Perpustakaan Aleksandria: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(38 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Status artikel|AP|10|7|2020}}
{{Infobox library
| name = Perpustakaan
| logo = <!-- file name only (no Image: or File:) -->
| logo_size =
Baris 33 ⟶ 34:
| module =
}}
'''Perpustakaan Besar Aleksandria''' di
Salah satu alasan
Walaupun pada masa modern terdapat anggapan bahwa perpustakaan ini pernah "dibakar" dan dihancurkan, perpustakaan ini sebenarnya sudah mengalami kemunduran secara bertahap dalam kurun waktu beberapa abad. Kemunduran ini dimulai dari pengusiran pada cendekiawan dari Aleksandria pada tahun 145 SM atas perintah dari [[Ptolemaios VIII Physkon|Ptolemaios VIII Fiskon]], yang berujung pada keputusan Aristarkos dari Samotrakia yang menjabat sebagai kepala perpustakaan untuk mengundurkan diri dan kemudian mengasingkan diri ke [[Siprus]]. Banyak cendekiawan lain yang juga melarikan diri ke kota lain (seperti [[Dionisios Traks]] dan [[Apollodoros dari Athena|Apolodoros dari Athena]]). Perpustakaan ini atau sebagian dari koleksinya terbakar secara tidak sengaja oleh [[Yulius Kaisar]] selama peristiwa [[Perang Saudara Caesar|perang saudara]] pada tahun 48 SM, tetap tidak diketahui secara pasti seberapa banyak gulungan yang hancur. Tampaknya perpustakaan ini masih dapat bertahan atau dibangun kembali tidak lama sesudahnya; pakar geografi kuno yang bernama [[Strabo]] menulis bahwa ia pernah mengunjungi Mouseion sekitar tahun 20 SM, sementara karya cendekiawan [[Didimos Kalkenteros]] di Aleksandria dari masa ini menunjukkan bahwa ia mungkin dapat mengakses paling tidak sebagian dari koleksi di perpustakaan ini.
Baris 48 ⟶ 49:
|image2=Aleksander-d-store.jpg
|width2=180
|caption2=Salinan patung [[Aleksander yang Agung]] buatan [[Romawi Kuno|Romawi]], kini disimpan di [[Ny Carlsberg Glyptotek]], [[Kopenhagen]]
}}
Perpustakaan Aleksandria bukanlah perpustakaan pertama di dunia.{{sfn|Phillips|2010}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=1–2, 10–11}} Perpustakaan-perpustakaan lain sudah ada di Yunani dan kawasan [[Timur Dekat]] sejak lama.{{sfn|Phillips|2010}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=13}} Arsip tulisan pertama yang tercatat dalam sejarah terletak di
Raja-raja [[Kerajaan Makedonia Kuno|Makedonia]] yang menggantikan [[Aleksander yang Agung]] sebagai penguasa Timur Dekat ingin mendorong penyebaran budaya [[Helenisme|Helenistik]] dan pembelajaran di wilayah dunia yang saat itu telah mereka ketahui.{{sfn|MacLeod|2000|pages=2–3}} Sejarawan [[Roy MacLeod]] menyebutnya "program imperialisme budaya".{{sfn|MacLeod|2000|page=3}} Maka dari itu, para penguasa ini memiliki kepentingan dalam upaya untuk mengumpulkan dan menyusun keterangan dari Yunani maupun dari kerajaan-kerajaan kuno di Timur Dekat.{{sfn|MacLeod|2000|pages=2–3}} Keberadaan perpustakaan meningkatkan martabat suatu kota, menarik para cendekiawan, dan
== Dukungan dari Wangsa Ptolemaios ==
=== Pendirian ===
[[Berkas:Ptolemy II MAN Napoli Inv5600.jpg|jmpl|Patung kepala yang ditemukan selama
Perpustakaan Aleksandria adalah salah satu perpustakaan terbesar dan terpenting pada zaman kuno, tetapi
Para ahli modern sepakat bahwa meskipun Ptolemaios I mungkin adalah orang yang menyiapkan rancangan pendirian perpustakaan ini, kemungkinan perpustakaannya sendiri baru benar-benar dibangun pada masa pemerintahan Ptolemaios II.{{sfn|Tracy|2000|page=343}} Pada masa tersebut, Demetrios dari Faleron sudah tidak lagi didukung oleh Wangsa Ptolemaios, sehingga kemungkinan ia sama sekali tidak bersumbangsih terhadap pendirian lembaga perpustakaan ini.{{sfn|Tracy|2000|pages=343–344}} Namun, pakar sejarah klasik [[Stephen V. Tracy]] berpendapat bahwa kemungkinan besar Demetrios pernah membantu mengumpulkan paling tidak beberapa naskah yang kemudian akan menjadi bagian dari koleksi perpustakaan ini.{{sfn|Tracy|2000|pages=343–344}} Pada kisaran tahun 295 SM, Demetrios mungkin sudah memperoleh naskah yang berisikan tulisan Aristoteles dan [[Theophrastus|Teofrastos]], dan ia memang merupakan orang yang bisa melakukannya, karena ia adalah anggota [[mazhab Peripatos]].{{sfn|Tracy|2000|pages=344–345}}
