Nolloth, Saparua Timur, Maluku Tengah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Etimologi: Penambahan konten (bagian sejarah)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(36 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{noref}}
{{Negeri
|nama = Nolloth<br>''Titasomi Louhata Kakerissa''</br>[[Berkas:Baileu Simalua Pelamahu.jpg|256px|pus]]<br><small>[[Rumah baileo|Baileu]] Simalua Pelamahu Negeri Nolloth</small>
|foto = Baileu Simalua Pelamahu.jpg|256px|pus
|peta =
|provinsi = Maluku
Baris 13:
|kepadatan = 265 jiwa/km2<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 29]</ref>
}}
'''Nolloth''', kadang dieja sebagai Nolot atau Noloth adalah salah satu dari 10 [[negeri]] yang termasuk ke dalam wilayah [[kecamatan]] [[Saparua Timur, Maluku Tengah|Saparua Timur]], [[Kabupaten Maluku Tengah|Maluku Tengah]], [[Maluku]], [[Indonesia]]. Sebelumnya negeri ini termasuk dalam wilayah Kecamatan Saparua hingga pada tahun 2015 Saparua Timur dimekarkan menjadi kecamatan sendiri berdasarkan Perda Maluku Tengah Nomor 11 Tahun 2015. Berdasarkan catatan BPS, Nolloth tergolong sebagai negeri swasembada.<ref>[Kecamatan{{Cite Saparuaweb|date=2015-03-23|title=Nolloth, Timurnegeri Dalam/ AngkaP. 2018Saparua Hlm– prov. 22]Maluku|url=https://sultansinindonesieblog.wordpress.com/maluku/negeri-nolloth-titasomi-kerajaan-saparua/|website=Kesultanan dan Kerajaan di Indonesia|language=en|access-date=2023-11-23}}</ref> Dengan penduduk sebanyak 2.970 jiwa per tahun 2017, Nolloth adalah negeri dengan penduduk terbanyak di Kecamatan Saparua Timur.
 
Negeri Nolloth tergolong negeri pesisir<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 11]</ref> dan terletak di jazirah bagian utara Pulau Saparua yang dikenal sebagai Jazirah [[Hatawano]] bersama dengan [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]], [[Mahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Kampong Mahu]], [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]], [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]], dan [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]]. Nolloth berjarak lebih kurang 4 km dari Tuhaha, ibu kota Kecamatan [[Saparua Timur, Maluku Tengah]].<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 7]</ref>
Sebagai sebuah negeri atau desa adat, Nolloth dipimpin oleh seorang raja yang berkedudukan layaknya kepala desa. Apabila raja belum terpilih, tampuk kepemimpinan dijabat oleh pejabat negeri. Pada tahun 2017 Nolloth dipimpin oleh Bapak Raja M. Huliselan.<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 20]</ref> Jabatan raja di Nolloth dipangku oleh fam (matarumah parentah) Huliselan.
 
Negeri Nolloth tergolong negeri pesisir<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 11]</ref> dan terletak di jazirah bagian utara Pulau Saparua yang terkenal sebagai [[Jazirah Hatawano]] bersama dengan [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]], [[Mahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Kampong Mahu]], [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]], [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]], dan [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]]. Nolloth berjarak lebih kurang 4 km dari Tuhaha, ibukota Kecamatan [[Saparua Timur, Maluku Tengah]].<ref>[Kecamatan Saparua Timur Dalam Angka 2018 Hlm. 7]</ref>
 
