Operasi Ke: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k r2.6.4+) (bot Menambah: fr:Opération Ke |
|||
(41 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{distinguish|Operasi K}}
{{Infobox military conflict
|conflict=Operasi ''Ke''
|partof=[[Perang Pasifik]] [[Perang Dunia II]]
|image=[[Berkas:I1Sub.jpg|300 px]]
|caption=Awak [[kapal patroli torpedo]] ''PT 65'' Amerika Serikat sedang memeriksa bangkai {{ship|kapal selam Jepang
|date=14 Januari–7 Februari 1943
|place=[[Guadalkanal]], [[Kepulauan Solomon]]
Baris 10:
|combatant1=[[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Tentara Sekutu]] yang terdiri dari:<br />{{flag|Amerika Serikat|1912}}<br />{{flag|Australia}}<br />{{flag|Selandia Baru}}
|combatant2={{flag|Kekaisaran Jepang}}
|commander1=[[William Halsey, Jr]]<br />[[Aubrey Fitch]]<br />[[Alexander Patch]]<br />[[Nathan F. Twining]]<br />[[Francis
|commander2=[[Isoroku Yamamoto]]<br />[[Hitoshi Imamura]]<br />[[Jinichi Kusaka]]<br />[[Gunichi Mikawa]]<br />[[Harukichi Hyakutake]]<br />[[Shintaro Hashimoto]]
|strength1=
|strength2=
|casualties1=1 [[kapal penjelajah]] tenggelam,<br />1 [[kapal perusak]] tenggelam,<br />3 kapal patroli torpedo tenggelam,<br />1 kapal perusak rusak berat,<br />53 pesawat terbang hancur<ref>Frank,
|casualties2=1 kapal perusak tenggelam,<br />1 [[kapal selam]] tenggelam,<br />3 kapal perusak rusak berat,<br />56 pesawat terbang hancur<ref>Zimmerman,
| campaignbox =
}}▼
{{Campaignbox Guadalcanal}}
{{Campaignbox Solomons}}
▲}}
{{Nihongo|'''Operasi Ke'''|ケ号作戦|Ke-go Sakusen}} adalah operasi penarikan mundur tentara Jepang dari [[Guadalkanal]] yang berlangsung dengan sukses pada tahap akhir [[Kampanye Guadalkanal]] [[Perang Dunia II]]. Operasi berlangsung dari 14 Januari hingga 7 Februari 1943, dan melibatkan [[Angkatan Darat Kekaisaran Jepang]] dan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] di bawah pengarahan sepenuhnya dari [[Markas Umum Kekaisaran Jepang]]. [[Isoroku Yamamoto]] dan [[Hitoshi Imamura]] termasuk di antara komandan dalam operasi ini.
Keputusan Jepang untuk mundur dan menyerahkan Guadalkanal ke tangan [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] didasarkan pada beberapa alasan. Segala upaya Jepang untuk merebut kembali [[Bandar Udara Internasional Honaira|Lapangan
Operasi ini dimulai pada 14 Januari 1943 ditandai dengan kedatangan satu batalion pasukan infanteri di Guadalkanal yang bertindak sebagai pasukan barisan belakang sewaktu evakuasi. Sekitar waktu yang bersamaan, pesawat-pesawat dari angkatan darat dan angkatan laut Jepang memulai kampanye [[superioritas udara]] di sekitar Kepulauan Solomon dan Nugini. Selama kampanye udara berlangsung, satu [[kapal penjelajah]] Amerika Serikat ditenggelamkan Jepang dalam [[Pertempuran Pulau Rennell]]. Dua hari kemudian, pesawat-pesawat Jepang menenggelamkan satu [[kapal perusak]] Amerika yang sedang berada di dekat Guadalkanal. Operasi penarikan mundur dilaksanakan Jepang pada malam 1 Februari, 4 Februari, dan 7 Februari 1943 dengan memakai kapal-kapal perusak. Selain beberapa kali serangan udara dan serangan [[kapal patroli torpedo]] terhadap kapal-kapal perusak Jepang yang sedang melakukan evakuasi, Sekutu tidak berusaha secara aktif menghalangi penarikan mundur tentara Jepang. Para komandan Sekutu percaya operasi yang sedang dilakukan Jepang adalah operasi pengiriman bala bantuan dan bukan operasi evakuasi.
