Ida Anak Agung Gde Agung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(34 revisi perantara oleh 22 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix = <small>[[Doktor|Dr.]]</small>
|name = {{PAGENAME}}
|image = I_a_gde_agungIde Anak Agung Gde Agung, Round Table Conference 1948.jpg
|imagesize =
|caption = Ida Anak Agung Gde Agung pada [[Konferensi Meja Bundar]] (1948)
|office = Menteri Luar Negeri Indonesia
|order = ke-8
|term_start = 12 Agustus 1955
|term_end = 24 Maret 1956
Baris 14 ⟶ 15:
|successor = [[Roeslan Abdulgani]]
|office1 = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
|order1 = 3
|term_start1 = 15 Desember 1947
|term_end1 = 27 Desember 1949
Baris 22 ⟶ 23:
|successor1 = [[Jan Engelbert Tatengkeng]]
|birth_date = {{Birth date|1921|7|24}}
|birth_place = {{negara|Belanda}} [[Gianyar]], [[Bali]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1999|4|22|1921|7|24}}<ref>[http://books.google.co.id/books?id=rVQoHVbUNvIC&pg=PA275&lpg=PA275&dq=Ida+Anak+Agung+Gde+Agung+pahlawan+wafat&source=bl&ots=IMJ3Yxu28r&sig=8pLDKRaVrU1MIg4qOu2SAOCVu5A&hl=id&ei=HAJxTaKJK4TtrQe18tTRCg&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=9&ved=0CE8Q6AEwCA#v=onepage&q&f=false Dr. Ida anak Agung Gde Agung]</ref>
|death_place ={{negara| Indonesia}} [[Gianyar]], [[Bali]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|party =
Baris 30 ⟶ 31:
|relations =
|children =
|alma_mater =[[Rechtshoogeschool te Batavia]] <br> [[Universitas Utrecht]]
|occupation = [[Politikus]], [[sejarawan]]
|profession = [[Diplomat]]
|religion = [[Hindu]]
Baris 38 ⟶ 39:
|footnotes =
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Ide Anak Agung Gde Agung in gesprek met Sultan Hamid II van Pontianak TMnr 10018600.jpg|jmpl|300px200px|Ida Anak Agung Gde Agung dalam percakapan dengan [[Sultan Hamid II]] dari Pontianak (tahun 1949)]]
'''[[Doktor|Dr.]] '''Ida Anak Agung Gde Agung''' ({{lahirmati|[[Gianyar]], [[Bali]]|24|7|1921||22|4|1999}}) adalah [[sejarawan|ahli sejarah]] dan tokoh politik Indonesia. Di Bali ia juga berposisi sebagai raja [[Gianyar]], menggantikan ayahnya [[Anak Agung Ngurah Agung]]. Anaknya, [[Anak Agung Gde Agung]], adalah Menteri Masalah-masalah Kemasyarakatan pada [[Kabinet Persatuan Nasional]].
 
Anak Agung meraih gelar Sarjana hukum (Mr.) diraihnyadari ''[[Rechtshoogeschool te Batavia]]''<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/rhs-kampus-hukum-pertama-di-indonesia-c8pl|title=RHS: JakartaKampus Hukum Pertama di Indonesia|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2019-09-22}}</ref> dan gelar doktor diperolehnya di [[Universitas Utrecht]], Belanda, di bidang sejarah.
Ide Anak Agung Gde Agung tahun 1947 menjadi Perdana Menteri Negara Indonesia Timur. Dia mau kerja sama adalah dengan Republik Indonesia. Dia ingin bekerja sama dengan Partai Republik , yang disebut " Politik Sintesis " . Dia berhasil di negara bagian untuk mengambil posisi lebih independen. Partai Republik mengakui sebagai hasilnya, pada tahun 1948, Indonesia Timur, bahkan sebagai negara. Hasilnya adalah bahwa ada Partai Republik lainnya di Eastern Indonesia bersedia bekerja sama atau setidaknya penentangan mereka terhadap negara dimoderasi. Tetapi kontras antara "federalis" dan "Unitarian" (Republiken) tetap.
 
Pengalaman pertama Pardjo yaitu dari Pembela Tanah Air (PETA), suatu kesatuan militer bentukan pemerintah Jepang semasa menduduki Indonesia sejak 1942 (William Henry Newell, Japan in Asia 1942-1945, 1981:38)<ref>{{Cite news|last=Handayani|first=Maulida Sri|title=Pardjo, Ajudan Jenderal yang Dua Kali Jadi Menteri|url=https://tirto.id/pardjo-ajudan-jenderal-yang-dua-kali-jadi-menteri-cmrm|work=[[Tirto|Tirto.id]]|language=id|access-date=2022-08-25}}</ref>.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden [[Soekarno]]. Selain itu ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di [[Belgia]] (1951), [[Portugal]], [[Perancis]] (1953), dan [[Austria]].
 