Perpustakaan ini dibangun di dekat istana kerajaan di kawasan Brukeion (daerah Yunani di
=== Perluasan ===
[[Berkas:Antikes Alexandria Karte.JPG|jmpl|upright=1.5|Peta Aleksandria pada zaman kuno. Mouseion
Para penguasa dari Wangsa Ptolemaios berupaya untuk
Selain mengumpulkan karya dari masa lalu, gedung Mouseion juga menjadi tempat berkumpulnya para cendekiawan, penyair, filsuf, dan peneliti. Menurut ahli geografi Yunani dari abad pertama SM, [[Strabo]], mereka diberikan gaji yang besar, dan mereka juga mendapatkan makanan dan tempat tinggal gratis serta pengecualian dari pajak.{{sfn|Casson|2001|pages=33–34}}{{sfn|MacLeod|2000|page=4}} Mereka memiliki sebuah balai perjamuan yang besar dan berbentuk bundar dengan atap kubah yang tinggi.{{sfn|MacLeod|2000|page=4}}
=== Masa Zenodotos dan Apolonios ===
Perpustakaan Aleksandria tidak menjadikan mazhab filsafat tertentu sebagai mazhab resmi, sehingga para cendekiawan di lembaga ini memiliki kebebasan akademik.{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} Namun, mereka masih harus tunduk kepada raja.{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} Terdapat sebuah kisah yang diragukan kebenarannya mengenai seorang penyair bernama [[Sotades]] yang menulis sebuah epigram cabul yang mengolok-olok Ptolemaios II karena telah menikahi saudara perempuannya, [[Arsinoe II]].{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} Ptolemaios II konon menjebloskannya ke penjara, dan setelah ia lolos, sang raja memerintahkan agar ia dimasukkan ke dalam sebuah guci [[timbal]] dan lalu dilempar ke laut.{{sfn|MacLeod|2000|page=5}} Sebagai sebuah pusat keagamaan, Mouseion dipimpin oleh seorang imam [[Musai]] yang dikenal dengan sebutan ''epistates'', dan imam ini diangkat oleh raja seperti para imam di [[kuil-kuil Mesir]].{{sfn|MacLeod|2000|pages=3–4}} Perpustakaan ini sendiri dipimpin oleh seorang cendekiawan yang menjabat sebagai kepala perpustakaan sekaligus guru untuk anak lelaki raja.{{sfn|MacLeod|2000|page=4}}{{sfn|Staikos|2000|page=66}}{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Casson|2001|page=37}}
Kepala perpustakaan Aleksandria pertama yang tercatat dalam sejarah adalah [[Zenodotos dari Efesos]] (hidup sekitar tahun 325–270 SM).{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Casson|2001|page=37}} Pencapaian terbesarnya adalah dalam menyusun naskah puisi-puisi Homeros dan penyair-penyair [[sajak lira|lira]] Yunani lainnya.{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Casson|2001|page=37}} Keterangan-keterangan mengenai Zenodotos diperoleh dari
Sementara itu, seorang
[[Berkas:Archimedes-screw one-screw-threads with-ball 3D-view animated small.gif|jmpl|Menurut legenda, penemu asal [[Sirakusa]] yang bernama [[Archimedes]] pernah menciptakan [[
Seiring berjalannya waktu, perpustakaan-perpustakaan kecil lain juga mulai bermunculan di
Menurut legenda, pada masa kepemimpinan Apolonios, matematikawan dan penemu asal [[Sirakusa]], [[Archimedes]] (hidup sekitar tahun 287–212 SM), datang berkunjung ke Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Konon Archimedes menciptakan [[
Menurut dua karya biografi yang dibuat pada masa
=== Masa Erastotenes ===
[[Berkas:Eratosthenes_measure_of_Earth_circumference.svg|jmpl|300px|ka|Gambar yang menunjukkan benua Afrika di bola dunia. Sinar matahari mencapai permukaan di Siene (kini [[Aswan]]) dan Aleksandria. Sudut sinar matahari dan ''gnomon'' (tiang vertikal) ditunjukkan di Aleksandria, dan dengan ini Erastotenes dapat memperkirakan jari-jari dan keliling Bumi.]]
