Operasi Ke: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
|||
(12 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 62:
Rencana tersebut mengharuskan didaratkannya satu batalion infanteri angkatan darat oleh kapal perusak sekitar tanggal 14 Januari 1942. Mereka akan dipakai sebagai pasukan kawal belakang sewaktu evakuasi berlangsung. Angkatan Darat 17 menurut rencana mulai ditarik mundur ke ujung barat pulau kira-kira pada tanggal 25 Januari atau 26 Januari 1943. Kampanye [[superioritas udara]] di sekitar Kepulauan Solomon selatan menurut rencana dimulai pada 28 Januari 1943. Pasukan Angkatan Darat 17 akan dijemput dalam tiga gelombang oleh kapal-kapal perusak pada minggu pertama bulan Februari, dengan target penyelesaian pada 10 Februari 1943. Pada waktu yang bersamaan, armada kapal perang dan pesawat terbang Jepang akan melakukan manuver-manuver mencolok dan serangan-serangan kecil di sekitar Nugini dan [[Kepulauan Marshall]], disertai lalu lintas radio palsu sebagai usaha mengelabui Sekutu mengenai maksud Jepang yang sebenarnya.<ref>Frank, hal. 541, Morison, hal. 340.</ref>
[[Berkas:Gunichi Mikawa.jpg|jmpl|kiri|[[Gunichi Mikawa]], komandan Armada 8 Jepang]]Laksamana Yamamoto menugaskan [[kapal induk]] ''{{ship|Kapal induk Jepang|Junyō||2}}'' dan ''{{ship|Kapal induk Jepang|Zuihō||2}}'', kapal tempur ''{{ship|Kapal tempur Jepang|Kongō||2}}'' dan ''{{ship|Kapal tempur Jepang|Haruna||2}}'', dan empat kapal penjelajah berat ditambah satu kapal perusak sebagai armada tabir untuk melindungi Operasi ''Ke'' dari kejauhan. [[Nobutake Kondo]] bertindak sebagai komandan armada tabir di bawah pimpinan Nobutake Kondo yang akan ditempatkan sekitar pulau [[Ontong Jawa]] di utara Kepulauan Solomon. Misi-misi evakuasi akan dilakukan oleh Armada 8 Mikawa yang terdiri dari kapal penjelajah berat ''{{ship|Kapal penjelajah Jepang|Chōkai||2}}'' dan ''{{ship|Kapal penjelajah Jepang|Kumano||2}}'', kapal penjelajah ringan ''{{ship|Kapal penjelajah Jepang|Sendai||2}}'', dan 21 kapal perusak. Kapal-kapal perusak Mikawa ditugaskan untuk melakukan operasi evakuasi yang sebenarnya. Yamamoto memperhitungkan setidaknya setengah dari jumlah kapal-kapal perusak Mikawa diperkirakan akan tenggelam sebagai korban dalam operasi ini.<ref>Frank, hal. 542, 547–550, Morison, hal. 338, 363, Rottman, hal. 64, Griffith, hal. 278, Jersey, hal. 392–393. Dua kapal perusak, {{ship|Kapal perusak Jepang|Suzukaze||2}} dan {{ship|kapal perusak Jepang|Hatsukaze||2}} yang rusak dalam misi Tokyo Ekspres ke Guadalkanal pada 2 Januari dan 10 Januari tidak termasuk dalam 21 kapal perusak yang ditugaskan untuk misi evakuasi. ''Suzukaze'' rusak di Selat Georgia Baru akibat bom yang dijatuhkan nyaris tepat oleh Angkatan Udara Kaktus. ''Hatsukaze'' rusak oleh kapal patroli torpedo antara Teluk Doma dan Tassafaronga di Guadalkanal. Secara keseluruhan, kedua misi Tokyo Ekspres yang dijalankan keduanya berhasil mengantarkan sekitar 80 ton perbekalan. Tambahan perbekalan tersebut sangat berarti bagi Angkatan Darat 17 yang sudah dalam keadaan kehabisan perbekalan. Armada Kondo terdiri dari kapal induk ''Zuihō'' dan ''Junyō'', kapal tempur ''Kongō'' dan ''Haruna'', kapal penjelajah berat {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Atago||2}}, {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Takao|1930|2}}, {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Myōkō||2}}, dan {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Haguro||2}}, kapal penjelajah ringan {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Jintsū||2}}, {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Agano||2}}, dan {{ship|Kapal penjelajah Jepang|Nagara||2}}, kapal perusak {{ship|Kapal perusak Jepang|Kagerō|1938|2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Asagumo|1937|2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Shigure|1935|2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Suzukaze||2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Samidare|1935
Pendukung superioritas udara dalam operasi ini adalah Armada Udara 11 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang berpangkalan di Rabaul, dengan kekuatan masing-masing sebesar 212 dan 100 pesawat terbang. Selain itu, 64 pesawat dari grup udara kapal induk {{ship|Kapal induk Jepang|Zuikaku||2}} ditugaskan untuk sementara ke Rabaul. Total pesawat Jepang yang terlibat dalam operasi mencapai 436 pesawat dengan tambahan 60 pesawat terbang laut dari Angkatan Udara Wilayah "R" milik angkatan laut yang berpangkalan di Rabaul, [[Kepulauan Bougainville|Bougainville]] dan [[Kepulauan Shortland]]. Gabungan satuan-satuan kapal perang dan penerbangan angkatan laut Jepang diresmikan dengan nama [[Armada Wilayah Tenggara]] di bawah komando [[Jinichi Kusaka]] di Rabaul.<ref>Frank, hal. 543.</ref>
Baris 115:
Konvoi kapal angkut Amerika Serikat tiba di Guadalkanal dan berhasil membongkar muatan pada 30 Januari dan 31 Januari 1943. Sisa kapal-kapal perang Halsey ditempatkan di [[Laut Karang]] yang berada di selatan Kepulauan Solomon. Mereka ditugaskan menanti kedatangan kapal-kapal perang Jepang yang dipercaya Sekutu segera akan tiba untuk mendukung sebuah ofensif besar-besaran. Ditarik mundurnya Gugus Tugas 18 dari Guadalkanal berarti hilangnya ancaman potensial bagi kelancaran Operasi ''Ke''.<ref>Morison, hal. 363, Griffith, p 285. Setelah membongkar muatan mereka, kapal-kapal angkut Amerika Serikat mengevakuasi [[Resimen Marinir 2 (Amerika Serikat)|Resimen Marinir 2]] dari Guadalkanal. Resimen Marinir 2 sudah berada di pulau itu sejak dimulainya kampanye Guadalkanal.</ref>
Selain itu, pada 29 Januari 1943 pukul 18.30, dua [[korvet]] [[Angkatan Laut Selandia Baru]] mencegat {{ship|kapal selam Jepang|I-1||6}} yang sedang mencoba melakukan misi pembekalan di laut dekat Kamimbo, Guadalcanal. Dua korvet Selandia Baru tersebut adalah [[HMNZS Moa (T233)|''Moa'']] dan [[HMNZS Kiwi (T102)|''Kiwi'']]. Keduanya menabrak dan menenggelamkan ''I-1'' setelah berlangsung pertempuran selama 90 menit. ({{coord|09|13|S|159|40|E|scale:3000000|display=inline,title}}).<ref>Frank, hal. 574–576, Hackett and Kingsepp [http://www.combinedfleet.com/I-1.htm HIJMS Submarine I-1
=== Evakuasi gelombang pertama ===