Secara keseluruhan, Jepang berhasil mengevakuasi 10.652 prajurit dari Guadalkanal hanya dengan korban satu kapal perusak tenggelam dan kerusakan pada tiga kapal perusak. Pada 9 Februari 1943, tentara Sekutu baru menyadari bahwa tentara Jepang sudah pergi dan menyatakan Guadalkanal sebagai daerah aman yang menandai
== Latar belakang ==
=== Kampanye Guadalkanal ===
{{utama|Kampanye Guadalkanal}}
Pada 7 Agustus 1942, tentara [[Blok Sekutu (Perang Dunia II)|Sekutu]] (terutama Amerika Serikat) mendarat di Guadalkanal, [[Tulagi]], dan [[Kepulauan Florida]] di [[Kepulauan Solomon]]. Pendaratan Sekutu di pulau-pulau tersebut dimaksudkan untuk mencegah Jepang menggunakan Guadalkanal sebagai [[pangkalan militer]] yang mengancam rute perbekalan antara Amerika Serikat dan [[Australia]]. Sekutu juga bermaksud mengamankan pulau-pulau tersebut sebagai titik awal untuk sebuah kampanye yang bertujuan akhir mengisolasi pangkalan utama Jepang di [[Rabaul]], dan sekaligus secara tidak langsung mendukung [[kampanye Nugini]] yang dilancarkan Sekutu. Pendaratan Sekutu di Guadalkanal mengawali [[Kampanye Guadalkanal]] yang berlangsung selama enam bulan.<ref>Hogue, ''Pearl Harbor to Guadalcanal'',
Jepang dikejutkan oleh pendaratan Sekutu. Pada senja 8 Agustus 1942, tentara Sekutu (terutama [[Korps Marinir Amerika Serikat]]) telah berhasil [[Pertempuran Tulagi dan Gavutu-Tanambogo|mengamankan Tulagi]] dan pulau-pulau kecil yang berdekatan, berikut sebuah lapangan terbang yang sedang dibangun Jepang di Guadalkanal, tepatnya di Tanjung Lunga. Sekutu kemudian menamakan lapangan terbang itu sebagai [[Lapangan
Sebagai reaksi terhadap pendaratan Sekutu di Guadalkanal, [[Markas Umum Kekaisaran Jepang]] menugaskan [[Angkatan Darat 17 (Jepang)|Angkatan Darat 17]] untuk merebut kembali Guadalkanal. Angkatan Darat 17 adalah kesatuan seukuran [[korps]] yang bermarkas di Rabaul di bawah pimpinan Letnan Jenderal [[Harukichi Hyakutake]].<ref>Griffith, pp.96–99; Dull, p.225; Miller, pp.137–138.</ref> Ancaman pesawat-pesawat Angkatan Udara Kaktus menyebabkan [[Angkatan Laut Kekaisaran Jepang]] tidak dapat menggunakan kapal-kapal angkut yang besar dan lambat untuk mengantarkan pasukan dan perbekalan ke Guadalkanal. Sebagai gantinya, kapal-kapal perang yang berpangkalan di Rabaul dan [[Kepulauan Shortland]] dipakai Jepang untuk mengantarkan pasukan ke Guadalkanal. Kapal-kapal perang Jepang yang sebagian besar adalah [[kapal penjelajah]] ringan dan [[kapal perusak]] dari [[Armada 8 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang|Armada 8]] di bawah komando [[Laksamana Madya]] [[Gunichi Mikawa]] biasanya dapat melakukan pelayaran bolak-balik ke Guadalkanal melalui [[Selat Georgia Baru]] hanya dalam satu malam. Konvoi diberangkatkan setelah matahari terbenam, dan kembali dengan selamat ke pangkalan sebelum matahari terbit. Misi-misi bala bantuan tersebut dilakukan pada malam hari untuk mengurangi kemungkinan diserang oleh pesawat-pesawat Angkatan Udara Kaktus. Jepang memakai konvoi kapal perang berkecepatan tinggi untuk mengangkut perbekalan selama berlangsungnya Kampanye Guadalkanal. Sekutu menyebut konvoi Jepang sebagai "[[Tokyo Ekspres]]", sementara pihak Jepang menyebutnya sebagai "Angkutan Tikus".<ref>Frank,
[[Berkas:RabaulStrategicArea.jpg|
Dengan memakai pasukan yang diantar kapal-kapal perang ke Guadalkanal, Jepang berusaha sebanyak tiga kali untuk merebut kembali Lapangan
Pada pertengahan November, tentara Sekutu menyerang kedudukan Jepang di [[Pertempuran Buna-Gona|Buna-Gona]], Nugini. Pimpinan [[Armada Gabungan]] angkatan laut Jepang yang bermarkas di [[Chuuk|Truk]] dan berada sepenuhnya di bawah komando Laksamana Isoroku Yamamoto menganggap gerak maju Sekutu di Nugini sebagai ancaman yang lebih besar bagi keamanan Kekaisaran Jepang dibandingkan kehadiran militer Sekutu di selatan Kepulauan Solomon. Oleh karena itu, perwira staf Armada Gabungan Angkatan Laut Jepang mulai menyiapkan rencana-rencana meninggalkan Guadalkanal, dan menggeser prioritas serta sumber daya untuk operasi-operasi mereka di sekitar Nugini. Pihak angkatan laut saat itu masih belum menginformasikan angkatan darat mengenai niat-niat mereka yang sebenarnya.<ref>Frank,
