Mohammad Ichsan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kakibukitcibalak (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Syah7 (bicara | kontrib)
 
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 30:
|president4 = [[Soekarno]]
|predecessor4 = Iman Sudjahri
{{small|(sebagai penjabat de facto)}}
|successor4 = [[Slamet Tirtosoebroto|Slamet Tirtosubroto]]
|birthname = Raden Mas Icksan
Baris 48 ⟶ 49:
== Riwayat hidup ==
=== Masa kecil dan pendidikan ===
Mohammad Ichsan lahir pada [[25 September]] [[1902]] di [[Weleri, Kendal|Weleri]], [[Kendal]] dengan nama Raden Mas Icksan. Ia putra kedua pasangan R.M.A. Notohamidjojo dan R.A. Siti Hadidjah. Ayahnya saat itu merupakan pegawai kolonial yang menjabat asisten wedana di [[Banyumanik, Semarang|Srondol]], [[Semarang]] – sebelum kelak diangkat jadi [[Daftar Bupati Kendal|bupati Kendal]] pada 1914. Ia memililimemiliki seorang kakak laki-laki bernama R.M. Djoenaedi. Dari sisi ayahnya, Ichsan adalah cucu bupati Kendal 1891-1911, R.M.A.A. Notonegoro. Sedangkan dari belah ibunya, ia adalah cucu bupati Lamongan 1885-1908, R.A. Djojodirono.<ref name="kwantes">{{Cite book|first=R.C.|last=Kwantes|date=1982|url=https://books.google.com/books?id=MGndAAAAIAAJ|title=De Ontwikkeling van de nationalistische beweging in Nederlandsch-Indië : Bronnenpublikatie|publisher=H. D. Tjeenk Willink|language=nl}}</ref>
 
Dengan latar belakang keluarganya tersebut, tak heran Ichsan berkesempatan mengenyam pendidikan Belanda di Semarang. Ia berturut-turut merampungkan ELS dan HBS pada 1917 dan 1923.<ref name="orangternama"/> Segera setelahnya ia berlayar ke negeri [[Belanda]] untuk kuliah.<ref>{{Cite web|first=Oscar|last=Motuloh|date=2022|title=Dari Geladak Johan de Witt|url=https://www.kompas.id/baca/foto/2022/12/09/dari-geladak-johan-de-witt|work=Kompas}}</ref>
 
Di Belanda, Ichsan menjalani kuliah hukum di [[Universitas Leiden]]. Studinya namun sempat tertunda karena aktivitas pergerakannya bersama [[Perhimpunan Indonesia]] – ini juga membuatnya berada dalam pengawasan aparat penegak hukum Belanda. Baru pada 1933, setelah tekanan diberikan politik diberikan terhadap keluarganya, ia kembali memfokuskan diri terhadap pelajarannya dan setahun kemudian lulus sebagai [[Meester in de Rechten]].<ref name="kwantes"/><ref>{{Cite book|first=Harry A.|last=Poeze|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=7aEpLKpCfz8C&pg=PA251&dq=Ichsan#v=onepage&q=Ichsan&f=false|title=Di negeri penjajah: orang Indonesia di negeri Belanda, 1600-1950|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia}}</ref>
 
=== Birokrat kolonial ===
Sepulang dari Belanda, Ichsan berkarir dalam birokrasi kolonial, kuat dugaan atas desakan keluarga setelah aktivitas politiknya diselidiki secara terbuka oleh aparat kolonial.<ref name="kwantes"/> Mula-mula sebagai ''volontoir'' di kantor residen di Pati (1935-1936). Ia kemudian jadi ''commies redacteur'' di kantor Residen Kedu (1936-1938) hingga menduduki jabatan ''hoofdcommies'' (1938-1940). Setelahnya ia dipindah ke kantor sekretaris provinsi di [[Semarang]]. Selama setahun bertugas sebagai ''maandgelder'' kantor tersebut, lalu jadi ''redacteur''.<ref name="orangternama"/>
 
