Pasar tradisional: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
penambahan kelebihan dan kekurangan pasar traddisional
Esther Rossini (bicara | kontrib)
Image suggestions feature: 1 image added.
 
(22 revisi perantara oleh 17 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{for|konsep jual beli dalam ilmu ekonomi|Pasar}}
{{unreferenced|date=November 2018}}
[[Berkas:Jementah Public Market.jpg|jmpl|Pasar tradisional Jementah di [[Johor]], [[Malaysia]].]]
'''Pasar''' atau '''pekan''', secara lengkap disebut '''pasar tradisional''', adalah tempat [[Manusia|orang]] melakukan jual beli. Lebih lengkapnya, pasar merupakan tempat bertemunya [[Pedagang|penjual]] dan pembeli yang ditandai dengan adanya transaksi jual beli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar. Pasar umumnya terdiri dari [[kios]], [[toko]], los, dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual atau pengelola [[pasar]]. Pasar biasanya menyediakan kebutuhan sehari-hari, seperti bahan-[[Makanan|bahan makanan]] ([[ikan]], [[buah]], [[sayur-sayuran]], [[telur]], [[daging]], [[kue]]), [[kain]], [[pakaian]], [[barang elektronik]], [[jasa]], dan lain-lain. Pada umumnya, pasar terletak di dekat kawasan pemukiman penduduk agar memudahkan warga mencapai lokasi pasar. Di [[Indonesia]], pasar yang paling umum adalah [[pasar pagi]] yang beroperasi dari pagi hingga sore dan menjual bahan-bahan pangan yang masih segar. Ada juga [[pasar malam]] yang buka pada [[sore]] hingga [[malam]] hari, yang menjual barang-barang ditambah adanya beberapa wahana [[permainan]] untuk [[keluarga]].
 
Pasar Tradisional Kabupaten Bekasi
'''{{PAGENAME}}''' merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa [[ikan]] [[buah]].
Pasar Tradisional Bekasi
[[sayur-sayuran]] [[telur]] [[daging]] [[kain]] [[pakaian]] [[barang elektronik]] [[jasa]] dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia Pada umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah [[Pasar Beringharjo]] di Yogyakarta, [[Pasar Klewer]] di Solo, [[Pasar Johar]] di Semarang. Pasar tradisional di seluruh [[Indonesia]]
Pasar Mini Mangun Jaya Tambun Bekasi
Pasar.Bekasi
Pasar Tradisional Patra 3
Pasar Tambun Bekasi
 
== Macam ==
Kelebihan pasar tradisional:
[[Berkas:Grand-Bazaar Shop.jpg|jmpl|Pasar tradisional Macam]]
* Terjadinya transaksi tawar menawar antara pedagang dan Pembeli
* Terjadinya transaksi secara langsung dengan pedagang
* Makanan dan minuman yang dijual biasanya tidak mengandung bahan pengawet.
*Bahan makanan yang dijual lebih segar
 
=== Pasar terapung ===
Kekurangan pasar tradisional
[[Pasar terapung]] meruapakan salah satu bentuk pasar tradisional yang memanfaatkan kondisi [[geografi]] dari wilayah pemukiman [[penduduk]]. Jenis pasar ini dapat ditemukan di [[Kalimantan Selatan]], [[Indonesia]]. Pembentukan pasar ini berkaitan dengan wilayah penduduk yang merupakan [[ekosistem]] [[hutan hujan tropika]] dan [[sungai]]. Masyarakat di Kalimantan Selatan memanfaatkan sungai sebagai [[media]] [[transportasi]] dan membuat pasar terapung. Masyarakat menjalankan kegiatan sehari-hari dan [[kebutuhan]] [[ekonomi]] melalui transaksi di atas [[perahu]]. Dua pasar terapung yang terbesar di Kalimantan Selatan, ialah [[Pasar Terapung Muara Kuin]] di [[Kota Banjarmasin]] dan [[Pasar Terapung Lok Baintan]] di [[Martapura]].<ref>{{Cite book|last=Rizal, dkk.|date=2013|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/14300/1/Menguak%20pasar%20tradisional%20indonesia.pdf|title=Menguak Pasar Tradisional di Indonesia|location=Jakarta|publisher=Direktorat Internalisasi Nilai dan Diplomasi Budaya|isbn=978-602-17966-0-3|pages=103|url-status=live}}</ref>
 