Memasuki bulan Desember 1942, Jepang mengalami kesulitan besar dalam menjaga agar pasukan di Guadalkanal tetap mendapat perbekalan yang cukup akibat serangan udara dan laut Sekutu terhadap pangkalan-pangkalan dan konvoi-konvoi mereka. Sejumlah kecil perbekalan yang berhasil sampai di Guadalkanal ternyata tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian tentara Jepang. Hingga 7 Desember 1942, 50 prajurit Jepang tewas setiap harinya akibat
Kapal-kapal Angkatan Laut Kekaisaran Jepang terus menerus ditenggelamkan atau dirusak Sekutu dalam usaha mereka untuk menjaga agar tentara Jepang di Guadalkanal tetap memperoleh perbekalan yang cukup. Satu kapal perusak ditenggelamkan oleh kapal perang Amerika di [[Pertempuran Tassafaronga]] 30 November 1942. Satu kapal perusak lainnya berikut satu kapal selam tenggelam, dan dua kapal perusak dirusak serangan-serangan kapal patroli torpedo Amerika dan Angkatan Udara Kaktus ketika melaksanakan misi pembekalan kembali dari 3 Desember hingga 12 Desember 1942. Pihak angkatan laut Jepang makin bertambah frustrasi setelah mengetahui betapa sedikitnya perbekalan yang akhirnya benar-benar sampai ke tangan tentara Jepang di Guadalkanal. Pimpinan Armada Gabungan Jepang mulai menyatakan kekhawatiran kepada kolega mereka di angkatan darat tentang banyaknya kapal-kapal perang Jepang yang tenggelam atau rusak sewaktu melaksanakan misi perbekalan hingga dapat mengancam rencana-rencana strategis untuk melindungi wilayah Kekaisaran Jepang
=== Keputusan untuk mundur ===
[[Berkas:TakushiroHattori.jpg|
Pada 19 Desember 1942, sebuah delegasi perwira staf Markas Umum Kekaisaran yang dipimpin Kepala Seksi Operasi Markas Umum, Kolonel (AD) [[Joichiro Sanada]] tiba di Rabaul untuk mendiskusikan rencana-rencana masa depan Nugini dan Guadalkanal. [[Hitoshi Imamura]], komandan Angkatan Darat Wilayah 8 yang bertanggung jawab atas operasi-operasi angkatan darat di Nugini dan Kepulauan Solomon, tidak secara langsung merekomendasikan penarikan mundur dari Guadalkanal, tetapi secara terbuka dan terang-terangan menjelaskan kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi berkaitan dengan upaya-upaya lebih lanjut merebut kembali Guadalkanal. Imamura juga menyatakan bahwa setiap keputusan penarikan mundur harus menyertakan rencana evakuasi sebanyak mungkin pasukan dari Guadalkanal.<ref>Griffith,
Setelah Sanada tiba kembali di Tokyo pada 25 Desember 1942, dan merekomendasikan kepada Markas Umum Kekaisaran agar Guadalkanal ditinggalkan dengan segera, dan semua prioritas dicurahkan untuk kampanye di Nugini. Pimpinan Markas Umum menyetujui rekomendasi Sanada pada 26 Desember 1942, dan memerintahkan staf mereka untuk mulai menyusun rencana penarikan mundur dari Guadalkanal serta membangun garis pertahanan baru di Kepulauan Solomon tengah.<ref>Jersey,
Pada 28 Desember 1942, Jenderal [[Hajime Sugiyama]] dan Laksamana [[Osami Nagano]] secara pribadi menerangkan kepada Kaisar [[Hirohito]] tentang keputusan mundur dari Guadalkanal. Pada 31 Desember 1942, keputusan tersebut didukung secara resmi oleh kaisar.<ref>Hayashi,
=== Rencana dan pihak-pihak yang terlibat ===
Pada 3 Januari 1943, Markas Umum Kekaisaran memberitahukan Angkatan Darat Wilayah 8 dan Armada Gabungan tentang keputusan mundur dari Guadalkanal. Sebelum 9 Januari 1942, staf Armada Gabungan bersama staf Angkatan Darat Wilayah 8 telah selesai menyusun rencana yang secara resmi diberi nama
Rencana tersebut mengharuskan didaratkannya satu batalion infanteri angkatan darat oleh kapal perusak sekitar tanggal 14 Januari 1942. Mereka akan dipakai sebagai pasukan kawal belakang sewaktu evakuasi berlangsung. Angkatan Darat 17 menurut rencana mulai ditarik mundur ke ujung barat pulau kira-kira pada tanggal 25 Januari atau 26 Januari 1943. Kampanye [[superioritas udara]] di sekitar Kepulauan Solomon selatan menurut rencana dimulai pada 28 Januari 1943. Pasukan Angkatan Darat 17 akan dijemput dalam tiga gelombang oleh kapal-kapal perusak pada minggu pertama bulan Februari, dengan target penyelesaian pada 10 Februari 1943. Pada waktu yang bersamaan, armada kapal perang dan pesawat terbang Jepang akan melakukan manuver-manuver mencolok dan serangan-serangan kecil di sekitar Nugini dan [[Kepulauan Marshall]], disertai lalu lintas radio palsu sebagai usaha mengelabui Sekutu mengenai maksud Jepang yang sebenarnya.<ref>Frank,
