Pangkalan Udara Suryadarma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NaidNdeso (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
NotRicard (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(73 revisi perantara oleh 31 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Tone|date=Desember 2021}}
{{Infobox military unit
| unit_name = Pangkalan Udara TNI AU Suryadarma
| image = [[Berkas:LanudLogo LANUD.png|200px]]
| caption = Lambang Lanud
| start_date =
| country = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
| allegiance =
| branch = [[Berkas:LambangInsignia TNIof AUthe Indonesian Air Force.pngsvg|25px]] [[TNI Angkatan Udara]]
| type = [[Pangkalan Udara MiliterLanud]] Tipe '''A'''
| role = Pangkalan Angkatan Udara
| size =
| command_structure = [[Komando Operasi Angkatan Udara I]]
| garrison = [[Kalijati, Subang]]
| garrison_label = [[Lanud]]
| nickname = SDM
| patron = [[Tentara Nasional Indonesia]]
| motto = "Prayatna Kerta Gegana"
| colors =
| colors_label = [[Baret]]
| march =
| mascot =
Baris 23 ⟶ 24:
| equipment_label =
| battles =
| anniversaries = [[10 September]] [[1946]]
| decorations =
| battle_honours =
Baris 29 ⟶ 30:
| disbanded =
| flying_hours =
| website = [httphttps://www.tni-au.mil.id/profil-lanud-suryadarma/ www.tni-au.mil.idLanud Suryadarma]
}}
[[Berkas:COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Gouverneur-generaal_mr._D._Fock_in_gesprek_met_de_commandant_op_het_vliegveld_van_Kalidjati_West-Java_tijdens_zijn_tweedaags_bezoek_aan_de_Pamanoekan-_en_Tjiasemlanden_in_oktober_1922._TMnr_60013102.jpg|jmpl|250px|Lanud Suryadarma tempo dulu (1922)]]
Baris 36 ⟶ 37:
| last = Sutisna
| first = Nanang
| author-link =
| last2 =
| first2 =
| author2-link =
| title = Lanud Suryadarma Naik Status Jadi Tipe A
| newspaper = Tempo
| pages =
| year = 2014
| date = 15 September
| url = https://nasional.tempo.co/read/607189/lanud-suryadarma-naik-status-jadi-tipe-a/full&view=ok
| url = https://nasional.tempo.co/read/607189/lanud-suryadarma-naik-status-jadi-tipe-a/full&view=ok}}</ref> yang berlokasi di [[Kecamatan]] [[Kalijati, Subang|Kalijati]], [[Kabupaten Subang]], [[Jawa Barat]]. Pangkalan ini merupakan pangkalan udara militer tertua di [[Indonesia]] karena didirikan pada masa pemerintahan pendudukan [[Belanda]], tepatnya pada [[30 Mei]] [[1914]], dan bertepatan dengan 11 tahun setelah [[Wright Bersaudara]] mengangkasa untuk pertama kalinya di dunia.{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=02}} Pangkalan ini merupakan satuan pelaksana langsung di bawah [[Komando Operasi Angkatan Udara I]].<ref name="LANUDSDMTNIMIL>{{Citation
}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> yang berlokasi di [[Kecamatan]] [[Kalijati, Subang|Kalijati]], [[Kabupaten Subang]], [[Jawa Barat]]. Pangkalan ini merupakan pangkalan udara militer tertua di [[Indonesia]] karena didirikan pada masa pemerintahan pendudukan [[Belanda]], tepatnya pada [[30 Mei]] [[1914]], dan bertepatan dengan 11 tahun setelah [[Wright Bersaudara]] mengangkasa untuk pertama kalinya di dunia.<ref name=":0">{{Cite web|url=https://tni-au.mil.id/profil-lanud-suryadarma/|title=Profil Lanud Suryadarma|last=|first=|date=[[17 Januari]] [[2010]]|website=TNI Angkatan Udara|publisher=Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara|access-date=[[28 Maret]] [[2019]]}}</ref>{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=02}} Pangkalan ini merupakan satuan pelaksana langsung di bawah [[Komando Operasi Angkatan Udara I]].<ref name=":0" /> Peringatan hari lahir pangkalan ini, ditetapkan pada tanggal [[10 September|07 September]] [[1946]].<ref name="HARLAHLANUDSDM">{{cite web
| last =
| firstlast = Lanud SDM
| author-linkfirst = PEN
| last2authorlink =
| first2coauthors =
| title = Lanud Suryadarma Peringati Hari Jadi ke-72
| author2-link =
| work =
| title = Profil Lanud Suryadarma
| datepublisher = [[TNI AU]]
| date = [[10 September]] [[2018]]
| year =
| url =http https://tni-au.mil.id/kotama/profil-lanud-suryadarma-peringati-hari-jadi-ke-72/
| format =
| accessdate = 16 Februari 2019 }}</ref> Pangkalan [[TNI AU]] ini sebelumnya bernama '''Pangkalan TNI AU Kalidjati'''. Keberadaannya tidak terlepas dari peristiwa perlawanan terhadap kekuatan pendudukan pemerintahan [[Belanda]] dan [[Jepang]].
| doi =
| accessdate = [[28 Maret]] [[2019]] }}</ref><ref>{{Cite web|url=https://pasundanekspres.co/2018/09/lanud-suryadarma-peringati-hari-jadi-ke-72/|title=Lanud Suryadarma Peringati Hari Jadi Ke-72|last=|first=|date=[[11 September]] [[2018]]|website=Pasundan Ekspres|publisher=pasundanekspres.co|access-date=[[28 Maret]] [[2019]]}}</ref>
 
