Kabupaten Bogor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak perlu detail IPM per kecamatan. Daftar yang dibuat juga tidak ada dalam referensi. Merapihkan infobox dan isi Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
(24 revisi perantara oleh 13 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Tentang|kabupaten di Provinsi Jawa Barat|kota yang menjadi enklave dari kabupaten ini|Kota Bogor
{{redirect|Bogor}}
{{Dati2
|settlement_type = Kabupaten
Baris 26 ⟶ 27:
|luasperairan =
|kecamatan = 40
|kelurahan =
|desa =
|dasar hukum = UU Nomor 14 Tahun 1950<ref name="UU">{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=21 Juni 2022|archive-date=12 Juli 2019|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
|tanggal = 8 Agustus 1950<ref name="UU"/>
|hari jadi = {{start date and age|1482|6|3|df=yes}}
|kepala daerah = [[Bupati]]
|nama kepala daerah = [[
|wakil kepala daerah = [[Wakil Bupati]]
|nama wakil kepala daerah = ''Lowong''
Baris 48 ⟶ 49:
** 0,55% [[Katolik]]
{{Tree list/end}}
|0,32% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] (resmi), [[Bahasa Sunda|Sunda]]<br>– [[Bahasa Sunda Bogor|Sunda Bogor]]<br>– [[Bahasa Sunda Priangan|Sunda Priangan]]<br>– [[Bahasa Sunda Jasinga|Sunda Banten (Jasinga)]]<br>[[Bahasa Betawi|Betawi]]
|IPM = {{increase}} 70,60 ([[2021]])<br>{{fontcolor|green|tinggi}}<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-provinsi.html|title=Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|website=www.bps.go.id|accessdate=11 Februari 2022}}</ref>
|kodearea = * +62 21 (Jonggol, Cariu, Cileungsi, Cibinong, Citeureup, Gunung Putri, Sukamakmur dan Tanjungsari)
Baris 86 ⟶ 87:
Terdapat berbagai pendapat tentang lahirnya nama Bogor itu sendiri. Salah satu pendapat menyatakan bahwa nama Bogor berasal dari [[bahasa Arab]] yaitu Baqar yang berarti sapi dengan alasan terdapat bukti berupa patung sapi di Kebun Raya Bogor. Pendapat lainnya menyebutkan bahwa nama Bogor berasal dari kata Bokor yang berarti tunggul pohon enau<!-- atau mangkuk/pinggan besar terbuat dari logam-->. Pendapat di atas memiliki dasar dan alasan tersendiri diyakini kebenarannya oleh setiap ahlinya.
Namun berdasarkan catatan sejarah, pada tanggal 7 April 1752 telah muncul kata Bogor dalam sebuah dokumen dan tertulis Hoofd van de Negorij Bogor, yang berarti Kepala Kampung Bogor. Pada dokumen tersebut diketahui juga bahwa kepala kampung itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya itu sendiri yang mulai dibangun pada tahun 1817.
Pada tahun 1908 Kabupaten Bogor memiliki 5 kawedanan yang dipimpin oleh seorang demang, yaitu (Buitenzorg, Jonggol, Cibinong, Parung, dan Leuwiliang).<ref>{{Cite news|title=Sejarah Indonesia: Karesidenan di Pulau Jawa|url=https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/11/130010379/sejarah-indonesia-karesidenan-di-pulau-jawa|access-date=2022-08-24|editor-last=Indriawati|editor-first=Tri|first=Lukman Hadi|last=Subroto|work=[[Kompas.com]]|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824114108/https://www.kompas.com/stori/read/2022/07/11/130010379/sejarah-indonesia-karesidenan-di-pulau-jawa|dead-url=no}}</ref> Kemudian untuk memudahkan tugas distrik dibentuklah sejumlah onderdistrik yang dikepalai oleh asisten demang. Pemberitaan dari koran [[Het Vaderland (surat kabar)|Het Vaderland]] dan [[Nieuws van den Daag voor Nederlandsch-Indië]],{{which | date = Agustus 2022}} pada November 1930, menyebutkan bahwa [[Rumpin, Bogor|Rumpin]] dan [[Ciomas, Bogor|Ciomas]], pada mulanya adalah [[tanah partikelir]].<ref name = PR-27-JUL/> Pemerintah Belanda kemudian membeli tanah di Ciomas, Rumpin, dan [[Kota Depok#Sejarah|Citayam]] supaya dapat mengurus administrasi dan birokrasi pemerintahan daerah di tiga tanah yang status kepemilikannya sudah berganti tersebut.<ref name = PR-27-JUL>{{cite news | first1 = Bambang | last1 = Arifianto | title = Citayam, Tanah Partikelir dan Kebun Karet | date = 27 Juli 2022 | work = [[Pikiran Rakyat]] | pp = 10}}</ref>
[[File:Peta Kawedanan di Bogor Jaman Penjajahan.jpg|thumb|ki|Peta pembagian Kawedanan di Bogor sebelum kemerdekaan, dimana Wilayah Bogor saat itu lebih luas dari wilayah sekarang.]]