[[Berkas:Gunichi Mikawa.jpg|
Pendukung superioritas udara dalam operasi ini adalah Armada Udara 11 Angkatan Laut Kekaisaran Jepang dan Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang yang berpangkalan di Rabaul, dengan kekuatan masing-masing sebesar 212 dan 100 pesawat terbang. Selain itu, 64 pesawat dari grup udara kapal induk
Lawan Jepang adalah kapal induk Amerika Serikat
Hingga minggu pertama bulan Januari 1943, akibat korban penyakit, kelaparan, dan gugur dalam pertempuran, anak buah Hyakutake telah berkurang menjadi kira-kira 14.000 prajurit. Di antara mereka yang tersisa, sebagian besar sudah tidak kuat lagi bertempur karena terlalu sakit dan kurang gizi. Angkatan Darat 17 memiliki tiga [[artileri|meriam lapangan]] yang operasional, namun dalam keadaan sangat kekurangan peluru meriam. Di lain pihak, komandan Sekutu di Guadalkanal,[[Mayor Jenderal]] [[Angkatan Darat Amerika Serikat|(AD)]] [[Alexander Patch]] menerjunkan kekuatan gabungan berjumlah 50.666 personel dari Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat yang disebut [[Korps XIV (Amerika Serikat)|Korps XIV]]. Patch memiliki 167 senjata artileri, termasuk howitzer kaliber [[howitzer M116|75mm]], [[howitzer M101|105mm]] dan [[howitzer M114 155 mm|155mm]] yang semuanya dilengkapi persediaan peluru berlimpah.<ref>Frank,
== Operasi ==
=== Persiapan ===
Pada 1 Januari 1943, militer Jepang mengganti kode komunikasi radio mereka sehingga mempersulit intelijen Sekutu untuk menebak maksud dan gerak-gerik Jepang. Penggantian kode dilakukan setelah sebagian dari sandi radio Jepang dipecahkan oleh Sekutu. Sepanjang bulan Januari, [[pengintaian]] dan [[analisis lalu lintas]] radio Sekutu mencatat adanya konsentrasi kapal-kapal dan pesawat terbang di Truk, Rabaul, dan Kepulauan Shortland. Analis Sekutu menyimpulkan bahwa peningkatan lalu lintas radio di Kepulauan Marshall tidak lebih dari sekadar pengelabuan untuk mengalihkan perhatian Sekutu dari operasi yang akan dilakukan Jepang di Nugini atau Kepulauan Solomon. Meskipun demikian, personel intelijen Sekutu salah menafsirkan maksud operasi yang dilakukan Jepang. Pada 26 Januari 1943, seksi intelijen [[Komado Pasifik Amerika Serikat|Komando Pasifik Sekutu]] mengabarkan kepada tentara Sekutu di Pasifik bahwa Jepang sedang menyiapkan ofensif baru dengan nama sandi ''Ke'' di Kepulauan Solomon atau Nugini.<ref>Frank,
Pada 14 Januari 1943, sebuah misi Tokyo Ekspres yang terdiri dari sembilan kapal perusak mengantarkan Batalion Yano ke Guadalkanal untuk ditugaskan sebagai pasukan penjaga barisan belakang dalam evakuasi ''Ke''. Mayor Keiji Yano memimpin batalion yang berkekuatan 750 pasukan infanteri dan sebuah baterai [[meriam gunung]] yang diawaki oleh 100 prajurit lainnya. Diterjunkan bersama Batalion Yono adalah Letnan Kolonel Kumao Imoto sebagai wakil Angkatan Darat Wilayah 8 yang ditugaskan menyampaikan perintah dan rencana evakuasi kepada Hyakutake. Angkatan Darat 17 masih belum tahu tentang adanya keputusan untuk mundur. Dalam perjalanan pulang dari Guadalkanal, sembilan kapal perusak Jepang diserang oleh pesawat-pesawat Angkatan Udara Kaktus dan Angkatan Udara 13 hingga mengakibatkan kerusakan pada dua kapal perusak,
{| class="toccolours" style="float: right; margin-left: 1em; margin-right: 2em; font-size: 85%; background:#c6dbf7; width:30em; max-width: 27%;" cellspacing="5"
| style="text-align: left;" |"Ini adalah tugas yang sangat berat bagi Angkatan Darat untuk mundur dalam situasi seperti sekarang. Namun, perintah-perintah dari Angkatan Darat Wilayah yang dibuat berdasarkan perintah kaisar, harus dilaksanakan dengan berapa pun ongkosnya. Saya tidak dapat menjamin misi ini dapat dilaksanakan sepenuhnya."
|-
| style="text-align: left;" |'''Harukichi Hyakutake''', 16 Januari 1943<ref>Frank,
|-
| style="text-align: left;" |
|}