Pangkalan [[TNI AU]] ini pada awalnya bernama '''Pangkalan TNI AU Kalidjati''' hingga akhirnya diputuskan dirubah menjadi '''Pangkalan TNI AU Suryadarma''', sebagai penghargaan kepada Bapak [[AURI]], [[Marsekal|Marsekal TNI]] [[Soerjadi Soerjadarma|Raden Soerjadi Suryadarma]]. Berdasarkan Surat Keputusan Kasau Nomor Skep/96/VIII/2001 tanggal 27 Agustus 2001, nama Soerjadi Soerjadarma diabadikan sebagai nama pengganti Pangkalan Udara Kalijati. Keberadaannya tidak terlepas dari peristiwa perlawanan terhadap kekuatan pendudukan pemerintahan [[Belanda]] dan [[Jepang]].
Dan sejak tahun [[1991]], sampai sekarang Lanud Suryadarma dikenal sebagai Pangkalan Induk bagi para penerbang helikopter (''chopper'') TNI sehingga mendapatkan julukan ''“All Choppers were born in here”''.{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=04}}
 
Dan sejak tahun [[1991]], sampai sekarang Lanud Suryadarma dikenal sebagai Pangkalan Induk bagi para penerbang [[helikopter]] (''[[Helikopter|chopper]]'') [[Tentara Nasional Indonesia|TNI]] sehingga mendapatkan julukan ''“All Choppers were born in here”''.{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=04}}
 
== Sejarah ==
Sejarah pangkalan ini bisa dibagi menjadi tiga periode, yaitu masa sebelum kemerdekaan yang bisa dibagi dua, masa pendudukan [[Belanda]] dan masa pendudukan [[Jepang]]. Dalam periode ini pangkalan ini bernama Lanud Kalidjati.
 
Periode berikutnya adalah masa kemerdekaan [[Republik Indonesia]], dimanadi mana pada masa ini, masih juga bernama Lanud Kalidjati.
 
Periode ketiga diawali dengan perubahan namanya menjadi Lanud Suryadarma, sebagai penghargaan kepada bapak [[AURI]], [[Marsekal]] [[TNI]] [[Suryadi Suryadarma|Rd. Suryadi Suryadarma]].
 