== Etimologi ==
Nama Nolloth kemungkinan berasal dari kata ''nollo'' yang kira-kira bermakna lihat atau pandang dari jauh. Hal ini berkaitan dengan sejarah kedatangan orang-orang Seram ke Saparua. Ketika mereka sampai mereka menyadari bahwa tempat yang disinggahi itu adalah tempat yang selama ini mereka lihat atau pandang dari kejauhan di Pulau Seram. Dikarenakan cocok, mereka memilih membangun permukiman di perbukitan dan tanah tinggi agar aman dari peperangan dan serangan musuh. Sejak saat itulah tempat bermukim itu diberi nama ''Aman Nollo Marahutu''. ''Aman'' berarti negeri atau kampung, ''nollo'' berarti lihat atau pandang daro jauh, dan ''marahutu'' berarti bukit atau tanah tinggi. Nama ''Aman Nollo Marahutu'' bisa diartikan sebagai negeri atau kampung yang sudah kami lihat dari jauh dan dibangun di tempat yang tinggi.
Nama Nolloth kemungkinan berasal dari kata ''nollo'' yang kira-kira bermakna lihat atau pandang dari jauh.
 
Masyarakat Nollo adalah kelompok ''Uku Lima'' dan setelah itu terjadi aliansi antara ''Uku Lima'' dan ''Uku Lua'' ke dalam satu Negeri Nollo dan pada 1655 mereka berpindah ke Tanjung Hatawano hingga sekarang. Nama Nollo pada akhirnya diubah menjadi Nolloth yang merupakan singkatan dari Nollo Tanjung Hatawano. Negeri Nolloth yang baru itu kemudian diberi gelar adat ([[teun]]) '''Titasomi Louhata Kakerissa''' yang berarti perintah untuk datang ke tempat yang rata dan siap atau was-was terhadap musuh.<ref>{{Cite web|title=Negeri Nolloth|url=https://direktoripariwisata.id/unit/8185|website=direktoripariwisata.id|access-date=2023-11-23}}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Asal-usul penduduk ===
Negeri Nolloth adalah salah satu desa yang terletak di Jazirah Hatawano, sebelah Utara Pulau Saparua. Datuk-datuk yang mendirikan Negeri Nolloth konon berasal
Negeri Nolloth adalah salah satu [[Negeri (Maluku Tengah)|negeri]] yang terletak di Jazirah Hatawano, sebelah Utara Pulau Saparua. Datuk-datuk yang mendirikan Negeri Nolloth konon berasal dari Seram Barat, di dekat Negeri Ahiolo atau disebut juga Yapiabatai yang berjarak irakira-kira 5 kilometer dari Negerinegeri Rambatu. Mereka mendiami suatu negeri kecil yang bernama '''Luma Palatale'''. Namun, karena sering terjadi peperangan dan merasa tidak aman, maka masyarakat bermusyawarah dan memutuskan untuk pindah dari Luma Palatale ke suatu daerah yang lebih aman.
 
yang bernama '''Luma Palatale'''. Namjn, karena sering terjadi peperangan dan merasa tidak aman, maka masyarakat bermusyawarah dan memutuskan untuk pindah dari Luma Palatale ke suatu daerah yang lebih aman.
=== Penemuan wilayah yang sekarang ===
Berdasarkan kesepakatan bersama, orang-orang Seram tersebut pergi mencari negeri yang aman untuk ditempati. Mereka menggunakan perahu sebagai moda transportasi dan terbawa arus hingga ke daerah Tinual yang berada di [[Saparua]]. Dari situ mereka menyadari bahwa tempat mereka mendarat adalah tanah yang sudah mereka lihat sejak dari Seram. Mereka kemudian memilih tempat yang tinggi untuk mendirikan permukiman. Mereka menamai tempat tersebut sebagai ''Aman Nollo Marahutu'' yang bermakna negeri yang dilihat dari jauh dan berada di tempat yang tinggi.
 
=== Aliansi Uku Lima dan Uku Lua ===
Masyarakat dari Seram yang menghuni Nollo dikenal sebagai kelompok ''Uku Lima''. Ada pula kelompok lain yang diduga berasal dari Seram dan tinggal di suatu tempat bernama Hatarena. Kedua kelompok mengadakan pertemuan dan pada 1552 mereka mencapai kesepakatan untuk bergabung dan mendirikan satu negeri. Kesepakatan itu mulai tercapai pada 1553. Masyarakat ''Uku Lua'' bergabung ke dalam pemerintahan dan adat ''Uku Lima'' di bawah kepemimpinan Raja Risaluan (menurunkan fam Huliselan). Negeri yang ditinggali pergabungan kedua ''uku'' dinamakan sebagai Ahiratu atau Air Ratu.
 