Setelah meninggalkan kapal-kapal penjelajahnya di Kavieng, Mikawa pada tanggal 31 Januari 1943 mengumpulkan semua dari 21 kapal perusak yang ada di pangkalan angkatan laut Jepang di Kepulauan Shortland, dan memulai misi evakuasi. Laksamana Muda [[Shintaro Hashimoto]] ditunjuk sebagai komandan gugus kapal perusak yang disebut Satuan Bala Bantuan. Enam puluh pesawat terbang laut dari Angkatan Udara Wilayah "R" ditugaskan memandu Satuan Bala Bantuan dan membantu pertahanan terhadap serangan-serangan kapal patroli torpedo selama berlangsungnya misi evakuasi malam hari. Pesawat pengebom B-17 Sekutu menyerang pelabuhan Kepulauan Shortland pada pagi hari 1 Februari 1943 tanpa menimbulkan kerusakan dan bahkan harus kehilangan empat pesawat yang ditembak jatuh pesawat tempur Jepang. Masih pada hari yang sama, Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menyerang Lapangan Udara Henderson dengan memakai 23 pesawat tempur Nakajima Ki-43 dan enam pesawat pengebom Kawasaki Ki-48, tetapi tidak menimbulkan kerusakan apa pun meski mengorbankan satu pesawat tempur.<ref>Frank, hal. 582–583, 757–758. Satuan Bala Bantuan juga menyertakan Skuadron Perusak 10 yang dalam keadaan normal berada di bawah komando Laksamana Muda [[Susumu Kimura]], namun Kimura terluka ketika {{ship|Kapal perusak Jepang|Akizuki|1941|2}} yang dijadikannya kapal komando terkena sebuah torpedo dari kapal selam Amerika Serikat {{USS|Nautilus|SS-168|2}} di dekat Kepulauan Shortland pada 19 Januari 1943 (Nevitt, [http://www.combinedfleet.com/akizuk_t.htm IJN Akizuki: Tabular Record of Movement]). Kimura digantikan oleh Laksamana Muda [[Tomiji Koyanagi]] yang juga ditunjuk sebagai komandan Kesatuan Bala Bantuan, namun khusus untuk Operasi ''Ke'', Shintaro Hashimoto ditunjuk sebagai komandan. Pada malam 28 Januari 1943, enam kapal perusak dari Satuan Bala Bantuan yang terdiri dari {{ship|Kapal perusak Jepang|Tokitsukaze|1939|2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Kuroshio||2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Shirayuki|1928|2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Urakaze|1940|2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Hamakaze|1940|2}}, dan {{ship|Kapal perusak Jepang|Kawakaze|1936|2}} berhasil mendaratkan 328 tentara Jepang di [[Kepulauan Russell]] untuk berjaga-jaga bila kepulauan itu diperlukan sebagai daerah singgahan dan daerah bantuan selama evakuasi. Di antara mereka yang mendarat di Kepulauan Russel, 17 personel terluka akibat serangan Angkatan Udara Kaktus. Angkatan Udara Wilayah "R" pada 1 Februari 1943 berkekuatan 12 pesawat [[Aichi E13A]], 12 pesawat [[Nakajima A6M2-N]], dan 36 pesawat [[Mitsubishi F1M]] yang beroperasi dari [[kapal induk pesawat amfibi]] [[Kapal induk pesawat amfibi Kamikawa Maru|''Kamikawa Maru'']], ''Kunikawa Maru'', dan ''Sanyo Maru''. Frank menyatakan bahwa ''Sendai'' dan ''Suzuya'' membawa enam pesawat [[Aichi E16A]], tetapi ''Suzuya'' sedang berada di Jepang pada saat itu (Hackett and Kingsepp, [http://www.combinedfleet.com/suzuya_t.htm HIJMS SUZUYA: Tabular Record of Movement]) tapi ''Kumano'' sedang berada di Kavieng. Grup Udara 204, 253, 582, dan Grup Udara ''Zuikaku'' menempatkan pesawat-pesawat Zero dan [[Aichi D3A]] mereka di Buin selama operasi berlangsung. Grup Udara 252 dikerahkan ke lapangan terbang Kepulauan Shortland. Serangan B-17 pada 1 Februari dicegat oleh lima pesawat Zero dari Grup Udara 253, 12 dari Grup Udara 204, 14 dari Grup Udara 582, dan 17 dari Grup Udara 252.</ref>
