Zulkifli Lubis: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Andri.h (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Wanda 772 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(68 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove}}{{Bedakan|Ahmad Zulkifli Lubis}}
'''Zulkifli Lubis''' ({{lahirmati|[[Banda Aceh]]|23|12|1923}}) adalah mantan KSAD periode [[2 Mei]] [[1965]] - [[22 Juni]] [[1925]]. Selain itu ia juga dikenal sebagai pendiri dan juga mejabat sebagai Ketua Badan Intelijen pertama di Indonesia. Zulkifli adalah anak ke-lima dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Aden Lubis gelar Sutan Darialam dan ibunya bernama Siti Rewan Nasution. Kedua orangtuanya adalah guru di sekolah guru ''Normaalschool''.
{{Nama Mandailing|[[Suku Mandailing|Mandailing]]|[[Lubis]]}}
{{Infobox Officeholder
|name = {{PAGENAME}}
|image = Kolonel Zulkifli Lubis.png
|office = [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]<br/><small>Pejabat</small>
|order =
|term_start = 8 Mei 1955
|term_end = 26 Juni 1955
|president =
|predecessor = [[Bambang Sugeng]]
|successor = [[Bambang Utoyo]]
|office1 = Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat
|order1 = ke-1
|term_start1 = 1 Desember 1953
|term_end1 = 8 Mei 1955
|president1 =
|predecessor1 = ''jabatan dibentuk''
|successor1 = Letjen TNI [[Gatot Soebroto]]
|office2 = Daftar Kepala Badan Intelijen Negara{{!}}Kepala Badan Rahasia Negara
|order2 = ke-1
|term_start2 = 1945
|term_end2 = 1958
|president2 = [[Soekarno]]
|predecessor2 = ''Tidak Ada''
|successor2 = Pirngadi
|birth_date = {{birth date|1923|12|26}}
|birth_place = [[Banda Aceh]], [[Hindia Belanda]]
|death_date = {{death date and age|1993|6|23|1923|12|26}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|nationality = [[Indonesia]]
|profession = [[Tentara]]
|religion = [[Islam]]
|relations = {{unbulleted list|Aden Lubis (bapak)|Siti Rewan Nasution (ibu)}}
|signature =
|allegiance = {{unbulleted list|{{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943—1945)|{{flag|Indonesia}} (1945—1961)}}
|branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
|rank = [[Berkas:Kolonel_pdh_ad.png|25px]] [[Kolonel]]
|unit = [[Infanteri]]
|serviceyears = 1943—1961
}}
[[Kolonel]] [[Infanteri|Inf]]. [[Purnawirawan|(Purn)]]. '''Zulkifli Lubis''' ({{lahirmati|[[Banda Aceh]]|26|12|1923|[[Jakarta]]|23|06|1993}}) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi Pejabat [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] periode [[8 Mei]] [[1955]] - [[26 Juni]] [[1955]].<ref name="Buku Peter"/> Selain itu ia juga dikenal sebagai pendiri dan juga mejabat sebagai Ketua Badan Intelijen pertama di Indonesia.
 
Zulkifli adalah anak kelima dari sepuluh bersaudara. Ayahnya bernama Aden Lubis gelar Sutan Srialam dan ibunya bernama Siti Rewan Nasution. Kedua orangtuanya adalah guru di sekolah guru ''Normaalschool''.
==Masa kecil==
Zulkifli Lubis memperoleh kesempatan menikmati pendidikan [[Belanda]] pada Hollandsch Inlansche School. Setelah menyelesaikan HIS, kemudian Kifli melanjutkan ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs di kota yang sama. Di masa itu Zulkifli Lubis mulai kelihatan sering membaca koran Deli Blaad, yang diperoleh dari temannya yang berjualan. Melalui Deli Blaad Zulkifli mulai mengenal pidato-pidato [[Soekarno]], [[Hatta]], [[Muhammad Husni Thamrin]] dan perdebatan di [[Volksraad]]. Koran yang dimilki pemilik perkebunan di Sumatra Timur itu mempunyai peranan membangkitkan semangat kebangsaan pelajar semacam Zulkifli Lubis. Di [[MULO]], Zulkifli dan kawan-kawannya tergabung dalam kelompok Patriot. Mereka bisa dibilang sebagai oposisi diam-diam karena sebagai contoh, jika ada upacara mereka tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Belanda Wilhelmus malahan mengajak peserta upacara lainnya agar mengikuti diam.
 