Kepala perpustakaan yang ketiga, yaitu [[Erastotenes dari Kirene]] (hidup sekitar tahun 280–194 SM), dikenal akan karya-karya ilmiahnya, tetapi ia juga merupakan seorang ahli kesusastraan.{{sfn|Staikos|2000|page=66}}{{sfn|Montana|2015|page=114}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}} Karya Erastotenes yang paling penting adalah risalahnya yang berjudul ''Geographika'', yang awalnya terdiri dari tiga buku.{{sfn|Montana|2015|page=115}} Karya ini sudah hilang ditelan zaman, tetapi banyak penggalan isinya yang telah ditemukan dalam tulisan-tulisan [[Strabo]].{{sfn|Montana|2015|page=115}} Erastotenes adalah cendekiawan pertama yang menerapkan matematika dalam bidang geografi dan pembuatan peta.{{sfn|Montana|2015|page=116}} Dalam risalahnya yang berjudul ''Mengenai Pengukuran Bumi'', ia menghitung [[keliling Bumi]] dan hasilnya hanya meleset sedikit dari hasil perhitungan modern.{{sfn|Montana|2015|page=116}}{{sfn|MacLeod|2000|page=6}}{{sfn|Casson|2001|page=41}} Erastotenes juga membuat peta wilayah dunia yang telah diketahui keberadaannya saat itu. Peta ini menggabungkan informasi dari sumber-sumber yang disimpan di Perpustakaan Aleksandria, termasuk catatan sejarah mengenai [[kampanye Aleksander di India|ekspedisi militer Aleksander Agung di India]] dan laporan yang ditulis oleh ekspedisi pemburu gajah dari Kerajaan Ptolemaik di pesisir [[Afrika Timur]].{{sfn|Casson|2001|page=41}}
Erastotenes adalah orang pertama yang menjadikan geografi sebagai bidang keilmuan.{{sfn|Montana|2015|pages=116–117}} Erastotenes berkeyakinan bahwa latar puisi-puisi Homeros itu imajinasi belaka dan ia berpendapat bahwa tujuan dari puisi adalah untuk "menawan jiwa" dan bukan untuk menceritakan kisah nyata dalam sejarah.{{sfn|Montana|2015|page=115}} <!--Strabo mengutip pernyataannya yang [[sarkasme|sarkastik]], "seseorang mungkin akan menemukan tempat pengembaraan [[Odisseus]] jika suatu hari nanti ia menemukan tukang kulit yang menyulam kulit kambing angin."{{sfn|Montana|2015|page=115}}--> Sementara itu, cendekiawan lain di Perpustakaan Aleksandria juga menunjukkan ketertarikan mereka terhadap bidang ilmiah.{{sfn|Montana|2015|page=117}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=6–7}} [[Bakios dari Tanagra]] (hidup sezaman dengan Erastotenes) menyunting dan mengomentari tulisan-tulisan kedokteran dalam ''[[Corpus Hippocraticum]]''.{{sfn|Montana|2015|page=117}} Dokter [[Herofilos]] (hidup sekitar tahun 335–280 SM) dan [[Erasistratos]] (sekitar tahun
Menurut Galenos, pada masa itu, Ptolemaios III meminta izin dari Athena untuk meminjam naskah asli karya [[Aeskilus|Aeskilos]], [[Sophokles|Sofokles]], dan [[Euripides]]. Sebagai gantinya, Athena meminta lima belas [[talenta (pengukuran)|talenta]] (450 kg) logam berharga sebagai jaminan bahwa naskah-naskah tersebut akan dikembalikan.{{sfn|MacLeod|2000|page=4}}{{sfn|Casson|2001|page=35}}{{sfn|McKeown|2013|pages=147–148}} Ptolemaios III memerintahkan agar papirus dengan mutu tertinggi digunakan untuk membuat salinannya. Ia menyimpan naskah aslinya di Perpustakaan Aleksandria dan memberikan salinannya kepada Athena dengan pemberitahuan bahwa mereka boleh menyimpan logam yang telah dibayarkan sebagai jaminan.{{sfn|MacLeod|2000|page=4}}{{sfn|Casson|2001|page=35}}{{sfn|McKeown|2013|pages=147–148}} Kisah ini bisa juga ditafsirkan secara keliru sebagai upaya untuk menunjukkan kekuatan Aleksandria di atas Athena. Aleksandria sendiri pada saat itu merupakan pelabuhan buatan manusia yang terletak di antara dataran utama Mesir dengan pulau yang menjadi tempat berdirinya [[Mercusuar Aleksandria]]. Pelabuhan ini didatangi kapal-kapal dagang dari berbagai penjuru dan menjadi pusat perdagangan. Kota ini juga menjadi produsen utama papirus dan kemudian juga buku.{{sfn|Trumble|MacIntyre Marshall|2003}} Seiring dengan membesarnya Perpustakaan Aleksandria, sudah tidak ada lagi tempat untuk menyimpan gulungan.