[[Berkas:GuadFinalJan26-Feb9.gif|jmpl|ka|Peta fase final Kampanye Guadalkanal 26 Januari–9 Februari 1943, menunjukkan gerak maju tentara Amerika Serikat dan posisi-posisi pertahanan serta titik-titik evakuasi Jepang.]]Menurut perkiraan Patch, Jepang akan mundur ke pantai selatan Guadalkanal. Pada 1 Februari 1943, Patch mendaratkan satu batalion bala bantuan yang berkekuatan 1500 pasukan angkatan darat dan Marinir di bawah komando Kolonel Alexander George di Verahue yang berada di pantai selatan Guadalkanal. Tentara Amerika Serikat diantar ke lokasi pendaratan oleh sebuah armada kapal transpor yang terdiri dari enam [[kapal pendarat tank]] dan satu kapal perusak transpor ([[USS Stringham (DD-83)|''Stringham'']]) yang dikawal oleh empat kapal perusak lainnya (kapal-kapal perusak yang sama dengan kapal-kapal yang disiapkan untuk Gugus Tugas 18 tiga hari sebelumnya). Konvoi pendaratan Sekutu terlihat oleh pesawat intai Jepang. Jepang menganggap konvoi tersebut sebagai ancaman terhadap misi evakuasi yang sesuai rencana akan dilaksanakan malam itu. Sebuah serangan udara berkekuatan 13 pesawat pengebom tukik [[Aichi D3A]] dengan pengawalan 40 pesawat Zero diberangkatkan dari Buin, Bougainville untuk menyerang kapal-kapal Sekutu.<ref>Jersey, hal. 376–378, Frank, hal. 583, Morison, hal. 364–365, Miller, hal. 343–345, Zimmerman, hal. 162. Pasukan pendarat Patch terdiri dari Resimen Infanteri 132 Batalion 2, kompi antitank 132, satu kompi tambahan (Kompi M) dari Resimen 132, satu peleton dari Kompi K Resimen 132, Baterai F dari [[Resimen Marinir 10 (Amerika Serikat)|Resimen Marinir 10]] yang dipersenjatai ''pack howitzer'' 75mm, satu peleton Zeni 65, dan detasemen-detasemen dari Resimen Medis 101, Kompi Sinyal 26, dan tenaga-tenaga pelayanan. Pengebom tukik Jepang berasal dari Grup Udara 582 yang dikawal oleh 21 pesawat Zero dari Grup Udara 582 dan 19 pesawat Zero dari Grup Udara ''Zuikaku''.</ref>
Baris 124:
Salah mengenali pesawat-pesawat Jepang yang datang sebagai pesawat kawan, kapal-kapal perusak Amerika Serikat tidak melepaskan tembakan hingga pesawat-pesawat pengebom Jepang mulai menukik. Dalam pertempuran yang dimulai pada pukul 14.53, kapal perusak [[USS De Haven (DD-469)|''De Haven'']] segera menjadi korban tiga buah bom Jepang dan langsung tenggelam di {{convert|2|mi|km}} selatan [[Pulau Savo]] berikut nakhoda dan 167 dari awaknya. Kapal perusak [[USS Nicholas (DD-449)|''Nicholas'']] rusak akibat beberapa bom yang nyaris tepat. Lima pengebom tukik dan tiga pesawat Zero jatuh sebagai korban tembakan senjata antipesawat dan pesawat-pesawat Angkatan Udara Kaktus. Tiga pesawat Wildcat milik Angkatan Udara Kaktus tertembak jatuh.<ref>Frank, hal. 584–585, Morison, hal. 366, Brown, hal. 81, Jersey, hal. 377. LCT ''63'' dan LCT ''181'' yang mendampingi dua kapal perusak ikut membantu menembakkan senapan mesin ke arah pesawat-pesawat Jepang yang menyerang. ''Nicholas'' dan kapal-kapal lainnya menemukan kembali 146 awak kapal ''De Haven'' yang selamat. Nakhoda ''De Haven'' bernama Charles E. Tolman. Dua awak ''Nicholas'' tewas dalam serangan. Kapal perusak [[USS Radford (DD-446)|''Radford'']] dan {{USS|Fletcher|DD-445|2}} masih berada di dekat Verahue bersama dua LCT lainnya ketika serangan datang. Keempat kapal perusak tersebut tergabung dalam Skuadron Kapal Perusak 21 di bawah komando Kolonel Laut Robert Briscoe. Menurut Jersey, LCT yang terlibat dalam operasi adalah LCT bernomor lambung ''58'', ''60'', ''62'', ''156'', dan ''158''.</ref>