=== Masa Perang ===
Pada tahun 1653 orang-oarang Nolloth memerangi Belanda. Nolloth pada saat iru dipimpin oleh Raja Toulapia (dari fam Huliselan). Selama perang berkecamuk, sebagian asyarakat menyingkir ke pegunungan. Belanda akhirnya menangkap Raja Toulapia. Beliau dieksekusi dengan cara yang kejam. Perlawanan Nolloth masih ada. Namun, semakin lama Belanda semakin kuat dan masyarakat Nolloth berhasil ditundukkan. Penundukan tersebut menyebabkan Belanda memaksa masyarakat Nolloth untuk kembali turun ke pantai. Sesampainya di pantai, masyarakat Nolloth dibaptis secara massal dengan paksaan oleh pihak Belanda pada 8 september 1653. Masyarakat Nolloth yang sudah dikristenkan pada tahun 1655 dipaksa untuk berpindah ke Tanjung Hatawano. Mereka nantinya membantu Belanda dalam perang melawan [[Kerajaan Iha]] dan sebagai hadiahnya diberikan sepotong tanah bernama Pelasula. Sejak saat itu, Nolloth tidak pernah berpindah ke tempat lain dan menjadi salah satu dari sepuluh negeri di wilayah Saparua Timur, Maluku Tengah.
 
=== Pendirian baileu ===
Baileu Nolloth bernama '''Simalua Pelamahu'''. Baileu bergaya patasiwa ini didirikan pada 1769 oleh Izac Niklas Huliselan yang saat itu menjabat sebagai Raja Negeri Nolloth. Nama Simalua Pelamahu disematkan sendiri oleh Raja Izac yang artinya "rumah bersama".
 
== Kondisi Wilayah ==
=== Letak dan Batasbatas-batas ===
Secara geografis Negeri Nolloth terletak di Tanjung Hatawano, Pulau Saparua. Negeri ini berbatasan dengan beberapa negeri yakni sebagai berikut.
* Sebelah utara berbatasan dengan Selat Seram.
* Sebelah timur berbatasan dengan Negeri [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]].
* Sebelah selatan berbatasan dengan Negeri [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]] dan petuanan [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]].
* Sebelah barat berbatasan dengan Teluk Tuhaha dan Selat Seram.
 
=== Cuaca dan iklim ===
Nolloth beriklim tropis dan sangat dipengaruhi oleh angin laut dan angin musim. Angin musim barat yang bertiup dari barat laut berlangsung antara Desember hingga Maret. Dan angin musim timur yang bertiup dari tenggara berlangsung antara Mei hingga Oktober. Angin musim barat membawa suhu sejuk dan muatan air lebih banyak. Pada masa ini, Nolloth mengalami musim hujan. Sebaliknya, angin musim timur membawa suhu yang lebih panas dan muatan air yang lebih sedikit. Pada masa ini, Nolloth mengalami musim kemarau. Kedua musim datang silih berganti dan diselinggi oleh musim transisi. Musim transisi terjadi pada bulan April (peralihan musim barat ke nusim timur) dan bulan November (peralihan musim timur ke musim barat).
 
== Demografi ==
Nolloth memiliki penduduk sebanyak 2.970 jiwa, terbesar di antara 10 negeri di wilayah [[Saparua Timur, Maluku Tengah|Saparua Timur]]. Seluruh penduduknya beragama Kristen Protestan dengan sebuah gereja yang melayani yang bernama Gereja Protestan Maluku (GPM) Bait Allah. Gereja Bait Allah sendiri adalah salah satu cagar budaya di Maluku Tengah dan salah satu bangunan gereja tua di Saparua yang masih otentik dan tak banyak direnovasi.
 
