-wan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Fixing redirects |
Tag: Pengembalian |
||
(17 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''-wan
*[[Bangsawan]] - orang yang memiliki [[bangsa]]▼
== Alomorf -man ==
*[[Hartawan]] - orang yang memiliki [[harta]]▼
Pada masa lampau alomorf ''-man'' diletakkan pada dasar yang berakhir dengan fonem /i/. Contoh:
*[[Rupawan]] - orang yang memiliki rupa yang elok▼
* [[Budiman]]
*[[Jutawan]], [[filantropi|dermawan]], [[setiawan]], dll▼
* [[Seniman]]
Saat ini sufiks ''-man'' sudah tidak produkif lagi; pembentukan nomina baru sering mempergunakan ''-wan'' yang lebih produktif
== Alomorf -wati ==
Alomorf ''-wati'' dipakai untuk mengacu pada [[perempuan]]. Seorang [[pekerja]] perempuan, misalnya, dinamakan ''karyawati'', sedangkan rekan prianya dinamakan ''[[karyawan]]''. Dalam perkembangan bahasa Indonesia, orang mulai memakai bentuk dengan ''-wan'' untuk merujuk baik pria maupun wanita. Bila ingin secara khusus merujuk pada kewanitaannya, barulah dipakai ''-wati''. Dengan kata lain, ''wartawati'' pastilah seorang [[jurnalis]] wanita, tetapi ''wartawan'' bisa mengacu pada yang pria ataupun yang wanita.
== Makna imbuhan ==
[[Nomina]] dengan afiks ''-wan''/''-wati'' mengacu pada:
* orang yang ahli dalam bidang tertentu,
* orang yang mata pencarian atau pekerjaannya dalam bidang tertentu, atau
* orang yang memiliki barang atau sifat khusus
Pada mulanya arti akhiran ini hanya sebatas "orang yang ...". Contoh:
▲* [[Bangsawan]] - orang yang memiliki [[bangsa]]
▲* [[Hartawan]] - orang yang memiliki [[harta]]
▲* [[Rupawan]] - orang yang memiliki rupa yang elok
Dalam perkembangan bahasa Indonesia, akhiran "-wan" mengalami perluasan makna, sehingga dapat bermakna "orang yang ahli dalam bidang ...". Contoh:
* [[Ilmuwan]] - orang yang ahli dalam bidang [[ilmu]] tertentu
* [[Negarawan]] - orang yang ahli dalam bidang [[ilmu negara]]
* [[
* [[Sastrawan]], [[
Jenis perluasan yang kedua adalah yang bermakna "orang yang berprofesi dalam bidang ...". Contoh:
* [[
* [[
* [[Peragawan]] - orang yang berprofesi dalam bidang peragaan
* [[Pustakawan]], [[wartawan]], [[karyawan]], dll.
# Akhiran ''-wan'' hanya dapat mengikuti [[nomina|kata benda]] ([[nomina]]) atau [[adjektiva]], tidak pernah melekat pada [[verba|kata kerja]] ([[verba]]) (perkecualian yang patut dihindari adalah kata ''[[pirsawan]]''<ref>
#*
# Akhiran ''-wan'' hanya dapat mengikuti huruf hidup▼
# Akhiran ''-wan'' dapat
== Nama berakhiran -wan atau -wati ==▼
Di Indonesia banyak nama belakang yang menggunakan akhiran ''-wan'', seperti: [[Setiawan]], [[Seniawan]], [[Gunawan]], [[Kurniawan]], dan ''-wati'', seperti: mantan Presiden [[Megawati]], pahlawan nasional [[Fatmawati]], dll.▼
Selain itu di dalam wiracarita [[Mahabharata]] atau dalam cerita-cerita [[wayang]] juga terdapat banyak [[Daftar tokoh wayang|nama-nama tokoh]] yang menggunakan akhiran ''-wan'' atau ''-wati'', salah satu yang terkenal adalah [[Punakawan]].
▲== Sifat akhiran -wan ==
▲#Akhiran -wan hanya dapat mengikuti [[nomina|kata benda]] ([[nomina]]) atau [[adjektiva]], tidak pernah melekat pada [[verba|kata kerja]] ([[verba]]) (perkecualian yang patut dihindari adalah kata [[pirsawan]]<ref>[http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=25 Pusatbahasa: Pemirsa atau Pirsawan?]</ref>)
▲#*<s>Relawan</s> adalah salah, yang benar adalah [[Sukarelawan]] - "orang yang dengan [[sukacita]] melakukan sesuatu tanpa rasa terpaksa"
▲#Akhiran -wan hanya dapat mengikuti huruf hidup
▲#Akhiran -wan dapat berjender netral ataupun lelaki, namun untuk perempuan menggunakan [[-wan|-wati]], namun tidak semua yang dapat dilekati dengan -wan dapat dilekati dengan -wati
== Hubungan dengan imbuhan lain dalam bahasa Indonesia ==
▲== Nama berakhiran -wan ==
Dengan adanya kemungkinan membentuk nomina lewat penambahan sufiks ''-wan''/''-wati'', pemakai bahasa Indonesia berpeluang memilih cara pembentukan nomina dengan prefiks ''per-'', ''peng-'', atau dengan memakai sufiks ''-wan''/''-wati''. Kaidah untuk menentukan bentuk mana yang dipakai bersifat [[idiom]]atis, artinya pilihannya hanya berdasar pada [[adat bahasa]]. Orang yang hidup dari, atau yang bergerak di bidang seni, secara idiomatis disebut ''seniman'' dan bukan ''peseni''. Demikian pula kita dapati kata ''budiman'', ''hartawan'', ''ilmuwan'' yang sudah baku dan mantap sehingga kita menolak bentuk lain seperti ''pembudi'', ''pengharta'', dan ''pengilmu''.
▲Di Indonesia banyak nama belakang yang menggunakan akhiran -wan, seperti: [[Setiawan]], [[Seniawan]], [[Gunawan]], [[Kurniawan]], dll
==
Tidak semua kata dalam bahasa Indonesia yang berakhiran
== Referensi ==
{{reflist}}
{{TBBBI}}
== Lihat pula ==
* [[-
* [[
* Serapan asing: [[-er]], [[-or]]
*
== Sumber ==
<!-- Sumber untuk artikel awal -->
* [http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=5 Pusatbahasa: RELAWAN atau SUKARELAWAN] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20091218005623/http://www.pusatbahasa.diknas.go.id/laman/index.php?info=praktis&action=detail&kataistilahid=5 |date=2009-12-18 }} diakses 12 Agustus 2008
{{bahasa-stub}}
Baris 49 ⟶ 73:
[[Kategori:Bahasa Sanskerta]]
[[Kategori:Sufiks]]
|