Alengka: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 32:
=== Kehadiran orang Alengka saat Rajasuya===
Orang Alengka disebutkan sebagai salah satu tamu undangan dalam upacara [[Rajasuya]] yang diselenggarakan oleh Raja [[Yudistira]] di [[Indraprastha]]:
{{blockquote|[…] Raja dari Wangga, Angga, Paundra, Odra, Chola, Dravida, Chera, Pandya, Mushika, Andhaka, dan pemimpin negeri kepulau dan negeri perbatasan, termasuk penguasa Sinhala, suku ''[[mleccha]]'' yang [[biadab]], penduduk asli Alengka, dan ratusan raja dari negeri-negeri barat, para ketua suku daerah pesisir, dan para raja dari Pahlawa, Darada, dan sejumlah suku dari Kirata, Yawana, Sakra, Harahuna, China, Tushara, Sindhu, Jaguda, Ramatha, Munda, dan penduduk kerajaan wanita, Tangana, Kekaya, Malawa, dan penduduk Kasmira [] (''Mahabharata'', 3:51).
}}
 
=== Deskripsi lainnya ===
Dalam beberapa bagian ''Mahabharata'' terdapat sejumlah deskripsi tentang hal-hal yang berkaitan dengan Alengka, contohnya:
Baris 41 ⟶ 42:
 
== Pewayangan Jawa ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Reliëf op de aan Shiva gewijde tempel op de Candi Lara Jonggrang oftewel het Prambanan tempelcomplex TMnr 10016191.jpg|thumb|Relief di [[Candi Prambanan]], menggambarkan [[Rahwana]] menculik [[Sinta]] untuk dibawa ke Alengka dengan mengendarai [[Wilmana]]. Di pojok kiri atas tampak burung [[Jatayu]] menghadang perjalanan mereka.]]
Wiracarita ''[[Ramayana]]'' yang memuat tentang Alengka juga diterjemahkan dari [[bahasa Sanskerta]] ke [[bahasa Jawa Kuno]] selama [[sejarah Nusantara era kerajaan Hindu-Buddha|penyebaran dan perkembangan agama Hindu dan Buddha]] di [[Nusantara]].<ref>{{citation| title==Sadur: Sejarah Terjemahan di Indonesia dan Malaysia (Paket 2021)| author=Henri ChambertLoir |year=2021 | place=Jakarta| publisher=Kepustakaan Populer Gramedia| url=https://www.google.co.id/books/edition/Sadur_Sejarah_Terjemahan_di_Indonesia_da/4KxWEAAAQBAJ?hl=id&gbpv=0 }}</ref> Kisah ''Ramayana'' juga diadaptasi menjadi lakon pertunjukan [[wayang]], dengan perubahan-perubahan yang menyesuaikan latar waktu dan tempat, termasuk sejumlah penamaan dan penokohan. Dalam pewayangan [[Jawa]], kerajaan Alengka sering dieja dengan nama '''Ngalengkadiraja'''. Kerajaan ini identik dengan [[Rahwana]], tokoh antagonis dalam ''[[Ramayana]]''.