Pangkalan ini adalah Pangkalan Udara militer pertama di [[Indonesia]], memiliki latar belakang sejarah yang juga tidak bisa dipisahkan dari perlawanan bangsa [[Indonesia]] terhadap penjajahan [[Belanda]] dan pendudukan [[Jepang]].{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=02}}
 
=== Masa Sebelum Kemerdekaan ===
 
Sejarah lanud ini, diawali sejak tanggal [[30 Mei]] [[1914]] ketika [[Belanda]] membangun satuan udara bernama '''''[[PVA (Proef Vlieg Afdeling)]]''''' atau [[PVA (Proef Vlieg Afdeling)|Bagian Penerbangan Percobaan]] sebagai bagian dari Pasukan [[Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda]] di (''[[Indonesia|HindiaMilitaire BelandaLuchtvaart van het Koninklijk Nederlands-Indisch Leger]]'', [[ML-KNIL]]). Sejak itulah lapangan terbang di [[Kalijati, Subang|Kalijati]] beroperasi, dengan kondisi yang sangat sederhana. Lapangan udaranya masih berupa rumput dan bangsal-bangsal dari bambu.<ref name=":0" />{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=02}} Fasilitas dan bangunan selesai dibangun pada tahun [[1917]] termasuk gedung markas Pangkalan, namuntetapi untuk gedung markas Lanud yang ditempati sekarang ini di bangun tahun [[1962]].
 
[[Hein ter Poorten]] menjadi orang pertama yang berhasil menerbangkan pesawat dari Kalijati pada 8 Februari 1916, dengan menggunakan pesawat amfibi jenis Glen Martin TA. Pesawat ini diubah dari pesawat yang terbang dan mendarat di air, menjadi pesawat yang terbang dan mendarat di darat. Ter Poorten kemudian mengalami kecelakaan di penerbangannya yang kedua, tanggal 14 Februari 1916. Dalam penerbangan ini, ikut serta pula seorang petinggi tentara Hindia Belanda yang langsung meninggal saat terjadi kecelakaan.<ref>{{Cite web|url=https://www.sejarahbandung.id/kisah-penerbangan-di-hindia-belanda-dari-kalijati-ke-bandung/|title=Kisah Penerbangan di Hindia Belanda, dari Kalijati ke Bandung|last=Abu Fauzan|first=Hevi|publisher=sejarahbandung.id}}</ref>
 
Pada masa itu [[Perang Dunia II]] kian berkecamuk di [[Eropa]] dan berdampak ke pemerintahan [[Belanda]] di [[Indonesia]]. Hal ini mengakibatkan [[PVA (Proef Vlieg Afdeling)|PVA]] mengalami kesulitan untuk merealisasikan rencananya mendapatkan pesawat dari [[Eropa]] sehingga mencari jalan lain dengan mendatangkan [[pesawat terbang air]] dari [[Amerika Serikat]] sebanyak 2 (dua) buah pesawat [[Glenn L. Martin Company|Glenn Martin TE/TA/TT/R]] dan untuk sementara ditempatkan di Pangkalan [[Tanjung Priok (disambiguasi)|Tanjung Priok]] untuk menghemat pengadaan lapangan terbang.<ref name=":1">{{Cite book|title=Blue skies, orange wings : the global reach of Dutch aviation in war and peace, 1914-1945|url=https://www.worldcat.org/oclc/921310620|location=Grand Rapids, Michigan|isbn=9780802848703|oclc=921310620|first=Noppen,|last=Ryan,}}</ref> Pesawat ini memiliki keterbatasan, di mana ia hanya oleh mesin [[Hall Scott]] 140 [[Daya kuda]] yang tidak berfungsi dengan maksimal di negara-negara beriklim [[tropika]] seperti [[Indonesia]].<ref name=":1" />
 
Namun [[PVA (Proef Vlieg Afdeling)|PVA]] masih berkeinginan untuk memiliki [[Pesawat terbang|pesawat terbang darat]], sehingga pesawat-pesawat [[Glenn L. Martin Company|Glenn Martin]] yang dibeli dari [[Amerika Serikat]] ditempatkan di Pangkalan Udara Kalijati dengan menambahkan roda di pesawatnya.{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=06}} Maka sejak itulah lapangan terbang ada di Kalijati, walaupun masih dalam taraf yang sederhana sekali yaitu berupa lapangan terbang rumput dan bangsal dari bambu, karena belum mempunyai hanggar maka pesawat-pesawat tersebut cepat mengalami kerusakan.
 