Hashimoto berangkat dari Kepulauan Shortland pada pukul 11.30 tanggal 1 Februari 1943 bersama 20 kapal perusak untuk memulai evakuasi gelombang pertama. Sebelas kapal perusak difungsikan sebagai kapal angkut, dikawal oleh sembilan kapal perusak lainnya sebagai kapal tabir. Pada sore harinya di dekat [[Vangunu]], kapal-kapal perusak Jepang diserang oleh 92 pesawat Angkatan Udara Kaktus yang datang dalam dua gelombang. Para penerbang Sekutu menjatuhkan bom yang nyaris tepat mengenai {{ship|Kapal perusak Jepang|Makinami|1941|2}} yang dipakai sebagai kapal komando oleh Hashimoto, dan menyebabkan kerusakan berat. Empat pesawat Angkatan Udara Kaktus ditembak jatuh. Hashimoto dipindahkan ke {{ship|Kapal perusak Jepang|Shirayuki|1928|2}}, sementara {{ship|Kapal perusak Jepang|Fumizuki|1925|2}} dilepas untuk menarik ''Makinami'' kembali ke pangkalan.<ref>Frank, hal. 585–586, 758, Morison, hal. 366, Jersey, hal. 392–393. Kapal-kapal perusak yang difungsikan sebagai kapal angkut adalah {{ship|Kapal perusak Jepang|Kazagumo||2}}, {{ship|Kapal perusak Jepang|Makigumo|
Sebelas kapal patroli torpedo Amerika Serikat mengadang kedatangan kapal-kapal perusak Hashimoto di antara Guadalkanal dan [[Pulau Savo]]. Dimulai pukul 22.45, kapal-kapal perusak Hashimoto dan kapal patroli torpedo Sekutu terlibat dalam serangkaian pertempuran yang berlangsung selama tiga jam. Dibantu oleh pesawat-pesawat terbang dari Angkatan Udara Wilayah "R", kapal-kapal perusak Hashimoto menenggelamkan tiga kapal patroli torpedo.<ref>Frank, hal. 587–588, Morison, hal. 367–368, Jersey, hal. 393–395, Toland, hal. 429–430. ''PT 111'' tenggelam akibat tembakan dari ''Kawakaze'' pada pukul 22.54, dua awak kapal tewas. ''PT 37'' tenggelam tak lama kemudian akibat tembakan kapal perusak, hanya seorang dari sembilan awaknya yang selamat. ''PT 123'' dibom oleh pesawat Wilayah "R" dan tenggelam, empat awak tewas.</ref>
Baris 130:
Sementara itu, kapal-kapal perusak transpor Jepang tiba di dua titik penjemputan di Tanjung Esperance dan Kamimbo berturut-turut pada pukul 22.40 dan 24.00. Personel angkatan laut Jepang mengangkuti prajurit-prajurit yang sudah menunggu dengan menggunakan tongkang dan kapal pendarat, dan menaikkan mereka ke atas kapal-kapal perusak. Laksamana Muda [[Tomiji Koyanagi]], wakil komandan Satuan Bala Bantuan menggambarkan keadaan para prajurit yang dievakuasi, "Pakaian yang dikenakan mereka begitu compang-camping dan kotor, kerusakan kondisi fisik mereka sangat luar biasa. Mungkin mereka bahagia tetapi wajah mereka tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Organ pencernaan mereka begitu rusak parah, kami tidak dapat memberi mereka makanan, hanya bubur."<ref>Frank, hal. 587–588.</ref> Perwira lainnya menambahkan, "Pantat mereka begitu kurus hingga anus mereka tampak dengan jelas, dan ketika berada di atas kapal perusak yang mengangkut mereka, mereka menderita diare berkepanjangan dan tidak terkendali."<ref>Jersey, hal. 391–392, Frank, hal. 588. Personel Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dari [[Pasukan Pendarat Khusus Angkatan Laut (Jepang)|SNLF]] 4 Maizuru di bawah komando Letnan Kolonel Laut Namihira Sasakawa membantu menaikkan prajurit ke atas kapal. Sasakawa mengawasi titik embarkasi di Tanjung Esperance, sementara Letnan Kolonel Laut Tamao Shinohara mengawasi titik embarkasi di Kamimbo.</ref>