== Karier politik ==
Pada tanggal [[9 November]] [[2007]], almarhum dianugerahi gelar [[pahlawan nasional]] oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]]<ref name="DETIK09NOV07">Luhur Hertanto [http://www.detiknews.com/read/2007/11/09/100633/850347/10/9-almarhum-dapat-gelar-pahlawan-tanda-kehormatan 9 Almarhum Dapat Gelar Pahlawan & Tanda Kehormatan]. DetikNews 9 November 2007.</ref>
Pada 1947 ia menjadi Perdana Menteri [[Negara Indonesia Timur]]. Dia mau kerja sama adalah dengan Republik Indonesia. Dia juga ingin bekerja sama dengan Partai Republik, yang disebut " Politik Sintesis " . Dia berhasil di negara bagian untuk mengambil posisi lebih independen. Partai Republik mengakui sebagai hasilnya, pada tahun 1948, [[Indonesia Timur]], bahkan sebagai negara. Hasilnya adalah bahwa ada Partai Republik lainnya di Eastern Indonesia bersedia bekerja sama atau setidaknya penentangan mereka terhadap negara dimoderasi. Tetapi kontras antara "federalis" dan "Unitarian" (Republiken) tetap.
 
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri maupun Menteri Luar Negeri pada era pemerintahan Presiden [[Soekarno]]. Selain itu, ia pernah menjabat pula sebagai Dubes RI di [[Belgia]] (1951), [[Portugal]], [[Prancis]] (1953), dan [[Austria]].
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De minister-president van Oost-Indonesië Ide Anak Agung Gde Agung na afloop van de installatie van de Minahasa-raad op Celebes TMnr 60048844.jpg|COLLECTIE TROPENMUSEUM De minister-president van Oost-Indonesië Ide Anak Agung Gde Agung na afloop van de installatie van de Minahasa-raad op Celebes TMnr 60048844|jmpl|200px|Perdana Menteri Ida Anak Agung Gde Agung setelah pelantikan Dewan Minahasa (tahun 1948)]]
 
=== RujukanPenghargaan ===
=== Pahlawan Nasional ===
Pada tanggal [[9 November|6 November]] [[2007]] berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 068/TK/Tahun 2007 almarhum dianugerahi gelar [[pahlawan nasional|Pahlawan Nasional]] oleh Presiden [[Susilo Bambang Yudhoyono]].<ref name="DETIK09NOV07">Luhur Hertanto [http://www.detiknews.com/read/2007/11/09/100633/850347/10/9-almarhum-dapat-gelar-pahlawan-tanda-kehormatan 9 Almarhum Dapat Gelar Pahlawan & Tanda Kehormatan]. DetikNews 9 November 2007.</ref> Keputusan tersebut menimbulkan pro-kontra dari beberapa pihak yang menganggap Anak Agung sebagai oportunis dan musuh Republik. Sepak-terjangnya pada masa perjuangan kemerdekaan melawan penjajah dinilai menghancurkan perjuangan republikan.<ref>{{Cite news|url=https://tirto.id/penjilat-pantat-nederland-dan-kontroversi-anak-agung-gde-agung-cL1s|title=Penjilat Pantat Nederland dan Kontroversi Anak Agung Gde Agung|last=Matanasi|first=Petrik|date=28 Juni 2018|work=[[Tirto|Tirto.id]]|access-date=22 September 2019|language=id}}</ref>
=== Tanda Kehormatan ===
==== Dalam Negeri ====
* {{Flag|Indonesia}} :
** [[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (7 Agustus 1995)<ref name=":0">{{Cite web|title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003|url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|website=Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2021-01-20|archive-date=2022-08-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220805183645/https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf|dead-url=no}}</ref>
 
==== Luar Negeri ====
* {{Flag|Austria}} :
** [[File:AUT Honour for Services to the Republic of Austria - 2nd Class BAR.svg|70px]] Grand Decoration of Honour in Gold with Sash of the [[:en:Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria#Classes|Decoration of Honour for Services to the Republic of Austria]] (1972)<ref name="recipients">{{cite web|url=https://www.parlament.gv.at/PAKT/VHG/XXIV/AB/AB_10542/imfname_251156.pdf|title=Eingelangt am 23.04.2012 : Dieser Text wurde elektronisch übermittelt. Abweichungen vom Original sind möglich. Bundeskanzler Anfragebeantwortung|website=Parlament.gv.at|access-date=10 February 2019}}</ref>
 