Pada tahun [[1917]] [[PVA (Proef Vlieg Afdeling)|PVA]] mendatangkan pesawat-pesawat baru, sebanyak 8 (delapan) pesawat pengintai dan 4 (empat) pesawat latih serta diikuti dengan dibukanya [[Sekolah Penerbang TNI AU|Sekolah Penerbangan Pertama]] di [[Indonesia]] dan PVA berganti nama LA (''Luchtvaat Afdeling''). Bagian penerbangan yang terdiri dari VD (''Vlieg Dienst'') atau Dinas terbang dan TD (''Technise Dienst'') atau Dinas teknik. Dan sejak tanggal [[1 Januari]] 1940 LA diubah lagi menjadi [[Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda|ML-KNIL]] (''[[Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda|Militaire Luchtvaart - het Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger]]'') atau Penerbangan Militer yang merupakan bagian kesenjataan [[KNIL]].{{Sfn|Permadi|2003|p=62}}<ref name=":0" /> Sebagai dukungan terhadap [[Angkatan Udara Tentara Kerajaan Hindia Belanda|ML-KNIL]] yang baru saja terbentuk, maka ditingkatkanlah lembaga pendidikan penerbangan yang ada dengan menyelenggarakan Sekolah Penerbangan (''Vliegschool'') dan juga Sekolah Penerbang Pengintai (''Waarnemerschool''). Seiring dengan peningkatan ini, maka terjadi kekurangan tenaga ahli penerbang, sehingga dilakukan penambahan personil dari Korps Penerbang Sukarela (''Vrijwilig Vlieger Corps'' - VVC).{{Sfn|Permadi|2003|p=63}} Tenaga-tenaga ini pada umumnya adalah para pemuda [[Indonesia]] yang sejak tahun [[1937]] diberikan kesempatan oleh pemerintahan [[Hindia Belanda]] untuk mengikuti pendidikan penerbangan dengan persyaratan sangat berat. Sebelum mereka bisa siswa sekolah penerbang ini, terlebih dahulu mereka harus menempuh pendidikan di Militaire Academie di [[Breda]], [[Belanda]], selama kurang lebih setahun. Dan untuk lolos menjadi siswa didik, mereka juga harus lulus tes kesehatan dan kesamaptaan. Beberapa warga negara [[Indonesia]] yang berkesempatan mendapatkan pendidikan penerbangan sehingga mendapat ''Groot Militaire Brevet'' - GMB, adalah [[Adisucipto]] dan Sambudjo Hurip.{{Sfn|Permadi|2003|p=64}}
 
=== Masa Kemerdekaan Republik Indonesia ===
[[Berkas:KALIDJATI+vliegschool_kalidjati_1947.jpg|jmpl|250px|<center>Lanud Kalijati ([[1947]])</center>]]
 
Lanud Kalidjati, kali pertama digunakan oleh Pemerintah [[Republik Indonesia]] pada tanggal [[27 Desember]] [[1949]] bersamaan dengan pengakuan Kedaulatan [[Republik Indonesia]] oleh Pemerintah [[Belanda]] dan digunakan oleh [[TKR]] Jawatan Penerbangan sebagai pusat pendididkan untuk melatih tenaga-tenaga penerbang dan teknik. Dalam perkembangannya kemudian, pada tahun [[1989]] telah dilaksanakan '''Operasi Boyong''' atau pemindahan secara bertahap [[Skadron Udara 7]] yang saat itu mengoperasikan pesawat Helikopter Tipe Bell 47 G Soloy, Hughes 500 dan Bell 204 Iroquois dari [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Pangkalan TNI AU Atang Sandjaja]] ke Lanud Kalidjati, karena wilayah atau area latihan di [[Bogor]] dirasakan terlalu padat untuk mendukung kegaiatan latihan berbagai jenis pesawat [[Helikopter]], disamping itu kepindahan ini juga dimaksudkan untuk mengaktifkan kembali kegiatan penerbangan di Lanud Kalidjati yang memiliki nilai historis bagi perkembangan kedirgantaraan di Nusantara, yang selama ini sepi dan vakum oleh kegiatan penerbangan. Dengan telah dijadikan lanud ini sebagai ''Home Base'' [[Skadron Udara 7]], selanjutnya diputuskan [[Skadron Udara 7|Skadron ini]] menjadi satuan pelaksana tugas Lanud Kalidjati atas dasar Keputusan [[Kepala Staf TNI Angkatan Udara]] nomor : Kep/19/XI/1990.<ref>[http://www.tni.mil.id/view-15556-sewindu+penggunaan+nama+suryadarma+sebagai+nama+pangkalan+tni+au.html "Sewindu Penggunaan Nama Suryadarma, Sebagai Pangkalan TNI AU"] ''website tni.mil.id''</ref>
 