Setelah menaikkan 4.935 prajurit, terutama dari Divisi 38, kapal-kapal perusak transpor sudah tidak lagi menaikkan muatan pada pukul 01.58, dan bersiap untuk melakukan pelayaran pulang ke Kepulauan Shortland. Sekitar waktu itu pula, {{ship|Kapal perusak Jepang|Makigumo|
=== Evakuasi gelombang kedua dan ketiga ===
Baris 150:
Pada fajar 8 Februari 1943, pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat dari pantai selatan dan pantai utara kembali melanjutkan gerak maju mereka, dan hanya berjumpa dengan segelintir prajurit Jepang yang sakit dan sekarat. Patch akhirnya menyadari bahwa misi-misi Tokyo Ekspres yang berlangsung sejak minggu sebelumnya adalah misi evakuasi dan bukan misi penguatan. Pada pukul 16.50 tanggal 9 Februari, pasukan Amerika dari pantai selatan bertemu pasukan Amerika dari pantai utara di pantai barat Guadalkanal, tepatnya di Desa Tenaro. Patch mengirim sebuah pesan kepada Halsey yang menyatakan, "Kekalahan total dan menyeluruh tentara Jepang di Guadalkanal, berlaku mulai pukul 16.25 hari ini...Tokyo Ekspres tidak lagi memiliki terminal di Guadalkanal."<ref>Jersey, hal. 383, Frank, hal. 596–597, Morison, hal. 371, Miller, hal. 346–348.</ref>
Jepang sukses mengevakuasi total 10.652 prajurit dari Guadalkanal, atau hampir semua yang tersisa dari total 36.000 prajurit yang dikirim ke pulau itu selama kampanye. Enam ratus dari prajurit yang dievakuasi akhirnya tewas akibat luka atau sakit sebelum dapat menerima perawatan [[medis]] yang memadai. Tiga ribu lainnya memerlukan waktu penyembuhan dan [[rawat inap]] yang panjang. Setelah menerima kabar keberhasilan operasi, Yamamoto memuji semua kesatuan yang terlibat dan memerintahkan Kondo bersama kapal-kapal perangnya untuk kembali ke Truk. Divisi 2 dan Divisi 38 dikirim kembali ke Rabaul dan sebagian disusun ulang dengan memakai para pengganti. Divisi 2 direlokasikan ke [[Filipina]] pada bulan Maret 1943 sementara Divisi 38 dikerahkan untuk mempertahankan Rabaul dan [[Irlandia Baru]]. Pasukan Angkatan Darat Wilayah 8 dan Armada Wilayah Tenggara diorientasikan kembali untuk mempertahankan Kepulauan Solomon bagian tengah di [[Kolombangara]] dan [[Georgia Baru]], serta bersiap-siap untuk mengirimkan pasukan bala bantuan ke Nugini yang terutama diambil dari Divisi Infanteri 51 yang semula direncanakan untuk Guadalkanal. Angkatan Darat 17 dibangun kembali dengan berintikan [[Divisi 6 (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang)|Divisi Infanteri 6]] dan dimarkaskan di Bougainville. Dari beberapa kelana yudha Jepang yang tertinggal di Guadalkanal, banyak di antaranya yang kemudian terbunuh atau ditangkap oleh patroli Sekutu. Tentara Jepang yang terakhir menyerah dari persembunyiannya pada bulan Oktober 1947.<ref>Frank, hal. 596–597, Morison, hal. 370–371, Rottman, hal. 64–65, D'Albas, hal. 238, Griffith, hal. 269, 286, Jersey, hal. 400–401, Hayashi, hal. 65–66. Morison dan D'Albas mengatakan ada 11.706 orang yang dievakuasi. Hayashi mengatakan seluruhnya ada 11.083 orang. Dokumen sejarah yang lebih mutakhir mencantumkan jumlah 10.652 orang. Di antara para prajurit terakhir yang dievakuasi adalah 264 sisa anggota Resimen Infanteri 28 dari keseluruhan 1.945 orang yang didaratkan pada bulan Agustus dan September 1942. Dari sekitar 4.000 anggota Brigade Infanteri 35 yang didaratkan pada bulan Agustus dan September 1942, 618 di antaranya dievakuasi selama Operasi ''Ke'' berlangsung. Anggota Angkatan Laut Kekaisaran Jepang yang dievakuasi berjumlah 870 orang, sisanya berasal dari Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Jersey mengatakan ada "ratusan" kelana yudha yang tertinggal di Guadalkanal. Divisi Infanteri 51 Jepang hampir seluruhnya tewas dihabisi dalam perjalanan ke Nugini ketika terjadi [[Pertempuran Laut Bismarck]], Maret 1943.</ref>
