Sardjono Dipokusumo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(4 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{rapikan}}
[[Insinyur|Ir.]] '''Sardjono Dipokusumo''' adalah Menteri Pekerjaan Umum ke-14.<ref>http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/cabinet_personnel/popup_profil_pejabat.php?id=634&presiden_id=1&presiden=sukarno{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> ({{lahirmati|[[Kota Gede, Kota Yogyakarta]]|10|11|
== Latar Belakang ==
Sardjono dilahirkan di [[Yogyakarta]] dari pasangan Dharmopranoto/Sastrosuwarno dan Sukaptinah pada tanggal 10 November
Tidak lama setelah kepergian sang ayah, sang ibu Sukaptinah Sastrosuwarno menikah lagi dengan Bapak Notosukarto dan berganti nama menjadi Ibu Notosukarto. Ibunya lantas mengikuti tugas suaminya yang harus berpindah tugas ke beberapa tempat sebagai mantra guru sekolah rakyat. Jabatan terakhir yang dipegang suaminya adalah sebagai seorang Kepala Sekolah dan setelah pensiun kemudian memilih untuk menetap di daerah [[Godean, Sleman]]. Ketika Sardjono kecil, ia diasuh oleh kakak ibunya yaitu Ibu Atmo Seduto, seorang pedagang yang juga dikenal sebagai “Mbah Solo”. Ibu Atmo Seduto menikah dengan seorang Abdi Dalem Keraton, Bapak Kabayan Atmo Seduto namun tidak dikaruniai keturunan, sehingga Ibu Atmo Seduto sangat sayang kepada Sardjono dan sudah menganggapnya sebagai anak sendiri. Sardjono menilai, Ibu Armo Seduto-lah yang mempunyai andil dalam membesarkan dan membantu ia menyelesaikan sekolahnya. Suatu pengorbanan yang luar biasa mengingat kondisi depresi negara pada tahun 1930.
Baris 91:
== Karier Politik ==
Sardjono terpilih menjadi Anggota DPR-GR wakil dari partai Parindra (1955-1956). Parindra adalah [[Partai Indonesia Raya]] yang didirikan oleh [[Soetomo|dr.Soetomo]] pada tahun 1935 di Solo. Partai yang berdasarkan nasionalisme Indonesia dan menyatakan tujuannya adalah Indonesia mulia dan sempurna. Tokoh-tokoh yang bergabung dengan Parindra antara lain [[Margono Djojohadikoesoemo|RM. Margono Djojohadikusumo]] (kakek dari [[Prabowo Subianto]]), [[Soeroso|RM Panji Soeroso]], dll.
Pada tahun 1967-1968, Sardjono kembali lagi terpilih di Parlemen sebagai anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara|Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS)]]. Ia ikut mendirikan Ikatan Konsultan Indonesia (Inkindo) dan menjadi anggota organisasi tersebut hingga akhir hayat. Pada 8 Januari 1959 di [[Tretes|Tretes, Malang, Jawa Timur]] bersama 3 organisasi pemborong daerah yaitu IPEMBI, IABN, dan DPI, Sardjono menggagas pendirian Organisasi GAPENSI (Gabungan Perencana dan Pemborong Indonesia). Sebagai hasil keputusan Kongres I Gabungan Pemborong Bangunan Seluruh Indonesia yang dihadiri oleh 160 peserta dari seluruh Indonesia, Ia ditunjuk sebagai ketua presidium GAPENSI yang berkedudukan di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|ibu kota Negara RI]]. Duduk sebagai Ketua GAPENSI Jakarta Raya adalah Ir. Oerip Djoyosantoso serta [[Edi Kowara Adiwinata|Edie Kowara]] sebagai komisaris[[# ftn1|[1]]].
== Menteri Pekerjaan Umum ==
Saat Presiden Soekarno mengeluarkan [[Dekrit Presiden Republik Indonesia 1959|Dekrit 5 Juli 1959]], Perdana Menteri Djuanda telah menyerahkan kembali mandatnya pada Presiden sekaligus mengangkat Soekarno sebagai Kepala Negara sekaligus Kepala Pemerintahan. Sardjono dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menjabat sebagai Menteri Muda Pekerjaan Umum dan Tenaga, di dalam Kabinet Kerja I. Pada saat itu, Perdana Menteri dipegang oleh Ir. Soekarno dan dibantu oleh Menteri Pertama Ir. Djuanda.
Sardjono
▲Sardjono ditugasi antara lain mengawasi pembangunan [[Stadion Utama Gelora Bung Karno|Stadion Senayan]], [[Hotel Indonesia]], menyusun rencana tiga tahun irigasi, instalasi air minum, rencana rehabilitasi jalan, pusat tenaga listrik di seluruh Indonesia. Karena tugasnya sebagai menteri tidak memperbolehkannya memiliki perusahaan, maka Perusahaan Biro Insinyur dan Konstruksi Baja dijual kepada Mr. Widjatmika (NV Prana).
Semasa menjabat Menteri Pekerjaan Umum, Sardjono menginisiasikan dan meresmikan beberapa proyek strategis nasional seperti :
Baris 113 ⟶ 109:
# [[Jembatan Ampera]] di Palembang
Setelah tidak menjadi menteri, Sardjono kemudian diminta menjadi Direktur Adviseur Bank Pembangunan Indonesia ([[Bank Pembangunan Indonesia|BAPINDO]]).
Baris 123 ⟶ 119:
4. http://www.gapensijabar.net/index.php/selayang-pandang/tentang-gapensi {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190302024520/http://www.gapensijabar.net/index.php/selayang-pandang/tentang-gapensi |date=2019-03-02 }}
{{URUTANBAKU:Dipokusumo, Sardjono}}
[[Kategori:Kelahiran 1914]]
[[Kategori:Kematian 1986]]
|