=== Masa Lanud Suryadarma ===
 
Setelah digunakan selama 42 tahun sebagai Markas Komando, Lanud Kalijati yang berubah nama menjadi Lanud Suryadarma, sejak tanggal [[7 September]] [[2001]] menjadi Lanud Suryadarma. Sebelumnya, pada tanggal [[20 Juni]] [[2000]], [[Soerjadi Soerjadarma|Marsekal TNI Raden Soerjadi Soerjadarma]] dikukuhkan menjadi Bapak [[AURI]]. Ia merupakanadalah tokoh yang pertama kali menata [[TNI Angkatan Udara]] pada awal kemerdekaan. Perkembangan selanjutnya sejalan dengan perencanaan Lanud Suryadarma akan ditingkatkan menjadi Lanud Type A.<ref>[http://www.kotasubang.com/3132/status-lanud-suryadarma-dinaikan-jadi-tipe/ "Status Lanud Suryadarma Dinaikan Jadi Tipe A"] ''website kotasubang.com''</ref>[[Berkas:KALIDJATI+vliegschool_kalidjati_1947.jpg|jmpl|250px|Lanud Kalijati (1947)]]
 
Perkembangan selanjutnya sejalan dengan perencanaan Lanud Suryadarma akan ditingkatkan menjadi Lanud Type A.<ref>[http://www.kotasubang.com/3132/status-lanud-suryadarma-dinaikan-jadi-tipe/ "Status Lanud Suryadarma Dinaikan Jadi Tipe A"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20150211211819/http://www.kotasubang.com/3132/status-lanud-suryadarma-dinaikan-jadi-tipe/ |date=2015-02-11 }} ''website kotasubang.com''</ref>
== Peristiwa penting ==
[[Berkas:Kalidjati1942.jpg|jmpl|250px|Peristiwa perundingan Belanda dengan Jepang di rumah dinas kompleks Pangkalan Udara Kalijati|pra=Special:FilePath/Kalidjati1942.jpg]]
 
Pada tanggal [[8 Maret]] [[1942]] terjadi peristiwa sejarah penting di Pangkalan Udara Kalijati. Di sebuah rumah dinas di dalam kompleks Pangkalan Udara Kalijati tejadi perundingan antara pemerintah Hindia Belanda dengan Jepang. Dalam perundingan tersebut Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Hal ini menjadi akhir dari 350 tahun penjajahan Belanda dan awal penjajahan Jepang di Indonesia.<ref>[http://www.kotasubang.com/3092/arti-penting-seabad-lanud-suryadarma-kalijati "Arti Penting Seabad Lanud Suryadarma Kalijati, Subang"] website kotasubang.com</ref>
 
== Candradimuka Bagi Para Penerbang Helikopter TNI ==
Sejak [[Skadron Udara 7]] bergabung dengan Lanud Kalijati pada 1990, tugas [[Skadron Udara 7]] yang mengawaki 2 jenis pesawat Helikopter yaitu Bell 204 B Iroquois sebanyak 12 buah dan Bell 47 G Solooy sebanyak 12 buah selain mendukung kegiatan operasi udara juga mendidik calon [[penerbang]] [[helikopter]]. Pesawat latih yang digunakan adalah Helikopter Bell 47 G Solooy hasil modifikasi dari Bell 47 G 3 BI Sioux sejak 1984. Modifikasinya berupa mengganti engine piston AVCD lycoming AVCO TVD 43J enam silinder berbahan bakar avigas menjadi engine turbo prop allison 250C-20B berbahan bakar [[Avtur]]. Dengan modifikasi itu menjadikan Bell 47 G Solooy tetap mampu terbang, namuntetapi dari segi bentuk Bell 47 G Solooy cenderung sederhana yaitu hanya dua seat serta bagian belakangnya terkesan seperti pesawat yang belum jadi karena berwujud kerangka. Namun demikian Bell 47 G Solooy terbukti tangguh melatih calon pilot helikopter. Dasar penyelenggaraan sekolah penerbang dengan Bell 47 G Solooy adalah instruksi [[KSAU]] pada Mei 1987 tentang penyelenggaraan pembinaan kesiapan operasi khusus dan pendidikan sekolah penerbang helikopter latih dasar bagi calon pilot helikopter TNI. Terdapat dua macam sumber siswa tiap tahunnya yaitu [[Sekolah Penerbang TNI AU]] (Sekbang) [[Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI]] (PSDP TNI) program [[TNI|Markas Besar (Mabes) TNI]], siswanya lulusan Sekolah Menengah Atas. Sebelum ke [[Skadron Udara 7]], siswa Sekbang [[Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI|PSDP]] telah menjalani proses seleksi lalu pendidikan dasar kemiliteran di [[Solo]] kemudian pendidikan penerbangan dasar di [[Yogyakarta]].<ref>[http://tni-au.mil.id/berita/kursus-pengenalan-pesawat-helikopter-dan-kenaikan-pangkat-siswa-di-skadron-udara-7 "KURSUS PENGENALAN PESAWAT HELIKOPTER DAN KENAIKAN PANGKAT SISWA DI SKADRON UDARA 7"]</ref>
 