Pada [[Pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda|zaman Jepang]], Ichsan tetap bekerja sebagai birokrat dan diperbantukan di kantor pengadilan di [[Semarang]].<ref>Surat Penetapan Jepang[https://www.facebook.com/mehana.ichsan/photos/a.162123532610887/210228467800393/ Surat Penetapan Jepang]</ref>
 
=== Wali kota pertama Semarang ===
Setelah [[Proklamasi Kemerdekaan Indonesia|Proklamasi]], penataan pemerintahan di [[Jawa Tengah]] mulai diupayakan oleh gubernur [[Soeroso]] dan [[Wongsonegoro]]. Di [[Semarang]], Mr. Iman Sudjahri, seorang bekas pegawai di kantor penasehat kota Semarang pada zaman Jepang, diserahi tanggung jawab yang antaranya mencakup tugas-tugas wali kota.<ref>{{Cite book|first1=Mulyono|last1=Joyomartono||last2=Wijono|last3=Wahono|date=1990|url=https://books.google.com/books?id=7aEpLKpCfz8C&pg=PA251&dq=Ichsan#v=onepage&q=Ichsan&f=false|title=Biografi R. Pandji Suroso dan KRMT. Mr. Wongsonegoro: Gubernur Jawa Tengah pada masa perang kemerdekaan|publisher=Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah}}</ref><ref>{{Cite book|date=1954|url=https://books.google.com/books?id=PTUrAQAAIAAJ&pg=PA40&dq=sudjahri|title=Kami perkenalkan.......!|publisher=Kementerian Penerangan}}</ref>
 
Barulah pada [[8 Januari]] [[1946]] pemerintah Republik di [[Jakarta]] secara resmi mengangkat Ichsan sebagai Kepala Kota Semarang (sementara).<ref>Surat Pengangkatan[https://www.facebook.com/mehana.ichsan/photos/a.162149245941649/162148799275027 Surat Pengangkatan]</ref> [[Daftar Wakil Menteri Dalam Negeri Indonesia|Menteri Muda Dalam Negeri]] Mr. Harmani diutus ke Semarang untuk melakukan pelantikan.<ref>{{Cite book|first1=Pramoedya Ananta|last1=Toer|first2=Koesalah Soebagyo|last2=Toer|first3=Ediati|last3=Kamil|date=2005|url=https://books.google.com/books?id=yilRDwAAQBAJ&pg=PA12&dq=ichsan|title=Kronik Revolusi Indonesia Jilid II (1946)|publisher=Kepustakaan Populer Gramedia}}</ref> Diadakan di markas Brigade 49 tentara Sekutu, peristiwa ini dianggap sekaligus menandai pengakuan ''de facto'' Sekutu atas [[Republik Indonesia]].<ref>{{Cite book|first=Djenal Sidik|last=Suraputra|date=1991|url=https://books.google.com/books?id=mEc2kbzV3KUC|title=Revolusi Indonesia dan hukum internasional|publisher=Penerbit Universitas Indonesia}}</ref>
 
Ichsan mengemban amanah ini dengan berbagai keterbatasan, seiring berkecamuknya [[Sejarah Indonesia (1945–1949)#1946|konflik antara Indonesia dan Belanda]]. Apalagi, per [[17 Mei]] 1946, Belanda dapat merebut dan menguasai Semarang. Puncaknya, pada [[3 Juni]] [[1946]], Ichsan ditangkap dan dipenjara. Setelah 18 hari, ia sempat dilepas. Namun ditangkap kembali pada 1 Juli 1946 karena dituduh aktif menjalin komunikasi dengan pihak Republik di luar Semarang untuk merencanakan penyerangan.<ref>{{Cite book|date=1968|url=https://books.google.com/books?id=nT3OAAAAMAAJ&pg=PA73&dq=Iksan|title=Sedjarah TNI-AD Kodam VII/Diponegoro|publisher=Jajasan Penerbit Diponegoro}}</ref><ref>{{Cite news|date=2-7-1946|title=DE ARRESTATIE VAN MR. ICKSAN|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:010897907:mpeg21:a0008|work=Het dagblad|language=nl}}</ref> Ia baru benar-benar dibebaskan pada 11 Oktober 1946.<ref>{{Cite news|date=15-10-1946|title=DR. ICKSAN VRIJ|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:010402181:mpeg21:a0053|work=Amigoe di Curacao|language=nl}}</ref>
 