Pada malam 15 Januari 1943, Imoto tiba di markas Angkatan Darat 17 di Kokumbona, dan memberitahu Hyakutake beserta staf tentang adanya keputusan untuk mundur dari Guadalkanal. Setelah menerima perintah tersebut dengan rasa enggan pada 16 Januari, staf Angkatan Darat 17 baru menyampaikan rencana evakuasi ''Ke'' kepada anak buah mereka pada 18 Januari 1943. Rencana tersebut ditujukan kepada Divisi 38 yang saat itu sedang bertahan melawan [[Pertempuran Gunung Austen, Galloping Horse, dan Sea Horse|ofensif Amerika Serikat]] di bukit-bukit pedalaman agar berhenti bertempur dan mundur hingga ke Tanjung Esperance di ujung barat Guadalkanal mulai 20 Januari 1943. Penarikan mundur Divisi 38 akan dilindungi oleh [[Divisi 2 (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang)|Divisi Infanteri 2]] yang sudah berada di Guadalkanal sejak Oktober 1942, dan oleh Batalion Yano yang selanjutnya akan mengikuti jejak Divisi 38 ke arah barat. Setiap prajurit yang sudah tidak mampu berjalan lagi dianjurkan bunuh diri demi "menjunjung kehormatan Angkatan Darat Kekaisaran".<ref>Frank,
=== Mundur ke barat ===
Patch memulai ofensif baru Sekutu persis ketika Divisi 38 Jepang mulai mundur dari kedudukan mereka di punggung bukit dan perbukitan di pedalaman Guadalkanal. Pada 20 Januari 1943, [[Divisi Infanteri 25 (Amerika Serikat)|Divisi Infanteri 25]] di bawah komando Mayor Jenderal [[J. Lawton Collins]] menyerang beberapa bukit yang disebut tentara Amerika Serikat sebagai Bukit 87, Bukit 88, dan Bukit 89. Ketiga bukit tersebut membentuk sebuah punggungan yang mendominasi medan di Kokumbona. Tentara Amerika Serikat menemui perlawanan yang jauh lebih ringan daripada antisipasi mereka, dan berhasil merebut ketiga bukit tersebut sebelum pagi hari 22 Januari 1943. Setelah memindahkan pasukan untuk memanfaatkan kemajuan yang tidak terduga, Collins segera melanjutkan gerak maju pasukannya, dan sebelum senja berhasil merebut dua bukit berikutnya, Bukit 90 dan Bukit 91. Kemajuan yang diperoleh tentara Amerika membuat mereka berada pada posisi siap mengepung dan merebut Kokumbona, serta memerangkap Divisi 2 Jepang.<ref>Hough,
[[Berkas:GuadKokumbonaJan23-25.gif|
Patch masih mengkhawatirkan adanya ofensif baru Jepang yang telah diperkuat. Dalam satu kali serangan ke posisi Jepang di barat Kokumbona, ia hanya berani mengerahkan pasukan kira-kira sejumlah satu resimen. Sisanya diposisikan di dekat Tanjung Lunga untuk melindungi lapangan terbang. Keadaan medan di barat Kokumbona menguntungkan upaya Jepang untuk menghambat gerak maju pasukan Amerika sementara sisa pasukan Angkatan Darat 17 meneruskan penarikan mundur mereka menuju Tanjung Esperance. Gerak maju pasukan Amerika dihambat di sebuah tanah sempit dengan lebar kira-kira 270 m hingga 550 m yang diapit oleh lautan, hutan lebat pedalaman, dan bukit karang yang terjal. Bukit-bukit karang berada tegak lurus dengan pantai, dilintasi oleh sejumlah sungai dan anak sungai sehingga keadaan medan mirip dengan sebuah "papan cuci".<ref>Griffith,
Pada 26 Januari 1943, gabungan kesatuan Angkatan Darat Amerika Serikat dan Marinir yang disebut Divisi Gabungan Angkatan Darat-Marinir (''Composite Army-Marine'') maju ke arah barat hingga berhadapan dengan Batalion Yano di Sungai Marmura. Divisi Gabungan Angkatan Darat-Marinir AS untuk sementara dapat dihentikan oleh pasukan Yano yang kemudian perlahan-lahan mundur ke arah barat sepanjang tiga hari berikutnya. Pada 29 Januari 1943, Batalion Yano mundur hingga di seberang Sungai Bonegi. Di sana sudah menunggu prajurit-prajurit dari Divisi 2 yang telah membangun posisi-posisi defensif lain.<ref>Jersey,
Kubu pertahanan Jepang di Bonegi berhasil menahan gerak maju tentara Amerika selama hampir tiga hari. Setelah dibantu bombardemen pantai dari kapal perusak [[USS Wilson (DD-408)|''Wilson'']] dan [[USS Anderson (DD-411)|''Anderson'']], tentara Amerika Serikat pada 1 Februari 1943 berhasil sampai seberang sungai, tetapi tidak langsung memaksa maju ke barat.<ref>Frank,
=== Kampanye udara ===
Kampanye superioritas udara Operasi ''Ke'' dimulai pertengahan Januari dengan serangan-serangan gangguan setiap malam ke Lapangan Udara Henderson oleh tiga hingga sepuluh pesawat terbang Jepang yang hanya mengakibatkan kerusakan kecil. Pada 20 Januari 1943, satu pesawat [[Kawanishi H8K]] terbang sendirian mengebom [[Espiritu Santo]]. Pada 25 Januari, Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengerahkan 58 [[pesawat