== Fungsi ==
* Biasanya tempatnya kotor dan becek
Fungsi utama dari pasa tradisional adalah sebagai pusat kegiatan [[sosial ekonomi]] [[kerakyatan]]. Dalam pasar tradisional terbentuk pola hubungan ekonomi yang menghasilkan terjalinnya [[interaksi sosial]]. Sifat dari interaksi sosial dalam pasar tradisional ialah akrab. Interaksi sosial terjadi antara pedagang dengan pembeli, pedagang dengan pedagang dan pedagang dengan pemasok. Secara tidak langsung, pasar tradisional menjadi tempat [[sosialisasi]] bagi [[individu]] yang ada di dalam masyarakat. Fungsi lain dari pasar tradisional ialah sebagai pusat pertemuan, pusat pertukaran informasi, pelaksanaan [[Seni|kesenian]] rakyat, dan [[penawaran]] [[pariwisata]]. [[Aset]] yang dimiliki oleh pasar tradisional bernilai ekonomi daerah dan sosial ekonomi. Pasar tradisional tidak hanya berperan dalam mengatur [[keuangan]] masyarakat, tetapi juga menjadi [[lembaga sosial]]. Dalam pelaksanaan fungsi lembaga sosial, pasar tradisional membentuknya secara alami melalui interaksi sosial. Pemicu terjadinya interaksi di dalam pasar tradisional ialah [[kebutuhan primer]] masyarakat terrhadap produk yang diperjualbelikan di dalam pasar. Pasar tradisional tidak hanya menjadi tempat perdagangan, tetapi juga menjadi tempat peninggalan [[Budaya|kebudayaan]]. Pasar tradisional secara tidak langsung menjadi pusat perputaran ekonomi yang melibatkan banyak orang di dalam masyarakat. Pasar tradisional menjadikan [[Peredaran (mata uang)|peredaran uang]] mengalami peralihan kepemilikan yang panjang. Kondisi ini kemudian menyebabkan kegiatan ekonomi di [[kawasan perkotaan]] dan [[kawasan perdesaan]] tetap berlanjut.<ref>{{Cite book|last=Pangiuk|first=Ambok|date=2021|url=http://repository.uinjambi.ac.id/7203/1/Strategi%20Daya%20Saing%20Pasar%20Tradsional%20di%20Indonesia%20%28Ambok%20Pangiuk%29.pdf|title=Strategi Daya Saing Pasar Tradisional di Indonesia|location=Praya|publisher=Forum Pemuda Aswaja|isbn=978-623-6636-87-9|editor-last=Editor, dkk.|pages=107-108|url-status=live|access-date=2021-07-30|archive-date=2021-07-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20210730235724/http://repository.uinjambi.ac.id/7203/1/Strategi%20Daya%20Saing%20Pasar%20Tradsional%20di%20Indonesia%20(Ambok%20Pangiuk).pdf|dead-url=yes}}</ref>
* Pengemasan barangnya kurang baik
 
* Beberapa makanan dan barang - barangnya berkuaitas kurang baik
== Persaingan ==
* Barang - barang yang tersedia kurang lengkap
Pesaing alami dari pasar tradisional ialah pasar modern. Kondisi di dalam pasar modern membuat konsumen di pasar tradisional mulai beralih ke pasar modern. Kondisi paling utama yang membuat pasar modern lebih diminati oleh [[konsumen]] adalah tingkat [[kebersihan]] dan kenyamanan yang tinggi. Selain itu, produk di pasar modern juga mirip dengan pasar tradisional. Persaingan usaha juga timbul dari segi harga yang mana harga di pasar tradisional dan pasar modern tidak berbeda jauh.<ref>{{Cite book|last=Indriati, D., dan Arif Widiyatmoko|date=2008|url=https://books.google.co.id/books?id=AA8AEAAAQBAJ&pg=PR1&lpg=PR1&dq=pasar+tradisional+pdf+isbn&source=bl&ots=HGJyR1Y_XW&sig=ACfU3U3THmS1f_Zw-lz_GvtwHO3c1384Ag&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwjS7rTd1IfyAhXVYisKHZDuAbw4UBDoATAJegQICxAD#v=onepage&q&f=false|title=Pasar Tradisional|location=Semarang|publisher=Alprin|isbn=978-979-021-409-5|editor-last=Hardinah|editor-first=Hesti|pages=18|url-status=live}}</ref>
*Hanya beroprasi pada hari-hari tertentu
 
== Lihat pula ==
* [[Pasar tradisional di Jawa Barat]]
 
== Referensi ==
<references />
 
[[Kategori:Pasar]]