=== Wakil sekretaris negara ===
Pada [[14 Juli]] [[1947]], Ichsan dipanggil pemerintah RI di [[Yogyakarta]] untuk mengisi jabatan pos wakil [[Sekretaris Negara]]. Tugasnya saat itu termasuk menjadi sekretaris pribadi presiden dan juga kepala rumah tangga kepresidenan.<ref>{{Cite book|first=Moh. |last=Ichsan|editor-first=Solichin|editor-last=Salam|date=1981|url=https://www.google.com/books/edition/Bung_Karno_dalam_kenangan/-C4sAAAAMAAJ|title=Bung Karno dalam kenangan|chapter=Pengalaman Saya Sebagai Sekretaris Negara|publisher=Pusaka}}</ref>
 
=== Duta besar ===
Antara [[1953]] hingga [[1960]], Ichsan ditugasi untuk menjadi duta besar Indonesia di negara-negara berikut:
* [[Swedia]], merangkap [[Denmark]] dan [[Norwegia]] berkedudukan di [[Stockholm]].
* [[Thailand]], merangkap [[Kamboja]] berkedudukan di [[Bangkok]].
=== Keluarga ===
Pada [[11 September]] [[1935]] Ichsan melangsungkan pernikahannya dengan R.A. Siti Rochaniah Moetmainah atau yang akrab dipanggil Hilda, putri [[Daftar Bupati Lamongan|bupati Lamongan]] R.A.A. Djojoadinegoro.<ref>{{Cite news|date=17-9-1935|title=Een adellijk huwelijk|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:010285025:mpeg21:a0317|work=De Indische courant|language=nl}}</ref> Berbeda usia 16 tahun, keduanya yang terhitung masih sepupu telah diperjodohkan bahkan sejak sebelum Ichsan berangkat kuliah ke Belanda.
 
Keduanya kelak dikarunia 2 orang anak bernama Muljadi (lahir [[1950]]) dan Firman (lahir [[1952]]).<ref name="katalog">Ode untuk Ayah, Katalog Pameran [https://forum.fileacademy.id/?attachment=388&document_type=document&download_document_file=1&document_file=4 Ode untuk Ayah, Katalog Pameran]</ref>
 
== Tanda Kehormatan ==
=== Dalam Negeri ===
* {{Flag|Indonesia}} :
** [[File:Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|70px]] [[Bintang Mahaputera Adipradana]] (17 Agustus 1966)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
=== Luar Negeri ===
* {{Flag|Thailand}} :
** [[File:Order of the White Elephant - 1st Class (Thailand) ribbon.svg|70px]] Knight Grand Cross (First Class) of the Most Exalted [[:en:Order of the White Elephant|Order of the White Elephant]] (KCE) (1960)<ref>[http://www.ratchakitcha.soc.go.th/DATA/PDF/2503/D/019/826.PDF แจ้งความสำนักนายกรัฐมนตรี เรื่อง พระราชทานเครื่องราชอิสริยาภรณ์]</ref>
 
== Catatan ==
Baris 75 ⟶ 91:
 
== Referensi ==
{{reflist}}{{Menteri Sekretaris Negara Indonesia}}
[[Kategori:Diplomat Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Leiden]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Kendal]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Sekretaris Negara Indonesia]]
[[Kategori:Wali Kota Semarang]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Thailand]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Swedia]]