Serangan besar kedua yang lebih besar dilancarkan pada 27 Januari 1943 oleh sembilan pesawat pengebom ringan [[Kawasaki Ki-48]] yang dikawal oleh 74 pesawat tempur [[Nakajima Ki-43]] milik Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dari Rabaul. Dua belas Wildcat, enam P-38, dan sepuluh [[Curtiss P-40]] dari Lapangan
=== Pertempuran Pulau Rennell ===
{{utama|Pertempuran Pulau Rennell}}
Halsey mengira Jepang sedang memulai sebuah ofensif besar-besaran di selatan Kepulauan Solomon dengan Lapangan
[[Berkas:
Armada Giffen diamat-amati oleh kapal-kapal selam Jepang yang melaporkan lokasi dan gerakan armada Amerika ke kesatuan-kesatuan dari markas angkatan laut.<ref>Morison,
Pesawat pengebom torpedo menyerang kapal-kapal Giffen dalam dua gelombang antara pukul 19.00 dan 20.00. Kapal penjelajah berat
Pada pukul 16.00 tanggal 30 Januari 1943, ''Chicago'' yang sedang ditarik oleh kapal tunda diserang oleh 11 pengebom torpedo Mitsubishi dari [[Grup Udara 751]] yang berpangkalan di [[Kavieng]] dan memakai [[Buka, Papua New Guinea|Buka]] sebagai daerah singgahan. Pesawat-pesawat tempur dari ''Enterprise'' menembak jatuh delapan pesawat Jepang, tetapi sebagian besar di antaranya sudah melepaskan torpedo-torpedo mereka sebelum jatuh. Satu torpedo tepat mengenai kapal perusak
Konvoi kapal angkut Amerika Serikat tiba di Guadalkanal dan berhasil membongkar muatan pada 30 Januari dan 31 Januari 1943. Sisa kapal-kapal perang Halsey ditempatkan di [[Laut Karang]] yang berada di selatan Kepulauan Solomon. Mereka ditugaskan menanti kedatangan kapal-kapal perang Jepang yang dipercaya Sekutu segera akan tiba untuk mendukung sebuah ofensif besar-besaran. Ditarik mundurnya Gugus Tugas 18 dari Guadalkanal berarti hilangnya ancaman potensial bagi kelancaran Operasi ''Ke''.<ref>Morison,
Selain itu, pada 29 Januari 1943 pukul 18.30, dua [[korvet]] [[Angkatan Laut Selandia Baru]] mencegat {{ship|kapal selam Jepang
=== Evakuasi gelombang pertama ===
Setelah meninggalkan kapal-kapal penjelajahnya di Kavieng, Mikawa pada tanggal 31 Januari 1943 mengumpulkan semua dari 21 kapal perusak yang ada di pangkalan angkatan laut Jepang di Kepulauan Shortland, dan memulai misi evakuasi. Laksamana Muda [[Shintaro Hashimoto]] ditunjuk sebagai komandan gugus kapal perusak yang disebut Satuan Bala Bantuan. Enam puluh pesawat terbang laut dari Angkatan Udara Wilayah "R" ditugaskan memandu Satuan Bala Bantuan dan membantu pertahanan terhadap serangan-serangan kapal patroli torpedo selama berlangsungnya misi evakuasi malam hari. Pesawat pengebom B-17 Sekutu menyerang pelabuhan Kepulauan Shortland pada pagi hari 1 Februari 1943 tanpa menimbulkan kerusakan dan bahkan harus kehilangan empat pesawat yang ditembak jatuh pesawat tempur Jepang. Masih pada hari yang sama, Divisi Udara 6 Angkatan Darat Kekaisaran Jepang menyerang Lapangan
[[Berkas:GuadFinalJan26-Feb9.gif|
Salah mengenali pesawat-pesawat Jepang yang datang sebagai pesawat kawan, kapal-kapal perusak Amerika Serikat tidak melepaskan tembakan hingga pesawat-pesawat pengebom Jepang mulai menukik. Dalam pertempuran yang dimulai pada pukul 14.53, kapal perusak [[USS De Haven (DD-469)|''De Haven'']] segera menjadi korban tiga buah bom Jepang dan langsung tenggelam di {{convert|2|mi|km}} selatan [[Pulau Savo]] berikut nakhoda dan 167 dari awaknya. Kapal perusak [[USS Nicholas (DD-449)|''Nicholas'']] rusak akibat beberapa bom yang nyaris tepat. Lima pengebom tukik dan tiga pesawat Zero jatuh sebagai korban tembakan senjata antipesawat dan pesawat-pesawat Angkatan Udara Kaktus. Tiga pesawat Wildcat milik Angkatan Udara Kaktus tertembak jatuh.<ref>Frank,
Hashimoto berangkat dari Kepulauan Shortland pada pukul 11.30 tanggal 1 Februari 1943 bersama 20 kapal perusak untuk memulai evakuasi gelombang pertama. Sebelas kapal perusak difungsikan sebagai kapal angkut, dikawal oleh sembilan kapal perusak lainnya sebagai kapal tabir. Pada sore harinya di dekat [[Vangunu]], kapal-kapal perusak Jepang diserang oleh 92 pesawat Angkatan Udara Kaktus yang datang dalam dua gelombang. Para penerbang Sekutu menjatuhkan bom yang nyaris tepat mengenai
Sebelas kapal patroli torpedo Amerika Serikat mengadang kedatangan kapal-kapal perusak Hashimoto di antara Guadalkanal dan [[Pulau Savo]]. Dimulai pukul 22.45, kapal-kapal perusak Hashimoto dan kapal patroli torpedo Sekutu terlibat dalam serangkaian pertempuran yang berlangsung selama tiga jam. Dibantu oleh pesawat-pesawat terbang dari Angkatan Udara Wilayah "R", kapal-kapal perusak Hashimoto menenggelamkan tiga kapal patroli torpedo.<ref>Frank,
