(12 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[FileBerkas:William Graham Sumner from left.gifjpg|250px|thumbjmpl|William Graham Sumner merupakan ahli sosiologi yang mengembangkan konsep Folkways]]
'''FolkwaysMores''' (dari [[bahasa Latin]]: ''mōrēs'') adalah [[adat]] istiadat yang secara lazim dan luas dianut oleh warga masyarakat, tetapi pelanggarannya hanya dikenakan [[hukum sosial]] tak resmi.<ref name="a">{{id}} {{cite journal
| author = Shadily, Hasan
| year =
Baris 16:
| accessdate =
}}
</ref> Konsep ini dipakai sebagai lawan dari [[Mores]] dan dikembangkan oleh ahli [[sosiologi]] bernama [[William Graham Sumner]] dalam bukunya yang berjudul '''Folkways''' pada 1906.<ref name=a></ref><ref name="b">{{id}} {{cite journal
| author = Pudjiastut, Puline
| year =
Baris 34:
</ref>
== Ciri-ciri ==
FolkwaysMores atau cara hidup juga diartikan sebagai suatu [[norma]] yang dipandang oleh kelompok tertentu tidak terlalu penting.<ref name=b></ref> Atau dengan kata lain, suatu norma yang mungkin saja dilanggar tanpa suatu bentuk hukum yang jelas, misalnya cara berjalan di dalam lingkungan [[keraton]], cara bicara, atau laki-laki yang harus berambut pendek dan perempuan harus berambut panjang.<ref name=b></ref>
FolkwaysMores berbeda dengan [[mores]]folkways dalam kerangka ukuran, sifat, penting atau tidaknya, serta hukuman yang diberikan.<ref name=b></ref> Sebagai contoh, pembunuhan.<ref name=b></ref> Seorang [[tentara]] akan diberi bintang jasa bila mampu membunuh lawan dalam jumlah besar.<ref name=b></ref> Namun tetap saja ada aturan yang tidak memperbolehkan seorang tentara membunuh tentara lawan saat lawan sedang terjun payung.<ref name=b></ref> Hal ini juga berlaku bagi penjaga toko yang dengan terpaksa menembak mati sekawanan pencuri yang merampok tokonya.<ref name=b></ref>