Asrizal Nur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref
k Menambah Kategori:Sastrawan Indonesia menggunakan HotCat
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kelayakan}}{{Infobox person
| name = Asrizal Nur
| image = Asrizalnur.jpg
| alt = <!-- descriptive text for use by speech synthesis (text-to-speech) software -->
| caption =
Baris 16:
| notable_works = Penyair
}}
'''Asrizal Nur''' (lahir di [[Kota Pekanbaru|Pekanbaru]], [[Riau]], [[16 November]] [[1969]]; umur 52 tahun) adalah [[sastrawan]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia terkenal lewat puisi-puisi yang ditulis dan dibacakan dengan ciri khas musik dan drama.
 
Asrizal Nur dikenal sebagai salah satu inisiator dan penggagas [[Hari Puisi Indonesia]], yang paling dikenal dengan karya spektakulernya konser puisi multimedia, sebuah sumbangsih karya yang telah memberikan warna baru dalam pementasan puisi di Indonesia. Ia manggung membacakan puisi di berbagai negara khususnya di wilayah [[Asean|ASEAN]]. Di antaranya [[Malaysia]], [[Singapura]], [[Brunei Darussalam]], [[Thailand]] dan [[Korea Selatan]].<ref name=":2">{{Cite web|last=Kbnnews|date=1 Januari 2021|title=Profil Lengkap Asrizal Nur sang Inisiator dan Penggagas “Pantun Mutiara Budaya Indonesia”|url=https://kbnchannel.com/profil-lengkap-asrizal-nur-sang-inisiator-dan-penggagas-pantun-mutiara-budaya-indonesia/|website=Kbnchannel.com|access-date=18 Agustus 2021}}</ref>
Baris 32:
*Lambaian Nusantara Dari Kota Singa, Antologi puisi bersama Pertemuan Penyair Nusantara VII (2014)
*Antologi Puisi Asean, The Vice Of Humanity (2015)
*Pulara 5 (2015).<ref name=":0" /> <ref name=":1" />
 
== Kiprah di Dalam Negeri ==
Baris 39:
Sebagai seniman, Asrizal Nur dikenal juga sebagai tokoh teater buruh dengan sanggar buruh bernama Sanggar Pabrik. Sebagai usahanya memberikan pencerahan dan penyadaran kepada buruh melaui kesenian. Namun usaha selalu terganjal oleh system ordebaru yang tidak berpisahak kebebasan berekspresi. Tahun 1995 Pemntasan Sanggar Pabrik perdana bertajuk Surat Cinta Kepada Marsinah dibubarkan berbuntut panjang sampai di PTUN, Alhamdulillah menang di PTUN. Kemudian keluar SKB 3 Menteri dengan juklaknya berisikan bahawa setiap acara kebudayaan tidak perlu lagi mengurus surat izin dan pemberitahuan, adalah salah satu kontribusinya berkesenian di negeri merdeka. Tahun 1997, ia dan istrinya baru melahirkan bersama kawan2 ditangkap dan dipenjarakan karena menggelar acara Gelar Seni Orang Pinggiran. Setelah reformasi ia kembali pada akifitas kebudayaan dan menggelar pembacaan puisi dalam dan luar negeri.<ref name=":2" />
 
Ia berperan dalam perkembangan puisi di Indonesia. Asrizal Nur menggagas "puisi multimedia", lalu menggagasa Hari Puisi Indonesia dan juga mengenalkan puisi di kancah Asia Tenggara. Namun di dalam negeri, selain menulis dan membaca puisi, Asrizal Nur aktif di berbagai kegiatan. Salah satunya menjadi juri di berbagai lomba puisi di dalam dan luar negeri. Ia pernah menjadi juri pada lomba baca puisi tingkat nasional yang digelar oleh Forum Muda Cendekia (Formaci) Jawa Tengah bersama sastrawan [[Fatin Hamama]] dan [[Sendang Mulyana]] dosen [[Universitas Negeri Semarang|UNNES]].<ref>{{Cite news|last=Milovich|first=Day|date=6 November 2014|title=Formaci Gelar Lomba Baca Puisi Berhadiah Rp 50 Juta|url=https://metrosemarang.com/formaci-gelar-lomba-baca-puisi-berhadiah-rp-50-juta-6363|work=Metrosemarang.com|access-date=18 Agustus 2021|archive-date=2021-08-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210818160347/https://metrosemarang.com/formaci-gelar-lomba-baca-puisi-berhadiah-rp-50-juta-6363|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite news|last=Milovich|first=Day|date=8 November 2014|title=140 Pembaca Puisi Se-Indonesia Ikuti Lomba di Balaikota Semarang|url=https://metrosemarang.com/140-pembaca-puisi-se-indonesia-ikuti-lomba-di-balaikota-semarang-6516|work=Metrosemarang.com|access-date=18 Agustus 2021|archive-date=2021-08-18|archive-url=https://web.archive.org/web/20210818160347/https://metrosemarang.com/140-pembaca-puisi-se-indonesia-ikuti-lomba-di-balaikota-semarang-6516|dead-url=yes}}</ref>
 