== Masa remajakecil ==
Zulkifli Lubis memperoleh kesempatan menikmati pendidikan [[Belanda]] pada ''Hollandsch Inlansche School''. Setelah menyelesaikan HIS, kemudian Kifli melanjutkan ke ''Meer Uitgebreid Lager Onderwijs'' di kota yang sama. Pada masa itu Zulkifli Lubis mulai kelihatan sering membaca koran Deli Blaad, yang diperoleh dari temannya yang berjualan. Melalui Deli Blaad, Zulkifli mulai mengenal pidato-pidato [[Sukarno]], [[Hatta]], [[Muhammad Husni Thamrin]] dan perdebatan di [[Volksraad]]. Koran yang dimiliki pemilik perkebunan di Sumatera Timur itu mempunyai peranan membangkitkan semangat kebangsaan pelajar semacam Zulkifli Lubis. Di [[MULO]], Zulkifli dan kawan-kawannya tergabung dalam kelompok Patriot. Mereka bisa dibilang sebagai oposisi diam-diam karena sebagai contoh, jika ada upacara mereka tidak mau menyanyikan lagu kebangsaan Belanda, ''Wilhelmus'', malahan mengajak peserta upacara lainnya agar ikut diam.
Tamat MULO Zulkifli melanjutkan ke Algemeene Middlebare School B di Yogyakarta. Hal yang menyenangkan Zulkifli di AMS B adalah kesempatan disuruh ke depan kelas untuk mencoba mengajar. Misalnya mata pelajaran Ilmu Tata Negara dan
Sejarah. Di AMS B Zulkifli bersama teman-temannya sering mengadakan diskusi kebangsaan, termasuk teman-teman dari [[Parindra]].
 
== Masa pendudukanremaja Jepang==
Selepas tamat dari MULO, Zulkifli melanjutkan ke [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|''Algemeene Middlebare School B'' di Yogyakarta]]. Hal yang menyenangkan Zulkifli selama bersekolah di [[SMA Negeri 3 Yogyakarta|AMS B]] adalah kesempatan dirinya diminta maju ke depan kelas untuk mencoba mengajar. Misalnya mata pelajaran ilmu tata negara dan sejarah. Di AMS B, Zulkifli bersama teman-temannya sering mengadakan diskusi kebangsaan, termasuk teman-teman dari [[Parindra]].
Ketika [[Jepang]] menduduki Hindia Belanda, Zulkifli Lubis mengikuti ajakan temannya untuk turut serta latihan yang diselenggarakan oleh Balatentara Jepang untuk para pemuda. Pilihan itu diambil Zulkifli daripada menganggur. Setelah memperoleh latihan sekitar dua bulan di Seinen Kurensho (pusat latihan untuk barisan pemuda), Zulkifli menerima tawaran khusus untuk mendapat pendidikan perwira militer. Di Seinen Dojo (balai penggempelngan pemuda) Tangerang ada sekitar 40 siswa dari seluruh Jawa. Zulkifli Lubis, [[Kemal idris]] dan [[Daan Mogot]] termasuk angkatan pertama. Balai penggembelengan inilah yang pertama kalinya memperkenalkan Zulkifli pada dunia
inteljen.
 
== Masa pendudukan Jepang ==
Di sana Zulkifli hanya sebentar berada di sana karena dia dipindahkan ke Resentai (korps latihan) [[Bogor]]. Kekaguman Zulkifli Lubis terhadap Jepang menjadi menyurut ketika melihat apa yang terjadi. Kebanyakan instruktur yang berasal dari pasukan berbusana lusuh dan tampak kotor. Mereka mengajar sambil lalu. Situasi ini berbeda dengan yang terjadi di Seinen Dojo, [[Tanggerang]]. Semua instruktur berpenampilan rapi dan bersih. Mereka mengajar secara serius dan seksama. Di Resentai Bogor Zulkifli tidak banyak memperoleh pengetahuan dan ketrampilan militer yang cukup memadai mengingat pendidikan yang hanya berlangsung selama 3 bulan saja dan lebih diarahkan pada memberi semangat.
Ketika [[Jepang]] menduduki Hindia Belanda, Zulkifli Lubis mengikuti ajakan temannya untuk turut serta latihan yang diselenggarakan oleh Tentara Jepang untuk para pemuda. Pilihan itu diambil Zulkifli daripada menganggur. Setelah memperoleh latihan sekitar dua bulan di ''Seinen Kurensho'' (pusat latihan untuk barisan pemuda), Zulkifli menerima tawaran khusus untuk mendapat pendidikan perwira militer. Di ''Seinen Dojo'' (balai penggemblengan pemuda) Tangerang ada sekitar 40 siswa dari seluruh Jawa. Zulkifli Lubis, [[Kemal Idris]] dan [[Daan Mogot]] termasuk angkatan pertama. Balai penggemblengan inilah yang pertama kalinya memperkenalkan Zulkifli pada dunia intelijen.
 