=== Masa Aristofanes hingga Aristarkos ===
Baris 102 ⟶ 103:
Masa kepemimpinan Aristofanes dianggap telah membuka lembaran baru dalam sejarah Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Montana|2015|page=118}}{{sfn|MacLeod|2000|page=7}} Pada masa ini, [[kritik sastra]] mencapai puncak kejayaannya{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Montana|2015|page=118}} dan menjadi subjek yang mendominasi karya-karya yang dihasilkan oleh perpustakaan ini.{{sfn|MacLeod|2000|pages=7–8}} Aristofanes dari Bizantion menyunting naskah-naskah puisi dan memperkenalkan konsep pembagian puisi menjadi baris-baris yang terpisah, sementara sebelumnya puisi ditulis seperti prosa.{{sfn|Dickey|2007|pages=5, 93}} Ia juga memperkenalkan sistem [[diakritik Yunani]],{{sfn|Dickey|2007|pages=5, 92–93}}{{sfn|MacLeod|2000|page=7}} menulis karya-karya penting mengenai [[leksikografi]],{{sfn|Dickey|2007|page=5}} dan memperkenalkan tanda-tanda yang digunakan untuk menulis kritik tekstual.{{sfn|Dickey|2007|page=93}} Ia menulis pembukaan untuk banyak drama, dan sebagian masih ada dalam bentuk yang sudah ditulis ulang sebagian.{{sfn|Dickey|2007|page=5}}
Kepala Perpustakaan Aleksandria yang kelima adalah seseorang yang tak dikenal yang bernama "Apolonios" dengan gelar {{lang-grc-gre|ὁ εἰδογράφος}} ("penggolong bentuk").{{sfn|Dickey|2007|page=5}}{{sfn|Montana|2015|page=129}} Menurut salah satu sumber leksikografi dari zaman sesudahnya, gelar ini mengacu kepada penggolongan puisi berdasarkan [[bentuk musik]]nya.{{sfn|Montana|2015|page=129}} Pada awal abad kedua SM, beberapa cendekiawan di Perpustakaan Aleksandria mempelajari karya-karya mengenai kedokteran.{{sfn|Montana|2015|page=117}} Zeuxis sang [[Empirisisme|Empirisis]] dikenal akan
[[Aristarkos dari Samotrakia]] (hidup sekitar tahun 216–145 SM) adalah kepala perpustakaan keenam.{{sfn|Dickey|2007|page=5}} Ia tidak hanya membuat naskah puisi-puisi klasik dan karya-karya prosa, tetapi juga menulis ''[[hipomnema]]ta'' (
== Kemunduran ==
Baris 112 ⟶ 113:
Sementara itu, semenjak abad kedua SM, kekuasaan Wangsa Ptolemaios di Mesir semakin kacau.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Mereka harus menghadapi pergolakan sosial yang semakin menguat ditambah dengan masalah-masalah politik dan ekonomi lainnya, sehingga para penguasa tidak terlalu banyak memperhatikan Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Status perpustakaan dan jabatan kepala perpustakaan juga mengalami penurunan.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Penguasa-penguasa Wangsa Ptolemaios pada masa ini memanfaatkan jabatan kepala perpustakaan untuk menghadiahi pendukung mereka yang paling setia.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Ptolemaios VIII mengangkat salah satu penjaga istananya yang bernama Kidas sebagai kepala perpustakaan,{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Casson|2001|page=47}} sementara [[Ptolemaios IX Latiros|Ptolemaios IX Soter II]] (berkuasa 88–81 SM) dikatakan pernah memberikan jabatan ini kepada salah satu pendukungnya.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Pada akhirnya, martabat kepala perpustakaan merosot sampai-sampai para penulis pada zaman tersebut tidak lagi mencatat masa jabatan setiap kepala perpustakaan.{{sfn|Watts|2008|page=149}}
Bidang keilmuan di Yunani Kuno juga mengalami perubahan besar pada permulaan abad pertama SM.{{sfn|Dickey|2007|page=6}}{{sfn|Fox|1986|page=351}} Pada masa tersebut, hampir semua naskah puisi klasik sudah distandardisasi, dan karya para pujangga dari [[Zaman Klasik Yunani]] juga sudah banyak
=== Terbakar akibat ulah Yulius Kaisar ===
Baris 119 ⟶ 120:
Pada tahun 48 SM, ketika [[Perang Saudara Caesar|perang saudara tengah berkecamuk]] di [[Republik Romawi]], Yulius Kaisar [[Pengepungan Aleksandria (47 SM)|dikepung di Aleksandria]]. Pasukannya membakar kapal-kapal mereka sendiri untuk menahan armada yang dimiliki oleh saudara [[Kleopatra]], [[Ptolemaios XIV]].{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}{{sfn|Haughton|2011}} Api menjalar ke daerah perkotaan yang terletak dekat dengan dermaga dan mengakibatkan kehancuran.{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}} Seorang filsuf dan dramawan Romawi dari abad pertama Masehi yang bernama [[Seneca Muda]] pernah mengutip sebuah pernyataan dari ''[[Ab Urbe Condita Libri]]'' karya [[Livius]] (yang ditulis antara tahun 63 hingga 14 SM), yang mengatakan bahwa kebakaran tersebut menghancurkan 40.000 gulungan di Perpustakaan Aleksandria.{{sfn|MacLeod|2000|page=7}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|McKeown|2013|page=150}} Tokoh [[platonisme]] Yunani yang bernama [[Plutarkos]] (sekitar tahun 46–120 M) pernah menulis dalam ''Kehidupan Kaisar'': "[K]etika musuh berupaya memutus komunikasi lewat laut, ia terpaksa mengalihkan ancaman tersebut dengan membakar kapal-kapalnya sendiri, yang (...) kemudian menjalar dan menghancurkan perpustakaan besar."{{sfn|Haughton|2011}} Namun, sejarawan Romawi [[Cassius Dio|Kasius Dio]] (sekitar tahun 155–235 M) menulis bahwa ada "banyak tempat" yang terbakar, termasuk bangunan-bangunan lain seperti "galangan kapal dan tempat penyimpanan gandum dan buku, yang dikatakan berjumlah besar dan merupakan yang terbaik."{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}} Namun, [[Florus]] dan [[Lucan|Lukanus]] menulis bahwa yang terbakar adalah armada itu sendiri dan "rumah-rumah di dekat laut".{{sfn|Cherf|2008|p=70}}
Kutipan dari Kasius Dio telah menimbulkan penafsiran bahwa kebakarannya tidak menghancurkan seluruh perpustakaan, tetapi hanya tempat penyimpanan yang terletak di dekat dermaga yang dipakai oleh perpustakaan tersebut untuk menyimpan gulungan.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Tocatlian|1991|page=256}} Terlepas dari perdebatan ini, Perpustakaan Besar Aleksandria tidak hangus dilalap api.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}}{{sfn|Haughton|2011}}{{sfn|Tocatlian|1991|page=256}} [[Strabo]] menulis bahwa ia pernah mengunjungi Mouseion sekitar tahun 20 SM, beberapa dasawarsa setelah kebakaran yang dipicu oleh pasukan Yulius Kaisar, dan hal ini menyiratkan bahwa perpustakaan ini selamat dari bencana kebakaran atau dibangun lagi tak lama sesudahnya.{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Haughton|2011}} Walaupun begitu, cara Strabo dalam menjelaskan Mouseion menunjukkan bahwa lembaga ini sudah tidak semasyhur sebelumnya.{{sfn|Haughton|2011}} Strabo sendiri memang membicarakan Mouseion, tetapi ia tidak menyebut soal perpustakaan ini secara terpisah, sehingga terdapat kemungkinan bahwa perpustakaan ini benar-benar sudah merosot statusnya pada masa itu.{{sfn|Haughton|2011}}
Selain itu, Plutarkos mencatat dalam ''Kehidupan Markus Antonius'' bahwa pada tahun-tahun menjelang [[Pertempuran Aktion]] pada tahun 33 SM, [[Mark Antonious]] konon telah menyerahkan semua gulungan di Perpustakaan Pergamon yang berjumlah 200.000 kepada [[Kleopatra]].{{sfn|Casson|2001|page=46}}{{sfn|Watts|2008|page=149}} Plutarkos sendiri memberikan catatan bahwa sumber pernyataan ini kadang-kadang tidak dapat diandalkan, dan terdapat kemungkinan bahwa kisah ini hanyalah sebuah propaganda yang dimaksud untuk menunjukkan bahwa Markus Antonius setia kepada Kleopatra dan Mesir dan bukan kepada Roma.{{sfn|Casson|2001|page=46}} Namun, menurut pendapat Casson, kalaupun kisah ini memang
Bukti lain yang menunjukkan bahwa perpustakaan ini masih ada setelah tahun 48 SM berasal dari fakta bahwa penulis
=== Zaman Romawi dan kehancuran ===
[[Berkas:Alexandria Library Inscription.jpg|jmpl|ka|Inskripsi dalam [[bahasa Latin]] mengenai [[Tiberius Klaudius Balbilus]] (meninggal sekitar tahun 79 M) yang menyebutkan "ALEXANDRINA BYBLIOTHECE" (baris kedelapan).]]