Dalam gerakan kebudayaan Asrizal Nur juga menginisiasi dan menggagas Anugerah Pantun Mutiara Budaya Indonesia, adalah sebuah ajang apresiasi tertinggi bagi para pegiat sastra pantun di Indonesia, yang dilaksanakan 27 Desember 2020 di Batam. Menurutnya sebagai penggerak kebudayaan, ini adalah kerja konkrit dalam pelestarian budaya.<ref name=":2" />
Baris 51:
# Konseptor dan Ketua Penyelenggara Gong Panggung Melayu Asia 2002, di Taman Mini Indonesia Indah dibuka oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Hamzah Haz
# Konseptor dan Ketua Penyelenggara : Gelar Sajak Jalan Bersama, Bupati dan Penyair se Indonesia 2006 dan 2008 di Taman Ismail Marzuki
# Konseptor, Pengarah dan Ketua Penyelenggara Pekan Presiden Penyair Internasional  2007, di Taman Ismail Marzuki Jakarta
# Konseptor, Pengarah dan Ketua Penyelenggara Festival Pantun Asia Tenggara 2008, di Tama Ismail Marzuki Jakarta
# Konseptor, Pengarah dan Ketua Penyelenggara Festival Zapin se Indonesia 2008 di Taman Ismail Marzuki Jakarta
Baris 57:
# Penggerak dan salah seorang penggagas lahirnya Hari Puisi Indonesia, 2012.
# Ketua Penyelenggara Hari Puisi Indonesia Indonesia 2013-2019.
# Konseptor dan  Sutradara Pembukaan dan Penutupan MTQ Provinsi Kepulauan Riau  2012.
# Konseptor dan Sutradara Pembukaan dan Penutupan MTQ Provinsi Riau 2013 di Rokan Hulu
# Pengggas dan Penyelenggra Gerakan 1000 Guru Asean Menulis Puisi 2018
Baris 69:
Tidak puas dengan kegiatan itu, Asrizal Nur kembali membawa wajah melayu Riau ke Jakarta dengan menggelar Festival Kesenian Riau TIM pada tahun 2002. Tahun 2004, Asrizal Nur membawa tim kesenian Bengkalis untuk tampil keliling Eropa. Di tahun berikutnya, menampilkan pembacaan puisi tunggal Rida K. Liamsi di TIM. Ditahun 2006, ia menggelar Festival Sastra Negeri Kata-kata dan menyelengara jalan bersama penyair dengan bupati dan wali kota melayu se-Indonesia.<ref name=":0">{{Cite web|last=Nurhazizah|first=Ulfah|date=5 Oktober 2015|title=Asrizal Nur|url=https://m2indonesia.com/tokoh/sastrawan/asrizal-nur.htm|website=m2indonesia.com|access-date=18 Agustus 2021}}</ref>
 
Asrizal Nur mulai mengenalkan pertunjukan puisi multimedia sejak tahun 2005 lalu dikenalkan ke beberapa daerah di Indonesia dan negara ASEAN  dan Asia antara lain, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand dan Korea Selatan. Dengan pembacaan puisinya yang berbeda itu yakni dengan mengkolbarasi pembacaan puisi dengan musik dan video, ia kerapkali dapat undangan dari berbagai negara.
 
Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia pernah mengundang Asrizal Nur dan Sutardji Calazoum Bachri dalam acara Poetry Reading ASEAN atau Deklamasi puisi ASEAN, tahun 2015 di Kuala Lumpur.
 
Pada tahun 2021 Asrizal Nur yang dikenal pelopor penyair multimedia Asia Tenggara (ASEAN) kembali diundang dalam acara baca puisi tingkat internasional, oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia. Ia diundang  dalam rangkaian acara Festival Puisi Antar Bangsa, 19-2S April 2021 melalui streaming. Asrizal Nur mendapat jatah jadwal tampil pada Selasa, 20 April 2021 dengan membacakan puisi karyanya  yang berjudul Janji Musafir.
 
Sekitar 20 negara terlibat di  acara ini.  Antara lain,  Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei Darussalam, Timor Leste, Thailand, China, Korea Selatan, Jepang,  Australia, Azerbaijan, Belanda, Italia, India, Ubzekistan, Belgia dan lain-lain.  Dari Indonesia, selain Asrizal Nur ada  juga Joko Pinurbo, Chavchai Syaifullah dan Tarmizi Rumah Hitam.<ref>{{Cite news|last=Kelana|first=Irwan|date=24 April 2021|title=Penyair Asrizal Nur Tampil di Festival Puisi Antar Bangsa|url=https://m.republika.co.id/amp/qs2aif374|work=Repuplika|access-date=18 Agustus 2021}}</ref><ref>{{Cite news|last=Firdaus|first=Imam|date=21 April 2021|title=Kreativitas Penyair Asean Selama Pandemi dalam "Festival Puisi Antar Bangsa"|url=https://kompas.tv/amp/article/166703/videos/kreativitas-penyair-asean-selama-pandemi-dalam-festival-puisi-antar-bangsa|work=Kompas.tv|access-date=18 Agustus 2021}}</ref>
 
== Aktivitas Baca Sajak ==
Baris 119:
 
*
 
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]