Pasca [[Proklamasi]], tepatnya pada era [[Republik Indonesia Serikat]] atau '''RIS''', Kabupaten Bogor masuk dalam wilayah [[Negara Pasundan]], kemudian keluar SK Wali Negeri Pasundan Nomor 12<ref>{{Cite web|title=Kabupaten Bogor - Website Resmi Pemerintah Provinsi Jawa Barat|url=https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1054|website=jabarprov.go.id|access-date=2020-08-17|archive-date=2022-01-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20220120065504/https://jabarprov.go.id/index.php/pages/id/1054|dead-url=yes}}</ref> yang menyatakan bahwa Kabupaten Bogor, kembali dibentuk 7 Kawedanan yaitu:
Baris 95 ⟶ 98:
*'''[[Cibinong, Bogor|Kawedanan Cibinong]]''' (mencakup Cibinong, Bojonggede, Tajurhalang, Sukaraja, Citeureup, Babakan Madang dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Parung, Bogor|Kawedanan Parung]]''' (mencakup Parung, Gunungsindur, Kemang, Rumpin, Ciseeng, dan sebagian wilayah [[Kota Depok]] saat ini)
*'''[[Jonggol|Kawedanan Jonggol]]''' (mencakup Jonggol, Gunung Putri, Cileungsi, Cariu, Tanjungsari dan sebagian wilayah Kota Depok dan sebagian wilayah selatan [[Kota Bekasi]] serta [[Kabupaten Bekasi]] dan sebagian wilayah
*'''[[Leuwiliang, Bogor|Kawedanan Leuwiliang]]''' (mencakup Leuwiliang, Cibungbulang, Ciampea, Pamijahan, dan Dramaga)
*'''[[Kawedanan Jasinga]]''' (mencakup Jasinga, Sukajaya, Tenjo, Nanggung, dan Cigudeg).
Pada tahun 1950-an seiring dengan kebijakan restrukturisasi otonomi daerah, khususnya berkaitan dengan organisasi dan kewilayahan membuat Kabupaten Bogor kehilangan banyak wilayahnya. Di antara beberapa Kawedanan di Kabupaten Bogor, yang paling kehilangan banyak wilayahnya adalah [[Jonggol|Kawedanan Jonggol]], seperti [[Cibarusah, Bekasi|Kecamatan Cibarusah]], [[Serang Baru, Bekasi|Kecamatan Serang Baru]], [[Setu, Bekasi|Kecamatan Setu]] dan Desa Kranggan (Sekarang [[Jatisampurna|Kecamatan Jatisampurna]]) dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Bekasi]]'''; [[Batulawang, Cipanas, Cianjur|Desa Batulawang]] dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Cianjur]]'''; dan [[Pangkalan, Karawang|Kecamatan Pangkalan]] serta [[Tegalwaru, Karawang|Kecamatan Tegalwaru]] dilimpahkan kepada '''[[Kabupaten Karawang]]'''.<ref>{{Cite web|title=Sejak era soeharto sudah dibahas pengamat Kabupaten Bogor timur perlu segera direalisasikan|url=https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013646509/sejak-era-soeharto-sudah-dibahas-pengamat-kabupaten-bogor-timur-perlu-segera-direalisasikan|access-date=2022-08-24|archive-date=2022-08-24|archive-url=https://web.archive.org/web/20220824094335/https://www.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-013646509/sejak-era-soeharto-sudah-dibahas-pengamat-kabupaten-bogor-timur-perlu-segera-direalisasikan|dead-url=no}}</ref>
[[File:Peta Kawedanan di Bogor.png|thumb|ki|Pembagian Kawedanan Pasca Kemerdekaan, [[Kawedanan Jasinga]] (biru), Kawedanan Parung (oranye), Kawedanan Leuwiliang (merah), Kawedanan Cibinong (kuning), Kawedanan Buitenzorg (hijau toska), Kawedanan Jonggol (hijau).]]
Pada tahun 1975, Pemerintah Pusat menginstruksikan bahwa Kabupaten Bogor harus memiliki Pusat Pemerintahan di wilayah Kabupaten sendiri. Atas dasar tersebut, Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor mengadakan penelitian di beberapa wilayah Kabupaten Bogor untuk dijadikan calon ibu kota sekaligus berperan sebagai pusat pemerintahan. Alternatif lokasi yang akan dipilih diantaranya adalah wilayah Kecamatan Ciawi, Kecamatan Leuwiliang, Kecamatan Parung, Kecamatan Semplak dan Kecamatan Cibinong.
Baris 267 ⟶ 270:
=== Bahasa ===
{{Utama|Bahasa di Kabupaten Bogor}}
[[File:Peta Bahasa di Bogor Raya (Kabupaten & Kota).png|ka|jmpl|225px|Peta bahasa dan dialek di wilayah Bogor Raya.]]