Di sana Zulkifli hanya sebentar berada di sana karena dia dipindahkan ke Resentai (korps latihan) [[Bogor]]. Kekaguman Zulkifli Lubis terhadap Jepang menjadi surut ketika melihat apa yang terjadi. Kebanyakan instruktur yang berasal dari pasukan berbusana lusuh dan tampak kotor. Mereka mengajar sambil lalu. Situasi ini berbeda dengan yang terjadi di Seinen Dojo, [[Tangerang]]. Semua instruktur berpenampilan rapi dan bersih. Mereka mengajar secara serius dan saksama. Di Resentai Bogor, Zulkifli tidak banyak memperoleh pengetahuan dan keterampilan militer yang cukup memadai mengingat pendidikan yang hanya berlangsung selama 3 bulan saja dan lebih diarahkan pada memberi semangat.
Pada bulan [[Desember]] [[1943]] para Shodancho itu dilantik dan kemudian dikembalikan ke kota asal atau daerah asal masing-masing untuk turut serta di dalam pembentukan daidan (batalyon). Letnan Dua Zulkifli Lubis, Kemal Idris, Sabirin Mochtar, Satibi Darwis, Daan Mogot, Effendi dan Kusnowibowo membantu Kapten Tsuhiya Kiso untuk mempersiapkan pembentukan daidan-daidan di pulau Bali. Kemudian Zulkifli Lubis, Kemal Idris dan Daan Mogot dilibatkan dalam sebuah staf khusus dibentuk secara resmi yang dinamai Boei Giyugun Shidobu dengan tugas
mengenai semua urusan yang menyangkut [[Pembela Tanah Air]].
 
Pada bulan [[Desember]] [[1943]], para ''shodancho'' itu dilantik dan kemudian dikembalikan ke kota asal atau daerah asal masing-masing untuk turut serta di dalam pembentukan ''daidan'' (batalyon). Letnan Dua Zulkifli Lubis, Kemal Idris, Sabirin Mochtar, Satibi Darwis, Daan Mogot, Effendi, dan Kusnowibowo membantu Kapten Tsuhiya Kiso untuk mempersiapkan pembentukan daidan-daidan di pulau Bali. Kemudian Zulkifli Lubis, Kemal Idris dan Daan Mogot dilibatkan dalam sebuah staf khusus dibentuk secara resmi yang dinamai Boei Giyugun Shidobu dengan tugas mengenai semua urusan yang menyangkut [[Pembela Tanah Air]].
==Komandan Inteljen Pertama==
Pertengahan tahun [[1944]], Zulikfli Lubis diajak oleh Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) ke [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Disana ia berkenalan dengan Mayor Ogi, yang wajahnya mirip dengan orang Barat dan pandai berbahasa Perancis. Perwira intelejen Jepang yang tinggal satu kamar dengan Zulkifli Lubis itu sering bercerita mengenai
pengalamannya melakukan kegiatan inteljen di [[Vietnam]]. Zulkifli Lubis beruntung karena ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang berada di kota Singa itu memperoleh kesempatan untuk mempelajari dunia inteljen dalam praktek dengan bimbingan dari Rokugawa. Zulkifli dan Rokugawa senantiasa melapor kepada komandan Jepang untuk wilayah Asia Tenggara di Singapura. Di Singapura inilah Fujiwara Kikan, sebuah badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara yang tersohor beroperasi. Ketika kemudian Zulkifli Lubis berada di Kuala Lumpur. Ia memperoleh kesempatan mengenai dunia inteljen lebih mendalam. Rokugawa mengajari Zulkifli mengenai bagaimana caranya mengetahui jumlah penduduk dalam satu kota atau mengetahui apakah rakyat itu anti atau pro Jepang.
 