Sangat sedikit keterangan yang ada mengenai Perpustakaan Aleksandria pada zaman [[Principatus]] Romawi (27 SM–284 M).{{sfn|Watts|2008|page=149}} Kaisar [[Claudius|Klaudius]] (berkuasa 41–54 M) tercatat pernah memperluas Perpustakaan Aleksandria,{{sfn|Casson|2001|pages=46–47}} tetapi tampaknya nasib perpustakaan ini bergantung pada nasib
Jabatan kepala perpustakaan juga mengalami nasib serupa;{{sfn|Casson|2001|page=47}} satu-satunya kepala perpustakaan yang tercatat dalam sejarah pada masa Romawi adalah [[Tiberius Klaudius Balbilus]] yang hidup pada pertengahan abad pertama Masehi dan berprofesi sebagai politikus dan perwira militer tanpa ada pencapaian sebagai seorang cendekiawan.{{sfn|Casson|2001|page=47}} Anggota Mouseion tidak lagi harus mengajar, meneliti, atau bahkan tinggal di Aleksandria.{{sfn|Watts|2008|page=148}} Penulis Yunani [[Flavios Filostratos|Filostratos]] mencatat bahwa Kaisar [[Hadrianus]] (berkuasa 117–138 M) mengangkat pakar [[etnografi]] Dionisios dari Miletos dan filsuf beraliran [[sofisme]] [[Polemon dari Laodikea]] sebagai anggota Mouseion meskipun kedua orang ini tampaknya tidak pernah menghabiskan banyak waktu di
Sementara itu, seiring dengan meredupnya reputasi Aleksandria sebagai pusat ilmu, reputasi perpustakaan-perpustakaan lain di wilayah Mediterania meningkat.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Perpustakaan-perpustakaan lain juga bermunculan di dalam
Pada abad kedua Masehi, ketergantungan Romawi terhadap gandum dari Aleksandria juga berkurang.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Ketertarikan bangsa Romawi terhadap tradisi kecendekiawanan di Aleksandria juga tidak sebesar sebelumnya.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Para cendekiawan yang bekerja dan melakukan penelitian di Perpustakaan Aleksandria pada masa Romawi tidak seterkenal para cendekiawan dari zaman Wangsa Ptolemaios.{{sfn|MacLeod|2000|page=9}} Pada akhirnya, kata "Aleksandria" menjadi sinonim dengan penyuntingan naskah, pembetulan kesalahan tekstual, dan penulisan
Pada tahun 272 M, Kaisar [[Aurelianus]] dan pasukannya berupaya merebut kembali
== Penerus Mouseion ==
[[Berkas:Alexandrian World Chronicle - 6v.jpg|jmpl|ka|Gambar dari [[Kronik Dunia Aleksandria]] yang menggambarkan [[Paus Teofilos dari Aleksandria]] yang memegang [[injil]] di satu tangannya sembari berdiri di atas Serapeion.{{sfn|Watts|2017|page=60}}]]
=== Serapeion ===
Berdasarkan bukti-bukti yang terpencar, pada abad
Selain memiliki perpustakaan terbesar di Aleksandria, Serapeion masih berfungsi sebagai kuil dan bahkan di situ juga terdapat ruangan-ruangan kelas untuk para filsuf yang mau mengajar.{{sfn|Watts|2008|page=189}} Serapeion cenderung menarik para pengikut aliran [[neoplatonisme]] [[Iamblikos]].{{sfn|Watts|2008|page=189}} Kebanyakan dari para filsuf ini tertarik dengan bidang [[teurgi]], yaitu kajian ritual kultus dan praktik agama [[esoterisme Barat|esoterik]].{{sfn|Watts|2008|page=189}} Filsuf [[Damaskios]] yang beraliran neoplatonisme (hidup sekitar tahun 458–setelah tahun 538) mencatat bahwa seorang lelaki yang bernama Olimpos datang dari [[Kilikia]] untuk mengajar di Serapeion, dan ia mengajarkan murid-muridnya dengan penuh semangat mengenai aturan pemujaan dewa secara tradisional dan praktik keagamaan kuno.{{sfn|Watts|2008|pages=189–190}} Ia memerintahkan murid-muridnya untuk memuja dewa-dewa dengan cara lama, dan mungkin ia juga mengajarkan mereka teurgi.{{sfn|Watts|2008|page=190}}
Pada tahun 391
=== Sekolah Theon dan Hipatia ===
[[Berkas:Alfred Seifert Hypatia.jpg|jmpl|Lukisan Hipatia karya [[Alfred Seifert]] dari tahun 1901.]]