[[Bahasa Sunda]] merupakan bahasa mayoritas dan bahasa asli yang dituturkan
Sedangkan [[bahasa Betawi]] merupakan bahasa yang dituturkan oleh pendatang dari wilayah [[Jakarta]] di kecamatan bagian utara-tengah yang berbatasan dengan [[Kota Tangerang Selatan]] di provinsi [[Banten]], [[Kota Depok]], [[Kabupaten Bekasi]], dan [[Kota Bekasi]]. Bahasa Betawi yang dituturkan oleh masyarakat di Kabupaten Bogor ini dikenal dengan nama ''bahasa Betawi Ora'' atau ''bahasa Betawi Pinggiran'' yang dialeknya berbeda dengan bahasa Betawi yang dituturkan di [[Kota Jakarta]]. Bahasa Betawi yang dituturkan di Kabupaten Bogor ini banyak dipengaruhi oleh bahasa Sunda dan bahasa Jawa dalam kosakatanya seperti kata ''"ora"'' yang berasal dari bahasa Jawa yang artinya "tidak" dan ''"ontong"'' yang berasal dari kosakata bahasa Sunda ''"tong"'' yang artinya "jangan". Wilayah penutur bahasa Betawi di Kabupaten Bogor meliputi wilayah [[Bojonggede, Bogor|Kecamatan Bojonggede]] dan wilayah lainnya di utara Kabupaten Bogor yang penduduknya menuturkan bahasa Betawi dan bahasa Sunda yang bercampur.
Baris 275 ⟶ 279:
== Indeks Pembangunan Manusia ==
Pada tahun 2021, Kabupaten Bogor berhasil mendapatkan nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) keseluruhan yaitu '''70,60 (tinggi)'''.<ref>{{cite web|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021|author=[[Badan Pusat Statistik]]|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|web=www.bps.go id|access-date=28 Okt 2022|archive-date=2021-01-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20210127193437/https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|dead-url=no}}</ref>
Daerah dengan IPM tertinggi di Kabupaten Bogor berada di
Daerah dengan IPM sedang berada di wilayah tengah yang notabene merupakan pusat pemerintahan kabupaten, kemudian [[Kawasan Puncak Bogor]] yang dikenal sebagai salah satu tujuan wisata di [[Indonesia]], serta kecamatan-kecamatan yang berbatasan langsung dengan [[Kota Depok]], [[Kota Bogor]] dan [[Kota Tangerang Selatan]].<ref>{{cite web|title=Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Bogor 2020-2021|author=[[Badan Pusat Statistik]]|url=https://bogorkab.bps.go.id/pressrelease/2021/04/01/31/indeks-pembangunan-manusia--ipm--kabupaten-bogor-tahun-2020.html|web=bogorkab.bps.go.id id|access-date=28 Okt 2022|archive-date=2022-10-29|archive-url=https://web.archive.org/web/20221029185842/https://bogorkab.bps.go.id/pressrelease/2021/04/01/31/indeks-pembangunan-manusia--ipm--kabupaten-bogor-tahun-2020.html|dead-url=no}}</ref>
== Pendidikan ==
Baris 305 ⟶ 309:
Berikut ini adalah transportasi umum di Kabupaten Bogor:
* [[Kereta Api Indonesia|Kereta Api Indonesia (KAI)]]
** Aglomerasi
*** {{KAIC symbol|PG||size=20}} {{KA|Pangrango}}: {{sta|Bogor}}–[[Stasiun Sukabumi|Sukabumi]]
** [[KAI Commuter]]
*** {{rint|jakarta|red}} [[
*** {{rint|jakarta|green}} [[
* Bus BRT [[Trans Pakuan]]
** 2: Pasar Ciawi–[[Terminal Bubulak]]
* [[Angkutan kota]] pengumpan [[Trans Pakuan]]
** TPK-02: Pasar Ciawi–Baranangsiang–[[Terminal Bubulak]]
** TPK-03: Pasar Ciawi–Suryakancana–Terminal Bubulak
** TPK-04:
** TPK-06:
** TPK-07: Terminal Baranangsiang–Bellanova Country Mall
* [[Perum DAMRI]]
** JA Connexion
*** Cibinong City Mall–[[Bandar Udara Internasional Soekarno–Hatta]]
** JR Connexion
*** Taman Budaya Sentul City–[[Blok M Plaza]]
*** Cibinong City Mall–[[Plaza Senayan]]
*** Cibinong City Mall–CityWalk Gajah Mada
* Bus Miniarta
**
**
** Terminal Kampung
==== Stasiun kereta api ====
[[Berkas:Bojong Gede Station.JPG|jmpl|ka|250px|[[Stasiun Bojonggede]] di Kabupaten Bogor.]]
Kabupaten Bogor memiliki 12 [[stasiun kereta api]] yang masih beroperasi dan 2 stasiun [[KRL Commuter Line]] yang akan dibangun dan 4 stasiun [[LRT Jabodebek]] yang sedang dalam
* {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Bojonggede]]
Baris 455 ⟶ 345:
* {{rint|jakarta|green}} [[Stasiun Cilejit]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|red}} [[Stasiun Gunung Putri]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|l1}} [[Stasiun LRT Cibinong]]
* {{KAIC symbol|TBA||size=20}} {{rint|jakarta|l1}} [[Stasiun LRT Gunung Putri]]
|