Para sejarawan menyalahkan pihak Amerika Serikat, khususnya Patch dan Halsey yang tidak memanfaatkan superioritas darat, udara, dan laut Amerika Serikat untuk mencegah keberhasilan Jepang mengevakuasi sebagian besar prajurit mereka yang masih hidup dari Guadalkanal. Mengenai kesuksesan Operasi ''Ke'', [[Chester Nimitz]], komandan tentara Sekutu di Pasifik berkata, "Hingga saat terakhir Jepang terlihat sedang mencoba melakukan upaya pengiriman bala bantuan secara besar-besaran. Hanya berkat keterampilan menjaga kerahasiaan rencana dan kecepatan bertindak melaksanakannya memungkinan Jepang dapat menarik mundur semua sisa pasukan dari garnisun Guadalkanal. Setelah semua kekuatan-kekuatan Jepang yang terorganisir selesai dievakuasi dari Guadalkanal pada 8 Februari 1943, kami akhirnya menyadari tujuan sebenarnya dari disposisi udara dan laut mereka."<ref>Griffith, hal. 285–286, Frank, hal. 597, Zimmerman, hal. 162.</ref>
Baris 178:
|chapter =
|title = South Pacific Destroyer: The Battle for the Solomons from Savo Island to Vella Gulf
|url = https://archive.org/details/southpacificdest0000cren
|publisher = Naval Institute Press
|location =
Baris 199 ⟶ 200:
|chapter =
|title = A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941-1945
|url = https://archive.org/details/battlehistoryofi0000dull
|publisher = Naval Institute Press
|location =
Baris 209 ⟶ 211:
|year = 1990
|title = Guadalcanal : The Definitive Account of the Landmark Battle
|url = https://archive.org/details/guadalcanal00rich
|publisher = [[Penguin Group]]
|location = New York
Baris 265 ⟶ 268:
|chapter =
|title = Japanese Army in World War II: The South Pacific and New Guinea, 1942-43
|url = https://archive.org/details/japanesearmyinwo0000gord
|publisher = Osprey
|location = Oxford and New York
Baris 276 ⟶ 280:
|chapter =
|title = Mitsubishi Type 1 "Rikko" 'Betty' Units of World War 2
|url = https://archive.org/details/mitsubishitype1r0000taga
|publisher = Osprey
|location = New Yok
Baris 288 ⟶ 293:
|chapter =
|title = The Rising Sun: The Decline and Fall of the Japanese Empire, 1936-1945
|url = https://archive.org/details/risingsundecline00john_1
|publisher = The Modern Library
|location = New York
Baris 314 ⟶ 320:
|last = Miller
|first = John Jr.
|authorlink =
|coauthors =
|date =
|year = 1995
|origyear = 1949
|month =
|url = http://www.history.army.mil/books/wwii/GuadC/GC-fm.htm
|title =
|series = United States Army in World War II
|pages =
|publisher = [[United States Army Center of Military History]]
|language =
|id = CMH Pub 5-3
|accessdate = 2006-07-04
|archive-date = 2007-12-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20071225214108/http://www.history.army.mil/books/wwii/GuadC/GC-fm.htm
|dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 373 ⟶ 382:
{{DEFAULTSORT:Ke, Operasi}}
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1943]]
[[Kategori:Sejarah Kepulauan Solomon]]
[[Kategori:Sejarah militer Jepang pada Perang Dunia II]]
|