=== Mata Pencaharian ===
Mata pencaharian utama di Nolloth adalah bertani dan menangkap ikan. Persentase masyarakat dan keluarga yang menggantungkan hidup pada kedua sektor (pertanian/perkebunan dan perikanan) sangat tinggi bila dibanding dengan sektor-sektor lain. Mata pencaharian orang Nolloth sangat dipengaruhi oleh letak dan keadaan geografi. Nolloth memiliki pesisir yang panjang dengan laut terbuka yang luas. Laut di sekitar labuhan Negeri Nolloth dikenal karena konsentrasi kekayaan hayatinya yang tinggi. Sebagai komunitas nelayan, masyarakat Nolloth memiliki kapal motor penangkap ikan. Dari hasil survei, terdapat sedikitnya sembilan buah kapal motor penangkap ikan milik anggota masyarakat. Hal itu belum ditambah sejumlah kapal motor milik orang luar (swasta) dan bantuan Departemen Perikanan dan Kelautan Provinsi Maluku yang dioperasikan oleh masyarakat negeri.
 
Nolloth memiliki tanah yang tergolong subur. Cengkeh, pala, kelapa, dan kakao adalah komoditas pertanian atau perkebunan utama dari Nolloth. Selain itu, daerah petuanan negeri ini masih memilki hutan-hutan lebat yang belum banyak digarap oleh manusia. Masyarakat negeri sesekali pergi ke htan untuk melakukan perburuan hewan kecil seperti burung.
 
=== Pendidikan ===
Negeri ini dapat dikatakan maju dari segi kuantitas sekolah atau penyelenggara pendidikan. Di Nolloth ada satu buah TK (taman kanak-kanak) yang dikelola secara swasta oleh Yayasan J.B. Sitanala, dan tiga buah SD masing-masing SD Inpres Nolloth, SD Negeri 1, dan SD Negeri 2 Nolloth. Di Nolloth belum ada SMP dan SMA/SMK. SMP terdekat berada di Negeri [[Ihamahu, Saparua Timur, Maluku Tengah|Ihamahu]] yang berjarak kurang dari 200 meter dari Nolloth. Sedangkan SMA dan SMK masing-masing ada di [[Tuhaha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Tuhaha]] yang berjarak 3 kilometer dan di [[Saparua, Saparua, Maluku Tengah|Saparua]] yang berjalan 8 kilometer.
 
Generasi tua di Nolloth umumnya hanya menamatkan sekolah dasar. Sebagian lagi putus sekolah pada tingkat sekolah dasar dan sebagian lainnya tidak bersekolah sama sekali. Jarang yang bersekolah sampai jenjang SMA. Namun, untuk generasi muda saat ini, SMP dan SMA adalah kewajiban. Tak sedikit anak negeri yang melanjutkan studi ke perguruan tinggi di Ambon dan Manado.
 
=== Fam ===
==== Fam-fam Asliasli ====
Fam-fam asli di Negeri Nolloth adalah keturunan dari kedua kelompok yang membentuk negeri itu, yakni ''Uku Lima'' yang dulu bertempat di Nollo dan ''Uku Lua'' yang dulu bertempat di Hatarena.
* ''Uku Lima''
 
Berikut adalah fam-fam asli Nolloth.
 
* '''''Uku Lima'''''
# Huliselan
# Malessy
# Selanno
# Matatula
# Ninkeula
# Pasalbessy
# Peimahul
# Silahoy
# Sipalsulta
 
* '''''Uku Lua'''''
# Ihalauw
# Leleuly
# Luhulima
# Metekohy
 
* Lainnya
# Patty
# Siahay
# Silahooy
# Sipasulta
# Tousalwa
# Ihalauw
 
==== Fam-fam Pendatang ====
# Hehamahua
# Lawalata
# Leatemia
# Litiloly
# Ninkeula/Nengkelwa
# Sopacua
 
KeempatKelima fam di atas merupakan pendatang yang sudah beranak pinak lama di Negeri Nolloth dan karenanya dianggap sebagai bagian dari masyarakat. EmpatTiga fam yang disebut (Hehamahua sampai dengan Sopacua) disebut-sebut berasal dari Negeri Iha. Fam tersebut mengungsi ke Nolloth dan akhirnya menjadi bagian warga Nolloth.
 