Sementara itu, kapal-kapal perusak transpor Jepang tiba di dua titik penjemputan di Tanjung Esperance dan Kamimbo berturut-turut pada pukul 22.40 dan 24.00. Personel angkatan laut Jepang mengangkuti prajurit-prajurit yang sudah menunggu dengan menggunakan tongkang dan kapal pendarat, dan menaikkan mereka ke atas kapal-kapal perusak. Laksamana Muda [[Tomiji Koyanagi]], wakil komandan Satuan Bala Bantuan menggambarkan keadaan para prajurit yang dievakuasi, "Pakaian yang dikenakan mereka begitu compang-camping dan kotor, kerusakan kondisi fisik mereka sangat luar biasa. Mungkin mereka bahagia tetapi wajah mereka tidak menunjukkan ekspresi apa-apa. Organ pencernaan mereka begitu rusak parah, kami tidak dapat memberi mereka makanan, hanya bubur."<ref>Frank,
Setelah menaikkan 4.935 prajurit, terutama dari Divisi 38, kapal-kapal perusak transpor sudah tidak lagi menaikkan muatan pada pukul 01.58, dan bersiap untuk melakukan pelayaran pulang ke Kepulauan Shortland. Sekitar waktu itu pula,
=== Evakuasi gelombang kedua dan ketiga ===
Pada 4 Februari 1943, Patch memerintahkan Resimen Infanteri 161 untuk menggantikan Resimen Infanteri 147 di garis depan, dan melanjutkan upaya gerak maju ke arah barat. Batalion Yano mundur ke kubu-kubu baru di Sungai Segilau, dan pasukannya dikerahkan untuk menahan gerak maju pasukan Kolonel Alexander George di sepanjang pantai selatan. Sementara itu, gugus tugas kapal induk dan kapal tempur Halsey tetap berada persis di luar jarak jangkau serangan udara Jepang, sekitar {{convert|300|mi|km}} di selatan Guadalkanal.<ref>Frank,
[[Berkas:Asagumo-1.jpg|
Kapal patroli torpedo Amerika Serikat tidak melakukan serangan terhadap armada Hashimoto malam itu sehingga pekerjaan bongkar muatan berlangsung tanpa insiden. Gugus Bala Bantuan diberangkatkan membawa Hyakutake dan staf, beserta 3.921 prajurit, terutama dari Divisi 2, dan tiba di Bougainville tanpa adanya insiden pada 5 Februari 1943 pukul 12.50. Sebuah serangan Angkatan Udara Kaktus yang diberangkatkan pagi itu gagal menemukan armada Hashimoto.<ref>Griffith, p 285, Frank,
Sekutu masih mempercayai operasi-operasi yang dilakukan Jepang pada 1 Februari dan 4 Februari 1943 adalah misi pengiriman pasukan bala bantuan, dan bukan misi evakuasi. Armada Amerika Serikat di Guadalkanal berlayar dengan lambat dan hati-hati, hanya bergerak maju kira-kira {{convert|900|yd|m}} per hari. Pasukan George berhenti pada 6 Februari setelah maju ke Titi yang berada di pantai selatan. Di pantai utara, Resimen Infanteri 161 akhirnya memulai serangan ke arah barat pada pukul 10.00 tanggal 6 Februari 1943, dan tiba di Sungai Umasani pada hari yang sama. Pada waktu yang bersamaan, Jepang menarik mundur sisa pasukan yang berjumlah 2.000 orang ke Kamimbo.<ref>Jersey,
Pada 7 Februari 1943, Resimen Infanteri 161 menyeberangi Sungai Umasani dan tiba di Bunina, sekitar 14
Setelah mengetahui keberadaan kapal-kapal induk Halsey dan kapal-kapal perang besar lainnya di dekat Guadalkanal, Jepang awalnya memutuskan untuk membatalkan evakuasi gelombang ketiga, tetapi akhirnya bertekad untuk melaksanakannya sesuai rencana. Armada Kondo mendekat dari utara hingga {{convert|550|mi|km}} dari Guadalcanal dan bersiap-siap menghadapi kapal-kapal perang Halsey datang untuk turut campur. Hashimoto memimpin konvoi berkekuatan 18 kapal perusak yang berangkat dari Kepulauan Shortland pada tengah hari 7 Februari 1943. Jalur pelayaran yang diambil melewati selatan Kepulauan Solomon, dan tidak melewati Selat Georgia Baru. Satu kali serangan Angkatan Udara Kaktus yang berkekuatan 36 pesawat menyerang konvoi Hashimoto pada pukul 17.55.
Setelah tiba di dekat Kamimbo, Armada Hashimoto telah menaikkan 1.962 tentara Jepang sebelum pukul 00.03 tanggal 8 Februari 1943 tanpa mendapat halangan dari Angkatan Laut Amerika Serikat. Selama satu setengah jam berikutnya, para awak kapal perusak mendayung perahu-perahu mereka di sepanjang pantai, dan berteriak-teriak memanggil untuk memastikan tidak ada satu pun prajurit yang tertinggal.