== Karyanya ==
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1973
| title = Twenty years Indonesian foreign policy 1945-1965
| url = https://books.google.com/books?id=bpNuAAAAMAAJ
| place = [[The Hague]]
| publisher = Mouton
| language = en
}}
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1993
| url = https://books.google.com/books?id=nhSghziY5jQC
| title = Kenangan masa lampau: zaman kolonial Hindia Belanda dan zaman pendudukan Jepang di Bali
| publisher = Yayasan Obor Indonesia
| isbn = 978-979-461-156-2
}}
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1995
| url = https://books.google.com/books?id=iVqaAAAAIAAJ
| title = Persetujuan Linggajati: prolog & epilog
| publisher = Yayasan Pustaka Nusatama bekerja sama dengan Sebelas Maret University Press
| isbn = 978-979-8628-22-1
}}
* {{cite book
| surname = Agung
| given = Ide Anak Agung Gde
| year = 1996
| orig-year = 1995
| translator = Linda Owens
| title = From the Formation of the State of East Indonesia Towards the Establishment of the United States of Indonesia
| publisher = Yayasan Obor
| isbn = 979-461-216-2
| language = en
}}
 
== Rujukan ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==
{{commonscommonscat|Ide Anak Agung Gde Agung}}
* {{id}} [http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/ministers/popup_biodata_pejabat.asp?id=110 Biodata pada Kepustakaan Presiden RI]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
 
{{clr}}
Baris 60 ⟶ 116:
{{kotak mulai}}
{{s-dip}}
{{kotak suksesi
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Austria]] |tahun =1970–1977|pendahulu = [[Laili Roesad]] |pengganti =[[Abdullah Kamil]]}}
| jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Austria]]
|-
| tahun = 1970–1977
{{S-new|office}}
| pendahulu = [[Laili Roesad]]
{{S-ttl|title=[[Duta Besar Indonesia untuk Belgia]]|years=1949–1953}}
| pengganti =[[Abdullah Kamil]]
{{s-aft|after=[[Mohamad Razif|Mohammad Razif]]}}
}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
| pendahulu = [[Nazir Datuk Pamuncak|Nazir Datuk Pamoentjak]]
| pengganti = [[Soesanto Tirtoprodjo]]
| tahun = 1953–1955
}}
{{s-new | office}}
{{s-ttl | title = [[Duta Besar Indonesia untuk Belgia]] | years = 1949–1953}}
{{s-aft | after = [[Mohamad Razif|Mohammad Razif]]}}
{{s-off}}
{{kotak suksesi
{{Kotak_suksesi |jabatan = [[Menteri Luar Negeri Indonesia]] |tahun =1955–1956|pendahulu = [[Sunarjo]] |pengganti =[[Roeslan Abdulgani]]}}
| jabatan = [[Menteri Luar Negeri Indonesia]]
{{Kotak_suksesi
| tahun = 1955–1956
|jabatan = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
| pendahulu = [[Sunarjo]]
|tahun = 1947–1949
| pengganti = [[Roeslan Abdulgani]]
|pendahulu =[[Semuel Jusof Warouw]]
}}
|pengganti =[[Jan Engelbert Tatengkeng]]}}
{{kotak suksesi
| jabatan = [[Negara Indonesia Timur#Kabinet dan Perdana Menteri|Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
| tahun = 1947–1949
| pendahulu = [[Semuel Jusof Warouw]]
| pengganti = [[Jan Engelbert Tatengkeng]]
}}
{{kotak selesai}}
 
Baris 77 ⟶ 149:
{{Perdana Menteri Negara Indonesia Timur}}
 
{{lifetime|1921|1999|}}{{Menteri Luar Negeri Indonesia}}
{{DEFAULTSORT:Gde Agung, Ide Anak Agung}}
 
{{DEFAULTSORT:Gde Agung, Ide Anak Agung}}
{{lifetime|1921|1999|}}
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:MenteriTokoh Kabinet Republikhukum Indonesia Serikat]]
[[Kategori:Duta BesarSejarawan Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Utrecht]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Bali]]
[[Kategori:Raja Bali]]
[[Kategori:Tokoh dari Gianyar]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh politik Bali]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Austria]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Belgia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Prancis]]
[[Kategori:Menteri Dalam Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Luar Negeri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Kabinet Republik Indonesia Serikat]]
[[Kategori:Perdana Menteri Negara Indonesia Timur]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]