== Hubungan Sosial ==
=== Hubungan dengan Negerinegeri-negeri Tetanggatetangga ===
Negeri Nolloth terlibat perselisihan tentang tanah dan petuanan dengan Ihamahu dan Itawaka. Khususnya Itawaka, kedua negeri pernah bersitegang dan saling menyerang yang kemudian berakhir dengan perjanjian di batu damai. Dicerikatan pula bahwa warga [[Itawaka, Saparua Timur, Maluku Tengah|Itawaka]] sebelum memiliki gedung gereja sendiri masih beribadah di gereja yang ada di Nolloth. Jemaat asal Itawaka beberapa kali dilempari pepaya busuk. Hal tersebut menginspirasi orang Itawaka untuk memiliki gedung gerejanya sendiri.
 
Nolloth pula termasuk salah satu negeri yang berseteru dalam kasus kerusuhan SARA yang mengguncang Maluku Tengah dan Saparua pada 1998/1999. Nolloth bersama beberapa negeri Kristen turut menyerang Negeri [[Iha, Saparua Timur, Maluku Tengah|Iha]], satu-satunya negeri yang beragama Islam di Jazirah Hatawano. Iha adalah negeri kecil yang tidak punya petuanan. Dalam kerusuhan 1998/1999, masyarakat Iha meninggalkan kampung mereka dan mengungsi ke beberapa daerah di luar Saparua dan belum kembali hingga kini.
 
=== Hubungan Pelapela ===
Nolloth memiliki hubungan pela dengan [[Haruku, Haruku, Maluku Tengah|Haruku]]. Hubungan tersebut didasari atas perkawinan antara putri dari Haruku dengan seorang raja yang bernama Markus Risaluan dari Nolloth. Raja Nolloth sangat mencintai sang putri dan berencana melamar dan menikahinya. Namun malang tak dapat ditolak. Sesampainya di Haruku, Markus tidak mendapati calon pengantinnya melainkan telah terbujur kaku. Walaupun begitu, atas cintanya yang tulus, Markus tetap menikahi putri Haruku yang konon bernama Au Aparets Narani yang sudah meninggal. Sejak saat itu kedua negeri berikrar bahwa mereka adalah saudara satu pela.
 
Karena kemurahan hati raja dan masyarakat Negeri Haruku yang memberikan orang Sameth pertolongan dari perompak Mandar, orang Sameth berikrar, ''Haruku ka lau, Sameth ka lau. Haruku ka dara, Sameth ka dara'' yang kurang lebih berarti Haruku ke luat, Sameth ke laut. Haruku ke darat, Sameth ke darat. Atas dasar inilah secara tak langsung Nolloth dan Sameth juga terikat hubungan pela karena Sameth adalah negeri yang mengangkat persaudaraan dengan Haruku. Nolloth, Haruku, dan Sameth acap dikenal dengan nama Nohas atau Nohasa. Mereka pernah menjuarai lomba dayung perahu dalam Festival Teluk Ambon seperti pada perhelatan Manggurebe Arumbae 2017 ketika Nohas dan tim dari [[Haria, Saparua, Maluku Tengah|Haria]] dinobatkan menjadi juara satu bersama perhelatan tersebut.<ref>[{{Cite web |url=https://www.malukupost.com/2017/09/haria-dan-nohas-juarai-arumbai.html |title=Haria dan Nohas Juarai Arumbai Manggurebe 2017] |access-date=2019-06-27 |archive-date=2019-06-27 |archive-url=https://web.archive.org/web/20190627221350/https://www.malukupost.com/2017/09/haria-dan-nohas-juarai-arumbai.html |dead-url=yes }}</ref>
 
Nolloth juga mengikat [[pela]] jenis ''tampa siri'' dengan Negeri [[Kulur, Saparua, Maluku Tengah|Kulur]]. Hal ini didasari oleh bantuan kayu dari Kulur yang digunakan dalam pembangunan sekolah dan gereja di Nolloth. Hubungan pela kedua negeri terbilang tidak begitu kuat.
 
