| caption = Rekonstruksi artistik Xin Zhui.
| reign = Dinasti Han
| reign-type = DynastyDinasti
| spouse = Li Cang ({{lang|zh-hans|利蒼}}), Markis Dai
| spouse-type = HusbandSuami
| birth_date = skt. 217 SM
| death_date = 168 SM (usia 50)
== Kehidupan dan kematian ==
Xin Zhui menjalani gaya hidup mewah. Dia menikmati memiliki musisi sendiri untuk hiburan, yang dia akan bermain untuk pesta serta hiburan pribadi.<ref name=Bonn-Muller/> Dia mungkin menikmati bermain musik juga, terutama qin, yang secara tradisional dikaitkan dengan penyempurnaan dan kecerdasan.<ref name=NYC/>{{ref label|id1|Note 1}} Sebagai seorang bangsawatibangsawan, Xin Zhui juga memiliki akses ke berbagai makanan kekaisaran, termasuk berbagai jenis daging, yang disediakan untuk keluarga kerajaan dan anggota kelas penguasa.<ref name=Food>{{cite web|title=The History of Chinese Imperial Food|url=http://www.china.org.cn/english/imperial/25995.htm|publisher=China Internet Information Center|accessdate=16 November 2013}}</ref> Sebagian besar pakaiannya terbuat dari sutra dan tekstil berharga lainnya, dan ia memiliki berbagai kosmetik.<ref name=NYC/><ref name=Bonn-Muller/>
Saat ia berusia lanjut, dia menderita sejumlah penyakit yang pada akhirnya akan menyebabkanmenjadi penyebab kematiannya. Bersamaan dengan sejumlah parasit internal, iadia juga mengalami trombosis koroner dan [[arteriosklerosis]], kemungkinan besar terkaitmengalami dengankelebihan berat badan yang berlebihan yang diperoleh karena gaya hidup yang tidak aktifsehat. Tulang belakang cakram yang menyatu mungkin menyebabkan rasa sakitnya yang sangat besar, yang menyebabkan penurunan aktivitas fisik. Dia juga menderita batu empedu, salah satunya bersarang di saluran empedunya dan semakin memburukmemperburuk kondisinya.<ref name=Rauer>{{cite web|last=Rauer|first=Julie|title=The Last Feast of Lady Dai|url=http://www.asianart.com/articles/ladydai/|accessdate=16 November 2013|date=1 August 2006}}</ref>
Sebanyak 138 biji melon ditemukan di perutnya, usus dan kerongkongan. Diperkirakan bahwa dia meninggal di musim panas, ketika buah-buahan dan melon matang. Kehadiran makanan di perutnya juga menunjukkan bahwa ia meninggal dalam waktu dua hingga tiga jam setelah makan melon.<ref name=":0">单颍文. "马王堆女尸的发掘与保存."'' 百姓生活'', no. 7, 2015, pp. 56-57.</ref>
Setelah hidup lebih lama dari suaminya dan, mungkin, putranya, Xin Zhui meninggal sekitar usia 50 tahun pada tahun 168 SM.<ref name=Bonn-Muller/><ref name=Dig>{{cite journal|last=Prüch|first=Margarete|title=Dining in the Afterlife|journal=Dig|date=January 2007|volume=9|issue=1|pages=20–21|publisher=Carus Publishing Company|issn=1539-7130}}</ref> Penyebab kematiannya adalah serangan jantung, yang disebabkan oleh kesehatan yang buruk selama bertahun-tahun.<ref name=Rauer/> Ia dimakamkan di sebuah makam yang sangat besar di Mawangdui, Changsha, dengan lebih dari 1.000 benda mulai dari minuman dan makanan, pakaian sutra dan permadani, hingga patung para pemusik dan pelayat.<ref name=Bonn-Muller/>
== Penemuan ==
[[Berkas:Xin_Zhui_3.JPG|kiri|jmpl|267x267px|Jasad Xin Zhui yang diawetkan.]]
