220048/https://english.kontan.co.id/news/indonesian-18250943cinema-2015-the-year-of-going-global |titlearchive-date=Putra18 IndonesiaJuly Jadi2020 Sutradara|access-date=17 TermudaJuly di2020 Festival Film|website=kontan.co.id Berlin {{!|language=id}} Sosial&Budaya </ref><ref>{{!}}Cite DWweb {{!}}|title=Lembusura 15.02.2015|lasturl=(https://www.dwberlinale.com)de/en/archive/jahresarchive/2015/02_programm_2015/02_filmdatenblatt_2015_201504508.html#tab=video25 |firsturl-status=Deutschelive Welle|websitearchive-url=DWhttps://web.COMarchive.org/web/20200717145649/https://www.berlinale.de/en/archive/jahresarchive/2015/02_programm_2015/02_filmdatenblatt_2015_201504508.html#tab=video25 |languagearchive-date=id17 July 2020 |access-date=2017-06-2117 July 2020 |website=Berlinale.de}}</ref>. Sepulang dari Berlin, Wregas kembalidinobatkan membuatsebagai sebuahsutradara filmtermuda pendekdi berjudulfestival ''Thepada Floatingusia Chopin''22 (2015)tahun.<ref yangname="generationt" menceritakan/> tentangSetelah interpretasinyaBerlin, tentang lagu ''Chopin Larung'' dari Guruh Soekarno Putra. Wregasdia membuat film tersebutpendek hanyalagi berdua dengan Ersya Ruswandono sebagai ''Director of Photograhy''. Filmberjudul ''The Floating Chopin'' terseleksi(2015), untukinterpretasi berkompetisidari dalamlagu 40th[[Chopin HongLarung]] Kongoleh Internationalband Film[[Guruh FestivalGipsy]] 2016([[Guruh Soekarnoputra]]).<ref>{{Cite newsweb|urllast=https://qubicle.id/story/the-floating-chopin-saat-gelisah-tetap-instagrammablePost|titlefirst=The Floating ChopinJakarta|title=ESSAY: SaatWatching Gelisah'Floating TetapChopin' Instagrammablein - QubicleBali|last=SLATE_Id|language=en|access-date=2017-06-21|archive-date=2016-08-19|archive-url=https://webwww.archivethejakartapost.orgcom/weblife/201608191309112017/http:01/30/qubicle.id/story/theessay-watching-floating-chopin-saatin-gelisahbali.html|access-tetapdate=2020-instagrammable12-08|dead-urlwebsite=yesThe Jakarta Post|language=en}}</ref>
 
Pada tahun 2016, Wregas membuatbekerja sebuahsama film pendek bersamadengan Studio batuBatu Yogyakarta, denganmenulis juduldan menyutradarai ''[[Prenjak (film)|Prenjak]]'' (2016), yangsebuah berceritakisah tentang seorang wanita penjualyang menjual korek api di Yogyakarta. Film ''Prenjak'' berhasilterpilih terseleksidalam di 55th ''Semaine de la Critique ke-55,'' Cannes[[Festival Film FestivalCannes]] 2016 sertadan berhasildianugerahi memenangkan penghargaan ''Leica Cine Discovery Prize'' sebagaiuntuk film pendek.<ref>{{Cite terbaikweb di|title=Indonesian festivalshort tersebutmovie Prenjak wins award at Cannes |url=https://www.thejakartapost.com/life/2016/05/20/indonesian-short-movie-prenjak-wins-award-at-cannes.html |url-status=live |archive-url=https://web.archive.org/web/20200717145648/https://www.thejakartapost.com/life/2016/05/20/indonesian-short-movie-prenjak-wins-award-at-cannes.html |archive-date=17 July 2020 |access-date=17 July 2020 |website=The Jakarta Post}}</ref> Hal ini membuatmenjadikan Wregas menjadisebagai sutradara Indonesia pertama yang mendapatmenerima penghargaan di [[Festival Film Cannes]].<ref>{{Cite newsweb |title=RI filmmaker makes history at Cannes |url=httphttps://www.thejakartapost.com/lifenews/2016/05/2021/indonesianri-shortfilmmaker-moviemakes-prenjakhistory-winscannes.html |url-awardstatus=live |archive-aturl=https://web.archive.org/web/20200717151422/https://www.thejakartapost.com/news/2016/05/21/ri-filmmaker-makes-history-cannes.html |titlearchive-date=Indonesian17 shortJuly movie2020 Prenjak|access-date=17 winsJuly award at2020 Cannes|lastwebsite=The Jakarta Post}}</ref><ref>{{Cite web |firsttitle=TheWregas Bhanuteja {{!}} La Semaine de la Critique of Festival de Cannes Jakarta|newspaperurl=Thehttp://www.semainedelacritique.com/en/directors/wregas-bhanuteja Jakarta|url-status=live Post|languagearchive-url=https://web.archive.org/web/20200706133431/http://www.semainedelacritique.com/en/directors/wregas-bhanuteja |accessarchive-date=20176 July 2020 |access-06-21date=17 July 2020 |website=Semaine de la Critique du Festival de Cannes}}</ref>
 