== Kelembagaan ==
=== Sistem Pemerintahan ===
Masyarakat Nolloth adalah masyarakat negeri (desa adat) di Maluku Tengah. Sebagai sebuah negeri, Nolloth memiliki pemerintahan sipil dan pemerintahan adat yang terkoneksi. Kepala pemerintahan sipil dan pemerintahan adat berada di tangan kepala negeri yang acap disebut sebagai raja. Apabila raja belum terpilih, tampuk kepemimpinan dijabat oleh pejabat negeri. Pada tahun 2017 Nolloth dipimpin oleh Bapak Raja M. Huliselan.<ref>{{Cite book|url=https://www.malukupost.com/2017/09/haria-dan-nohas-juarai-arumbai.html|title=Haria dan Nohas Juarai Arumbai Manggurebe 2017}}</ref> Jabatan raja di Nolloth dipangku oleh fam (matarumah parentah) Huliselan.
 
=== Raja ===
Nolloth diperintah oleh raja yang berasal dari matarumah parentah (fam) [[Huliselan]]Pasalbessy. Dalam pelaksanaannya, beberapa fam lain pernah menjadi raja di Nolloth. Raja Nolloth yang sekarang adalah Bapak M. Huliselan.
 
=== Saniri ===
Di Nolloth saniri terdiri dari dua bagian yakni saniri besar dan saniri negeri. Saniri besar adalah lembaga musyawarah adat di tingkat negeri. Tugas utamanya adalah sewaktu-waktu
mengadakan pertemuan atau persidangan adat lengkap jika dianggap perlu dengan
para anggotanya (tokoh adat dan tokoh masyarakat). Ada pula saniri negeri, sebuah badan musyawarah adat tingkat negeri yang terdiri atas utusan tiap soa yang ada di Nolloth.
 
=== Soa ===
Di negeri Nolloth ada tujuh soa yaitu:asli dan satu soa bebas (pendatang).
# Soa
 
== Referensi ==
Baris 87 ⟶ 129:
 
{{Saparua Timur, Maluku Tengah}}
{{Negeri-stub}}
 
{{kelurahan-stub}}
 
 
 
== Budaya Dan Lingkungan ==
=== Ekspresi Budaya ===
Pada umumnya Ekspressi Budaya dan Seni yang dijumpai dalam masyarakat desa Nolloth tidak berbeda jauh dengan desa-desa yang lain seperti yang telah dicatat pada desa-desa lain yang ada di Kecamatan Saparua. Namun ada beberapa yang spesifik dan menonjol yang dapat dicatat pada seni tari dan menu makanan. Dalam seni tari di Nolloth terkenal beberapa tarian adat seperti tari Cakalele Bulu Ayam. Selain tarian-tarian adat tersebut dapat dicatat pula beberapa tarian modern kreasi barus seperti tari bialola.
 
Tari Cakalang,
Tari Pata Cengkih,
Tari Pukul Sagu.
 
Pakaian yang dipakai penari dan musik yang mengiringnya disesuaikan dengan latar belakang budaya yang diekspresikan oleh masing-masing tarian misalnya:
Tari Cakalele Bulu Ayam ditarikan oleh orang laki-laki. Pakaian yang dikenakan ialah baju cele dan calana makasarkat pinggang serta Topi Bulu Ayam yang putih bersih.
Alat yang dipakai sebagai pelengkap adalah Parang dan Salawaku ( Perisai )
dan musik yang mengiringinya adalah Tifa dan Suling.
 