== Akibat ==
Pada fajar 8 Februari 1943, pasukan Angkatan Darat Amerika Serikat dari pantai selatan dan pantai utara kembali melanjutkan gerak maju mereka, dan hanya berjumpa dengan segelintir prajurit Jepang yang sakit dan sekarat. Patch akhirnya menyadari bahwa misi-misi Tokyo Ekspres yang berlangsung sejak minggu sebelumnya adalah misi evakuasi dan bukan misi penguatan. Pada pukul 16.50 tanggal 9 Februari, pasukan Amerika dari pantai selatan bertemu pasukan Amerika dari pantai utara di pantai barat Guadalkanal, tepatnya di Desa Tenaro. Patch mengirim sebuah pesan kepada Halsey yang menyatakan, "Kekalahan total dan menyeluruh tentara Jepang di Guadalkanal, berlaku mulai pukul 16.25 hari ini...Tokyo Ekspres tidak lagi memiliki terminal di Guadalkanal."<ref>Jersey,
Jepang sukses mengevakuasi total 10.652 prajurit dari Guadalkanal, atau hampir semua yang tersisa dari total 36.000 prajurit yang dikirim ke pulau itu selama kampanye. Enam ratus dari prajurit yang dievakuasi akhirnya tewas akibat luka atau sakit sebelum dapat menerima perawatan [[medis]] yang memadai. Tiga ribu lainnya memerlukan waktu penyembuhan dan [[rawat inap]] yang panjang. Setelah menerima kabar keberhasilan operasi, Yamamoto memuji semua kesatuan yang terlibat dan memerintahkan Kondo bersama kapal-kapal perangnya untuk kembali ke Truk. Divisi 2 dan Divisi 38 dikirim kembali ke Rabaul dan sebagian disusun ulang dengan memakai para pengganti. Divisi 2 direlokasikan ke [[Filipina]] pada bulan Maret 1943 sementara Divisi 38 dikerahkan untuk mempertahankan Rabaul dan [[Irlandia Baru]]. Pasukan Angkatan Darat Wilayah 8 dan Armada Wilayah Tenggara diorientasikan kembali untuk mempertahankan Kepulauan Solomon bagian tengah di [[Kolombangara]] dan [[Georgia Baru]], serta bersiap-siap untuk mengirimkan pasukan bala bantuan ke Nugini yang terutama diambil dari Divisi Infanteri 51 yang semula direncanakan untuk Guadalkanal. Angkatan Darat 17 dibangun kembali dengan berintikan [[Divisi 6 (Angkatan Darat Kekaisaran Jepang)|Divisi Infanteri 6]] dan dimarkaskan di Bougainville. Dari beberapa kelana yudha Jepang yang tertinggal di Guadalkanal, banyak di antaranya yang kemudian terbunuh atau ditangkap oleh patroli Sekutu. Tentara Jepang yang terakhir menyerah dari persembunyiannya pada bulan Oktober 1947.<ref>Frank,
Para sejarawan menyalahkan pihak Amerika Serikat, khususnya Patch dan Halsey yang tidak memanfaatkan superioritas darat, udara, dan laut Amerika Serikat untuk mencegah keberhasilan Jepang mengevakuasi sebagian besar prajurit mereka yang masih hidup dari Guadalkanal. Mengenai kesuksesan Operasi ''Ke'', [[Chester Nimitz]], komandan tentara Sekutu di Pasifik berkata, "Hingga saat terakhir Jepang terlihat sedang mencoba melakukan upaya pengiriman bala bantuan secara besar-besaran. Hanya berkat keterampilan menjaga kerahasiaan rencana dan kecepatan bertindak melaksanakannya memungkinan Jepang dapat menarik mundur semua sisa pasukan dari garnisun Guadalkanal. Setelah semua kekuatan-kekuatan Jepang yang terorganisir selesai dievakuasi dari Guadalkanal pada 8 Februari 1943, kami akhirnya menyadari tujuan sebenarnya dari disposisi udara dan laut mereka."<ref>Griffith,
Meskipun demikian, kesuksesan Sekutu merebut kembali Guadalkanal dari Jepang merupakan kemenangan strategis yang penting bagi Amerika Serikat dan sekutunya. Bermodalkan keberhasilan di Guadalkanal dan tempat-tempat lain, Sekutu melanjutkan perlawanannya terhadap Jepang yang berpuncak dengan [[kapitulasi Jepang]] dan berakhirnya [[Perang Dunia II]].<ref>Frank,
== Catatan kaki ==
Baris 164 ⟶ 162:
=== Buku ===
* {{cite book
}}
* {{cite book
|url = https://archive.org/details/southpacificdest0000cren
| location = ▼
|isbn = 1-55750-136-X }}
* {{cite book
}}
* {{cite book
|url = https://archive.org/details/battlehistoryofi0000dull
| location = ▼
|isbn = 0-87021-097-1 }}
* {{cite book
|url = https://archive.org/details/guadalcanal00rich
| location = New York▼
}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
}}
* {{cite book
|url = https://archive.org/details/japanesearmyinwo0000gord
| publisher = Osprey▼
|location = Oxford and New York }}
* {{cite book
|url = https://archive.org/details/mitsubishitype1r0000taga
}}
* {{cite book
|url = https://archive.org/details/risingsundecline00john_1
}}
===
{{Commons|Operation Ke|Operasi Ke}}
* {{cite web
| last = Hough
Baris 314 ⟶ 318:
}}
* {{cite book
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|archive-date = 2007-12-25
|archive-url = https://web.archive.org/web/20071225214108/http://www.history.army.mil/books/wwii/GuadC/GC-fm.htm
|dead-url = yes
}}
* {{cite web
Baris 375 ⟶ 382:
{{DEFAULTSORT:Ke, Operasi}}
[[Kategori:Konflik dalam tahun 1943]]▼
▲[[Kategori:Konflik tahun 1943]]
[[Kategori:Sejarah Kepulauan Solomon]]
[[Kategori:Sejarah militer Jepang pada Perang Dunia II]]
[[Kategori:
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Jepang]]
[[Kategori:Pertempuran Perang Dunia II melibatkan Amerika Serikat]]
[[Kategori:Jepang dalam tahun 1943]]
[[Kategori:Evakuasi]]
|