Pada tahun 2019, Wregas kembali denganmembuat film pendek bertajukberjudul ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini ]]/ No One isIs Crazy inIn This Town'' (2019). Film initersebut lolosterpilih untuk berkompetisi dimengikuti programkompetisi Wide Angle: Asian Short Film Competition disebagai Busanbagian Internationaldari [[Festival Film FestivalInternasional ('''BIFF''')Busan]] yang dihelatdiadakan pada 3-12 Oktober 2019 di [[Busan]], [[Korea Selatan]]. Film yang merupakan hasil adaptasi dari cerita pendek dengan judul yang sama karya [[Eka Kurniawan]], berjudul sama ini mengangkatmenceritakan kisah Marwan (diperankan oleh [[Oka Antara]]) yang diperintahkan untuk menyingkirkanmengasingkan paraorang-orang penyandangdengan gangguan mentaljiwa ke hutan.<ref>{{Cite web |title=Short film 'Tak Ada yang Gila di Kota Ini' to compete at Busan festival |url=https://www.cnnindonesiathejakartapost.com/hiburanlife/20190905031023-220-4276452019/09/05/short-film-tak-ada-yang-gila-di-kota-ini-tayangto-dicompete-festivalat-busan-festival.html |titleurl-status=Film 'Tak Adalive |archive-url=https://web.archive.org/web/20200429180115/https://www.thejakartapost.com/life/2019/09/05/short-film-tak-ada-yang Gila -gila-di-kota-ini-to-compete-at-busan-festival.html Kota|archive-date=29 Ini'April Tayang2020 di Festival Busan|website=hiburan|language=en|access-date=2019-09-0617 July 2020 |website=The Jakarta Post}}</ref>.
 
== Filmografi ==
=== Film ===
{| class="wikitable sortable"
{| class="wikitable"
|+
! rowspan="2" | Tahun
! rowspan="2" | Judul
Produksi
! colspan="3" |Dikreditkan sebagai
!Judul
! rowspan="2" | Catatan
!Festival
!Tahun
!Penghargaan
|-
![[Produser film|Produser]]
| rowspan="2" |2012
![[Penulis]]
| rowspan="2" |''Senyawa''
![[Sutradara]]
|Jogja Asian Film Festival
|2012
|Nominasi
|-
|Freedom Film Festival
|2013
|''[[Sokola Rimba]]''
|Film Pendek Terbaik
|{{No}}
|{{No}}
|{{Yes}}
|Magang Asisten Sutradara
|-
| rowspan="32" |2014 2016
| ''[[Ada Apa Dengan Cinta? 2]]''
| rowspan="3" |''Lemantun''
|{{No}}
|XXI Short Film Festival
|{{No}}
|2015
|{{yes}}
|Film Pendek Terbaik
| rowspan="2" |Di balik layar
|-
|''[[Athirah]]''
|Apreasiasi Film Indonesia
|{{No}}
|2015
|{{No}}
|Film Pendek Terbaik
|{{yes}}
|-
| 2021
|Piala Maya
| ''[[Penyalin Cahaya]]''
|2015
|{{No}}
|Film Pendek Terbaik
|{{Yes}}
| {{yes}}
|Debut film panjang dan tayang di [[Netflix]]; Cerita; Skenario bersama [[Henricus Pria]]
|-
|2023
| rowspan="3" |2014
|''[[Budi Pekerti (film)|Budi Pekerti]]''
| rowspan="3" |''Lembusura''
|{{Yes|Ko-Produser}}
|ARKIPEL International Documentary & Experimental Film Festival
|{{Yes}}
|2014
|{{Yes}}
|In Competition
|
|-
|{{TBA}}
|Berlin International Film Festival
|''[[Therefore I Am]]''
|2015
|{{N/a}}
|In Competition
|{{Yes}}
|{{yes}}
||Penulis bersama [[Daud Sumolang]]
|-
|}
|Hong Kong International FIlm Festival
 