Tari Bulu Ayam ditarikan oleh Wanita yang dipilih dari tiap-tiap Soa. Pakaian dan alat musik mirip pada Cakalele Bulu Ayam yang disesuaikan dengan penarinya yaitu kaum wanita. Tarian adat hanya boleh pada upacara-upacara adat seperti pada Upacara pelantikan Raja. Perbaikan Rumah Adat Baileu dan lainnya. Sedangkan Tarian modern auta kreasi baru ditarikan setiap dibutuhkannya, misalnya untuk menerima tamu di Desa. Makanan atau kue spesifik di Nolot ialah Kue Orabe dan Kue Baksona, bahan utamanya adalah tepung sagu.
 
=== Lingkungan Alam ===
Desa Nolloth juga mempunyai beberapa pantai yang indah untuk rekreasi laut antara lain Pantai Wailessi, Pantai Asal dan Pantai Wailaloni. Pantai yang berbatu kerikel dan pasir putih di pelabuhan Tuhaha sebelah utara ini mempunyai permandangan yang indah ke pulau Ceram dan sekitarnya. Pantai yang terjal dan air laut yang bersih ini penuh juga dengan terumbu karang dan taman-taman laut. Selanjutnya pegunungan dan bukit-bukit di belakang desa Nolot, penuh dengan kebun-kebun
 
Cengkih dan buah-buahan sebagai sumber mata pencarian penduduk, di samping usaha-usaha sebagai nelayan. Desa Nolloth terkenal pula dengan ketrampilan para nelayan menangkap ikan Cumi-cumi ( sontong ). Dalam seni Oleh Raga Bahari, Desa Nolot terkenal di pulau Saparua sebagai juara lomba dayung “PARAHU MANGGOROBE “ dengan perahu lomba khusus yang disebut “Belang”. Di desa Nolloth dapat dijumpai tipe-tipe perahu nelayan yang spesifik yang disebut Kole-Kole. Melihat pada potensi yang ada di Desa Nolloth dalam upaya menumbuh kembangkan serta memperkenalkan desa Nolloth, maka sebagian Pemuda Pelajar Mahasiswa Desa Nolloth yang berdomisili di Kotamadya Ambon telah berkerja sama dengan salah satu organisasi social yang ada di Desa Nolloth yaitu organisasi Garuda untuk sama-sama melaksanakan kegiatann “Lomba dayung Perahu Tradisional” untuk memperebutkan Garuda Cup. Dan kegiatan ini dileksanakan sejak tanggal 27 desember 1991.
 
Pada tanggal 28 desember 1992 lewat sambutan kepala Dinas Pariwisata Tingkat I Maluku maka kegiatan Lomba Dayung Perahu Tradisional tersebut dijadikan sebagai iven daerah, tapi karena Pemuda Pemudi Desa Nolloth yang tergabung dalam Organisasi Garuda karena tuntutan ekonomi maka mereka harus meninggalkan Desa Nolloth untuk mencari hidup dengan disiplin Ilmu yang mereka peroleh di bangku pendidkan, ada yang berangkat ke Jakarta, Bandung,Ternate, Batam, Sorong dan beberapa daerah lain sehingga tidak ada yang meneruskan kegitan tersebut sampai saat ini.
 
=== Upacara Adat ===
Upacara-upucara adat yang sampai sekarang masih dilaksanakan di Baileu adalah:
* Upacara penerimaan “kain Berkat”( Mas Kawin )
* Upacara pelantikan Raja, Kepala Soa dan Kewang
* Upacara Buka Sasi dan tutup Sasi
* Upacara Tutup Atap Baileu
 
Selain upacara-upacara tersebut di atas di baileu masih diadakan rapat dan musyawarah untuk memutuskan hal hal penting bagi kepentingan masyarakat desa.
Dewasa ini upacara adat sudah dikombinasikan dengan kebiasaan-kabiasaan baru seperti unsur-unsur agama Kristen ( doa ) dan pemerintahan yang terlibat misalnya pada upacara pelantikan raja sehabis upacara adat di Baileu, lalu diteruskan dengan upacara pengukuhan di gereja.
 