== Komandan Intelijen Pertama ==
Setelah belajar inteljen di negeri orang, Zulkifli kembali ke tanah air. Ia melibatkan diri dalam rencana Jepang untuk membentuk kelompok-kelompok intelijen di perbagai tempat di Jawa sebagai pasukan gerilya untuk menghadapi pasukan Sekutu jika kelak mendarat. Setelah Jepang menyerah, Sekutu pun mendarat dan tidak mendapat perlawanan yang berarti sebagaimana mestinya dari kelompok intelijen yang diorganisir oleh Zulkifli Lubis.
Pertengahan tahun [[1944]], Zulkifli Lubis diajak oleh Rokugawa (bekas komandan Seinen Dojo) ke [[Malaysia]] dan [[Singapura]]. Disana ia berkenalan dengan Mayor Ogi, yang wajahnya mirip dengan orang Barat dan pandai berbahasa Prancis. Perwira intelejen Jepang yang tinggal satu kamar dengan Zulkifli Lubis itu sering bercerita mengenai pengalamannya melakukan kegiatan intelijen di [[Vietnam]]. Zulkifli Lubis beruntung karena ia adalah satu-satunya orang Indonesia yang berada di kota Singa itu memperoleh kesempatan untuk mempelajari dunia intelijen dalam praktik dengan bimbingan dari Rokugawa. Zulkifli dan Rokugawa senantiasa melapor kepada komandan Jepang untuk wilayah Asia Tenggara di Singapura. Di Singapura inilah ''Fujiwara Kikan'', sebuah badan rahasia Jepang untuk Asia Tenggara yang tersohor beroperasi. Ketika kemudian Zulkifli Lubis berada di Kuala Lumpur. Ia memperoleh kesempatan mengenai dunia intelijen lebih mendalam. Rokugawa mengajari Zulkifli mengenai bagaimana caranya mengetahui jumlah penduduk dalam satu kota atau mengetahui apakah rakyat itu anti atau pro Jepang.
 
Setelah belajar intelijen di luar negeri, Zulkifli kembali ke tanah air. Ia melibatkan diri dalam rencana Jepang untuk membentuk kelompok-kelompok intelijen di berbagai tempat di Jawa sebagai pasukan gerilya untuk menghadapi pasukan Sekutu jika kelak mendarat. Setelah Jepang menyerah, Sekutu pun mendarat dan tidak mendapat perlawanan yang berarti sebagaimana mestinya dari kelompok intelijen yang diorganisir oleh Zulkifli Lubis.
Setelah proklamasi kemerdekaan Zulkifli Lubis dipercayakan sebagai pimpinan pusat Badan Keamanan Rakyat yang diketuai oleh Kaprawi dan dibantu oleh Sutalaksana (Ketua I), [[Latief Hadiningrat]] (Ketua II), Arifin Abdurrachman dan Mahmud.
 
Setelah proklamasi kemerdekaan, Zulkifli Lubis dipercayakan sebagai pimpinan pusat Badan Keamanan Rakyat yang diketuai oleh Kaprawi dan dibantu oleh Sutalaksana (Ketua I), [[Latief Hendraningrat]] (Ketua II), Arifin Abdurrachman dan Machmud. Disinilah ia mulai mempersiapkan pembentukan badan inteljenintelijen yang diberi nama Badan Istimewa. Zulkifli Lubis, Sunarjo, Juwahir dan DjatisumoGPH Djatikusumo membidani lahirnya badan itu. Sekitar 40 orang bekas ''Giyugun'' dari seluruh Jawa bergabung dalam badan itu.
 
Zulkifli Lubis juga membentuk Penyelidikan Militer KhususChusus (PMC) pada akhir tahun 1945, Sutopo Yuwono termasuk di dalamnya. PMC bertanggung jawab langsung kepada Presiden Soekarno. Badan ini mengirim eksepedisi ke Sumatra, Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara. Penyelundupan senjata dari Singapura pun dilakukan. Kegiatan ini dilakukan PMC di Sumatra dan Kuala Enoch atau Kuala Tungkal. Penyelundupan itu juga dilakukan untuk membantu operasi di [[Kalimantan]] di bawah pimpinan Muljono dan [[Tjilik Riwut]].
Kalimantan, Maluku dan Nusa Tenggara. Penyelundupan senjata dari Singapura pun dilakukan. Kegiatan ini dilakukan PMC di Sumatra dan Kuala Enoch atau Kuala Tungkal. Penyelundupan itu juga dilakukan untuk membantu operasi di [[Kalimantan]] di bawah pimpinan Mulyono dan [[Cilik Riwut]].
 