[[Sekolah Penerbang Prajurit Sukarela Dinas Pendek TNI|Sekbang PSDP TNI]] digembleng melalui dua materi pendidikan yaitu bina kelas dan bina terbang. Setelah lulus mereka menyandang pangkat perwira, oleh Mabes TNI disalurkan ke [[TNI Angkatan Darat]] dan [[TNI Angkatan Laut]]. Sumber kedua adalah Perwira Siswa lulusan [[Akademi Angkatan Udara]] ([[AAU]]), sekolahnya dinamakan [[Kursus Pengenalan Terbang Pesawat Helikopter]] ([[KPTPH]]). Mereka merupakan perwira [[penerbang]] yang dijuruskan ke Pesawat [[Helikopter]], sebelumnya juga menjalani pendidikan dasar penerbangan di [[Yogyakarta]]. Siswa KPTPH juga menjalani tahapan pendidikan bina kelas dan bina terbang, setelah lulus mereka disalurkan ke satuan [[helikopter]] di [[TNI AU]]. Apabila ditengok ke belakang peran [[Skadron Udara 7]] dalam pendidikan sekolah penerbang [[helikopter]] sebetulnya telah dirintis sejak 1978, di [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Lanud Atang Senjaya]], [[Bogor]] dengan nama pendidikan Terbang Transisi. Namun sejak 1989 [[Skadron Udara 7]] pindah ke Kalijati agar kegiatan latih dasar helikopter dapat berjalan lancar. Hal ini disebabkan di [[Pangkalan Udara Atang Senjaya|Lanud Atang Senjaya]], [[Bogor]] volume kegiatan penerbangan cukup padat oleh dua [[Skuadron|skadron]] [[helikopter]] yaitu [[Skadron Udara 6]] dan [[Skadron Udara 8]]. Sejak dirintis 1978 hingga 2008 [[Skadron Udara 7]] telah meluluskan sekitar 570 orang Pilot Helikopter. Selain prajurit TNI, pilot yang dididik sebelum 1999 juga terdapat siswa-siswa dari luar negeri dan [[Kepolisian Republik Indonesia]]. Prestasi tersebut patut disyukuri karena dengan helikopter modifikasi jenis Bell 47 G Solooy yang merupakan pesawat tua namun tangguh, para siswa berhasil melewati masa-masa pengemblengan di kawah candradimuka Skadron Udara 7, Lanud Suryadarma untuk menjadi Pilot Helikopter (Chopper) yang profesional.
 