Mata rumah-mata rumah yang berperan dalam upacara “Tutup Atap Baileu” adalah Matarumah Sipasulta yang berhak meletakan atap “Astahul” pertama, sedangkan astahul kedua dan ketiga masing-masing Matarumah Tuwanakotta dan kemudian dikuti seluruh masyarakat desa. Matarumah Silahooy menutup atap bumbungan dan dibantu Matarumah Ninkeula. Matarumah Pemahu menikat tali bumbungan. Matarumah Letemia memukul tifa dan gong. Demikian juga halnya dengan mereka yang menjaga pintu masuk Baileu seperti:
 
* PINTU I: Matahari terbit dijaga oleh Uku Lima yang terdiri dari Matarumah-matarunah Huliselan, Malessy, Selanno, Matatula dan Pasalbessy.
* PINTU II: Matahari terbenam dijaga oleh Matarumah Luhulima dan Metekohy.
* PINTU III: Yaitu pintu tengah pada matahari terbit dijaga oleh Matarumah Raja Gunung yaitu LatuSopacua Latu( Sopacua ).
* PINTU IV: Yaitu pintu tengah matahari terbenam dijaga oleh Raja Pantai yaitu Latupukulu latu (pasalbessy).
* Pada upacara Adat penting selalu hadir masyarakat Pela dari negeri Haruku.
 
==== Gereja Protestan Maluku Nolloth ====
Peletakan Batu pertama pada tamanya pada tahun 1820 dan Gereja ini diresmikan permakaiannya pada tahun 1860 oleh Pendeta Belanda R.Bossert dan S.Y.Manuputty.
Gedung Gereja tidak mempunyai nama dan prasastinya hanya ditulis nama “BAIT ALLAH”. Penderian Gedung Gereja ini memakan waktu sekitar 40 tahun dan dibantu oleh Jemaat Pela dari Haruku/Sameth.
 
Menurut ceritra orang tua-tua dalam jemaat, pembangunan gedung Geredja ini menyita sebagian besar daya dan dana dari jemaat setempat. Beberapa keluarga yang tidak dapat menahan pengorbanan, terpaksa meninggalkan jemaatnya seperti keluarga Huliselan yang pergi ke desa Lateri dan Keluarga Ninkeula ke desa Hattu di pulau Ambon.
 
Gedung Gereja berbentuk empat persegi dengan ukuran 32,46 x 20,21 meter. Dinding bangunan-bangunan setebal kira-kira 1 meter dibuat dari batu kapur pengganti semen. Bangunan Gereja bagian dalam ditunjang dua deret tiang Lilin sebanyak 8 buah. Jumlah pintu dan jendela masing-masing:
 
* Jendela besar sebanyak 12 buah
* Jendela kecil sebanyak 13 buah
* Pintu depan dan pintu belakang
 
Loteng berbentuk kubah memanjang yang disebut juga berbentuk “Belakang Teteruga” (penyu). Sedangkan bentuk Mimbar seperti cawan. Beberapa benda dan peralatan Gereja masih utuh dan asli seperti:
 
* Bangku-bangku duduk jemaat
* Kas ( bangku ) duduk untuk Raja dan Keluarganya
* Kas ( bangku ) duduk penatua da syamas
* Alat-alat perjamuan kudus
* Enam buah Tanggu bertangkai panjang sekitar 3 meter
* Alkitab yang memakai kunci, terjemahan Leidekker
* Mimbar kecil dan Mimbar besar dan kursi di dalamnya
* Sebuah lemari dan sebuah Lonceng lama.
 
Gedung Gereja ditutup dengan atap dan 5 tahun sekali diganti dengan atap baru. Kunci Stori atau ruangan pertemuan Majelis Jemaat, adalah bangunan baru yang dikerjakan tahun 1964.
 
{{Saparua, Maluku Tengah}}
 
 
{{kelurahan-stub}}