|2015
=== Film pendek ===
|In Competition
{| class="wikitable"
! rowspan="2" |Tahun
! rowspan="2" |Judul
! colspan="3" |Dikreditkan sebagai
! rowspan="2" |Catatan
|-
! width="65" | Sutradara
|2015
! width="65" | Penulis
|''Floating Chopin''
!Produser
|Hong Kong International Film Festival
|2016
|Nominasi
|-
|2011
| rowspan="9" |2016
|''Hanuman''
| rowspan="9" |''Prenjak''
|{{Yes}}
(''In The year of Monkey'')
|{{No}}
|Semaine de la Critique, Cannes Film Festival
|{{No}}
|2016
|Debut film pendek
|Best Short Film
|-
| 2012
|Cinema Nova Awards - Melbourne International Film Festival
| ''Senyawa''
|2016
| {{yes}}
|Best Short Film
|{{No}}
| {{No}}
|
|-
| 2014
|Singapore International Film Festival
| ''[[Lemantun]]''
|2016
| {{yes}}
|Best Short Film
| {{yes}}
|{{No}}
|
|-
| rowspan="2" |2015
|Festival Film Indonesia
|''Tamasya Keluarga''
|2016
|{{No}}
|Best Short Film
|{{No}}
|{{No}}
|Sebagai ahli properti
|-
| ''Lembusura''
|Prague Short Film Festival
| {{yes}}
|2017
| {{yes}}
|Best Short Film
|{{Yes}}
|
|-
| rowspan="3" | 2016
|Jogja-Netpac Asian Film Festival
| ''The Floating Chopin''
|2016
| {{yes}}
|Official Selection
|{{No}}
|{{No}}
|Bersama [[Ersya Ruswandono]]
|-
|''Kostum''
|Milano Film Festival
|{{No}}
|2016
|{{No}}
|Official Selection
|{{Yes}}
|Film pendek [[Malaysia]]; juga sebagai Sinematografer
|-
| ''[[Prenjak (film)|Prenjak]]''
|Taipei Film Festival
| {{yes}}
|2017
| {{yes}}
|Official Selection
|{{Yes}}
|Juga sebagai Penyunting
|-
| 2017
|Busan International Short Film Festival
| ''Dry Season in My House''
|2017
| {{yes}}
|Official Selection
| {{yes}}
|{{No}}
|
|-
| 2018
| ''Waung / Warmest Regards from a Dog''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
|
|-
| 2019
| ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini]]''
| {{yes}}
| {{yes}}
|{{No}}
|
|}
 