== Komandan Lanud Suryadarma ==
'''Nama-nama Komandan Lanud Kalidjati pada masa pendudukan [[Belanda]]'''{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=13}}
 
----
=== Nama-nama Komandan Lanud Kalidjati di masa pendudukan [[Belanda]] ===
{{col|2}}
# [[Kapten]] S.U. C.E. Visscher 20-10-1915 sampai dengan 01-07-1917
 
# [[Kapten]] S.U.Zeni C.EL. VisscherVogeselang 2001-1007-19151917 sampai dengan 01-0708-19171919
# [[Kapten]] Inf. P O. Van Houten 01-08-1919 sampai dengan 27-10-1921
 
# [[Kapten]] SU J.A. Roukens 15-11-1921 sampai dengan 02-11-1924
=== Nama-nama Komandan Lanud Kalidjati/Suryadarma setelah diterima pemerintahan [[Indonesia]] ===
# [[Kapten]] SU P.F. Hoeksema DG 03-11-1924 sampai dengan 23-02-1927
 
# [[Mayor]] SU J. Beumer 23-02-1927 sampai dengan 02-04-1928
# Supari (1946)
# [[Letkol]] SU P.F. Hoeksema 02-04-1928 sampai dengan 19-12-1928
# Opsir Udara II Sukarman (1946-1947)
# [[Letkol]] SU J.H. Wesseling 19-12-1928 sampai dengan 23-02-1932
# Opsir Udara III I. S. Wirjo Saputro(1947-1950)
# [[Mayor]] SU G.A. Ligen 23-02-1932 sampai dengan 29-10-1934
# Kapten Muharto (1950)
# [[Mayor]] A IBD L.H. Van Oyen 29-10-1934
# Kapt Udara Tugio Karto Sandjojo (1950-1957)
{{end-col}}
# LUS A. Basuki (195 1-1952)
----
# Kapten Udara Mantriri (1952-1953)
'''Nama-nama Komandan Lanud Kalidjati/Suryadarma setelah diterima pemerintahan [[Indonesia]]'''{{sfn|Arifa Chaniago|2019|p=13}}
# LUS Suharyo (1953-1956)
----
# Nursain Nurya Kusuma (1956-1957)
{{col|2}}
# Mayor Udara Ahmad Sumadi (1956-1957)
# Supari ([[1946]])
# Kapten Udara TH. Gott Schalk (1957-1958)
# [[Opsir Udara II]] ([[Mayor]], sekarang) Sukarman ([[1946]] - [[1947]])
# Kapten Udara Andoko (1958-1959)
# [[Opsir Udara III]] ([[Kapten (TNI)|Kapten]], sekarang) I.S. Wirjo Saputro ([[1947]] - [[1950]])
# LUS RAS Atdjakusuma (1959-1962)
# [[Kapten (TNI)|Kapten]] Muharto ([[1950]])
# Letkol Udara Imam Sukotjo (1962-1965)
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] Tugio Karto Sandjojo ([[1950]] - [[1957]])
# Mayor Udara Imam Pramono (1965-1966)
# [[Letnan Satu (TNI)|Letnan Udara Satu (LUS)]] A. Basuki ([[1951]] - [[1952]])
# Letkol Udara Amir Asmono (1966-1969)
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] Mantiri ([[1952]] - [[1953]])
# Letkol TPT Suwardi (1969-1970)
# [[Letnan Satu (TNI)|Letnan Udara Satu (LUS)]] Suharyo ([[1953]] - [[1956]])
# Letkol MetDusmanto (1970-1973)
# Nursain Nurya Kusuma ([[1956]] - [[1957]])
# Letkol Met Moh Arifin (1973-1974)
# [[Mayor|Mayor Udara]] Ahmad Sumadi ([[1956]] - [[1957]])
# Letkol PJ M. Dasuki (1974-1978)
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] TH. Gott Schalk ([[1957]] - [[1958]])