Ensiklopedia ''[[Suda]]'', yaitu sebuah ensiklopedia [[Kekaisaran Romawi Timur|Romawi Timur]] dari abad
Uskup Teofilos menoleransi sekolah Hipatia dan bahkan dua murid Hipatia juga menjadi uskup di bawah wewenang Teofilos.{{sfn|Watts|2008|page=196}} Hipatia sangat disukai oleh rakyat Aleksandria{{sfn|Watts|2008|pages=195–196}} dan merupakan sosok yang berpengaruh secara politik.{{sfn|Watts|2008|pages=195–196}} Teofilos menghormati struktur politik di Aleksandria dan tidak menolak hubungan erat Hipatia dengan para [[prefek]] Romawi.{{sfn|Watts|2008|page=196}} Namun, setelah Teofilos tidak lagi berkuasa, Hipatia terseret dalam percekcokan antara Prefek Romawi di Aleksandria, [[Orestes (prefek)|Orestes]], dengan Uskup [[Sirilus|Kirilos dari Aleksandria]].{{sfn|Novak|2010|page=240}}{{sfn|Cameron|Long|Sherry|1993|pages=58–61}} Muncul desas
=== Sekolah dan perpustakaan lain di Aleksandria ===
Walaupun nasib Hipatia berakhir tragis, ia bukanlah satu-satunya penganut paganisme di Aleksandria, dan ia juga bukan filsuf neoplatonisme yang terakhir.{{sfn|Booth|2017|pages=151–152}}{{sfn|Watts|2017|pages=154–155}} Neoplatonisme dan paganisme masih tetap ada di Aleksandria dan wilayah Mediterania Timur selama berabad-abad setelah ia menjemput ajalnya.{{sfn|Booth|2017|pages=151–152}}{{sfn|Watts|2017|pages=154–155}} Ahli [[Egiptologi]] [[Charlotte Booth]] memberikan catatan bahwa ada banyak balai ceramah akademik baru yang dibangun di Kom el-Dikka, Aleksandria, tak lama setelah kemangkatan Hipatia, sehingga filsafat kemungkinan masih diajarkan di sekolah-sekolah Aleksandria.{{sfn|Booth|2017|page=151}} Penulis dari akhir abad
Pada tahun 642, Aleksandria [[penaklukan Mesir oleh Muslim|direbut oleh pasukan Muslim]] yang dipimpin oleh [[Amru bin Ash]]. Beberapa sumber sejarah ber[[bahasa Arab]] menjelaskan tentang kehancuran perpustakaan ini atas perintah dari [[Khalifah]] [[Umar bin Khattab]].{{sfn|Becht-Jördens|2019|p=397-398}}{{sfn|Abd-Allatif|1810|p=183}}{{sfn|Samir|2003}} [[Bar-Hebraeus]] juga menulis pada abad
== Koleksi ==
Baris 168:
== Peninggalan sejarah ==
=== Zaman kuno ===
Perpustakaan Aleksandria adalah salah satu perpustakaan terbesar dan paling bergengsi pada zaman kuno, tetapi perpustakaan ini bukanlah satu-satunya perpustakaan di dunia.{{sfn|Garland|2008|page=60}}{{sfn|MacLeod|2000|pages=3, 10–11}}{{sfn|Casson|2001|page=48}} Pada akhir zaman Helenistik, hampir semua kota besar di kawasan Mediterania Timur memiliki perpustakaan umum, dan banyak kota berukuran sedang yang juga memiliki perpustakaan.{{sfn|Garland|2008|page=60}}{{sfn|MacLeod|2000|page=3}} Pada zaman Romawi, jumlah perpustakaan terus bertambah.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Pada abad keempat Masehi, terdapat paling tidak dua lusin perpustakaan umum di