[[Berkas:Mawangdui_Tomb_1_rough_top_view.gif|ka|jmpl|216x216px|Diagram makam no. 1, di mana jasad Xin Zhui ditemukan]]
Pada tahun 1971, pekerja menggali untuk membuat tempat perlindungan serangan udara untuk sebuah rumah sakit dekat Changsha. menggaliPara pekerja tersebut menemukan makam Xin Zhui, serta makam suaminya dan seorang pria muda yang paling sering dianggap sebagai putranya.<ref name=Bonn-Muller>{{cite web|last=Bonn-Muller|first=Eti|title=Entombed in Style |url=http://archive.archaeology.org/0905/abstracts/lady_dai.html |work=Archaeology |publisher=Archaeological Institute of America |accessdate=16 November 2013}}</ref> Dengan bantuan lebih dari 1.500 siswa sekolah menengah setempat, para arkeolog memulai penggalian besar-besaran di situs ini, dimulai pada bulan Januari 1972. Jasad Xin Zhui ditemukan dalam empat konstruksi persegi empat pinus yang terletak di dalam satu sama lain yangtanah, terkubur di bawah lapisan arang dan tanah liat putih. Mayat itutersebut terbungkus dalam dua puluh20 lapis pakaian terikat dengan pita sutra.<ref name=Rauer/><ref name=Bonn-Muller2>{{cite web|last=Bonn-Muller|first=Eti |title=China's Sleeping Beauty |url=http://archive.archaeology.org/online/features/mawangdui/ |work=Archaeology |publisher=Archaeological Institute of America |accessdate=16 November 2013}}</ref>
Di makam Xin Zhui, empat peti mati dengan ukuran yang semakin berkurangberbeda saling menempel satu sama lain. Peti mati pertama dandicat terluarhitam dicatdibagian hitamluar, diyakini sebagai warna kematian dan neraka. Semua gambar yang dicat disegel di dalam peti mati ini, dengan demikiansedemikian rupa dirancang bukan untuk penampil luarhiasan tetapi untuk almarhum dan perhatian tema kematian dan kelahiran kembali, perlindungan di akhirat, dan keabadian. Peti mati kedua memiliki latar belakang hitam tetapi dicat dengan pola awan bergaya dan dengan dewa pelindung dan hewan yang berkuasa berkeliaran di alam semesta yang kosong. Sosok kecil, wanita yang sudah meninggal, muncul di bagian tengah bawah ujung kepala. Hanya tubuh bagian atasnya yang ditunjukkan, karena dia akan memasuki dunia misterius ini. Peti mati ketiga menunjukkan skema warna dan ikonografi yang berbeda. Ini bersinar merah, warna keabadian, dan motif dekoratif termasuk hewan ilahi dan seorang abadi abadi yang mengapit Gunung Kunlun yang memuncak, yang merupakan simbol utama kebahagiaan kekal. Di dalam makam ini di atas peti mati keempat dan terdalam, ekskavator menemukan spanduk sutra yang dicat sepanjang dua meter.
Bulu kuning dan hitam menempel di papan penutup peti mati. Orang-orang pada waktu itu percaya bahwa untuk terbang ke langit dan menjadi abadi, seseorang harus melalui fase "''featherization''", yang menumbuhkan bulu di tubuh. Banyak teks selama dan sebelum waktu itu menyebutkan hubungan antara tumbuh bulu dan menjadi makhluk surgawi. Makhluk surgawi bahkan disebut sebagai "orang berbulu" dalam beberapa teks. Satu makhluk langit di potret batu Han Nanyang juga memiliki bulu di seluruh tubuh. Bulu-bulu yang menempel di peti mati itu mengungkapkan harapan bahwa Xin Zhui akan menumbuhkan bulu di tubuh dan masuk ke surga untuk menjadi abadi.<ref name=":1">郭学仁. "马王堆汉墓葬俗研究."'' 四川文物'', no. 2, 1995, pp. 3-7.</ref>
|