== Penghargaan dan nominasi ==
{| class="wikitable"
! Tahun
! Penghargaan
! Kategori
! Karya yang dinominasikan
! Hasil
|-
| 2012
| [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|JAFF Blencong Award]]
| Best Short Film
| ''Senyawa''
| {{nom}}
|-
| rowspan="3" | 2015
| [[Piala Maya 2015|Piala Maya]]
| Film Cerita Pendek Terpilih
| ''[[Lemantun]]''
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Internasional Hong Kong|HKIFF Golden Firebird Award]]
| rowspan="4" | Best Short Film
| rowspan="2" | ''Lembusura''
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Internasional Berlin|Golden Berlin Bear]]
| {{nom}}
|-
| rowspan="7" | 2016
| [[Festival Film Internasional Hong Kong|HKIFF Golden Firebird Award]]
| rowspan="2" | ''The Floating Chopin''
| {{nom}}
|-
| [[Jogja-NETPAC Asian Film Festival|JAFF Blencong Award]]
| {{nom}}
|-
| rowspan="2" | [[Festival Film Cannes 2016|Festival Film Cannes]]
| Discovery Award
| rowspan="5" | ''[[Prenjak (film)|Prenjak]]''
| {{won}}
|-
| Queer Palm - Short Film
| {{nom}}
|-
| [[Festival Film Internasional Melbourne]]
| Best Fiction Short Film
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Internasional Singapura|SGIFF Silver Screen Award]]
| Best Southeast Asian Short Film
| {{won}}
|-
| [[Festival Film Indonesia 2016|Festival Film Indonesia]]
| [[Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia|Film Pendek Terbaik]]
| {{won}}
|-
|2017
| [[Indonesian Box Office Movie Awards]]
|''Waung''
| Behind The Scene Terbaik
(''Warmest Regards from a Dog'')
|''[[Ada Apa dengan Cinta? 2|Ada Apa Dengan Cinta? 2]]''
|Moscow International Film Festival
|{{Won}}
|2018
|Official Selection
|-
| rowspan="9" |2019
| [[Festival Film Indonesia 2019|Festival Film Indonesia]]
| rowspan="9" |[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini|''Tak Ada yang Gila di Kota Ini'']]
| [[Film Pendek Terbaik Festival Film Indonesia|Film Pendek Terbaik]]
(''No One is Crazy in This Town'')
| rowspan="2" | ''[[Tak Ada yang Gila di Kota Ini]]''
|Busan International Film Festival
| {{won}}
|2019
|Nominasi
|-
| 2020
|Internationale Kurzfilmtage Winterthur, Switzerland
| [[Festival Film Sundance]]
|2019
| Short Film Grand Jury Prize
|In Competition
| {{nom}}
|-
| rowspan="4" | 2021
|Singapore International Film Festival
| rowspan="2" | [[Festival Film Indonesia 2021|Festival Film Indonesia]]
|2019
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
|In Competition
| rowspan="6" | ''[[Penyalin Cahaya]]''
| {{won}}
|-
| [[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]] (Bersama Henricus Pria)
|Jogja-Netpac Asian Film Festival
| {{won}}
|2019
|In Competition
|-
| rowspan="2" |[[Festival Film IndonesiaTempo 2021|Festival Film Tempo]]
|Sutradara Pilihan
|2019
| {{won}}
|Film Cerita Pendek Terbaik
|-
|Skenario Pilihan
|Sundance Film Festival
| {{won}}
|2020
|In Competition
|-
| rowspan="4" |2023
|Clermont-Ferrand International Short Film Festival
| rowspan="2" | [[Piala Maya 2022|Piala Maya]]
|2020
| Penyutradaraan Berbakat Karya Film Panjang Perdana Terpilih (Piala Iqbal Rais)
|In Competition
| {{won}}
|-
|[[Piala Maya untuk Skenario Asli Terpilih|Penulisan Skenario Asli Terpilih]] (Bersama Henricus Pria)
|REGARD - Saguenay International Short Film Festival
|{{Nom}}
|2020
|-
|Official Selection
| rowspan="2" | [[Festival Film Indonesia 2023|Festival Film Indonesia]]
| [[Sutradara Terbaik Festival Film Indonesia|Sutradara Terbaik]]
| rowspan="2" | ''[[Budi Pekerti (film)|Budi Pekerti]]''
|rowspan="2" {{nom}}
|-
| [[Penulis Skenario Asli Terbaik Festival Film Indonesia|Penulis Skenario Asli Terbaik]]
|-
|Cambodia International Film Festival
|2020
|Official Selection
|}
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
* {{IMDb|6543958}}
* {{Instagram|wregas_bhanuteja}}
 
{{Sutradara Terbaik (FFI)}}
{{Authority control}}
 
{{DEFAULTSORT:Bhanuteja, Wregas}}
[[Kategori:Sutradara Indonesia]]
[[Kategori:Penulis skenario Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh dari Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Alumni Institut Kesenian Jakarta]]