# Letkol Nav Wahono (1978-1981)
# [[Kapten (TNI)|Kapten Udara]] Andoko ([[1958]] - [[1959]])
# Letkol Pnb Soeyatno (1981-7984)
# [[Letnan Satu|Letnan Udara Satu (LUS)]] RAS Atdjakusuma ([[1959]] - [[1962]])
# Letkol Pnb Ali BZE (7984-7987)
# [[Letnan Kolonel|Letkol PnbUdara]] A.Imam SurosoSukotjo (1987[[1962]] -7990 [[1965]])
# [[Mayor|Mayor Udara]] Imam Pramono ([[1965]] - [[1966]])
# Letkol Pnb A. Hasan Sadjad (1990-1992)
# [[Letnan Kolonel|Letkol PnbUdara]] SubijartoAmir Asmono (1992[[1966]] -1994 [[1969]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] PnbTPT Suwardi ([[Wardjoko1969]] (1994-1996 [[1970]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] PnbMet Bambang WahyudiDusmanto (1996[[1970]] -1999 [[1973]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] PnbMet Ign.Moh BasukiArifin (1999[[1973]] -2001 [[1974]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] PnbPJ M. BarkahDasuki (2001[[1974]] -2004 [[1978]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] Nav Wahono ([[1978]] - [[1981]])
# [[Letkol]] Pnb Soeyatno ([[1981]] - [[1984]])
# [[Letkol]] Pnb Ali BZE ([[1984]] - [[1987]])
# [[Letkol]] Pnb A. Suroso ([[1987]] - [[1990]])
# [[Letkol]] Pnb A. Hasan Sadjad ([[1990]] - [[1992]])
# [[Letnan Kolonel|Letkol]] Pnb Subijarto ([[1992]] - [[1994]])
# Letkol Pnb [[Wardjoko]] (1994-1996)⭐⭐⭐
# Kolonel Pnb Bambang Wahyudi (1996-1999)⭐⭐
# Kolonel Pnb Ign. Basuki (1999-2001)⭐⭐
# Kolonel Pnb M. Barkah (2001-2004)⭐⭐
# Kolonel Pnb Djoko Setiono (2004-2006)
# Kolonel Pnb [[Zulhasymi]] (2006-2007)⭐⭐
# Kolonel Pnb [[Ras Rendro Bowo. S]]|Ras Rendro Bowo. S., SES.E.]] (2007-2009)⭐⭐
# Kolonel Pnb Widiantoro (2009-2010)⭐⭐
# Kolonel Pnb [[Irwan Is Dunggio|Irwan Is Dunggio, S.Sos.]] (2010-2011)⭐⭐
# Kolonel Pnb [[H. Dumex Dharma|H. Dumex Dharma, S.AP., M.Si .(Han).]] (2011-2012)
# Kolonel Pnb [[Eding Sungkana|Eding SABSungkana, S.AB., M.Tr.(Han).]](2012-2013)⭐⭐
# Kolonel Pnb [[Tahyodi|Tahyodi, SAPS.AP.]] (2013-2015)
----
# Marsma TNI Suparmono (2015-2017)
'''Validasi Organisasi dan Peningkatan Status Type A'''
# Marsma TNI [[Timbang Sembiring Meliala]] (2017-Sekarang){{end-col}}
----
# Marsma TNI [[Suparmono]] ([[2015]] - [[2017]])⭐⭐
# Marsma TNI [[Timbang Sembiring Meliala]] ([[2017]] - 2019)⭐⭐
# Marsma TNI [[I Wayan Sulaba]] (2019-2020)⭐⭐
# Marsma TNI [[Djohn Amarul|Djohn Amarul, S.AB.]] (2020-2022)⭐
# Marsma TNI [[Tarjoni|Tarjoni, S.Sos.]] (2022-2023)⭐
# Marsma TNI [[Sri Duto Dhanisworo|Sri Duto Dhanisworo, S.A.P., M.Si.]] (2023)⭐
# Marsma TNI [[Sapuan (militer)|Sapuan, S.Sos., M.M.]] (2023-Sekarang)⭐
{{end-col}}
 
== Referensi ==
Baris 145 ⟶ 175:
 
== Daftar Pustaka ==
* {{cite book |title=Kalidjati dan Suryadarma |last=Arifa Chaniago |first=Budhi |year=[[2019]] |location=[[Jakarta]] |publisher=[[Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional]] |isbn=979-602-74602-9-4 9786027460294|ref=harv}}
* {{cite book |title=Benih Mekar Dari Kalijati, Prajurit Kuda Terbang |last=Permadi |first=Dedi |year=[[2003]] |location=[[Jakarta]] |publisher=[[Skadron Udara 7]] |isbn= |ref=harv}}
 
 
 
 
{{Bandar Udara di Indonesia}}
{{Tni-stub}}
 
[[Kategori:Bandar udara di Jawa Barat|Suryadarma]]
[[Kategori:Kabupaten Subang]]
[[Kategori:TentaraPangkalan NasionalTNI IndonesiaAU|Suryadarma]]
[[Kategori:TNI-AU]]