Pada bulan [[April]] [[1946]], cabang PMC di Purwakarta mendapat reaksi yang sengit dari pihak tentara, karena dianggap melakukan serangkaian penangkapan dan penyitaan yang semena-mena. Keberatan itu muncul pula di pelbagaiberbagai daerah lain dan menyebabkan PMC dibubarkan oleh Markas Besar Tentara Keamanan Rakyat pada tanggal [[3 Mei]] [[1946]]. Kemudian beberapa bulan berikutnya, Zulkifli dan SuciptoSutjipto (pemimpin Penyelidik Umum Militer) terlibat dalam [[Peristiwa 3 Juli 1946]], yaitu percobaan perebutan kekuasaan yang dimotori oleh Mayor JendralJenderal Sudarsono, Kepala Divisi III Yogyakarta. SuciptoSutjipto tertangkap, akan tetapi sebaliknya Zulkifli Lubis berhasil lolos.
 
Akibat kecerdikan Zulkifli Lubis, ia bisa menghapus jejak setelah melakukan aksi dan mendapat pemberian grasi Presiden SoekarnoSukarno atas keterlibatannya dalam Peristiwa 3 Juli 1946. Zulkifli Lubis kemudian mendapat kepercayaan membentuk Badan Rahasia Negara Indonesia (Brani) dan menjadi ketuanya. Untuk merekut anggota Brani dan, Zulkifli menggunakan sebagian besar pelajar, bekas Seinen Dojo maupun Yugeki diantaranyadi antaranya Bambang Supeno, Kusno Wiwoho, Dirgo, Sakri, Suparto dan [[Tjokropranolo]].
 
== Wakasad dan Kasad ==
{{DEFAULTSORT:Lubis, Zulkfili}}
Setelah [[peristiwa 17 Oktober]] [[1952]] yang melibatkan konflik internal dalam Angkatan Darat, Zulkifli diangkat menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad) oleh Menteri Pertahanan Indonesia [[Iwa Kusumasumantri]] pada bulan [[Desember]] [[1953]], mendampingi [[Bambang Sugeng]].<ref name="Buku Peter">{{cite book|last=Kasenda|first=Peter|authorlink=|coauthors=|title=Komandan Intelijen Pertama Indonesia, Zulkifli Lubis, Kolonel Misterius Di Balik Pergolakan TNI AD|year=2012|publisher=Kompas Media Nusantara|location=Jakarta|id=ISBN 978-979-709-646-5}}</ref> Setelah Bambang Sugeng mengundurkan diri pada pertengahan [[1955]] ia diangkat menjadi Pejabat [[KASAD]].<ref>{{cite book|last=|first=|authorlink=|coauthors=|title=Bambang Utoyo, Jiwa Ragaku untuk Negeri Tercinta, KASAD ke-4|pages=111|year=2010|publisher=Dinas Sejarah Angkatan Darat|location=Bandung|id=ISBN 978-602-95551-1-0}}</ref> Karena banyaknya suara yang menentang dia karena dianggap lebih intelijen dibanding militer dan pro-Barat, maka posisinya digantikan oleh [[Bambang Utoyo]]. <!--Beliau-->
 
==Meninggal Dunia==
[[Kategori:Marga Lubis]]
Zulkifli Lubis, meninggal dunia di Jakarta pada tanggal 23 Juni 1993 dalam usia 69 tahun dan dimakamkan di Pusaka Makam Pahlawan (TMP) Dreded, Kota Bogor, Jawa Barat.
[[Kategori:KASAD]]
 
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{Kotak_mulai}}
{{s-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] (Plt.)|pendahulu=[[Bambang Sugeng]]|pengganti=[[Bambang Utoyo]]|tahun=8 Mei 1955 - 26 Juni 1955}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Darat|Wakasad]]|tahun= 1 Desember 1953 - 8 Mei 1955}}
{{S-aft|after=Letjen TNI [[Gatot Soebroto]]}}
{{s-gov}}
{{S-new|office}}
{{S-ttl|title=[[Badan Intelijen Negara|Kepala Badan Rahasia Negara]]|years=1945–1959}}
{{s-after|after=Pirngadi}}
{{Kotak_selesai}}
 
{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}}
 
{{DEFAULTSORT:Lubis, Zulkfili}}
[[Kategori:Tokoh TNI]]
[[Kategori:Tokoh intelijen Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh militer Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Batak|L]]
[[Kategori:Tokoh Mandailing]]
[[Kategori:Marga Lubis|Zuklifli]]
[[Kategori:Tokoh dari Banda Aceh]]