Pada akhir zaman kuno, ketika agama Kristen menyebar di Kekaisaran Romawi, perpustakaan-perpustakaan Kristen dibangun dengan mengikuti model Perpustakaan Aleksandria di wilayah kekaisaran yang berbahasa Yunani.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Contohnya adalah [[Perpustakaan Teologi Kaisarea Maritima]], Perpustakaan Yerusalem, dan perpustakaan Kristen di Aleksandria.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Perpustakaan-perpustakaan ini menyimpan tulisan pagan dan Kristen,{{sfn|Nelles|2010|page=533}} dan para cendekiawan Kristen yang sedang mengkaji [[Alkitab]] menggunakan teknik [[filologi]] yang sama dengan teknik cendekiawan-cendekiawan di Perpustakaan Aleksandria dalam mengkaji teks-teks klasik Yunani.{{sfn|Nelles|2010|page=533}} Walaupun begitu, kajian Alkitab tetap diutamakan oleh mereka hingga masa [[Renaisans]].{{sfn|Nelles|2010|page=533}}
Baris 203:
* {{cite book |title=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire |last=Gibbon |first=Edward |authorlink=Edward Gibbon |year=1776–1789|title-link=The History of the Decline and Fall of the Roman Empire }}
* {{citation|last=Haughton|first=Brian|date=1 Februari 2011|title=What happened to the Great Library at Alexandria?|url=https://www.ancient.eu/article/207/what-happened-to-the-great-library-at-alexandria/|website=Ancient History Encyclopedia|ref=harv}}
* {{citation|last=Samir|first=Samir Khalil|date=2003|title=L'utilisation d'al-Qifti par la chronique arabe d'Ibn al-Ibri 1286|url=http://documents.irevues.inist.fr/bitstream/handle/2042/35369/po_2003_551.pdf?sequence=1|journal=Parole de l'Orient|publisher=Faculté Pontificale de Théologie de l'Université Saint-Esprit de Kaslik|volume=28|pages=551-598|ref=harv|accessdate=2020-06-12|archive-date=2021-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20210120131459/http://documents.irevues.inist.fr/bitstream/handle/2042/35369/po_2003_551.pdf?sequence=1|dead-url=yes}}
* {{citation|last=Lindberg|first=David C.|title=Science in the Middle Ages|url=https://books.google.com/books?id=lOCriv4rSCUC&pg=PA5|date=15 March 1980|publisher=University of Chicago Press|isbn=978-0-226-48233-0}}
* {{citation|last1=Lyons|first1=Martyn|title=Books: A Living History|date=2011|publisher=Getty Publications|location=Los Angeles, CA|isbn=978-1-60606-083-4|ref=harv}}
Baris 231:
{{Refbegin}}
* {{Cite book|author1=Berti, Monica |author2=Costa, Virgilio|title=La Biblioteca di Alessandria: storia di un paradiso perduto|location=Tivoli (Roma)|publisher=Edizioni TORED|year=2010|isbn=978-88-88617-34-3}}
* {{cite book |title=The Vanished Library |url=https://archive.org/details/vanishedlibrary00canf |authorlink= Luciano Canfora |last=Canfora |first=Luciano |year=1990 |publisher=University of California Press |isbn=978-0-520-07255-8}}
* [https://web.archive.org/web/20040401000000*/http://www.ub.uni-konstanz.de/fi/ger/alexandria-aftermath.pdf Jochum, Uwe. "The Alexandrian Library and Its Aftermath"] from ''Library History'' vol, pp. 5–12.
* {{Cite book| author=Orosius, Paulus (trans. Roy J. Deferrari)|title=The Seven Books of History Against the Pagans| url=https://archive.org/details/sevenbooksofhist50oros|location=Washington, D.C.|publisher=Catholic University of America|year=1964|id=(No ISBN)}}
* Olesen-Bagneux, O. B. (2014). The Memory Library: How the library in Hellenistic Alexandria worked. ''Knowledge Organization, 41''(1), 3-13.
* Parsons, Edward. ''The Alexandrian Library''. London, 1952. [http://www.humanist.de/rome/alexandria/alex2.html Relevant online excerpt].
Baris 252:
}}
{{artikel
[[Kategori:Perpustakaan bersejarah]]
|